P DENGAN
HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GELATIK
RUMAH SAKIT JIWA PROF. HB. SAANIN
PADANG 2015
NAMA:
MIRA AGUSTHIA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat
penting. Oleh karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Selain hal ini
merupakan peran petugas kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut
adanya keselarasan dan kerja sama dari berbagai pihak selain individu itu
sendiri, keluarga maupun lingkungan.
Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan
harga diri rendah banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila
hal ini terjadi, terkadang dapat menimbulkan dampak yang buruk pada diri
pasien sendiri maupun orang lain
TUJUAN PENULISAN
a)
Tujuan khusus
Tujuan utama dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi
Tujuan umum
Menerapkan
teori
dan
lebih
menekankan
dalam
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.
MASALAH UTAMA
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
B.
Pengertian
Haraga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai
dengan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan,
kekalahan dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting
dan berharga.
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri
sendiri atau kemampuan diri yangnegatif yang dapat secara langsung atau
tidak langsung diekspresikan. (Towsend, 1998).
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang
berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, gagal
menyesuaikan tingkah laku dancita cita. (Fk.UNDIP , 2001 )
Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri
sendiri, hilang percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak
dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri serta gagal dalam
menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita.
2.
3.
Faktor-faktor
a. Faktor predisposisi
1. Penolakan orang tua
2. Harapan orang tua yang tidak realistis
3. Kegagalan yang berulang kali
4. Kurang mempunyai tanggung jawab personal
5. Ketergantungan kepada orang lain
6. Ideal diri tidak realistis
b. Faktor presipitasi
1. Citra tubuh yang tidak sesuai
2. Keluhan fisik
3. Ketegangan peran yang dirasakan
4. Perasaan tidak mampu
5. Penolakan terhadap kemampuan personal
6. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri
C.
POHON MASALAH
Isolasi Sosial = Menarik diri
Gangguan konsep diri =
Harga diri rendah
Masalah Utama
D.
MASALAH KEPERAWATAN
1.
a.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping
individu tidak efektif
F.
RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan umum
Klien tidak menarik diri dan mampu berhubungan dengan orang lain
secara optimal
Tujuan khusus
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
o
Kriteria hasil
Ekspresi wajah bersahabat, tidak acuh, ada kontak mata, mau
berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau bercakap-cakap dan
mengutarakan masalah yang dihadapi
Intervensi
Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip
hubungan therapeutik
Kriteria hasil
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
Intervensi
1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2. Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta
pikirannya
3. Tekankan bahwa kekuatan untuk berubah tergantung pada klien
sendiri
4. Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien terhadap
stresor tersebut
5. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang efektif
6. Utamakan memberi pujian therapeutik
7. Tingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok untuk memberikan
dukungan untuk mempertahankan kemajuan dan perkembangan
klien
Kriteria hasil
Klien menilaim kemampuan yang digunakan
Intervensi
1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan
Kriteria hasil
Klien
melakukan
kegiatan
sesuai
dengan
kondisi
dan
kemampuannya
o
Intervensi
1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah
direncanakan
2. Beri pujian atas keberhasilan klien
3. Beri dukungan yang sesuai dan positif untuk mempertahankan
kemajuan dan pertumbuhannya
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien
Kriteria hasil
Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Intervensi
1. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara
merawat klien dengan harga diri rendah
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. P DENGAN GANGGUAN HARGA
DIRI RENDAH DI RUANG GELATIK RUMAH SAKIT JIWA
PROF. HB SAANIN PADANG
A. PENGKAJIAN
Ruangan Rawat
I.
: Gelatik
IDENTITAS
1. Identitas klien
Inisial
: Tn. P
Umur
: 28 Th
RM No
:____________
Pendidikan
:___________
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Status marital
:____________
Alamat
: Sijunjung
I.
II.
Inisial
: Ny. T
Umur
: 52 Th
Pekerjaan
: Wiraswasta
Agama
: Islam
Pekerjaan
Alamat
: Sijunjung
: Wiraswasta
KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan disuruh ibunya melanjutkan berobat, sering
menyendiri dikamar, bicara sedikit, sulit komunikasi.
ALASAN MASUK
2 bulan sebelum masuk RSJ klien sering menyendiri, membanting
barang, bicara sedikit, sulit komunikasi, bicara sendiri dan sulit tidur.
III.
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa 2 tahun yang lalu, pernah
rawat jalan di Puskesmas Sijunjung
2. Kontrol tidak rutin, pengobatan kurang berhasil
V.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda tanda vital
:
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Suhu
: 36,5 C
Pernafasan
: 26 x/menit
B. Ukuran
:
Tinggi badan
: 169 cm
Berat badan
: 62 Kg
A. Kondisi Fisik
:
Klien tidak mengeluh sakit apa apa, tidak ada kelainan fisik.
PSIKOSOSIAL
A. Genogram
Ket :
: Laki - laki
: Tinggal serumah
: Klien
: Perempuan
:
Meninggal
B. Konsep Diri
1. Citra Tubuh
Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah mata
karena bisa melihat.
2. Identitas Diri
Klien mengatakan anak ke-5 dari 5 bersaudara.
3. Peran
Klien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah sebagai anak.
4. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang, merasa bosan dan
ingin bekerja lagi.
5. Harga diri
Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan orang lain selain
ibu dan adiknya,klien merasa tidak pantas jika berada diantara orang
lain, kurang interaksi sosial.
C. Hubungan Sosial
1. Orang yang dekat dengan klien adalah ibu, istri dan ke dua anak ny.
2. Peran serta kelompok / masyarakat : sebelum klien sakit sering
mengikuti gotong royong didesanya.
3. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: selama klien rawat jalan
/ berobat jalan temannya berkurang karena klien malu berkomunikasi.
Masalah Kepeawatan : Menarik diri
D. Spiritual
Klien mengatakan jarang sholat dalam 5x sehari, jika sholat klien
shabis sholat klien berdoa agar cepat sembuh.
VI.
STATUS MENTAL
1) Penampilan :
Penampilan klien kurang rapi, klien menggunakan baju yang
disediakan diRSJ.
2) Pembicaraan :
Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat dipahami.
3) Aktivitas Motorik :
Klien labih banyak menunduk, aktivitas klien menyesuaikan.
4) Alam perasaan :
Klien mengatakan bosan diRSJ ingin cepat sembuh dan pulang, klien
sedih belum bisa bertemu ibu ,istri dan kedua anak nya.
5) Afek :
Klien tidak sesuai dalam berfikir, bicara klien lambat
6) Interaksi selama wawancara:
Kontak mata kurang karena menunduk,sesekali
klien
10) Memori:
Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya.
11) Tingkat konsentrasi dan berhitung :
Klien berhitung lancar, contoh 20 15= 5
12) Kemampuan Penilaian :
Klien mampu menilai antara masuk kamar setelah makan atau
membiarkan kursi tidak rapi, klien memilih membereskan kursi.
13) Daya Tilik Diri :
Klien tahu dan sadar bahwa dirinya dirumah sakit jiwa.
VII.
VIII.
IX.
MEKANISME KOPING
1) Klien mampu berbicara dengan orang lain,terlihat malu
2) Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiri
3) Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang
lain,lebih suka diam.
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1) Masalah berhubungan dengan lingkungan:
Klien menarik diri dari lingkungan
2) Masalah dengan kesehatan (-)
3) Masalah dengan perumahan:
Klien tinggal dengan kedua orang tua dan 2 saudaranya.
4) Masalah dengan Ekonomi:
Kebutuhan klien dipenuhi oleh ibunya.
KEBUTUHAN PASIEN PULANG
a. Makan
Klien mampu makan secara mandiri tanpa bantuan,klien makan 3x
sehari dengan komposisi nasi,sayur,lauk pauk dan klien minum
kurang lebih 8 gelas/hari.
b. BAK/BAB dan mandi
Klien mampu melakukan eliminasi dengan baik secara mandiri.
BAB 1x dan BAK kurang lebih 5x sehari. Mandi 2x sehari pagi
dan sore.
c. Berpakaian dan berhias
Klien mampu berpakaian secara mandiri,sebelum mandi klien
melepas pakaian dan setelah mandi memakai baju yang sudah
diberikan rumah sakit secara mandiri.
d. Istirahat tidur
Klien selama ini tidak mengalami gangguan tidur,klien dapat tidur
dengan kualitas 6-9 jam/hari. Tidur siang mulai 10.00-11.30 dan
tidur malam 21.00-04.30 dan klien sebelum dan sesudah tidur
merapikan tempat tidurnya.
e. Penggunaan obat
XI.
MASALAH KEPERAWATAN
A. Harga Diri Rendah
B. Menarik Diri
C. Koping Individu Tidak Efektif
POHON MASALAH
Menarik Diri
Harga Diri Rendah
Koping Individu Tidak Efektif
XII.
ANALISA DATA
No
1.
2.
Ds :
-
Do
Ds :
-
Do :
-
Data
_ _ _ _ ( Efek )
_ _ _ ( Core problem )
_ _ _ ( Causa / Penyebab )
Etiologi
Problem
Menarik Diri
Koping Individu
Tidak Efektif
XIII.
RENCANA KEPERAWATAN
1. Harga Diri Rendah
Tgl.
Dx.Keperawatan
26- 08-15
Menarik Diri
berhubungan
dengan harga
Diri Rendah
Tujuan
Kriteria Hasil
TUM
-Klien dapat
berhubungan
dengan orang lain
secara optimal.
-Klien dapat
membina hubungan
saling percaya
Klien ekspresi
wajah
bersahabat.
Klien
menunjukan rasa
senang.
