Fitomedica
Fitomedica
PENDAHULUAN
1.1.
Sejarah Perusahaan
2012.
PT.
FITOMEDICAmerupakan
perusahaan
yang
Pembuatan
Obat
Tradisional
yang
Baik
(CPOTB).
PT.
1.2. Visi
Perusahaan
obat
herbal
terunggul
yang
memberikan
produk
1.3. Misi
1. Mengoptimalkan
pemanfaatan
herbal
untuk
mendorong
Bab II
Personalia
Personalia adalah salah satu unsur yang penting dalam suatu industri
obat herbal. Maka diperlukan pemilihan personil yang berpengalaman,
sehat, dan terkualifikasi sehingga menghasilkan sediaan obat yang
bermutu. Selain itu juga dibutuhkan struktur organisasi yang baik agar
perusahaan
dapat
terkelola
dengan
baik.
Susunan
organisasi
Direktur
Kepala
Bagian
Pengawasa
n Mutu
Kepala
Bagian
Produksi
Kepala
Bagian
Pemasaran
Supervisor
Supervisor
Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor Research Supervisor
Gudang
Supervisor Supervisor
Pengolaha Pengemas Gudang
Quality
Quality
and
Perencana
Bahan
Distribusi Keuangan
n
an
Produk jadi Assurance Control Developme
an
Baku
nt
yang
memadai
dan
dalam
perusahaan.
Supervisior Pengemasan
Supervisior dibidang ini bertugas mendesain label serta wadah dari
produk, mengecek kelengkapan label, serta mengecek segel produk.
Supervisior Gudang Produk jadi
Supervisior dibidang ini bertugas untuk mengawasi produk jadi yang
masuk dan keluar dari pabrik
c. Kepala Bagian Pengawasan Mutu
o Seorang Apoteker, Sarjana Farmasi, Sarjana Kimia atau tenaga lain yang
memperoleh pendidikan khusus dibidang pengawasan mutu produk obat
tradisional
o Mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh dalam semua aspek
pengawasan mutu produk seperti penyusunan, verifikasi dan penerapan
prosedur pengawasan mutu
o Kepala bagian pengawasan mutu hendaklah memperoleh pelatihan yang
memadai dan berpengalaman dalam bidang pengawasan mutu. Mereka
hendaklah diberi kewenangan penuh dan tanggungjawab dalam semua tugas
pengawasan mutu meliputi penyusunan, verifikasi dan penerapan semua
prosedur pengawasan mutu. Mereka mempunyai kewenangan menetapkan
persetujuan atas bahan awal, produk antara, produk ruahan dan produk jadi
yang telah memenuhi spesifikasi, atau menolaknya apabila tidak memenuhi
spesifikasi, atau yang dibuat tidak sesuai prosedur dan kondisi yang telah
ditetapkan.
Supervisior Quality Assurance
Supervisior dibidang ini bertugas untuk memastikan dan mengawasi
mutu dari bahan baku, bahan tambahan, bahan pengemas, hingga produk
jadi yang siap untuk dipasarkan. Memvalidasi dan kalibrasi semua
instrument yang digunakan dalam produksi. Melakukan inspeksi,
investigasi dan mengambil sampel untuk memonitor faktor-faktor yang
mungkin mempunyai dampak terhadap mutu
Supervisior Quality Control
Supervisior dibidang ini bertugas untuk memastikan dan mengawasi
mutu produk jadi dari tangan pemasok hingga ke tangan konsumen.
Melakukan inspeksi, investigasi dan mengambil sampel untuk memonitor
faktor-faktor yang mungkin mempunyai dampak terhadap mutu.
5
memanajemen
semua
ini
bertugas
untuk
memanajemen
semua
BAB III
Bangunan, Fasilitas dan Peralatan
3.1. Bangunan
kerja,
pembersihan
dan
pemeliharaan.
Luas
dari
10
11
seperti
ruang
istirahat
dan
kantin
14
3.2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan produk pada perusahaan
kami memiliki rancang bangun konstruksi yang tepat, ukuran yang
memadai serta ditempatkan dengan tepat, sehingga mutu yang
dirancang bagi tiap produk terjamin secara seragam dari bets ke bets,
serta untuk memudahkan pembersihan dan perawatannya. Dibawah
ini adalah beberapa alat yang digunakan dalam perusahaan kami
dalam memproduksi produk ALFABET, yaitu :
15
16
BAB IV
Sanitasi dan Higiene
Higiene dan sanitasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting
dalam penerapan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang baik.
untuk
menjamin
apakah
pelaksanaannya
sudah
menghilangkan
semua
sumbersumber
kontaminan
yang
17
Sanitasi berarti bebas dari bakteri atau dapat berarti juga bersih dan
tidak membahayakan kesehatan. Dapat dilakukan dengan desinfektan
atau dengan sterilisasi.
Higiene berarti praktek dalam menjaga kebersihan pada orang dan
lingkungannya agar tidak terkena penyakit dan juga untuk mencegah
kontaminasi produk dari orang yang sakit maupun lingkungan yang
tidak besih.
18
Untuk
mencegah
pertumbuhan
kapang
Ada
yang
19
Binatang
binatang
peliharaan,
unggas,
serangga,
binantang
20
Kesehatan
Perilaku hygienic
Kebersihan perorangan
Kebersihan pakaian/perlengkapan kerja
karyawan
dapat
mempengaruhi
karyawan.
BAB V
PRODUKSI
21
produktivitas
kerja
yang
dihasilkan
berkualitas
rendah
atau
bahkan
tidak
visual
kemungkinan
ada
kerusakan
bahan,
dan
tentang
penerimaan bahan;
status bahan (misal: karantina, diluluskan, ditolak);
tanggal daluwarsa atau tanggal uji ulang, bila perlu;
jika digunakan sistem penyimpanan dengan komputerisasi
yang divalidasi lengkap, maka semua keterangan di atas
mengenai
pasokan,
nomor
bets/lot/QC,
tanggal
sampelulang
\hendaklah
diawali
dengan
dikendalikan
dengan
ketat;
bahan
yang
peka
berwenang
sesuai
dengan
prosedur
yang
telah
bahwa
kapasitas,
ketelitian
dan
24
produk
antara
dan
produk
ruahan
didokumentasi
b. Tedapat SOP cara penanganan, penimbangan, penghitungan
dan penyerahan bahanawal, bahan pengemas, produk antara
dan produk ruahan
c. Semua pengeluaran bahan awal, bahan pengemas, produk
antara
danproduk
ruahan
termasuk
bahan
tambahan
yang
berbeda
tidak
boleh
25
agar
selalu
berada
pada
tingkat
yang
dimulai
hendaklahdiambil
langkah
untuk
bahan
awal,
produk
atau
dokumen
yang
tidak
tertulis.
Tiap
penyimpangan
hendaklah
selama-proses
yang
dipersyaratkan
letaklubang
pembuangan
sedemikian
rupa
untuk
debu
pada
pembuatan
tablet
dan
kapsul
sangatdianjurkan.
c. Perhatian khusus hendaklah diberikan untuk melindungi produk
terhadap kontaminasi serpihan logam atau gelas. Pemakaian
peralatan gelas sedapatmungkin dihindarkan. Ayakan, punch
dan die hendaklah diperiksaterhadap keausan atau kerusakan
sebelum dan setelah pemakaian.
27
terhadapkandungan
tersebut).
Metode
yang
tertentu
dari
digunakandalam
hendaklah didokumentasikan.
b. Jika ditambahkan bahan lain
untuk
komponen
standardisasi
mencapai
tujuan
yang
berbeda
(contoh:sebelum
ekstraksi)
atau
menjamin
hendaklahdisimpan.
dikendalikan
penelusuran
Proses
kembali
maka
pencampuran
dandidokumentasikan
dengan
baik
catatan
hendaklah
dan,
bila
menggunakan
proses
yang
ditetapkan,
hendaklah
dibuktikan
keseragamannya.
ditetapkan
pengayak
dan
pengaduk
hendaklah
sedemikian
rupa
suspensi
sehingga
risiko
yangmemadai
baik
perlu
secara
fisik,
dilakukan
prosedural
maupun penandaan.
c. Hendaklah selalu tersedia alat timbang yang akurat dan telah
dikalibrasiuntuk pemantauan bobot tablet selama-proses.
d. Tablet yang ditolak atau yang disingkirkan hendaklah
ditempatkan dalamwadah yang ditandai dengan jelas mengenai
status dan jumlahnya dicatatpada Catatan Pengolahan Bets.
e. Tiap kali sebelum dipakai, punch dan die hendaklah diperiksa
keausan
dankesesuaiannya
pemakaian hendaklahdisimpan.
5.2
terhadap
spesifikasi.
Catatan
daun sebelah
melintang
memperlihatkan
umbi
dalam, hingga
lapisan-
potongan
lapisan
yang
penelitian
yang
telah
dilakukan
menunjukkan
jenis
polifenol.Penelitian
flavonoid,
yang
telah
bagian
ada
dari
kelompok
menunjukkan
potensi
(Jalalet
al.,
2007).
Aksidari
flavonoid
yang
5.3
Bahan dasar yang diterima dan dibeli akan disimpan dalam gudang
kotor. Di dalam gudang kotor, bahan baku dilakukan sortasi kering
untuk
memisahkan
simplisia
dengan
kotoran
dan
dilakukan
pengujian spesifikasi bahan awal. Bahan awal yang sudah lolos uji
kemudian diberi label lolos uji selanjutnya disimpan di gudang bahan
awal dengan cara dikemas.
a. Bahan Dasar
Bahan bahan baku yang ada di Perusahaan Fitomedica
sebagian besar diperoleh dari Materia Medica. Bahan bahan
baku yang diterima sudah mengalami proses pembersihan dan
pengeringan. Bahan yang diterima diperiksa secara visual
tentang kondisi umum, keutuhan wadah dan segelnya, ceceran
dan
kemungkinan
ada
kerusakan
bahan,
dan
tentang
tahap
selanjutnya
adalah
bahan
awal
yang
Dengan
metode
ini
sortasi
yang
dilakukan
mendekati
(pembersihan
debu)
digantikan
dengan
metode
hembus.
