Anda di halaman 1dari 5

Selamat datang mahasiswa baru, sugeng rawuh di kampusnya

konservasi, selamat menempa diri dan berproses dalam aktualisasi diri


menjadi mahasiswa. Setiap mahasiswa baru pasti mempunyai cita-cita
tinggi untuk meraih prestasi. Apakah saya bisa menjadi mahasiswa
berprestasi? saya kan masih maba (mahasiswa baru). Jawabannya
adalah BISA (bahasa Banyumasannya adalah:Teyeng). Tapi saya tidak
punya prestasi apa-apa semenjak SMA dan belum pernah meraih prestasi
apa pun, apakah saya masih bisa untuk menjadi mahasiswa
berprestasi? jawabannya tetap sama, yaitu BISA. Setiap mahasiswa
baru memiliki hak yang sama untuk menjadi mahasiswa berprestasi. Akan
tetapi menjadi mahasiswa berprestasi tak semudah membalikkan telapak
tangan, tergantung dengan usaha dan jerih payah kita masing-masing.
Masih ingat kan dengan dalilnya, bahwa Allah tidak akan mengubah
nasib suatu kaum, sebelum kaum itu merubahnya dengan diri mereka
sendiri (Q.S. Ar-Rad: 11). Jadi, kalau mau menjadi mahasiswa berprestasi
harus benar-benar disiapkan sejak dini (ya, sejak masih menjadi maba).
Apa saja persiapannya? kita lihat saja nanti (oh maaf kita baca saja tulisan
dibawah ini, hehe)
Dari tadi ngomongin mahasiswa berprestasi, sebenarnya apa sih
mahasiswa berprestasi itu?Mahasiswa Berprestasi (Mapres) adalah
mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi tinggi, baik kurikuler maupun
ko/ekstrakurikuler, mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris/Asing, bersikap positif, serta berjiwa
Pancasila (pengertian menurut pedoman pemilihan mahasiswa berprestasi
tahun 2012) Pemilihan.!!!, owh ternyata ada pemilihannya juga toh?
Kayak pemilu saja. Berarti ada syarat-syaratnya juga donk untuk bisa
menjadi kandidat dalam pemilihan mahasiswa berprestasi? jawabannnya,
iya. Terus cara pemilihannya seperti apa? Terus apa yang harus disiapkan
agar bisa menjadi mahasiswa berprestasi? saya kan masih maba? Okelah
kalau begitu, bacalah penjelasan di bawah ini dengan sebaik-baiknya.
Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mapres) adalah ajang rutin yang
diselenggarakan tiap tahun (biasanya mulai bulan Januari sampai
Agustus) oleh Direktorat Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan. Pemilihan Mahasiswa Berprestasi dilaksanakan secara
berjenjang mulai dari pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat
Jurusan/departemen/bagian; tingkat Fakultas; baru kamudian tingkat
Perguruan Tinggi (universitas/institut/sekolah tinggi) masing-masing.
Kemudian 1 orang mapres terbaik tiap universitas akan masuk ke seleksi
selanjutnya menuju seleksi mapres tingkat nasional. (memang panjang
tahapnya, jadi mapres yang masuk sampai tingkat nasional benar-benar
mahasiswa yang luar biasa kiprahnya).Secara umum kriteria pemilihan
mapres ini, berdaraskan atas kriteria sebagai berikut:

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) (20%),


Karya Tulis Ilmiah (30%),
Kegiatan ko- dan ekstra kurikuler (25%),
Kemampuan berbahasa Inggris / Asing (25%)
Kalau melihat kriteria tersebut memang harus benar-benar mahasiswa
yang bisa seimbang dalam akademiknya, organisasi (aktivis)nya,
prestasinya (terutama dalam bidang karya tulis ilmiah atau pun prestasi
yang lainnya), dan juga kemampuan berbahasa inggris atau bahasa asing
yang lainnya Seorang mahasiswa yang IPK-nya tinggi (baik
akademiknya), tapi dia tidak aktif dalam kegiatan organisasi, baik UKM,
HIMA, BEM, IOMS, atau organisasi yang lainnya maka dia akan pesimis
duluan atau dalam artian mundur sebelum berperang. (Baca: UKM=Unit
Kegiatan Mahasiswa, HIMA= Himpunan Mahasiswa, BEM= Badan Eksekutif
Mahasiswa, IOMS= Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis). Begitu juga
sebaliknya, kalau cuma aktif sebagai aktivis yang sejati tetapi kurang baik
dalam akademik (IPK)nya maka akan sulit untuk masuk menjadi kandidat
mapres. Karena biasanya penilaian pertama adalah berdasarkan IPK.
Mengikuti kegiatan ko-ekstra kurikuler juga sangat mendukung dalam
penilaian, seperti menjadi asisten, mengikuti seminar, talkshow, workshop
dan sebagainya atau pun prestasi lain yang pernah diraih selama
mahasiswa baik ilmiah maupun non ilmiah, atau juga kegiatan nonakademik lainnya seperti berwirausaha, mengajar di bimbel, dan lain
sebagainya juga dinilai dalam pemilihan mapres. Jadi kalau mau ingin
menjadi kandidat mapres harus bisa seimbang semuanya, yaitu Akademik
OK, Aktivis OK, Kegiatan ko-ekstrakurikuler OK, dan kemampuan
berbahasa inggris yang OK pula.
Adapun persyaratan dalam pemilihan mahasiswa berprestasi meliputi
persyaratan umum dan persyaratan khusus. Persyaratan umum * ) adalah
persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai kelengkapan
pemilihan mahasiswa beprestasi, adalah:
1. Warga negara Republik Indonesia yang terdaftar dan aktif sebagai
mahasiswa program S1/D-IV maksimal semester VIII dan pada saat
pemilihan Mahasiswa Berprestasi di tingkat nasional belum dinyatakan
lulus, serta berusia tidak lebih dari 24,00 tahun. Hal ini dibuktikan
dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang masih berlaku.
2. Indeks Prestasi Kumulatif (IP seluruh matakuliah yang lulus) rata-rata
minimal 2,75.
3. Surat Pengantar dari pejabat yang berwenang yang menyatakan bahwa
mahasiswa yang diusulkan adalah pemenang pertama hasil seleksi.
4. Belum pernah menjadi finalis pemilihan Mahasiswa Berprestasi tingkat
nasional pada tahun sebelumnya.
Persyaratan khusus *) adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh
peserta pemilihan mahasiswa beprestasi, yang akan dinilai oleh tim juri
sesuai dengan prestasi yang dimiliki, adalah:

1. Daftar rekapitulasi Indeks Prestasi Kumulatif per semester seperti yang


tertera pada Lampiran 1.
2. Karya Tulis Ilmiah ditulis dalam bahasa Indonesia baku.
3. Ringkasan (bukan abstrak) ditulis dalam bahasa Inggris/Asing
(Prancis/Jerman/ Spanyol/Arab/China/Rusia).
4. Formulir isian kegiatan ko dan ekstrakurikuler serta dokumen
pendukungnya. Semua salinan bukti kegiatan penunjang harus
dilampirkan dan disusun secara berurutan sesuai dengan urutan dari
isian kegiatan pada Lampiran 9. Bukti kegiatan penunjang (sertifikat
atau bukti lainnya) hanya dapat digunakan satu kali sebagai alat bukti.
(*)Ketentuan persyaratan umum, persyaratan khusus, dan ketentuan
lainnya dalam pemilihan mahasiswa berprestasi dapat dilihat disini:
Pedoman Pemilihan Mahasiswa Berprestasi).
Maba, sudah siap untuk menjadi Mapres? Siapkan sejak sekarang juga.
Persiapan yang harus dilakukan sejak pertama kali menjadi maba adalah:
1. Akademik yang baik (kuliah, praktikum, dan tugas-tugas yang lainnya),
usahakan punya targetan IP (Indeks Prestasi) yang akan dicapai dalam
tiap semesternya. Oya, maba kan belum tahu IP yah, kalau mau tahu
baca aja di artikel saya yang sebelumnya berjudul: IPK itu Pilihan (klik
disini).
2. Menjadi aktivis (berorganisasi): bisa di UKM, HIMA, BEM, IOMS, atau
organisasi yang lainnya (baik yang tingkat jurusan, fakultas,
universitas, regional, atau pun tingkat nasional). Karena kalau kita ikut
dalam berorganisasi itu banyak sekali manfaatnya dan manfaat itu
terkadang tidak ada di kuliah (jarang didapatkan ketika kuliah dalam
ruangan). Manfaat ikut berorganisasi antara lain: ukhuwah
(kebersamaan), peduli, jiwa leadership (kepemimpinan), disiplin,
tanggung jawab, kekeluargaan, kerja sama, manajemen, strategi,
relasi, informasi, dan yang pasti adalah kenangan yang tak kan pernah
terlupakan.
3. Mengikuti kegiatan ko-ekstrakurikuler: jadi ketika kuliah jangan cuma
berkutat di level akademik saja (istilahnya IP-minded), ikutilah kegiatan
yang lainnya yang tentunya bermanfaat dan berdampak pada
pengembangan diri kita. Sebagai contoh seperti mengikuti: seminar,
workshop, pelatihan, talkshow, atau kompetisi penalaran tentang
kemahasiswaan seperti PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), PMW
(Program Mahasiswa Wirausaha), dan event-event lainnya sangat
banyak sekali. Atau bidang seni ada PEKSIMINAS (Pekan Kesenian
Mahasiswa Nasional), bidang olahraga ada POMNAS (Pekan Olahraga
Mahasiswa Nasional), dan bidang-bidang lainnya, tentunya sesuai
dengan minat dan bakat yang dimiliki masing-masing mahasiswa.
4. Kemampuan berbahasa Asing (minimal bahasa Inggris): bisa belajar
secara otodidak, bergabung dengan ukm/organisasi yang fokus pada

bidang bahasa inggris (English), atau ikut kursus bahasa asing pada
lembaga-lembaga tertentu.

yang hebat adalah mempunyi karakter yang disiplin ilmu dan sangat
peduli serta kritis terhadap permasalahan dinegaranya, pendidikan yang
diajarkan didunia perkuliahan adalah sebagai sarana membentuk pola
pikir agar mendewasakan terhadap diri, membentuk sikap yang yang
benar terdidik dari pemikiran, sikap dan perilaku dan jiwa sehingga
nantinya akan benar benar mempunyai suatu keniatan untuk selalu
membangun generasi selanjutnya demi kesejahtaerahan bangsa. Sebuah
penelitian yang dilakukan adalah cara bagaimana mencari solusi atas
permasalahan yang dihadapi suatu bangsa sekaligus melatih kreativitas
mahasiswa, karena dengan meneliti kana menemukan berbagai macam
permasalahan maka kemudian munculah pula berbagai macam ide
disinilah mahasiswa terbentuk untuk adanya rasa ingin tahu terhadap
suatu permasalahan sehingga nantinya rasa antusisas dalam ikut serta
membangun dan membela suau bangsa akan terbiasa dilakukan.
Pengabdian adalah pilar yang nyata ketika sebuah pendidikan adalah
senjata yang sudah ada didalam diri maka tinggallah kita untuk turun
kepada masyarakat melihat berbagai permasalahan yang ada dan turun
tangan langsung dalam menyelesaikannya, melalui kedekatan yang
harmoni kepada masyarakat dan rasa cinta dan (juga) kasih sayang yang

akhirnya kepedulian yang akan membawa penyelesaian prmasalah


(masalah) dimasyarakat akan dapat ditanganui oleh mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai