FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
i
PENGESAHAN KELULUSAN
PENGARUH PEMBEBASAN PENGGUNAAN MESIN MEJA GAMBAR
DI LUAR JAM PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR
KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK PADA SISWA TINGKAT III
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN SMK
NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2005-2006
Oleh :
Nama : Basuki Rahmad
Nim : 5114990016
Telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pada :
Hari
: Senin
Tanggal : 5 Desember 2005
Susunan Panitia Ujian Skripsi
Ketua
Sekretaris
Drs. Lashari, MT
NIP. 131471402
Drs. Supriyono
NIP. 131571560
Pembimbing I
Anggota Penguji
Drs. Supriyono
NIP. 131571560
1. Drs. Supriyono
NIP. 131571560
Pembimbing II
2. M. Fathoni Setiawan, ST, MT.
NIP. 132207768
M. Fathoni Setiawan, ST, MT.
NIP. 132207768
3. Drs. Maryono
NIP. 130515574
SARI
Basuki Rahmad (2005), Pengaruh Pembebasan Penggunaan Mesin Meja
Gambar Di Luar Jam Pelajaran Terhadap Prestasi Belajar Kompetensi
Menggambar Teknik pada Siswa Tingkat III Program Keahlian Teknik
Konstruksi Bangunan SMK Negeri 2 Klaten Tahun Ajaran 2005-2006.
Skripsi, Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Semarang.
Kata kunci : Penggunaan mesin meja gambar.
Kompetensi Menggambar Teknik merupakan salah satu kompetensi
produktif bagi siswa pada program keahlian Teknik Konstruksi Bangunan.
Kemampuan siswa dalam menggambar berkaitan erat dengan penggunaan sarana
belajar dengan optimal, motivasi siswa dalam hal ini mesin meja gambar.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah adakah perbedaan kemampuan kompetensi Menggambar Teknik dan
perbedaan motivasi siswa dengan pembebasan penggunaan mesin meja gambar
diluar jam pelajaran, serta seberapa besar pengaruh pembebasan penggunaan
mesin meja gambar terhadap kemampuan kompetensi Menggambar Teknik pada
siswa tingkat III program keahlian Teknik Konstruksi Bangunan SMK Negeri 2
Klaten tahun ajaran 2005-2006.
Analisis yang digunakan adalah dengan uji-t untuk mengetahui perbedaan
kemampuan kompetensi Menggambar Teknik dan perbedaan motivasi siswa yang
dilanjutkan dengan analisis regresi linier populasi untuk mengetahui besarnya
pengaruh pembebasan penggunaan mesin meja gambar terhadap kemampuan
kompetensi Menggambar Teknik.
Penelitian ini pengambilan data dengan dua instrumen, yaitu instrument
observasi dan instrumen kemampuan kompetensi Menggambar Teknik. Pada
pengujian hipotesis ada perbedaan kemampuan kompetensi Menggambar Teknik,
diperoeh t hitung (3,522) > t tabel (1,67), sehingga hipotesis alternatif diterima atau
menolak hipotesis nihil. Hal ini berarti secara signifikan rata-rata kemampuan
kompetensi Menggambar Teknik pada kelompok eksperimen lebih besar daripada
kelompok kontrol. Hasil uji-t untuk perbedaan motivasi siswa dalam
menggunakan mesin meja gambar, diperoleh t hitung (5,924) > t tabel (1,67),
sehingga hipotesis alternatif diterima. Hal ini berarti secara nyata rata-rata
motivasi siswa dalam menggunakan mesin meja gambar kelompok eksperimen
lebih besar daripada kelompok control.
Hasil analisis regresi diperoleh koefisien regresi sebesar 0,659 dan konstanta
sebesar 16,193, sehingga diperoleh model regresi sebagai berikut : Y = 16,193 +
0,659X, ini menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan motivasi siswa dalam
menggunakan mesin meja gambar diluar jam pelajaran akan diikuti kenaikan
kemampuan kompetensi Menggambar Teknik sebesar 0,659. Berdasarkan uji
keberartian menggunakan uji-F, diperoleh F hitung = 26,594 > F tabel (4,196), yang
berarti model regresi yang diperoleh signifikan. Hasil uji kelinieran diperoleh
iii
F hitung = 0,345 > F tabel (2,685), yang berarti model tersebut linier. Hasil analisis
regresi tersebut menunjukan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan
pembebasan penggunaan mesin meja gambar diluar jam pelajaran terhadap
kemampuan kompetensi Menggambar Teknik sebesar 48,7%.