e. Penimbangan
Penimbangan bahan baku dilakukan setelah semua bahan baku
kering dan bersih. Adapun tujuan penimbangan bahan baku ini
adalah untuk mengetahui jumlah bahan baku kering dan bersih
yang dimiliki oleh Perusahaan, sehingga sewaktu waktu
dibutuhkan tinggal mengambil. Dan kalaupun stok yang dimiliki
ternyata kurang, maka tinggal dilakukan penambahan atau
pemesanan.
f. Penyimpanan
Penyimpanan bahan baku dilakukan setelah bahan baku selesai
dilakukan
penimbangan.
menggunakan
Penyimpanan
pengemas
primer
plastik
bahan
dan
baku
ini
pengemas
5.4
PROSES PRODUKSI
Produksi
hendaklah
dilaksanakan
dengan
mengikuti
prosedur
Bahan
Jumlah
Ekstrakbawangmerah (kg)
500
Karagenan (%)
2,0
Laktosa
q.s
Amilum (%)
Talk (%)
1
36
Mg-stearat (%)
Metilparaben (%)
0,04
Propilparaben (%)
0,02
Bawang merah
a.
b.
Dideterminasi
Diekstraksi dengan etanol 70%
c. Dievaporasi
a.
b.
a)
37
Dibuat granul
Granul
a.
b.
c.
Tablet
Pembuatan
ekstrak
dilakukan
dengan
metode
maserasi
ulang
kebenarannya
dan
kebenaran
penandaan,
termasuk
label
Standar
penimbangan
atau
Operasional
pengukuran
penimbangan.Setiap
dibuktikan
kebenaran
dua
orang
personil
yang
independen,
dan
pembuktiantersebut dicatat.
g. Sesudah ditimbang atau dihitung, bahan untuk tiap bets
hendaklahdisimpan
dalam
satu
kelompok
dan
diberi
terdapat
kesalahan
maka
didokumentasi
dan
dilaporkan.
i. Pada saat pengolahan ditentapkan pula tanggal daluwarsa
bets campuran, dimana penetapannya berdasarkantanggal
pembuatan bets tertua dari komponen campuran tersebut.
39
perlu
diperhatikan
masalah
kontaminasi
memastikan
bahwa
area
dilakukanpemeriksaan
kerja
dan
peralatan
dipisahkan
dan
diberi
penandaan
BAB VI
Pembuatan Dan Analisis Berdasarkan Kontrak
40
6.1. Prinsip
Berdasarkan CPOB, pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak harus
dibuat secara benar, disetujui, dan dikendalikan untuk menghindari
kesalahpahaman yang dapat menyebabkan produk atau proses
menjadi tidak sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan. Kontrak
tertulis antara pemberi
Pabrik A)
melakukan
toll
perusahaan
out
dapat
disebabkan
sama
di
fasilitas
toll,
pihak
principal
biasanya
akan
Pada prosesnya, toll dapat dibagi menjadi dua, yaitu toll produksi dan
packing atau repack. Pada toll produksi, maklon melakukan produksi
obat dari
kontrak.
Dalam
pemakaian
sehari-hari
apabila
kita
Badan
POM dalam hal pemberian izin edar dan pembuatan obat. Hal ini tidak
dimaksudkan untuk memengaruhi tanggung jawab legal dari Penerima
Kontrak dan Pemberi Kontrak terhadap konsumen.
43
6.4.
Secara
Umum
Pembuatan
dan
Analisa
berdasarkan
Kontrak
Hendaklah dibuat kontrak tertulis yang meliputi pembuatan dan/atau
analisis obat yang dikontrakkan dan semua pengaturan teknis terkait.
Semua pengaturan untuk pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak
termasuk usul perubahan dalam pengaturan teknis atau pengaturan
lain hendaklah sesuai dengan izin edar untuk produk bersangkutan.
Kontrak hendaklah mengizinkan Pemberi Kontrak untuk mengaudit
sarana dari Penerima Kontrak. Dalam hal analisis berdasarkan kontrak,
pelulusan akhir hendaklahdiberikan oleh kepala bagian Manajemen
Mutu (Pemastian Mutu) Pemberi Kontrak.
Agar Penerima Kontrak dapat melaksanakan pekerjaan kontrak secara
benar sesuai izin edar dan persyaratan legal lain, Pemberi Kontrak
hendaklah menyediakan untuk Penerima Kontrak,
1.
44
MSDS (Material Safety Data Sheet) dari tiap bahan awal yang
digunakan.
g) Dokumen mengenai pelaksanaan CPOB selama pembuatan antara
lain, Protap Hygiene Perorangan, Protap Pelulusan Obat Jadi, dan
Protap Mengenakan Pakaian Kerja.
h)
2.
a)
Prosedur Analisis.
b)
c)
d)
e)
f)
g)
45
h)
Analisis.
