Anda di halaman 1dari 2

PERDARAHAN SALURAN CERNA

Yaitu perdarahan yang ada di rongga saluran cerna, bukan rongga peritoneum.
Hematemesis = muntah darah / muntah hematem
Hemoptisis, Hemoptoe
Hemoragi
Melaena, melena
Hematochezia, hematokezi
Hemoragi
Hematem = Hb + Hcl --> HematinCl + Globin
Disebut reaksi SAHLI
Kalau dari mulut keluar warna merah, artinya muntahan sudah banyak sekali, banya
k Hb yang 'tidak kebagian' HCl.
Hemoptisis : batuk darah
Batuk --> keluarnya busa dari paru dengan cara dibatukkan. Busa berwarna merah
Hemoragi : perdarahan dari gusi keluar dari mulut
Melaena : benda hitam yang bau sekali (warnanya hitam keluar dari anus)
Ozolena : rhinitis yang ingusnya purulen dan bau
Hematochezia : darah yang tercampur dengan feses, warnanya merah.
Darah yang tidak sempat campur dengan HCl dan bercampur dengan feses. Asalnya da
pat dari mana saja. Bisa dari bawah, atau dari atas yang tidak kebagian HCl.
Hemoragi : perdarahan karena hemorroid pecah (bisa bukan karena trauma)
Perdarahan yang berbahaya
Adalah perdarahan yang menyebabkan kematian.
Ht < 25%
(tidak perduli kadar Hb-nya)
Abitratif :
3 Kategori :
I
II
III

2000 cc, <= 8 jam, sangat bahaya


8 jam < 2000 cc <=24 jam
2000 cc > 24 jam

I.
Sangat bahaya
Kebanyakan karena saluran cerna atas (melena)
1.
Pecahnya varises oesophagus
2.
Ulkus peptikum
3.
gastritis
4.
Tumor ganas lambung
Saluran cerna bawah (hematochezia) --> selain melena yang diatas
1.
Kolitis hemorrogik
2.
Tumor ganas kolon
3.
Divertikel Meckel (ileum)
4.
Polip kolon
5.
Divertikolitis
Menghitung volume perdarahan
Ht 3% = 500 cc darah
pk. 09.00 Ht = 28%

pk. 11.00 Ht = 25%

Darah = 500 cc
pk. 09.00 Ht = 28% + darah 1000 cc pk. 11.00 Ht= 25%
Darah = 1500 cc
Untuk melihat tempat / asal perdarahan dapat digunakan endoskop. Sekali terlihat
darah, sumber di sekitar itu.
Jangan pakai kolonoskop, susah !
Jenis perdarahan
1.
Surgical Bleeding
2.
Non surgical bleeding
Hemodiskrasia, contoh :
Tidak punya trombosit
Tidak punyai Faktor VIII
Surgical bleeding --> dapat terlihat sumber perdarahan
Non surgical bleeding --> terjadi dimana-mana
Non Surgical Bleeding
Fibrinolisis primer
Fibrinolisis sekunder
Misalnya pada kuretase, operasi pada pankreas, operasi pada paru
Terjadi pada operasi-operasi tertentu, terjadi sesuatu dalam darah yang berubah
kualitas darahnya
Primer --> terjadi mendadak saat operasi
Sekunder --> DIC
Umumnya DIC ketahuan sebelum operasi. Pada primer fibrinolisis tidak.
Harus ada hematologis disekitar operasi, karena terapinya berbeda.
Fibrinolisis primer : E-Amino-Caproil-Acid (EACA)
Fibrinolisis sekunder : heparin

Anda mungkin juga menyukai