Disarankan untuk terus dibebaskan penggunaan mesin meja gambar untuk
siswa diluar jam pelajaran, dan guru yang mengampu kompetensi Menggambar
Teknik selalu mengintruksikan serta mengingatkan kepada siswa agar terus
memanfaatkan pembebasan penggunaan mesin meja gambar untuk siswa diluar
jam pelajaran untuk mengerjakan tugas-tugasnya, sehingga dapat meningkatkan
prestasi hasil belajar siswa khususnya kompetensi Menggambar Teknik.
iv
< Bapak dan ibu yang selalu dan tak henti mencurahkan kasih sayang,
doa, serta dukungannya setiap saat.
< Cahaya jiwaku, Esti Utami, Terima kasih atas semua dukungan,
nasehat, dan kesetiaannya menantiku.(Ill be wait for u trough all the
time)
< Kakak dan adikku tersayang, Eko Siswanti, Siti Sunarni, Supriyadi dan
Artini Wahyuni. Semoga kita dapat senantiasa menjaga amanah orang
tua.
< Keluarga besar Kakek Iman Subakri(alm) & Kakek Pairo Taruno, yang
telah mendoakanku dan memberikan dukungan selalu.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan ridhlo-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul Pengaruh Pembebasan Penggunaan Mesin Meja
Gambar Di Luar Jam Pelajaran Terhadap Prestasi Belajar Kompetensi
Menggambar Teknik Pada Siswa Tingkat III Program Keahlian Teknik
Konstruksi Bangunan SMK Negeri 2 Klaten Tahun Ajaran 2005-2006ini.
Skripsi ini merupakan laporan hasil penelitian yang telah penulis lakukan pada
kurun waktu September-Oktober 2005 yang lalu di SMK Negeri 2 Klaten
kabupaten Klaten.
Berkaitan dengan kegiatan penelitian yang telah berlangsung dan proses
penyusunan skripsi ini, penulis ingin berterima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Soesanto, selaku Dekan FT Universitas Negeri Semarang,
2. Drs.Lashari, M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Semarang,
3. Drs.Supriyono, sebagai Pembimbing I yang telah memberikan segenap
waktu dan ilmunya selama proses bimbingan,
4. M. Fathoni Setiawan, ST, MT, sebagai Pembimbing II yang senantiasa
membimbing dengan penuh ketelatenan dan kesabaran,
5. Drs. Maryono, selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran
dan masukan sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik dan
benar
6. Drs. Wahono, selaku kepala sekolah, yang telah berkenan memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di bidang keahlian
Konstruksi Bangunan SMK Negeri 2 Klaten,
vi
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL.
HALAMAN PENGESAHAN...
ii
SARI.......
iii
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI..
viii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL .
xi
DAFTAR LAMPIRAN .
xii
BAB I PENDAHULUAN.
1. Latar Belakang.
2. Permasalahan
3. Tujuan Penelitian...
4. Manfaat Penelitian.
5. Sistematika Skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS..
1
3
4
4
5
6
1. Landasan Teori......
1. Tinjauan Mengenai Kompetensi Menggambar Teknik..
6
6
3. Belajar....
1. Pegertian Belajar..
2. Tujuan Belajar.
10
3. Hasil Belajar
14
4. Proses Pembelajaran.
16
5. Pembelajaran Konvensional.
18
20
viii
2. Kerangka Berpikir...
3. Hipotesis.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.....
21
22
24
24
24
24
25
26
27
31
33
39
1. Hasil Penelitian
1. Analisis Deskriptif.
1. Deskriptif Kemampuan Menggambar Teknik
39
40
40
42
45
45
45
46
2. Pembahasan
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN.
49
52
1. Simpulan.
2. Saran...
DAFTAR PUSTAKA
52
53
54
LAMPIRAN..
55
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal
1. Gambar 3.1 Model Penelitian Bagan Distribusi Frekuensi Kompetensi ...
25
40
41
43
44
DAFTAR TABEL
Hal
1. Tabel 3.1. Desain Penelitian.........................................................................
26
31
40
42
45
46
47
48
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1.
55
2. Lampiran 2.
65
3. Lampiran 3.
67
4. Lampiran 4.
5. Lampiran 5
77
78
6. Lampiran 6.
80
7. Lampiran 7.
81
9. Lampiran 9.
Kelompok Kontrol...............................................................