Tiap bahan atau produk yang diserahkan oleh Pemberi Kontrak kepada
Penerima Kontrak hendaklah yang sudah diluluskan oleh Kepala Bagian
Manajemen Mutu (Pemastian Mutu) Pemberi Kontrak. Tiap bahan atau
produk yang ditransfer ke Penerima Kontrak hendaklah disertai
sertifikat analisis dan tiap wadahnya hendaklah diberi label pelulusan.
Pada tiap penerimaan produk atau bahan Penerima Kontrak hendaklah
memastikan
kesesuaian
penerimaan
tersebut
dengan
tujuan
46
2. Peralatan
3. Pengetahuan
4. Pengalaman dan
5. Kompetensi personil untuk melakukan pekerjaan yang diberikan
maupun personil yang menunjang pelaksanaan tersebut.
Di samping itu juga, untuk pembuatan produk hendaklah diperiksa
apakah sertifikat CPOB yang diterbitkan oleh Otoritas Pengawas Obat
(OPO) sesuai dengan produk yang pembuatannya akan dikontrakkan.
Lihat Contoh Daftar Periksa Audit Pada Penerima Pembuatan Produk
Berdasarkan Kontrak, untuk analisis produk hendaklah diperiksa
apakah laboratorium calon Penerima Kontrak adalah industri farmasi
mempunyai sertifikat CPOB yang diterbitkan oleh Otoritas Pengawas
Obat (OPO) dan sarananya sesuai dengan analisis produk yang akan
dikontrakkan atau laboratorium yang memperoleh akreditasi dari
otoritas yang berwenang, misal Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan
sarananya sesuai dengan analisis produk yang akan dikontrakkan.
Lihat Contoh, Daftar Periksa Audit Pada Penerima Analisis Produk
Berdasarkan Kontrak
Surat perjanjian kontrak hendaklah mencakup pernyataan bahwa
pengalihan seluruh atau sebagian pekerjaan dari Penerima Kontrak
kepada pihak ketiga hanya melalui persetujuan Pemberi Kontrak.
47
Kontrak
bertanggung
jawab
untuk
menilai
kompetensi
Kontrak
yangdiperlukan
hendaklah
kepada
menyediakan
Penerima
Kontrak
semua
untuk
informasi
melaksanakan
atau
pengujian
yang
dapat
membahayakan
gedung,
dan
bahan
yang
dikirimkan
oleh
Penerima
Kontrak
48
Kontrak
hendaklah
tidak
mengalihkan
pekerjaan atau
yang
dilakukan
padaawalnya
antara
Pemberi
Kontrak
49
sampel
dan
fungsi
analisis.
Dalam
hal
analisis
BAB VII
51
Adapun
beberapa
aspek
yang
mempengaruhi
cara
Bangunan,
Fasilitas
Penyimpanan
Penyimpanan
1. Area Penyimpanan
52
dan
Sistem
Produk obat ditangani dan disimpan dengan cara yang sesuai untuk
mencegah kontaminasi, kecampurbauran dan kontaminasi silang.
Area penyimpanan diberikan pencahayaan yang memadai sehingga
semua kegiatan dapat dilakukan secara akurat dan aman.
2. Rotasi dan Pengendalian Stok
Dilakukan rekonsiliasi stok secara periodik dengan membandingkan
jumlah
persediaan
(stok)
sebenarnya
dengan
yang
tercatat.
53
tetap
mencantumkan
informasi
yang
memadai
mengenai
kondisi
penanganan dan
dikirimkan
dalam
wadah
identitas
isinya
(untuk
menghalangi
pencurian),
Pengiriman
dan
pengangkutan
produk
dimulai
hanya
setelah
yang
direkomendasikan,
semua
tindakan
elektronis,
tersedia
cadangan
untuk
mencegah
kehilangan data.
BAB VIII
PENGAWASAN MUTU
pada
produk
jadi.
Untuk
keperluan
tersebut
bagian
Sistem
bahan
baku
dalam
persediaan,
untuk
memberikan
jika
diperlukan
dan
menyiapkan
instruksi
mengenai
hendaklah dicatat;
Pereaksi yang dibuat
di
laboratorium
hendaklah
mengikuti
58
8.3
PT. FITOMEDICA
INDONESIA
Spesifikasi
Halaman 1 dari 1
No. 1 hal 1
Tanggal berlaku
17 Mar 2014
Mengganti
Disusun oleh
Farikha Fitroh
M., S.Farm. Apt
No
Tanggal 17 Mar Tanggal 17 Mar Tanggal 17 Mar
2014
2014
2014
Tanggal
Nama pemasok yang disetujui
Sentra Herbal Tradisional Indonesia Sumber Sehat Group
No Kode dari Pabrik Pembuat
dan/atau Pemasok
Bentuk umbi kecil, bakal tunas silinder, warna umbi
merah, anakan banyak 2 sampai 20, potongan
melintang daun melingkar, bau umbi sangat tajam.
