Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

OSMOSIS PADA KENTANG

DISUSUN OLEH:
Alyaa Rifqoh Putri Yosyana
(01)
Isna Hardikasari
(17)
Lutfi Aziz
(19)

XI MIPA 8
SMA NEGERI 1 PURBALINGGA
2015/2016

LAPORAN PERISTIWA OSMOSIS PADA KENTANG


A. TUJUAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menjelaskan transpor pasif


Menjelaskan pengaruh kadar garam terhadap berat kentang
Menjelaskan mekanisme osmosis
Menyimpulkan hasil praktikum berdasar data yang diperoleh
Memprediksikan kejadian berdasar data yang diperoleh
Membuat laporan praktikum dengan jelas
Menunjukkan sikap ilmiah dalam pengamatan

B. INFORMASI
Di dalam sel terjadi proses kehidupan diantaranya transpor melalui membran, reproduksi
sel, dan sintesis protein. Ketiga proses ini menunjukkan bahwa sel merupakan sistem hidup.
Transpor melalui membran terbagi menjadi transpor pasif dan aktif. Transpor pasif meliputi
difusi dan osmosis, sedangkan tranpor aktif meliputi eksositosis dan endositosis. Proses
reproduksi terjadi pada makhluk hidup uniseluler dan multiseluler. Tujuan dari proses
reproduksi sel adalah membentuk morfologi tubuh dan memperbanyak sel tubuh.
Reproduksi sel pada makhluk uniseluler terjadi melalui proses pembelahan
biner/pembelahan langsung sedangkan pada makhluk multiseluler terjadi melalui proses
pembelahan tidak langsung yaitu mitosis dan meiosis. Proses lain adalah sintesis protein,
protein yang disintesis nantinya akan digunakan sebagai protein structural, protein
enzimatis, atau protein hormonal.

C. ALAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Timbangan
Beker glass
Pengaduk
Plastik
Pisau
Penggaris
Tisu
Kertas
Pensil

D. BAHAN
1. Kentang
2. Garam
3. Air

E. LANGKAH KERJA
a) Siapkan alat dan bahan
b) Membuat larutan garam dengan berbagai konsentrasi

Konsentrasi Larutan
Garam
3%
5%
7%
9%
11%

Garam

Air

3 gram
5 gram
7 gram
9 gram
11 gram

97 ml
95 ml
93 ml
91 ml
89 ml

c) Membuat stik kentang


1. Kupas kulit kentang dengan pisau sampai bersih
2. Potong ujung-ujung kentang, ambillah kentang bagian tengahnya saja
3. Potonglah kentang berbentuk stik dengan panjang 2 cm, lebar 1 cm, dan tinggi 0.5
cm sebanyak 8 buah. Buatlah 2 stik kentang dengan ukuran yang sama. Beri kode
tiap stik kentang.
4. Timbanglah masing-masing stik kentang yang telah dibuat dan catat hasilnya.
d) Pengamatan Proses Osmosis
1. Ambil beker glass yang berisi larutan garam
2. Masukkan stik kentang ke dalam larutan garam masing-masing 2 buah stik. Diamkan
selama 20 menit.
3. Setelah 20 menit, ambil stik kentang kemudian tiriskan di kertas tisu
4. Timbanglah stik tersebut dan catatlah hasilnya.

F. Hasil Pengamatan

G.

1.

Konsentrasi Larutan
Garam
3%

2.

5%

3.

7%

4.

9%

5.

11%

No

Selisih Berat Rata-Rata

Rata-Rata

0.39 gram
0,13 gram
0.5 gram
0.04 gram
0.12 gram
0.13 gram
0.23 gram
0.18 gram
0,25 gram

0.39 gram
0,32 gram
0.08 gram
0.18 gram
0.22 gram

P
E
R
T
A
N
Y
A

AN
1. Buatlah grafik konsentrasi larutan garam terhadap berat kentang. Apakah ada perbedaan
selisih berat tiap perlakuan yang dicoba?
2. Apakah yang terjadi pada kentang setiap kenaikan konsentrasi larutan garam? Mengapa?
3. Apakah yang terjadi jika kentang dimasukkan ke dalam larutan garam 15%? Jelaskan!
4. Jelaskan mekanisme transpor melalui membrane pada proses pembuatan telur asin!