82
83
84
85
86
13. Lampiran 13. Uji Kesamaan Dua Varians Data Motivasi Siswa ..............
88
14. Lampiran 14. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Motivasi Siswa ....................
89
xii
90
94
98
99
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
secara aktif mengambil bagian dalam kegiatan belajar yang dilaksanakan. Untuk
terlaksananya suatu kegiatan, pertama-tama harus ada dorongan untuk
melaksanakan kegiatan itu. Dengan kata lain untuk melakukan sesuatu harus ada
motivasi. Seperti halnya dalam proses belajar mengajar, peserta didik harus
mempunyai motivasi untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar atau pendidikan
yang sedang berlangsung.
Dengan motivasi yang kuat, peserta didik akan menunjukkan minat, aktivitas,
kreativitas dan partisipasinya dalam kegiatan belajar mengajar atau pendidikan
yamg sedang dilaksanakan, baik pada saat jam pelajaran atau diluar jam pelajaran.
Motivasi adalah keadaan individu yang terangsang yang terjadi jika suatu
motif telah dihubungkan dengan suatu pengharapan yang sesuai. Dimana motif
adalah suatu disposisi laten yang berusaha dengan kuat untuk menuju ke tujuan
tertentu, tujuan ini dapat berupa prestasi dan yang lainnya (Tim Pengembangan
MKDK IKIP Semarang, 2000:62).
Motivasi belajar ialah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (W.S.
Winkel 1999: 150). Motivasi penting dalam belajar, karena setiap individu
mempunyai need (kebutuhan) atau want ( keinginan) Setiap kebutuhan atau
keinginan perlu memperoleh pemenuhan. Dalam batas tertentu, upaya memenuhi
kebutuhan sering kali merupakan tujuan. Jadi jika tujuan tercapai, maka
1
sesuai dengan apa yang diminta dari soal menggambar yang diberikan. Dari hasil
pengamatan ternyata siswa merasa waktu yang kurang cukup untuk mengerjakan
soal menggambar yang diterima.
Permasalahan
Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :
1 Seberapa besar (dalam %) perbedaan kemampuan kompetensi
Menggambar Teknik dengan pembebasan penggunaan mesin meja
gambar diluar jam pelajaran dan yang tidak pembebasan penggunaan
mesin meja gambar diluar jam pelajaran?
2 Seberapa besar perbedaan motivasi siswa dalam penggunaan mesin meja
gambar dengan pembebasan penggunaan mesin meja gambar diluar jam
pelajaran dan yang tidak pembebasan penggunaan mesin meja gambar
diluar jam pelajaran?
3 Adakah pengaruh pembebasan penggunaan mesin meja gambar diluar
jam pelajaran terhadap prestasi belajar siswa kompetensi Menggambar
Teknik?
1.3
Tujuan penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1 Mengetahui seberapa besar ( dalam %) perbedaan kemampuan
kompetensi Menggambar Teknik dengan pembebasan penggunaan
mesin meja gambar diluar jam pelajaran dan yang tidak pembebasan
penggunaan mesin meja gambar diluar jam pelajaran.
2 Mengetahui
seberapa
besar
perbedaan
motivasi
siswa
dalam
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1 Dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi para tenaga pengajar
sebagai motivator, demi peningkatan kualitas pengajaran sehingga guru
dan siswa semakin aktif dalam proses belajar mengajar.
2 Dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap upaya meningkatkan
prestasi belajar, terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam
belajar kompetensi Menggambar Teknik.
3 Dapat memberikan gambaran terhadap guru mengenai penggunaan
mesin meja gambar sebagai prasarana belajar untuk siswa yang optimal
dengan pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa pada kompetensi
Menggambar Teknik.
1.5
Sistematika Skripsi
Skripsi ini terdiri tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi dan
bagian penutup
1.
Bagian Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan berisi tentang judul, abstraksi, pengesahan, motto
dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran.
2.
Bagian Isi
BAB I
PENDAHULUAN
Pada
bab
pendahuluan
berisi
tentang
latar
belakang,
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini membahas tentang variabel penelitian, metode
pengumpulan data dan analisis data untuk uji hipotesis.
BAB IV
BAB V
3.
Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran- lampiran.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1
LANDASAN TEORI
2.1.1
komplek, yang meliputi pengasaan tanah (site), konsep ruang dan sirkulasi) dan c)
konstruksi (bahan bangunan).
Dalam merencanakan kepentingan manusia dengan kebutuhannya akan
terdapat pula/dibeda-bedakan dalam fungsi dan kegunaannya, serta bentuk dan
ciri khasnya. Misalnya: 1) bangunan untuk rumah tempat tinggal, 2) bangunan
untuk kebutuhan bersama, 3) bangunan untuk kepentingan komersil, 4) bamgunan
untuk gudang, 5) bangunan untuk meluhurkan keTuhanan dan 6) bangunan
pelengkap (air minum, assainering/riolering, gas/listrik, jalan dan jembatan serta
yang lainnya.