Klien mau
kontak mata.
Klien mau
berjabat tangan.
Klien mau
membalas salam.
Klien mau
duduk
berdampingan.
dengan perawat.
Klien mau
menyebut nama
dan mau
Intervensi
-Klien dapat
mengidentifikasi
kemampuan dan
aspek positif yang
dimiliki
-Klien dapat
menilai
kemampuan yang
dimiliki
-Klien dapat
menetapkan
perencanaan
kegiatan sesuai
dengan
kemampuannya
-Klien dapat
melakukan
kegiatan sesuai
kondisi sakit dan
kemampuannya
-Klien dapat
memanfaatkan
sistem pendukung
yang ada
mengutaraka
masalah yang
dihadapi.
Klien mampu
mengidentifikasi
kemampuan
yang dimiliki
Aspek positif
keluarga
Aspek positif
lingkungan yang
dimiliki klien
Klien mampu
menilai
kemampuan
yang dimiliki
selama sakit
1. Diskusikan kemam
aspek positif yang
2. Hindarkan dari pen
yang negatif
3. Utamakan pember
yang realistic
1. Diskusikan kemam
yang dapat digunak
sakit
2. Diskusikan kemam
yang dapat ditunju
penggunaannya
1. Rencanakan bersam
Klien dapat
aktifitas yang dapa
membuat
dilakukan setiap ha
rencana kegiatan
- Kegiatan man
harian
- Dibantu sebag
- Dengan bantu
Tingkatkan kegiatan s
dengan toleransi kond
2. Beri contoh cara p
kegiatan yang bole
lakukan
1.
Beri kesempatan k
Klien melakukan
mencoba kegiatan
kegiatan yang
direncanakan
sesuai
2. Beri pujian atas ke
dengankondisi
klien
sakit dan
3.
Diskusikan kemun
kemampuannya
melaksanakan diru
1. Beri pendidikan ke
Klien dapat
cara perawatan klie
memanfaatkan
Harga Diri Rendah
system
2.
Bantu keluarga me
pendukung
lingkungan di rum
dikeluarga
secara optimal
Klien daoat
memanfaatkan
system
pendukung
dilingkungan
sekitar.
EVALUASI
26 08 2015
Jam 10.15
Ds :
- Klien mengatakan sering menunduk,kurangnya
interaksi sosial
Do :
- Klien tampak menyendiri
- Klien tampak murung
- Klien tampak tidak bisa memulai interaksi
dengan temannya
S:
- Klien menjawab salam dan mengatakan
selamat pagi,menyebutkan nama dan alamat
O:
- Klien mau berjabat tangan
- Klien mau duduk berdampingan dengan
perawat
- Klien mau mengutarakan masalahnya
Diagnosa Keperawatan :
Harga Diri Rendah
RTL :
Melatih klien untuk berinteraksi dengan 2 orang
atau lebih dan melakukan kegiatan bersama
DAFTAR PUSATAKA
Carpenito, L.J. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC,
1999
Stuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (1995). Principles And Practice Of Psychiatric
Nursing. (6th ed). St. Louis : Mosby year book
Town send, M.C. (1998). Diagnosa Keperawatan Psikiatri : Pedoman untuk
pembuatan rencana keperawatan. Jakarta : EGC (terjemahan).
B. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah
C. Tujuan
- Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki
- Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki
D. Tindakan Keperawatan
Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien,
membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan membantu
sekarang kita berlatih berjabat tangan Tn.. Mari kita lakukan dengan
saya Tn. i. coba, sudah bisa kan berjabat tangan / memperkenalkan diri?
Nah kalau kita mau berjabat tangan, mari kita dekati orang yang ingin
Tn. ingin berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Bagus! Sekarang
duduk berdampingan, ya Bagus! Nah sekarang kita ucap salam, ya Bagus!
Sekarang kita sebut nama dan alamat. ya bagus!.
Tn. i sudah bisa berjabat tangan dan memperkenalkan diri dengan baik
sekali. Sekarang bedakan dengan sebelum Tn. mengenalinya? Bagus!
4.
Terminasi :
-
Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan Tn. i setelah bercakap-cakap dan berjabat tangan
/ memperkenalkan diri? Yah, Tn. ternyata banyak yang dapat dilakukan
di rumah sakit ini. Salah satuny memperkenalkan diri, yang sudah Tn.
praktekan dengan sekali.
Evaluasi Objektif
Klien
mampu
duduk
berdampingan,menjawab
salam,
dan
menyebutkan nama.
-
Kontrak
Topik : Besok kita akan berlatih berkenalan dengan 2 3 orang dan
dan melakukan kegiatan terjadwal bersama sama
Tempat : Tn mau kita berbincang bincang dimana.?
Waktu : Mau berapa lama Tn.?bagaimana kalu 15 menit?setuju?
sampai jumpa ya
Assalamualaikum , wr.wb