Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Contoh sistem
MODEL PERSAMAAN
DIFERENSIAL
d i y(t)
ai
=
i
dt
i=0
N
d k x(t)
bk
k
dt
k=0
M
d N y(t)
d N-1 y(t)
d M x(t)
aN
+ a N-1
+ ... + a 0 y(t) = b M
+ ... + b 0 x(t)
N
N-1
M
dt
dt
dt
y[n] +
a y[n-i] = b x[n-i]
i
i=1
i=0
CONTOH :
CONTOH :
SIFAT-SIFAT SISTEM
1. Sistem kausal dan sistem non kausal
Suatu sistem dikatakan sebagai sistem kausal
jika output pada setiap saat t1 hanya
tergantung pada nilai input saat sekarang dan
input saat sebelumnya (tidak dipengaruhi oleh
input yang akan datang; t > t1).
Dalam sistem kausal tidak mungkin didapatkan
suatu output sebelum suatu input diberikan
(dengan asumsi tidak ada energi awal/ zero
initial condition).
CONTOH :
SIFAT-SIFAT SISTEM
2. Sistem dengan memori dan sistem tanpa memori
Suatu sistem dikatakan tanpa memori (memoryless)
jika outputnya hanya tergantung dengan nilai input
pada waktu yang sama.
Contoh : resistor adalah suatu sistem tanpa
memori; dengan input x(t) adalah menyatakan arus,
maka tegangan y(t) pada resistor dapat dinyatakan
dengan persamaan :
y(t) = R x(t)
dengan R adalah resistansi.
SIFAT-SIFAT SISTEM
kapasitor adalah salah satu contoh sistem dengan
memori. Jika input x(t) adalah arus yang lewat
kapasitor, maka tegangan y(t) pada kapasitor dapat
dinyatakan dengan persamaan :
1 t
y(t) = x( ) d
C -
dengan C adalah kapasitansi.
SIFAT-SIFAT SISTEM
3. Sistem time-varying dan sistem timeinvariant
Suatu sistem disebut sebagai time-invariant jika
pergeseran waktu pada sinyal input akan
menyebabkan pergeseran yang serupa pada sinyal
output.
Jika suatu sistem diberi sinyal input x(t) akan
menghasilkan sinyal output y(t), maka jika sinyal
input yang diberikan adalah x(t t0) maka sistem
akan menghasilkan output y(t t0).
SIFAT-SIFAT SISTEM
y[n] = n x[n]
SIFAT-SIFAT SISTEM
4. Sistem linear dan sistem non linear
Additivitas
x1(t) y1(t)
x2(t) y2(t)
x1(t) + x2(t) y1(t) + y2(t)
Homogenitas (scaling)
x(t) y(t)
ax(t) ay(t)
bx(t) by(t)
SIFAT-SIFAT SISTEM
Kedua sifat tersebut dapat digabungkan
menjadi satu, dan disebut dengan sifat
superposisi; yaitu :
x1(t) y1(t)
x2(t) y2(t)
ax1(t) + bx2(t) ay1(t) + by2(t)
LATIHAN
INTERKONEKSI SISTEM
INTERKONEKSI SISTEM
INTERKONEKSI SISTEM
Representasi paralel
INTERKONEKSI SISTEM
INTERKONEKSI SISTEM
Interkoneksi feedback
LATIHAN
RESPON SISTEM
Tujuan utama dalam analisis sistem adalah
mendapatkan respon sistem (output sistem).
Respon sistem ini dapat diperoleh dari dua
keadaan :
RESPON SISTEM
RESPON SISTEM
RESPON SISTEM
RESPON SISTEM
CONTOH
dy(t)
1
C
+ y(t) = i(t) = x(t)
dt
R
y(t) = e
Jika
-(1/RC)(t-t 0 )
y(t 0 ),
t t0
x(t) 0 untuk t t 0
y(t) = e
-(1/RC)(t-t 0 )
y(t 0 ) +
1
t0 C
e -(1/RC)(t- ) x( ) d ,
t t0
PENYELESAIAN PERSAMAAN
DIFERENSIAL
CONTOH
2
d y(t)
dy(t)
+6
+ 25y(t) = 0
2
dt
dt
PENYELESAIAN PERSAMAAN
DIFERENSIAL
CONTOH :
2
d y(t)
dy(t)
+6
+ 25y(t) = 50
2
dt
dt