Juga tidak lepas dari beberapa hal yang merupakan unsur-unsur pendukung
dalam perencanaan. Hal-hal yang dianggap merupakan pendukung perencanaan
ada 3 golongan, yaitu: 1) hal-hal yang bersifat dasar, yaitu yang meliputi fungsi
dan tujuannya, 2) hal-hal yang bersifat khusus/mengikat, yang merupakan
kekhususan dari rencana bangunan tersebut dan 3) hal-hal yang dianggap bersifat
sebagai pedoman didalam perencanaan bangunan tersbut.
Agar dapat dibayangkan bentuk bangunannya secara keseluruhan, maka
pada pekerjaan menggambar rencana rumah tempat tinggal, bangunan umum,
gudang dan lainnya harus lengkap dengan gambar-gambar: denah, tampak muka
dan samping juga tampak belakang, rencana konstruksi rangka atap, potongan
membujur dan melintang, dapat pula potongan dari setiap bagian agar tidak
menimbulkan kesalahan dalam penafsirannya dan situasi (letak/penempatan
bangunan terhadap halaman) (Depdikbud, 1979: 1-25).
tugas-tugas
siswa,
yang
pada
akhirnya
bertujuan
untuk
SMK Negeri 2 Klaten telah menerapkan kurikulum ini mulai tahun ajaran
2002/2003, dengan pelaksanaan pengajaran sistem semester. Dari semua program
keahlian yang ada di SMK ini, terdapat program keahlian Teknik Konstruksi
Bangunan. Sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan di SMK ini, untuk
program keahlian Teknik Konstruksi Bangunan mendapatkan kompetensi, salah
satunya yaitu kompetensi Menggambar Teknik. Untuk kompetensi Menggambar
Teknik diberikan mulai dari tingkat I sampai dengan tingkat III, kemudian pada
tingkat IV siswa diberikan program gambar dengan media komputer (Autocad).
Untuk siswa tingkat III pada semester lima, sudah menginjak pada gambar
perencanaan rumah sederhana, rumah sedang (menengah) dan rumah bertingkat
(mewah) dan lengkap dengan detailnya. Dimana siswa dituntut untuk bisa
merencanakan satu atau beberapa desain rumah, dengan memenuhi kebutuhan
akan ruang-ruang yang diinginkan, serta desain arsitektur yang bagus, indah dan
rapi, baik itu interior maupun eksterior disesuaikan dengan luas lahan yang
disediakan.Agar siswa dapat melakukan dan mewujudkan semua tuntutan ini,
maka harus ada prasarana yang mendukung, dalam hal ini mesin meja gambar dan
waktu penggunaan yang cukup leluasa bagi siswa. Untuk semua ini siswa
memanfaatkan kebijakan yang telah diberikan dari pihak sekolah dimana siswa
dapat menggunakan mesin meja gambar diluar jam pelajaran.
2.1.3
2.1.3.1
Belajar
Pengertian Belajar
Tujuan Belajar
ke
dalam
bagian-bagian,
sehinggastruktur
keseluruhan
2.
3.
yang
terbiasa
(mechanical
response),
yaitu
mencakup
2.1.3.3
Hasil Belajar
10
1. Faktor
keberhasilan belajar yang berasal dari siswa yang sedang belajar, yang
meliputi:
1) Anak , dalam hal ini anak yang dalam keadaan segar jasmani, akan berbeda
dari anak yang dalam keadaan lemah. Anak yang segar jasmani akan lebih mudah
proses belajarnya dibandingkan dengan anak yang lemah jasmaninya.
2) Kondisi panca indera, faktor kondisi panca indera yang baik fuingsinya,
terutama penglihatan dan pendengaran akan memudahkan dalam proses belajar.
3) Kecerdasan, faktor kecerdasan besar pengaruhnya bagi keberhasilan
seseorang mempelajari sesuatu atau mengikuti suatu program pendidikan.
4) Bakat, faktor bakat juga besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar
seseorang. Seseorang yang belajarpada bidang yang sesuai dengan bakat yang
dimiliki akan memperbesar kemungkinan berhasilnya belajar.
5) Motivasi, dimana motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saatsaat tertentu. Sedang motif sendiri yaitu daya penggerakdi dalam diri orang untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu (W.S.