Akan tetapi bawang merah bagian dasar daunnya
Pemerian
melebar seperti kelopak. Kelopak daun sebelah luar
Makroskopik
selalu melingkar menutup kelopak daun sebelah
dalam,
hingga
potongan
melintang
umbi
memperlihatkan lapisan- lapisan yang berbentuk
cincin
Senyawa
Quercetin
59
identitas
Frekuensi
pengujian
ulang
Kondisi
penyimpanan
8.4
setiap 3 bulan
Dalam wadah tertutup rapat pada suhu kamar
Pelabelan Produk
PT FITOMEDICA INDONESIA
LABEL IDENTITAS
Nama bahan: ekstrak Allium cepa Ascalonicum
Nama latin: Allium cepa Ascalonicum
Tgl penerimaan: 17 Maret 2014
Jumlah: 500 kg
Catatan: simplisia diperoleh dari SHTISSG
PT FITOMEDICA INDONESIA
(MEMENUHI
SYARAT)
LABEL IDENTITAS
Nama bahan
: ekstrak Allium cepa Ascalonicum
b. Label
Namaekstrak
latin Bawang
: Allium
merah
cepayang
Ascalonicum
tidak memenuhi syarat
Tgl penerimaan : 17 Maret 2014
Jumlah
: 500 kg
Catatan
: simplisia diperoleh dari SHTISSG
60
PT FITOMEDICA INDONESIA
LABEL IDENTITAS
c. Label
ekstrakbahan:
Bawang ekstrak
merah yang
dikarantina
Nama
Allium
cepa Ascalonicum
61
BAB IX
Inspeksi diri
Tujuan inspeksi diri adalah untuk melakukan penilaian apakah seluruh
aspek
pengolahan,
memenuhi
CPOTB.
pengemasan
Program
dan
pengendalian
inspeksi
diri
mutu
selalu
dirancang
untuk
yang
disarankan
hendaklah
dilaksanakan.
Untuk
secara
obyektif
pelaksanaan
CPOTB.
Hendaklah
dibuat
Personalia.
Bangunan termasuk fasilitas untuk personalia.
Penyimpanan bahan baku dan produk jadi.
Peralatan.
Pengolahan dan pengemasan.
Pengawasan mutu.
Dokumentasi.
Sanitasi dan higiene
Program validasi dan revalidasi.
Kalibrasi alat ukur dan /atau sistem
Prosedur penarikan kembali produk jadi
Penanganan keluhan
Pengawasan label dan hasil inspeksi sebelumnya dan tindakan
preventif
63
Berdasarkan
laporan
inspeksi
diri,
pimpinan
perusahaan
BAB X
DOKUMENTASI
Dokumentasi adalah suatu bukti yang dapat dipercaya pada
penerapan/pemenuhan
CPOTB.
Sistem
dokumentasi
yang
dan
disetujui,
guna
mencapai
kesesuaian
dan
1. SISTEM DOKUMENTASI
1.1.
Sistem dokumentasi bisa menggambarkan riwayat lengkap
dari
setiap
bets
suatu
produk
sehingga
memungkinkan
65
1.2.
di
bidang
untuk
metoda
pemeriksaan
pengujian
dan
yang
pengujian
spesifikasi;
4) Kondisi penyimpanan dan tindakan pengamanan lain
yang diperlukan;
5) Batas kadaluwarsa jika diperlukan.
b. Spesifikasi pengemas, hendaklah memuat:
1) Nama dan kode pengemas yang ditentukan
dan
1) Nama
dan
atau
kode
produk
yang
digunakan
perusahaan;
2) Bentuk sediaan dan ukuran kemasan;
3) Pemeriaan, karakteristik fisika dan jika ada karakteristik
kimia serta standar mikrobiologi;
4) Rujukan monografi atau metoda pengujian spesifikasi
atau farmakope yang digunakan;
5) Batas kadaluwarsa jika ada;
6) Kondisi penyimpanan dan tindakan pengamanan lain
yang diperlukan;
7) Kondisi dan spesifikasi pengemas yang diperlukan.
1.2. Dokumen produksi induk
Dokumen produksi induk dibuat oleh perusahaan sebagai
standar setiap produk yang akan dibuat. Dokumen tersebut
hendaklah memuat:
a. Nama produk;
b. Bentuk sediaan;
c. Keterangan umum
pernyataan
yang
tentang
memuat
stabilitas
jenis
kemasan,
produk,
tindakan
68
NAMAPERUSAHAA
N
PT. FITOMEDICA
Disusun oleh
Diperiksa oleh
....................
Disetujui oleh
..
Tanggal
Halaman
1 dari 2
N0. 001
Tanggal berlaku :
10/03/2014
Mengganti..
No.
Tanggal..
1 tablet
(1000000 tablet)
Ekstrak bawang merah
500 kg
Karagenan
10000 kg
Laktosa
0,1%
0,5 mg
2,0%
10 mg
q.s
q.s
5%
Amilum
25000 kg
Talk
Mg-stearat
Metilparaben
Propilparaben
1%
5 mg
2%
10 mg
0,04% 0,2 mg
0,02% 0,1 mg
69
1 bets
q.s
25 mg
5000
10000
200
100
kg
kg
kg
kg
PT. FITOMEDICA
Disusun oleh
Diperiksa oleh
....................
Tanggal 10/01/2014
Tanggal
Nama produk dosis pemakaian
TABLET ALPABET
70
Disetujui oleh
..
Tanggal
Halaman
1 dari 2
N0. 001
Tanggal berlaku :
10/03/2014
Mengganti..
No.
Tanggal..
NAMA
PERUSAHAAN
PT. FITOMEDICA
Disusun oleh
.......................
Tanggal :
10/01/2014
Diperiksa
Disetujui oleh
oleh
.......................
..................... Tanggal
..
Tanggal
Nama produk dosis pemakaian
TABLET ALPABET
Tablet untuk penggunaan oral
Halaman
Daftar Isi
Daftar Distribusi Dokumen
Keterangan Umum
Komposisi dan Formula Pengolahan
Spesifikasi Bahan Baku
71
Halaman
1 dari 1
No.001
Tanggal berlaku :
10/03/2014
Mengganti
No.
Tanggal
NAMAPERUSAHAA
N
PT. FITOMEDICA
Disusun oleh
Diperiksa oleh
............
............
Tanggal :
Tanggal
10/03/2014
Nama produk dosis pemakaian
TABLET ALPABET
Tablet untuk penggunaan oral
72
Disetujui oleh
.......................
Tanggal
Halaman
1 dari 1
No. 001
Tanggal
berlaku :
10/03/2014
Mengganti
No.
Tanggal..
5. Lokasi penyimpanan;
6. Status bahan atau produk, apakah dikarantina
diluluskan atau ditolak;
b. Untuk tiap kelompok bahan awal, produk antara, produk
ruahan
atau
produk
jadi
sebaiknya
dibuat
kartu
Prosedur Tetap
Halaman 1 dari 2
PENERIMAAN,
PENYIMPANAN DAN
PENYERAHAN PRODUK
PT. FITOMEDICA
JADI
Departemen
Seksi
..................... .....................
....
Disusun oleh
Dicetak oleh
Disetujui oleh
....................
.................... .....................
Tanggal
Tanggal
..
Tanggal
Nomor
...............
Tanggal berlaku
..........................
Mengganti
No..............
Tanggal
1. Tujuan
Sebagai pedoman bagi Petugas untuk penerimaan, penyimpanan
dan penyerahan produk jadi, baik dalam status karantina maupun
status Diluluskan
74
2. Ruang lingkup
Protap ini berlaku untuk produk jadi yang diterima, disimpan dan
dikeluarkan oleh Gudang Produk Jadi
3. Tanggung jawab
Kepala Seksi Gudang Produk Jadi bertanggung jawab atas
penerimaan, penyimpanan dan pengawasan produk jadi di area
Gudang serta transportasi dan penyerahan ke pihak distributor
4. Prosedur
4.1
Penerimaan produk jadi dari bagian Pengemasan harus
disertai dengan Surat Penyerahan Produk Jadi
4.2
Produk jadi yang diterima dari bagian Pengemasan harus
diperiksa dengan seksama mengenai produk, jenis sediaan,
nomor bets dan jumlah produk jadi
4.3
Produk jadi dalam status karantina harus diletakkan di
daerah karantina dan dicatat di dalam Kartu Persediaan Produk
Jadi Karantina
4.4
Produk jadi yang telah diluluskan oleh Bagian Pemastian
Mutu (melalui label LULUS) harus dipindahkan ke daerah
produk jadi yang telah diluluskan serta dicatat di dalam Kartu
Persediaan Produk Jadi Diluluskan
4.5
Produk jadi dalam status karantina tidak boleh
didistribusikan sebelum diluluskan oleh Bagian Pengawasan
Mutu
FITOMEDICA
Disusun oleh
....................
Tanggal
Prosedur Tetap
Halaman 2 dari 2
PENERIMAAN,
PENYIMPANAN DAN
PENYERAHAN PRODUK JADI
Departemen
Seksi
.....................
.....................
....
Nomor
...............
Tanggal berlaku
..........................
Dicetak oleh
....................
Tanggal
Mengganti
No..............
Tanggal
Disetujui oleh
.......................
Tanggal
75
4.6
Tiap pengiriman produk jadi harus disertai dan sesuai
dengan Surat Pengiriman (Formulir Standard) yang dikeluarkan
oleh Bagian Penjualan
4.7
Tiap pengiriman produk jadi harus langsung dicatat di Kartu
Persediaan baik jumlah maupun nomor bets dan penerima
4.8
Tiap pengiriman produk jadi harus prinsip FEFO (first expired
first out/pertama daluwarsa pertama keluar) dan FIFO (first in
first out/pertama masuk pertama keluar). Tiap penyimpangan
dari prinsip ini harus dengan persetujuan Kabag Pemastian Mutu
5. Dokumen rujukan
6. Riwayat perubahan
7. Distribusi
Asli: Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Kepala Bagian Produksi
No.2: Kepala Seksi Pengemasan
No.3: Kepala Pabrik
Prosedur Tetap
PT. FITOMEDICA
PENERIMAAN DAN
PENYIMPANAN
BAHAN AWAL (EKSTRAK
KERING)DAN BAHAN
PENGEMAS
Departemen
.....................
76
Seksi
.....................
Halaman 1 dari 2
Nomor
...............
