Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

P DENGAN
HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GELATIK
RUMAH SAKIT JIWA PROF. HB. SAANIN
PADANG 2015

NAMA:
MIRA AGUSTHIA

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNAND 2015

BAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat
penting. Oleh karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Selain hal ini
merupakan peran petugas kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut
adanya keselarasan dan kerja sama dari berbagai pihak selain individu itu
sendiri, keluarga maupun lingkungan.
Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan
harga diri rendah banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila
hal ini terjadi, terkadang dapat menimbulkan dampak yang buruk pada diri
pasien sendiri maupun orang lain

di sekitarnya. Oleh karena itu kami

mencoba untuk melakukan Asuhan Keperawatan Pada Tn. P Dengan


Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah agar mengalami perubahan
yang di harapkan
B.

TUJUAN PENULISAN
a)

Tujuan khusus
Tujuan utama dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi

tugas individu mata kuliah Keperawatan jiwa


b)

Tujuan umum

Menerapkan

teori

dan

lebih

menekankan

dalam

mempraktekan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian,


perencanaan, tindakan dan evaluasi
-

Dapat mengetahui cara merawat klien dengan isolasi


sosial

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.

MASALAH UTAMA
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah

B.

PROSES TERJADINYA MASALAH


1.

Pengertian
Haraga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai
dengan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan,
kekalahan dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting
dan berharga.
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri
sendiri atau kemampuan diri yangnegatif yang dapat secara langsung atau
tidak langsung diekspresikan. (Towsend, 1998).
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang
berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, gagal
menyesuaikan tingkah laku dancita cita. (Fk.UNDIP , 2001 )
Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri
sendiri, hilang percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak
dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri serta gagal dalam
menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita.

2.

Tanda-tanda klien dengan harga diri


rendah adalah :
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri adalah akibat penyakit dan akibat
tindakan terhadap penyakit.
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Menciderai diri

(Stuart dan Sudden ; 1998, hal 230)

3.

Faktor-faktor
a. Faktor predisposisi
1. Penolakan orang tua
2. Harapan orang tua yang tidak realistis
3. Kegagalan yang berulang kali
4. Kurang mempunyai tanggung jawab personal
5. Ketergantungan kepada orang lain
6. Ideal diri tidak realistis
b. Faktor presipitasi
1. Citra tubuh yang tidak sesuai
2. Keluhan fisik
3. Ketegangan peran yang dirasakan
4. Perasaan tidak mampu
5. Penolakan terhadap kemampuan personal
6. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri

C.

POHON MASALAH
Isolasi Sosial = Menarik diri
Gangguan konsep diri =
Harga diri rendah

Masalah Utama

Koping individu tidak


efektif

D.

MASALAH KEPERAWATAN
1.

Isolasi Sosial : Menarik diri


Data :
a. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
b. Komunikasi verbal menurun atau tidak ada. Klien tidak bercakap-cakap
dengan klien lain atau perawat
c. Mengisolasi diri (menyendiri)

d. Tidak atau kurang sadar dengan linkungan sekitarnya


e. Menolak hubungan dengan orang lain
f. Aktifitas menurun
g. Harga diri rendah
2.

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah


Data :

a.

Malu terhadap diri sendiri akibat penyakit


b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Gangguan hubungan sosial : menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Menciderai diri
E.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping
individu tidak efektif

F.

RENCANA KEPERAWATAN

Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

Tujuan umum
Klien tidak menarik diri dan mampu berhubungan dengan orang lain
secara optimal

Tujuan khusus
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
o

Kriteria hasil
Ekspresi wajah bersahabat, tidak acuh, ada kontak mata, mau
berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau bercakap-cakap dan
mengutarakan masalah yang dihadapi

Intervensi
Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip
hubungan therapeutik

1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

2. Perkenalkan diri dengan sopan


3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggialan yang disukai
klien
4. Jelaskan tujuan pertemuan
5. Jujur dan menepati janji
6. Selalu kontak mata selama interaksi
7. Tunjukan sikap empati dan penuh perhatian pada klien
TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki
o

Kriteria hasil
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki

Intervensi
1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2. Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta
pikirannya
3. Tekankan bahwa kekuatan untuk berubah tergantung pada klien
sendiri
4. Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien terhadap
stresor tersebut
5. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang efektif
6. Utamakan memberi pujian therapeutik
7. Tingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok untuk memberikan
dukungan untuk mempertahankan kemajuan dan perkembangan
klien

TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan


o

Kriteria hasil
Klien menilaim kemampuan yang digunakan

Intervensi
1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan

2. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang adaptif


3. Utamakan memberi pujian therapeutik
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien
TUK 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan harian
1. Dukung klien untuk merencanakan kegiatan harian
2. Rencanakan kegiatan bersama klien, aktivitas yang dapat dilakukan
setiap hari sesuai kemampuan (kegiatan sendiri, kegiatan dengan
bantuan sebagian, kegiatan dengan bantuan total)
3. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
4. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan
5. Libatkan keluarga dalam perawatan klien
TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan
kemampuannya
o

Kriteria hasil
Klien

melakukan

kegiatan

sesuai

dengan

kondisi

dan

kemampuannya
o

Intervensi
1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah
direncanakan
2. Beri pujian atas keberhasilan klien
3. Beri dukungan yang sesuai dan positif untuk mempertahankan
kemajuan dan pertumbuhannya
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada


o

Kriteria hasil
Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Intervensi
1. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara
merawat klien dengan harga diri rendah

2. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat


3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah sesuai dengan
keadaan klien

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. P DENGAN GANGGUAN HARGA
DIRI RENDAH DI RUANG GELATIK RUMAH SAKIT JIWA
PROF. HB SAANIN PADANG
A. PENGKAJIAN
Ruangan Rawat
I.

: Gelatik

Tanggal Rawat : 25 Agustus 2015

IDENTITAS
1. Identitas klien
Inisial

: Tn. P

Tanggal pengkajian: 6 Juli 2015

Umur

: 28 Th

RM No

:____________

Pendidikan

:___________

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Tidak Bekerja

Status marital

:____________

Alamat

: Sijunjung

2. Identitas penanggung jawab

I.

II.

Inisial

: Ny. T

Hubungan dgn klien : Ibu Kandung

Umur

: 52 Th

Pekerjaan

: Wiraswasta

Status marital :___________

Agama

: Islam

Pekerjaan

Alamat

: Sijunjung

: Wiraswasta

KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan disuruh ibunya melanjutkan berobat, sering
menyendiri dikamar, bicara sedikit, sulit komunikasi.
ALASAN MASUK
2 bulan sebelum masuk RSJ klien sering menyendiri, membanting
barang, bicara sedikit, sulit komunikasi, bicara sendiri dan sulit tidur.

III.

FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa 2 tahun yang lalu, pernah
rawat jalan di Puskesmas Sijunjung
2. Kontrol tidak rutin, pengobatan kurang berhasil

3. Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada anggota


keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
4. Klien mempunyai pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan
yaitu ia jatuh dari sepeda.
IV.

V.

PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda tanda vital
:
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Suhu
: 36,5 C
Pernafasan
: 26 x/menit
B. Ukuran
:
Tinggi badan
: 169 cm
Berat badan
: 62 Kg
A. Kondisi Fisik
:
Klien tidak mengeluh sakit apa apa, tidak ada kelainan fisik.
PSIKOSOSIAL
A. Genogram

Ket :
: Laki - laki
: Tinggal serumah

: Klien

: Perempuan
:

Meninggal

B. Konsep Diri
1. Citra Tubuh
Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah mata
karena bisa melihat.
2. Identitas Diri
Klien mengatakan anak ke-5 dari 5 bersaudara.
3. Peran
Klien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah sebagai anak.

4. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang, merasa bosan dan
ingin bekerja lagi.
5. Harga diri
Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan orang lain selain
ibu dan adiknya,klien merasa tidak pantas jika berada diantara orang
lain, kurang interaksi sosial.
C. Hubungan Sosial
1. Orang yang dekat dengan klien adalah ibu, istri dan ke dua anak ny.
2. Peran serta kelompok / masyarakat : sebelum klien sakit sering
mengikuti gotong royong didesanya.
3. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: selama klien rawat jalan
/ berobat jalan temannya berkurang karena klien malu berkomunikasi.
Masalah Kepeawatan : Menarik diri
D. Spiritual
Klien mengatakan jarang sholat dalam 5x sehari, jika sholat klien
shabis sholat klien berdoa agar cepat sembuh.
VI.