Winkel, 1999:150).
6) Emosi, sesuai dengan proses belajar mengajar dalam perkembangan
kehidupan seseorang, maka terbentuklah suatu tipe atau keadaan tertentu, antara
lain menjadi seseorang yang emosional dan mudah putus asa. Keadaan emosi
yang labil seperti mudah marah, merasa tertekan, merasa tidak aman, dapat
mengganggu keberhasilan anak dalam belajar. Perasaan aman, gembira dan bebas
merupakan aspek yang mendukung dalam kegiatan belajar.
11
2. Faktor luar (external), yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa
yang dapat mempengaruhi proses belajar, faktor ini meliputi:
1) Faktor lingkungan alami, yaitu kondisi alami yang dapat berpegaruh terhadap
proses dan hasil belajar, seperti suhu udara, kelembaban udara, cuaca, musim dan
termasuk dalam kejadian-kejadian alam yang ada.
2) Faktor lingkungan sosial, dimana lingkungan sosial berupa manusia dan
representasinya maupun wujud lain yang dapat langsung berpengaruh terhadap
proses dan hasil belajar. Hubungan antara orang tua dan anak yang baik,
harmonis, akrab dan saling pengertian memungkinkan anak dapat belajar dengan
baik, karena selain memberikan untuk belajar, orang tua akan membantu
menciptakan situasi belajar yang baik. Lingkungan sosial seperti suara mesin,
pabrik, keramaian pasar dan hiruk pikuk lalu lintas juga mampengaruhi proses
dan hasil belajar.
3) Faktor prasarana belajar, dalam hal ini sarana belajar yang tersedia dan dapat
dimanfaatkan secara maksimum dapat mendukung dan mempengaruhi terhadap
proses dan hasil belajar.
2.1.4
Proses Pembelajaran
12
13
2.1.5
Pembelajaran Konvensional
14
15
2.1.6
Partisipasi menurut B.S Bloom yang dikutip oleh W.S Winkel yaitu
mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berperan dalam suatu
kegiatan (W.S Winkel, 1999:247). Berdasarkan pengertian diatas, maka
partisipasi pada hakekatnya adalah keterlibatan seseorang atau kelompok orang
dalam suatu kegiatan tertentu. Partisipasi disini adalah merupakan wujud dari
motivasi siswa. Keterlibatan disini tidak hanya sekedar mengikuti, namun
keterlibatan dalam partisipasi melibatkan mental dan emosional partisipan.
Faktor lain yang mempengaruhi intensitas partisipasi adalah faktor prasarana
dan waktu yang cukup untuk memanfaatkannya. Dalam hal ini yang ingin
diketahui bagaimana partisipasi siswa dalam menyikapi dan bertindak atas
kebijakan yang telah diberikan oleh pihak sekolah, dimana siswa bisa
menggunakan mesin meja gambar diluar jam pelajaran, untuk menyelesaikan
tugas-tugasnya.
Partisipasi dapat memberikan manfaat bagi siswa maupun bagi sekolah.
Manfaat bagi sekolah adalah meningkatkan mutu sekolah. Peningkatan mutu
sekolah akan diikuti oleh peningkatan persepsi masyarakat terhadap mutu sekolah,
sehingga minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke SMK yang
bersangkutan menjadi tinggi. Disamping itu persepsi kalangan industriawan juga
meningkat, sehingga mereka senang hati menampung lulusannya.
Manfaat bagi siswa adalah mereka dapat memanfaatkan motivasinya secara
positif, meningkatkan harga dirinya, dan menyalurkan daya kreasinya.
Partisipasi seperti yang telah dijelaskan diatas, adalah berkaitan dengan
kegiatan-kegiatan yang mendukung dicapainya prestasi belajar yang tinggi. Hasrat
ini diperlihatkan dalam wujud frekuensi bertanya, berpendapat, menjawab
pertanyaan, mencoba, mencatat, dan melakukan praktek secara bersungguhsungguh.
16
2.2
KERANGKA BERPIKIR
Proses belajar mengajar terjadi apabila ada interaksi antara guru dengan
siswa dan abtara siswa dengan siswa. Dengan interaksi tersebut guru memerankan
fungsinya sebagai pengajar/fasilitator belajar, sedangkan siswa berperan sebagai
pelajar/individu/yang belajar. Keterpaduan kedua fungsi tersebut mengacu kepada
tujuan yang sama, yaitu tercapainya tujuan instruksional. Dalam proses belajar
mengajar diperlukan perencanaan yang telah dibiat oleh guru sebelum melakukan
kegiatan belajar mengajar.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa macam faktor, baik faktor
yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri maupun faktor yang berasal dari luar
diri siswa. Faktor yang berasal dari diri siswa adalah faktor fisiologis dan faktor
psikologis. Faktor fisiologis adalah keadaan siswa atau kondisi jasmani siswa.
