Anda di halaman 1dari 6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi
tentang iklim dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh
posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini
yang ditentukan oleh letak geografis.. Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah
klimatologi.
2.2. Sungai
Sungai mempunyai fungsi mengumpulkan curah hujan dalam suatu daerah
tertentu dan mengalirkannya ke laut. Sungai juga dapat digunakan untuk berbagai
aspek seperti pelayaran, pariwisata, perikanan dan lain-lain. Dalam bidang
pertanian sungai mempunyai fungsi sebagai sumber air yang penting untuk irigasi.
Sehingga sungai menjadi hal yang penting bagi kepentingan masyarakat sekarang
ini.
Rumus perhitungan debit (Sosrodarsono, 2006) :
V= X/T
Q=VxA
Keterangan :
LP

: Lokasi Pengamatan

: Jarak yang ditempuh pelampung

: Waktu yang ditempuh pelampung

: Lebar lembah sungai

: Kedalaman air

Tugas Akhir Tipe II A


Prayetno 410007008

: Kecepatan aliran air

: Luas penampang

: Debit aliran

2.3. Akuifer
Airtanah merupakan air yang memiliki kontribusi besar bagi kehidupan
manusia dalam menyelenggarakan kelangsungan hidup dan usahanya sehari-hari
Lokasi air tanah di

bawah permukaan memiliki distribusi ruang yang tidak

sergam dari lokasi ke lokasi. Namun, keadaan umum yang sering dijumpai
menunjukan suatu bentuk tipikal walaupun bentuk-bentuk khusus terdapat di
berbagai tempat.
Airtanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Airtanah
ditemukan pada akuifer. Pergerakan airtanah dipengaruhi oleh porositas,
permeabelitas dari lapisan airtanah dan pengisian kembali (recharge). Banyaknya
kandungan airtanah pada suatu daerah tergantung pada :
1. Iklim atau musim
2. Tumbuh-tumbuhan yang ada
3. Topografi
4. Porositas dan permeabelitas batuan
Daerah tempat masuknya airtanah disebut recharge area, sedangkan daerah
tempat keluarnaya airtanah disebut discharge area.

Tugas Akhir Tipe II A


Prayetno 410007008

Akuifer adalah formasi batuan yang mengandung airtanah dan menjadi


media airtanah sebagai tampungan di bawah permukaan, (Sudjarwadi, 1987).
Jenis-jenis akuifer menurut Todd (1980) yaitu akuifer bebas, akuifer setengah
bebas, akufer tertekan dan akuifer setengah tertekan.
1. Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer)
Akuifer bebas adalah akuifer yang hanya sebagian terisi air dan terletak
pada suatu dasar yang kedap air.

Gambar 2.1. Akuifer bebas (unconfined aquifer).


2. Akuifer Setengah Bebas (Semi Unconfined Aquifer)
Akuifer setengah bebas yaitu akuifer yang mempunyai lapisan penutup
dengan nilai kelulusan air cukup besar tetapi lebih kecil dari kelulusan akuifer
di bawahnya.

Gambar 2.2. Akuifer setengah bebas (semi unconfined aquifer).

Tugas Akhir Tipe II A


Prayetno 410007008

3. Akuifer Tertekan (Confined Aquifer)


Akuifer tertekan adalah akuifer yang sepenuhnya jenuh air dengan bagian
atas dan bawahnya merupakan lapisan yang jenuh air atau kedap air.

Gambar 2.3. Akuifer tertekan (Confined aquifer).


4. Akuifer Setengah Tertekan (Semi Confined Aquifer)
Akuifer setengah tertekan yaitu akuifer yang sepenuhnya jenuh air dan
bagian atas dibatasi oleh lapisan setengah kedap air dan dibagian bawah
dibatasi oleh lapisan yang kedap air.

Gambar 2.4. Akuifer setengah tertekan (semi confined aquifer).


2.4. Mataair
Mataair merupakan air yang keluar ke permukaan bumi melalui celah atau
titik tertentu dan terbentuk secara alami, sama seperti air tanah sifat mataair juga

Tugas Akhir Tipe II A


Prayetno 410007008

selalu mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Ada beberapa hal
yang bisa menyebabkan munculnya mataair, yaitu :
1. Kontak litologi
2. Faktor topografi
3. Faktor struktur

2.5. Muka Airtanah


Muka airtanah mempunyai kedudukan pada air sumur yang dibuat sampai
memasuki zuna saturasi. Muka airtanah merupakan cerminan dari permukaan
tanah yang berarti bahwa peta kontur muka airtanah menyerupai peta topografi.
Muka airtanah adalah permukaan tubuh air yang secara tetap menyesuiakan diri
kearah equilibrium. Kondisi muka airtanah dipengaruhi oleh kondisi dan jenis
lapisan-lapisan tanah serta karakteristik dari recharge. Untuk menentukan elevasi
kedalaman muka air tanah (mat), maka di perlukan perhitungan sebagai berikut :
mat = h d
Keterangan :
mat

: Muka airtanah

: Elevasi sumur

: Kedalaman air dari bibir sumur.

Dalam hubungannya, airtanah dan sungai mempunyai hubungan yang


cukup kuat yaitu keberadaan sungai bisa mempengaruhi kondisi airtanah dan
begitu pula sebaliknya airtanah bisa mempengaruhi air sungai (Gambar 2.5).
Apabila muka airtanah lebih tinggi dari sungai dinamakan effluent, tetapi apabila

Tugas Akhir Tipe II A


Prayetno 410007008

air sungai lebih tinggi daripada airtanah dinamakan inffluent. Hubungan keduanya
ini berkaitan dengan pengaruh pencemaran air yang ada.

Gambar 2.5. Relasi antara airtanah dan air sungai.

Tugas Akhir Tipe II A


Prayetno 410007008

10

Anda mungkin juga menyukai