H. JAWABAN
1.

Konsentrasi Larutan Garam Terhadap Berat Kentang

Rata-Rata Berat Kentang


(gram)

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

Konsentrasi Larutan Garam

Terdapat perbedaan selisih berat tiap perlakuan yang dicoba karena adanya perbedaan
konsentrasi larutan garam pada tiap perlakuan. Semakin tinggi konsentrasi larutan garam
maka selisih berat akan semakin kecil, dan begitu juga sebaliknya.
2. Kenaikan konsentrasi larutan garam akan mengakibatkan berat kentang lebih ringan
daripada sebelum di masukkan ke larutan garam, karena terjadi proses osmosis yaitu
suatu proses difusi air dari konsentrasi rendah (hipotonik) yang dalam percobaan ini yang
berperan yaitu kentang ke konsentrasi tinggi (hipertonik) yang dalam percobaan ini yang
berperan yaitu larutan garam.
3. Jika kentang dimasukkan ke dalam larutan garam dengan konsentrasi 15% maka selisih
berat rata-rata kentang akan semakin kecil. Cairan yang terdapat di dalam kentang akan
keluar karena sifat larutan garam hipertonik, itulah yang menyebabkan selisih berat ratarata kentang akan semakin kecil. Karena semakin tinggi konsentrasi larutan garam maka
selisih berat akan semakin kecil, dan begitu juga sebaliknya.
4.

Pengasinan telur menggunakan prinsip dehidrasi osmosis, yaitu proses


pengurangan air dari bahan dengan cara membenamkan garam dalamsuatu larutan
berkonsentrasi tinggi. Dehidrasi osmosis merupakan proses perpindahan massa secara
stimultan antara keluarnya air dari bahan dan zat terlarut berpindah dari larutan ke dalam
bahan. Perpindahan massa osmosis dinyatakan sebagai kehilangan air dan penambahan
padatan.
Aplikasi dehidrasi osmosis dalam proses pengasinan, terlihat dengan keluarnya
air dari dalam telur bersamaan dengan masuknya larutan garam ke dalam telur. Garam
(NaCl) akan masuk ke dalam telur dengan cara merembes melalui pori-pori kulit,
menuju bagian putih,dan akhirnya ke ujung telur, NaCl mula-mula akan diubah menjadi
ion natrium (Na+) dan ion chlor (Cl-). Ion chlor inilah yang sebenarnya berfungsi sebagai
bahan pengawet, dengan menghambat pertumbuhan mikroba pada telur. Makin lama
dibungkus dengan adonan, makin banyak garam yang merembes ke dalam telur,
sehingga telur menjadi semakin awet dan asin.
Pada proses pembuatan telur asin terjadi pertukaran ion yang bersifat stokiometri,
yakni satu ion H+ diganti oleh suatu ion Na+. Pertukaran ion adalah suatu proses
kesetimbangan dan jarang berlangsung lengkap. Ion Na didapatkan dari garam
sedangkan ion H+ berasal dari air. Dengan demikian, ion Na masuk ke dalam telur dan
kadar air berkurang, akibatnya telur menjadi asin.
Sebelum pengasinan warna kuning telur berwarna kuning dan setelah pengasinan kuning
telur menjadi berwarna oranye. Rasa sebelum pengasinan masih terasa hambar dan

setelah pengasinan rasa telur menjadi asin. Dan tekstur sebelum dan sesudah pengasinan
berbeda.
Rasa setelah pengasinan telur menjadi asin disebabkan karena terjadinya
peristiwa osmosis, karena telur direndam di dalam larutan garam dan ditempatkan
ditempat/lingkungan yang konsentrasinya lebih encer daripada di dalam telur (isi telur).
Telur sebagai sel tunggal yang terbungkus cangkang yang memiliki pori-pori dan
merupakan membran yang bersifat selektif permeable, kuning telur sebagai inti. Hal itu
menyebabkan air garam masuk ke dalam telur melewati membran/cangkang telur karena
konsentrasi di dalam lebih tinggi daripada di luar, sehingga telur menjadi asin. Hal ini
juga sesuai dengan pengertian osmosi yaitu proses perpindahan molekul-molekul zat
terlarut dari konsentrasi rendah (hipotonik) ke konsentrasi tinggi (hipertonik).
Terdapat juga perubahan warna dan tekstur pada telur , yaitu kuning telur dari
telur yang telah mengalami proses pengasinan lebih keras atau lebih padat dibandingkan
kuning dari telur yang tidak direndam. Hal ini disebabkan ketika molekul air dan garam
masuk ke dalam telur, maka air dan garam masuk ke putih telur karena konsentrasi putih
telur lebih pekat daripada konsentrasi larutan garam, tetapi di dalam telur masih ada
kuning telur yang konsentrasinya jauh lebih pekat disbanding dengan putih telur dan
larutan garam. Sehingga molekul air dan garam masuk ke kuning telur, tapi lebih banyak
garam yang masuk dibanding air, semakin lama garam yang terdapat di kuning telur
akan menumpuk dan kuning telur lama kelamaan akan mengeras karena kelebihan
mineral garam, sehingga warna biasanya berubah kemerahaan. Ketika kita
membelahnya, tidak ada lagi cairan yang semula sangat kenyal seperti gel yang keluar
dari kuning telur, dengan kata lain kuning telur telah mengeras.
Sedangkan putih telur setelah direndam lebih encer karena molekul air dan garam
masuk melalui membran selektif permeable dan bercampur dengan putih telur, larutan
garam yang sedikit keruh mempengaruhi warna putih telur dan menyebabkan putih telur
menjadi kurang transparan dan larutan garam yang lebih encer daripada putih telur itu
bercampur dengan putih telur yang seperi gel/kental berkurang kepekatannya dan
menyebabkan putih telur menjadi lebih encer dari semula.
Berat telur bertambah dan volume air berkurang dikarenakan molekul air dan
garam bergerak masuk ke dalam telur karena larutan garam lebih hipotonik dibanding isi
telur yang hipertonik. Sehingga menyebabkan hemolisis atau masuknya molekul air dan
garam ke dalam telur, sehingga berat telur bertambah tetapi volume air di luar
berkurang.

I. KESIMPULAN
Osmosis merupakan bergeraknya air dari larutan yang konsentrasinya lebih rendah
(hipotonis) ke konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonis). Dalam praktikum yang telah kami
lakukan, dapat disimpulkan bahwa kentang yang dimasukkan ke dalam larutan garam
mengalami penurunan berat dari berat semula dan perubahan tekstur kentang. Hal ini
dikarenakan air yang berada dalam kentang memiliki konsentrasi lebih rendah dari
konsentrasi larutan diluarnya sehingga air yang berada dalam kentang tersebut bergerak ke
larutan di luarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Irnaningtyas. 2014. Biologi kelas XI SMA/MA (kurikulum 2013). Jakarta: Erlangga

http://www.sitinurjannahsm.blogspot.com/2014/10/makalah-tentang-pengasinan-telur.html?m=1
http://www.fujianto21-chikafe.blogspot.com/2015/01/contoh-penulisan-daftar-pustaka.html?
m=1
http://www.slideshare.net/mobile/yasintasurya/laporan-praktikum-peristiwa-osmosis-padakentang

Anda mungkin juga menyukai