Faktor psikologis merupakan faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar (bersifat rohani), antara lain: kecerdasan, bakat, motivasi dan emosi.
Faktor yang berasal dari luar siswa adalah faktor lingkungan dan instrumental,
yang berupa sarana dan fasilitas belajar mengajar.
Sistem pengajaran yang diterapkan dalam proses belajar mengajar
kompetensi Menggambar Teknik adalah sistem pengajaran teori dan praktek.
Sebelum siswa diberikan tugas menggambar, guru memberikan teori dengan
metode ceramah, tanya jawab dan demontrasi sebagai pengantar, baru kemudian
diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Setelah
siswa merasa jelas, maka siswa langsung diberikan tugas untuk menggambar apa
yang menjadi permintaan pada soal sesuai dengan teori yang telah diberikan.
17
HIPOTESIS
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri
peneliti merupakan alumni dari SMK tersebut, di SMK inilah yang dapat
membebaskan waktu penggunaan mesin meja gambar diluar jam pelajaran untuk
siswa.
3.2
Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa tingkat III program keahlian
Sampel Penelitian
Sebagai sampel dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen yang
Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua
3.4.1
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kompetensi
Menggambar Teknik siswa tingkat III program keahlian Teknik Konstruksi
Bangunan di SMK Negeri 2 Klaten. (lihat gambar 1)
Pembebasan waktu
penggunaan mesin meja
gambar di luar jam
pelajaran
Hasil
belajar
Metode Penelitian
3.5.1
Metode tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2002:127).
Alat evaluasi dalam penelitian ini menggunakan tes prestasi(achievement
test) yaitu test yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah
mempelajari sesuatu (Suharsimi Arikunto, 2002:127). Dalam hal ini yang akan
diukur yaitu hasil belajar siswa pada kompetensi Menggambar Teknik, dengan
cara siswa diberikan tugas gambar perencanaan bangunan
3.5.2
Metode Observasi
Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode True
Yang
dimaksud persyaratan dalam eksperimen adalah adanya kelompok lain yang tidak
dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan. Dengan adanya kelompok
lain yang disebut kelompok pembanding atau kelompok kontrol ini, akibat yang
diperoleh dari perlakuan dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan
yang tidak mendapatkan perlakuan.
Dalam
hal
ini
kelompok
eksperimen
merupakan
kelompok
yang
Perlakuan
Post-Tes
R1
O1
T1
R2
O2
T2
Keterangan:
R1
R2
O1
O2
= Siswa yang tidak menggunakan mesin meja gambar diluar jam pelajaran
T1
T2
Penyusunan Instrumen
Instrumen ini digunakan untuk mengukur motivasi siswa yang diwujudkan
dalam menggunakan mesin meja gambar. Alay ukur yang digunakan melalui
observasi ynag diberikan kepada dua orang pengamat/observer.
Dalam penelitian ini untuk memudahkan mendapatkan data melalui
observasi, menggunakan instrumen observasi Chek List (daftar chek) yang berupa
alat observasi yang terdiri dari item yang berisi nama-nama subjek dan faktorfaktor yang di selidiki (Yatim Riyanto,2001:100). Yang penyusunannya
berdasarkan indikator variabel (lihat Tabel 2).
Wujud dari alat ini adalah daftar cek, dan jumlah butir dalam pertanyaan
adalah 30 butir. Observasi ini dijabarkan dalam empat kategori, keempat kategori
tersebut adalah A, berarti siswa memanfaatkan waktu dengan efektif dan efisien,
yang dimaksud siswa benar-benar memanfaatkan waktu yang ada untuk
menggerjakan tugas, tidak banyak berbicara yang tidak perlu, tidak mondarmandir, tidak membuat suasana menjadi gaduh, B, berarti siswa memanfaatkan
waktu dengan efektif tapi kurang efisien, yang dimaksud siswa benar-benar
memanfaatkan waktu yang ada untuk menggerjakan tugas, tapi terkadang masih
suasana menjadi gaduh, C, berarti siswa memanfaatkan waktu kurang efektif dan
kurang efisien, yang dimaksud siswa kurang memanfaatkan waktu yang ada untuk
menggerjakan tugas, masih berbicara yang tidak perlu,
mondar-mandir,
mondar-
mandir, membuat suasana menjadi gaduh. Arah pemberian skor bobot adalah A=
4, B = 3, C = 2, D = 1.
a.
mengerjakan
tugas
gambar
perencanaan
bangunan.