Tanggal berlaku
..........................
Disusun oleh
....................
Tanggal
....
Dicetak oleh
....................
Tanggal
i. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penerimaan dan
penyimpanan bahan awal dan bahan pengemas
ii. Ruang Lingkup
Prosedur tetap ini berlaku untuk semua bahan awal dan bahan pengemas
yang diterima di gudang
iii. Tanggung Jawab
3.1 Kepala bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk melatihkan
Protap ini kepada pelaksana Protap ini
3.2 Kepala Gudang bertanggung jawab atas pelaksana protap ini dengan
benar dan konsisten
4. Prosedur
4.1
Periksa keutuhan kemasan, kebenaran label serta jumlah bahan
awal dan bahan pengemas yang diterima, semua harus sesuai dengan
surat jalan dan surat pemesanan. Ketidaksesuaian harus dilaporkan
kepada Bagian Pembelian dan Pengawasa Mutu
4.2
Lengkapi formulir tanda terima dna salinannya (rangkap 4),
serahkan ke bagian Pengawasan Mutu, Bagian Pembelian, Bagian
Perencanaan produksi dan bagian Keuangan
4.3
Bersihkan wadah bahan awal dan bahan pengemas di tempat yang
terpisah sesuai protap pembersihan wadah bahan di gudang No 8 ,
sebelum dipindahkan ke gudang
4.4
Siapkan label karantina (warna kuning) untuk ditempelkan oleh
personil gudang paling sedikit pada wadah terbawah di atas palet.
Simpan bahan di daerah khusus karantina, kemudian catat
penerimaan.
4.5
Ambil sampel bahan awal atau bahan pengemas sesuai dengan
Protap Pengambilan Sampel Bahan Awal dan Bahan Pengemas No 10
oleh petugas pengawasan mutu atau personel yang sudah terlatih
yang ditunjuk
4.6
Beri label memenuhi syarat (warna hijau) untuk bahan awal dan
label diluluskan untuk bahan pengemas yang sudah diperiksa dan lulus
uji, kemudian pindahkan ke tempat penyimpanan bahan awal dan
pengemas yang telah memenuhi syarat dan dicatat dalam catatan
persediaan
DOKUMEN PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN
BAHAN AWAL (EKTRAK KERING) DAN BAHAN PENGEMAS
77
Prosedur Tetap
PT. FITOMEDICA
PENIMBANGAN DAN
PENYERAHAN
BAHAN AWAL (EKSTRAK
KERING) UNTUK
PRODUKSI
Halaman 1 dari 3
Disusun oleh
....................
Tanggal
Departemen
.....................
....
Dicetak oleh
....................
Tanggal
Nomor
...............
Tanggal berlaku
..........................
Seksi
.....................
Disetujui oleh Mengganti
..................... No..............
..
Tanggal
Tanggal
1. Tujuan
Prosedur ini dibuat dengan tujuan agar penimbangan dan penyerahan
bahan awal untuk produksi suatu bets dilakukan dengan cara yang benar
untuk mencegah kesalahan penimbangan dan kontaminasi silang
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku untuk penimbangan dan penyerahan semua bahan
awal di Ruang Timbang untuk keperluan produksi
3. Tanggung Jawab
3.1 Kepala Bagian Produksi:
3.2 Kepala Gudang:
3.3 Supervisor Produksi:
3.4 Petugas Gudang:
3.5 Petugas Produksi:
4. Bahan dan Alat
4.1 Sarung tangan
4.2 Masker
4.3 Lap
4.4 Penghisap debu
5. Prosedur
Perhatian
a) Personil yang terlibat dalam penimbangan harus memakai sarung
tangan dan masker yang bersih.
b) Penimbangan bahan awal yang memerlukan kondisi khusus yang
disebutkan di dalam Protap Pengolahan Induk harus dilakukan sesuai
persyaratan
c) Bahan awal steril harus ditimbang di Ruang Steril No. R....
78
5.1
Lakukan pemeriksaan kesiapan area penimbangan sesuai Daftar
Periksa Kesiapan Jalur
Penimbangan
5.2
Petugas Gudang menyiapkan semua bahan awal sesuai
permintaan yang tercantum di dalam Protap Pengolahan Bets Periksa
label DILULUSKAN yang tercantum pada wadah bahan awal
5.3
5.4
Bersihkan bagian luar kemasan bahan awal dengan lap lembab
atau penyedot debu.
Nama
Prosedur Tetap
Perusahaan
Halaman 3 dari 3
PENIMBANGAN
PT.
DAN
PENYERAHAN
BAHAN AWAL
(EKSTRAK
KERING) UNTUK
FITOMEDICA
PRODUKSI
Nomor
...............
Tanggal berlaku
..........................
Departemen
Seksi
..................... .....................
....
Disusun oleh
Dicetak oleh
Disetujui oleh Mengganti
....................
.................... ..................... No..............
Tanggal
Tanggal
..