STATUS MENTAL
1) Penampilan :
Penampilan klien kurang rapi, klien menggunakan baju yang
disediakan diRSJ.
2) Pembicaraan :
Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat dipahami.
3) Aktivitas Motorik :
Klien labih banyak menunduk, aktivitas klien menyesuaikan.
4) Alam perasaan :
Klien mengatakan bosan diRSJ ingin cepat sembuh dan pulang, klien
sedih belum bisa bertemu ibu ,istri dan kedua anak nya.
5) Afek :
Klien tidak sesuai dalam berfikir, bicara klien lambat
6) Interaksi selama wawancara:
Kontak mata kurang karena menunduk,sesekali

klien

menengadah,selalu menjawab jika ditanya.


7) Persepsi:
Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.
8) Pola Fikir :
Tidak ada waham.
9) Tingkat kesadaran :
Klien sadar hari, tanggal dan waktu saat pengkajian, hari jumat
tanggal 28 november 2014 jam 10.30 WIB,hari berikutnya juga klien
sadar hari sabtu tanggal 12 januari 2014.

10) Memori:
Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya.
11) Tingkat konsentrasi dan berhitung :
Klien berhitung lancar, contoh 20 15= 5
12) Kemampuan Penilaian :
Klien mampu menilai antara masuk kamar setelah makan atau
membiarkan kursi tidak rapi, klien memilih membereskan kursi.
13) Daya Tilik Diri :
Klien tahu dan sadar bahwa dirinya dirumah sakit jiwa.
VII.

VIII.

IX.

MEKANISME KOPING
1) Klien mampu berbicara dengan orang lain,terlihat malu
2) Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiri
3) Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang
lain,lebih suka diam.
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1) Masalah berhubungan dengan lingkungan:
Klien menarik diri dari lingkungan
2) Masalah dengan kesehatan (-)
3) Masalah dengan perumahan:
Klien tinggal dengan kedua orang tua dan 2 saudaranya.
4) Masalah dengan Ekonomi:
Kebutuhan klien dipenuhi oleh ibunya.
KEBUTUHAN PASIEN PULANG
a. Makan
Klien mampu makan secara mandiri tanpa bantuan,klien makan 3x
sehari dengan komposisi nasi,sayur,lauk pauk dan klien minum
kurang lebih 8 gelas/hari.
b. BAK/BAB dan mandi
Klien mampu melakukan eliminasi dengan baik secara mandiri.
BAB 1x dan BAK kurang lebih 5x sehari. Mandi 2x sehari pagi
dan sore.
c. Berpakaian dan berhias
Klien mampu berpakaian secara mandiri,sebelum mandi klien
melepas pakaian dan setelah mandi memakai baju yang sudah
diberikan rumah sakit secara mandiri.
d. Istirahat tidur
Klien selama ini tidak mengalami gangguan tidur,klien dapat tidur
dengan kualitas 6-9 jam/hari. Tidur siang mulai 10.00-11.30 dan
tidur malam 21.00-04.30 dan klien sebelum dan sesudah tidur
merapikan tempat tidurnya.
e. Penggunaan obat

Klien mengatakan dirumah sakit selalu minum obat-obatan yg


diberikan olehperawat.yaitu obat
f. Pemeliharaan kesehatan
Klien memiliki sistem pendukung,sistempendukungnya adalah
perawat yang terlibat dalam pemenuhan ADLnya dan pengawasan
minum obat
X.

XI.

MASALAH KEPERAWATAN
A. Harga Diri Rendah
B. Menarik Diri
C. Koping Individu Tidak Efektif
POHON MASALAH
Menarik Diri
Harga Diri Rendah
Koping Individu Tidak Efektif

XII.

ANALISA DATA
No
1.

2.

Ds :
-

Do
Ds :
-

Do :
-

Data

_ _ _ _ ( Efek )
_ _ _ ( Core problem )
_ _ _ ( Causa / Penyebab )

Etiologi

Problem

Harga diri Rendah

Menarik Diri

Koping Individu
Tidak Efektif

Harga Diri Rendah

Klien mengatakan sering


menunduk, kurangnya
interaksi sosial
Klien tampak menyendiri
Klien mengatakan teman
berkurang semenjak sakit
Klien malu dengan teman
karena klien merasa tidak
pantas diantara mereka
Klien tampak malu saat
berbicara

XIII.