Untuk
penilaiannya
Sub Variabel
Partisipasi siswa
dalam pemanfaatan
waktu penggunaan
mesin meja gambar
Partisipasi siswa
dalam menggunakan
mesin meja gambar
Partisipasi siswa
dalam pemeliharaan
mesin meja gambar
Denah
Tampak
Potongan
Rencana pondasi
Rencana atap
Detail konstruksi
kayu
Denah instalasi listrik
Denah instalasi air
Rencana lantai
Teknik penyajian
3.8
a.
Indikator
1 Jam-jam penggunaan mesin meja gambar
2 Lamanya penggunaan mesin meja
gambar
3 Rutinitas penggunaan mesin meja gambar
1 Persiapan penggunaan mesin meja
gambar
2 Perlakuan terhadap mesin meja gambar
3 Penggunaan mesin meja gambar
4 Mempersiapkan kertas gambar
5 Mempersiapkan alat gambar
1 Membersihkan meja dan ruang gambar
2 Peminjaman dan pengembalian alat
3 Menjaga kondisi mesin meja gambar dan
alat
1 Keterangan/simbol
2 Organisasi ruang
3 Ukuran ruang dan ketinggian lantai
1 Bentuk proposional
2 Keterangan/simbol
1 Keterangan/simbol
2 Bentuk kuda-kuda
3 Ukuran ketinggian
1 Ukuran dan ketinggian lantai
2 Detail potongan pondasi
- simbol
- ukuran
1 Perletakan gording, usuk dan reng
2 Perletakan jurai
3 Keterangan gambar
1 Detail daun pintu dan jendela
2 Detail kusen
3 Detail kuda-kuda
1 Ketepatan jalur instalasi listrik
2 Kerapihan jalur instalasi listrik
1 Ketepatan dan kerapihan instalasi air
1 Ketinggian dan beda tinggi lantai
1 Pengaturan letak gambar dan kebersihan
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya
(Saifudin Azwar, 2001:5).
Instrumen penelitian ini diukur dengan validitas isi, dengan maksud untuk
mengetahui sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki.
Validitas isi tidak dapat dinyatakan dalam bentuk instrumen chek-list, sehingga
pengesahan validitasnya didasarkan secara rasio, yaitu melalui pertimbangan para
ahli. Dalam hal ini, setelah rancangan instrumen selesai disusun, selanjutnya
dimintakan pendapat ataupun penilaian kepada para ahli yang kompeten dalam
permasalahan ini atau dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.
b.
(Saifudin Azwar, 2001:4). Alat ukur dikatakan memiliki keandalan jika kapanpun
dan dimanapun alat ukur digunakan, akan memberikan hasil yang relatif sama. Uji
keandalan instrumen hasil belajar siswa dengan pembebasan penggunaan mesin
meja gambar di luar jam pelajaran untuk siswa dalam mengerjakan tugas gambar
perencanaan bangunan. Perhitungan uji reliabilitas menggunakan rumus Interrater
Reliabiliy, yaitu :
2
rxx =
Ss Se
Ss + (k 1)S e
2
Keterangan :
Ss2
Se2
= varians error, yaitu varians interaksi antar subjek (s) dengan rater (r)
10
Ss =
Ss
(T )/ k (i) / nk
2
n 1
{i (R )/ n (T )/ k + (i )
=
2
(n 1)(k 1)
/ nk
Keterangan :
i = angka rating yang diberikan oleh seorang rater kepada seorang subjek
T = jumlah angka rating yang diterima oleh seorang subjek dari semua rater
R = jumlah angka rating yang diberikan oleh seorang rater pada semua
subjek
n = banyaknya subjek
k = banyaknya rater (Saifudin Azwar, 2001:106).
Analisis reliabilitas hasil ujicoba observasi dengan menggunakan rumus
interrater. Dari hasil analisis diketahui reliabilitas observasi motivasi siswa dalam
menggunakan mesin meja gambar untuk mengerjakan tugas secara keseluruhan
0,99, perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel (lampiran 5) dan untuk
reliabilitas tes kemampuan kompetensi menggambar teknik secara keseluruhan
0,95, perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel (lampiran 5)
3.9
3.7.1
Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengambilan data tes
menggambar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol serta data observasi
11
(Oi Ei )2
i =1
Ei
X2 =
Keterangan :
Oi = frekuensi pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
k = kelas interval
Selanjutnya, harga X2data yang diperoleh dikonsultasikan ke X2tabel dengan
derajat kebebasan (dk) = k 3, dan taraf signifikansi 5%. Distribusi data yang
diuji berdistribusi normal jika X2data < X2tabel (Sudjana, 1996:273).