Tanggal
Tanggal
6. Riwayat
7. Distribusi
Asli
: Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Kepala Bagian Produksi
No.2: Kepala Gudang Bahan Awal
PENIMBANGAN DAN PENYERAHAN
79
Prosedur Tetap
PT. FITOMEDICA
PENGOLAHAN DAN
PENGEMASAN
Halaman 1 dari 2
Disusun oleh
....................
Tanggal
Departemen
.....................
....
Dicetak oleh
....................
Tanggal
Seksi
.....................
Nomor
...............
Tanggal berlaku
..........................
1. Tujuan
Memberi petunjuk persiapan yang harus dikerjakan sebelum melakukan
pengolahan dan pengemasan primer, tindakan yang harus diambil selama
proses pengolahan dan pengemasan primer, dan bagaimana melakukan
penyelesaian pengolahan dan pengemasa primer.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku untuk proses pengolahan dan pengemasan primer
sejak penerimaan bahan awal dan bahan pengemas primer untuk produksi,
pengolahan di produksi, penghitungan hasil (produk antara), pemyimpanan
produk antara, pengemasan primer, sampai dengan penyerahan produk
antara ke pengemasan sekunder.
3. Tanggung Jawab
3.1 Personil pengolahan dan pengemasan primer bertanggung jawab untuk
melaksanakan Protap ini dengan benar
3.2 Supervisor pengolahan dan supervisor pengemasan primer bertanggung
jawab mengawasi agar Protap ini dilaksanakan oleh petugas dengan benar
3.3 Kepala Bagian Produksi bertanggung jawab untuk memastikan Protap ini
telah dilatihkan kepada para Operator dan dilaksanakan dengan benar
4. Bahan dan Alat
4.1 Kantung plastik
4.2 Silika gel
4.3
4.4
5. Prosedur
5.1 Lakukan pemeriksaan kesiapan area pengolahan dan jalur pengemasan
80
Prosedur Tetap
PT. FITOMEDICA
PENGOLAHAN DAN
PENGEMASAN
Halaman 2 dari 2
Disusun oleh
....................
Tanggal
Departemen
.....................
....
Dicetak oleh
....................
Tanggal
Seksi
.....................
Nomor
...............
Tanggal berlaku
..........................
Prosedur Tetap
Halaman 1 dari 2
PT. FITOMEDICA
Disusun oleh
....................
Tanggal
PENYIMPANAN PRODUK
ANTARA DAN PRODUK
RUAHAN
Departemen
.....................
....
Dicetak oleh
....................
Tanggal
Seksi
.....................
Nomor
...............
Tanggal berlaku
..........................
1. Tujuan
Sebagai pedoman bagi Petugas yang menangani produk antara dan produk
ruahan agar tetap aman, terjaga mutunya dan terhindar dari kontaminasi
2. Ruang lingkup
Protap ini berlaku untuk semua produk antara dan produk ruahan jenis
padat, cair dan semi-padat yang disimpan di Area Produksi atau area lain
yang ditunjuk
3. Tanggung Jawab
3.1
Kepala Bagian Produksi bertanggung jawab menyiapkan, mengkaji
82
Prosedur Tetap
PT. FITOMEDICA
PENYIMPANAN PRODUK
ANTARA DAN PRODUK
RUAHAN
Halaman 2 dari 2
Disusun oleh
....................
Tanggal
Departemen
.....................
....
Dicetak oleh
....................
Tanggal
Seksi
.....................
Nomor
...............
Tanggal berlaku
..........................
5.1.5 Produk antara harus diproses lebih lanjut menjadi produk ruahan
dalam waktu yang sudah ditetapkan
5.1.6 Bila penyimpanan produk antara melibihi waktu yang sudah
ditetapkan, laporkan sesuai dengan Protap Penanganan
Penyimpangan sebelum melakukan proses selanjutnya
5.2
Produk ruahan
83
5.2.1 Simpan produk ruahan dalam wadah bersih, tutup rapat dan beri
label yang mencantumkan nama dan status produk, nomor bets,
ukuran bets serta tanggal produksi sesuai Protap Penandaan
Produk dan letakkan di Ruang Produk Ruahan.
6. Dokumen rujukan
7. Riwayat perubahan
8. Distribusi
Asli: Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No.1: Kepala Seksi Produksi
No.2: Kepala Bagian Produksi
No.3: Inspektur Pemastian Mutu
BAB XI
Penanganan Keluhan Terhadap Produk, Penarikan
Kembali Produk
Dan Produk Kembalian
A. Penanganan Keluhan
Jenis laporan dan keluhan mengenai produk dapat disebabkan oleh:
1. Mutu
Keluhan terhadap mutu terkait dengan keadaan fisik, kimia dan
biologi dari produk atau kemasannya.
2. Efek samping
84
85
86
Daftar pustaka
BPOM. 2011. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.06.11.5629 Tahun 2011
tentangPersyaratan Teknis Cara Pembuatan Obat Tradisional
yang Baik. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Jakarta.
Cazarolli, L.H., Zanatta L., Alberton, E.H., Reis, B.F., Maria S., Folador P.,
Damazio R. G., Pizzolati M. G., Mena B. S., dan Fatima
R..,2008,Flavonoids: Cellular and molecular Mechanism of Action
87
88