RENCANA KEPERAWATAN
1. Harga Diri Rendah
Tgl.
Dx.Keperawatan
26- 08-15

Menarik Diri
berhubungan
dengan harga
Diri Rendah

Tujuan

Kriteria Hasil

TUM
-Klien dapat
berhubungan
dengan orang lain
secara optimal.
-Klien dapat
membina hubungan
saling percaya

Klien ekspresi
wajah
bersahabat.
Klien
menunjukan rasa
senang.
Klien mau
kontak mata.
Klien mau
berjabat tangan.
Klien mau
membalas salam.
Klien mau
duduk
berdampingan.
dengan perawat.
Klien mau
menyebut nama
dan mau

Intervensi

1. Beri salam / pangg


2. yang disukai
3. Jelaskan BHSP den
komunikasi terape
4. Memperkenalkan d
sopan
5. Tanyakan nama len
panggilan tujuan
6. Jujur dan menepati
7. Tunjukan sikap em
menerima klien ap
8. Lakukan kontak si
sering

-Klien dapat
mengidentifikasi
kemampuan dan
aspek positif yang
dimiliki

-Klien dapat
menilai
kemampuan yang
dimiliki

-Klien dapat
menetapkan
perencanaan
kegiatan sesuai
dengan
kemampuannya

-Klien dapat
melakukan
kegiatan sesuai
kondisi sakit dan
kemampuannya

-Klien dapat
memanfaatkan
sistem pendukung
yang ada

mengutaraka
masalah yang
dihadapi.
Klien mampu
mengidentifikasi
kemampuan
yang dimiliki
Aspek positif
keluarga
Aspek positif
lingkungan yang
dimiliki klien
Klien mampu
menilai
kemampuan
yang dimiliki
selama sakit

1. Diskusikan kemam
aspek positif yang
2. Hindarkan dari pen
yang negatif
3. Utamakan pember
yang realistic

1. Diskusikan kemam
yang dapat digunak
sakit
2. Diskusikan kemam
yang dapat ditunju
penggunaannya
1. Rencanakan bersam
Klien dapat
aktifitas yang dapa
membuat
dilakukan setiap ha
rencana kegiatan
- Kegiatan man
harian
- Dibantu sebag
- Dengan bantu
Tingkatkan kegiatan s
dengan toleransi kond
2. Beri contoh cara p
kegiatan yang bole
lakukan
1.
Beri kesempatan k
Klien melakukan
mencoba kegiatan
kegiatan yang
direncanakan
sesuai
2. Beri pujian atas ke
dengankondisi
klien
sakit dan
3.
Diskusikan kemun
kemampuannya
melaksanakan diru
1. Beri pendidikan ke
Klien dapat
cara perawatan klie
memanfaatkan
Harga Diri Rendah
system
2.
Bantu keluarga me
pendukung
lingkungan di rum
dikeluarga
secara optimal
Klien daoat

memanfaatkan
system
pendukung
dilingkungan
sekitar.

XIV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


IMPLEMENTASI

EVALUASI

26 08 2015
Jam 10.15
Ds :
- Klien mengatakan sering menunduk,kurangnya
interaksi sosial
Do :
- Klien tampak menyendiri
- Klien tampak murung
- Klien tampak tidak bisa memulai interaksi
dengan temannya

S:
- Klien menjawab salam dan mengatakan
selamat pagi,menyebutkan nama dan alamat
O:
- Klien mau berjabat tangan
- Klien mau duduk berdampingan dengan
perawat
- Klien mau mengutarakan masalahnya

Diagnosa Keperawatan :
Harga Diri Rendah
RTL :
Melatih klien untuk berinteraksi dengan 2 orang
atau lebih dan melakukan kegiatan bersama

A : klien mampu menggali aspek positif dalam


dirinya serta mampu berinteraksi dengan 1 orang
secara verbal dan psikomotor dengan bantuan
P:
- Klien mampu berinteraksi dengan 1 orang
- Memasukan kedalam jadwal kegiatan harian

DAFTAR PUSATAKA
Carpenito, L.J. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta: EGC
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC,
1999
Stuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (1995). Principles And Practice Of Psychiatric
Nursing. (6th ed). St. Louis : Mosby year book
Town send, M.C. (1998). Diagnosa Keperawatan Psikiatri : Pedoman untuk
pembuatan rencana keperawatan. Jakarta : EGC (terjemahan).

STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN


Pertemuan : Ke-I (satu)
A. Kondisi Klien
Ds :
- Klien mengatakan sering menunduk,kurangnya interaksi sosial
Do :
-

Klien tampak menyendiri


Klien tampak murung
Klien tampak tidak bisa memulai interaksi dengan temannya

B. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah
C. Tujuan
- Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki
- Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki
D. Tindakan Keperawatan
Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien,
membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan membantu

pasien memilih atau menetapkan

kemampuan yang akan dilatih, melatih

kemampuan yang telah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan


yang telah dilatih dalam rencana harian.
Orientasi :
- Salam terapeutik : Assalamualaikum,Tn. P perkenalkan pak saya
perawat M, saya adalah mahasiswa di Universitas Andalas di Padang,
- Validasi : bagaimana keadaan Tn. P, hari ini? Tn. terlihat segar
- Kontrak :
Topik :Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang bagaimana cara
berkenalan? Tn. Bisa menyebutkannya.?nanti setelah itu kita lakukan
bersama.
Tempat :Tn. mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu?
Berapa lama?
Waktu : Bagaimana kalau 15 menit?
Kerja :
Tn. P,saya lihat Tn. P diam diam saja, apa yang terjadi dirumah
sehingga Tn. P bisa di bawa ke rumah sakit ini? Ohh begitu ya Tn.P, lalu
kenapa Tn.P merasa tidak berharga dan tidak mau berbicara? oh jadi
begitu ya Tn. P nah kalau begitu Tn. P akan saya ajarkan bagaimana
cara berkenalan dengan teman teman disini sebelumnya Tn.P pernah
berkenalan dengan orang lain? oh bagus sekali Tn.P jadi apa saja
cara membina hubungan saling percaya Tn.? Bagus, apa lagi? Apa saja
yang Tn. Lakukan selain itu yang biasa Tn. lakukan? Bagaimana dengan
berjabat tangan? Menanyakan nama? Menanyakan alamat..dst..
Wah, bagus sekali ada lima cara untuk membina hubungan saling
percaya yang Tn. lakukan.
Tn. P, dari lima cara ini, yang mana yang Tn. bisa lakukan di rumah
sakit? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang keduasampai yang
kelima (misalnya masih tiga yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali
masih ada tiga cara yang masih bisa lakukan di rumah sakit ini.
Sekarang, coba Tn. P pilih satu cara yang bisa dilakukan di rumah sakit
ini. O, ya nomor satu,berjabat tangan? Kalau begitu, bagaimana kalau

sekarang kita berlatih berjabat tangan Tn.. Mari kita lakukan dengan
saya Tn. i. coba, sudah bisa kan berjabat tangan / memperkenalkan diri?
Nah kalau kita mau berjabat tangan, mari kita dekati orang yang ingin
Tn. ingin berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Bagus! Sekarang
duduk berdampingan, ya Bagus! Nah sekarang kita ucap salam, ya Bagus!
Sekarang kita sebut nama dan alamat. ya bagus!.
Tn. i sudah bisa berjabat tangan dan memperkenalkan diri dengan baik
sekali. Sekarang bedakan dengan sebelum Tn. mengenalinya? Bagus!

4.

Terminasi :
-

Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan Tn. i setelah bercakap-cakap dan berjabat tangan
/ memperkenalkan diri? Yah, Tn. ternyata banyak yang dapat dilakukan
di rumah sakit ini. Salah satuny memperkenalkan diri, yang sudah Tn.
praktekan dengan sekali.

Evaluasi Objektif
Klien

mampu

duduk

berdampingan,menjawab

salam,

dan

menyebutkan nama.
-

Rencana tindakan lanjut


Bagaimana kalau kegiatan itu Tn. lakukan selama disini dan nanti
kegiatan tersebut tetap Tn. lakukan dirumah, kalau begitu kita buat
jadwalnya saja ya Tn?biar Tn. tidak lupa.

Kontrak
Topik : Besok kita akan berlatih berkenalan dengan 2 3 orang dan
dan melakukan kegiatan terjadwal bersama sama
Tempat : Tn mau kita berbincang bincang dimana.?
Waktu : Mau berapa lama Tn.?bagaimana kalu 15 menit?setuju?
sampai jumpa ya
Assalamualaikum , wr.wb

Anda mungkin juga menyukai