3.7.2
Vb
Vk
Keterangan :
F = varians yang dicari
Vb = varians besar
Vk = varians kecil (Sudjana, 1996:250).
12
3.7.3
1.
Uji Hipotesis
t=
s
1
1
+
ne nk
dengan
S =
2
(n e 1)Se2 + (n k 1)S 2k
ne + nk 2
Keterangan :
Xe = hasil skor rata-rata kelompok eksperimen
Xk = hasil skor rata-rata kelompok kontrol
Se2 = varians kelompok eksperimen
Sk2= varians kelompok kontrol
ne = jumlah anggota kelompok eksperimen
nk = jumlah anggota kelompok kontrol
Dari rumus t-tes akan didapat nilai t dari dua variabel yang dihubungkan.
Nilai t selanjtnya diuji dengan taraf signifikan 5%.
2.
13
Xe Xk
t=
s
1
1
+
ne nk
dengan
S =
2
(n e 1)Se2 + (n k 1)S 2k
ne + nk 2
Keterangan :
Xe = hasil skor rata-rata kelompok eksperimen
Xk = hasil skor rata-rata kelompok kontrol
Se2 = varians kelompok eksperimen
Sk2= varians kelompok kontrol
ne = jumlah anggota kelompok eksperimen
nk = jumlah anggota kelompok kontrol
Dari rumus t-tes akan didapat nilai t dari dua variabel yang dihubungkan.
Nilai t selanjutnya diuji dengan taraf signifikan 5% (Sudjana, 1996:239).
3.
14
Y X X XY
a=
N X ( X )
2
b=
N XY X Y
N X 2 ( X )
Keterangan:
a = koefisien regresi kelompok eksperimen
b = koefisien regresi kelompok kontrol
Y = regresi variabel terikat
X = regresi variabel bebas
4.
15
Y X X XY
a=
N X ( X )
2
b=
N XY X Y
N X 2 ( X )
Keterangan:
a = koefisien regresi kelompok eksperimen
b = koefisien regresi kelompok kontrol
Y = regresi variabel terikat
X = regresi variabel bebas (Sudjana, 1996:315).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.1
Analisis Deskriptif
4.1.1.1
Rata-rata
kemampuan
kompetensi
menggambar
teknik
kelompok
Mean
S2
Maksimum
Minimum
30
79.82
52.7670
7.26
91.5
64.5
30
73.13
55.2747
7.43
88.5
63.5
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
73.13
60
40
20
0
Eksperimen
Kontrol
Gambar 4.1.
Kemampuan Kompetensi Menggambar Teknik
5.00
4.50
4.00
4.12
3.73
4.37
4.14
3.67
3.50
3.11
3.60
3.32
3.47
3.14
3.00
3.24
3.06
3.60
3.32
3.88
3.62
4.22
3.92
4.38
3.90
2.50
2.00
1.50
1.00
Kontrol
Kebersihan gambar
Rencana lantai
Rencana atap
Rencana pondasi
Eksperimen
Potongan
Tampak
Denah
0.00
0.50
Gambar 4.2.
Kemampuan Menggambar Teknik Ditinjau dari Sub Variabelnya
4.1.1.2
Mean
S2
Maksimum
Minimum
30
96.48
59.1118
7.69
111.0
82.0
30
85.28
48.1325
6.94
102.5
76.0
96.48
85.28
80
60
40
20
0
Eksperimen
Kontrol
Gambar 4.3.
Motivasi Siswa dalam Menggunakan Mesin Meja Gambar
Berdasarkan hasil analisis deskriptif tersebut menunjukkan bahwa motivasi
siswa pada kelompok eksperimen dalam memanfaatkan waktu, menggunakan
mesin meja gambar dan dalam pemeliharaan mesin meja gambar dengan ruang
gambar, lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Rata-rata skor untuk masingmasing sub variabel motivasi siswa dalam memanfaatkan mesin meja gambar
dapat dilihat pada gambar 4.4
120
98
109.5
93.17
97.0
93.3
Skor
82.39
86.58
75
53
Eksperimen
Kontrol
30
Pemanfaatan
w aktu
Gambar 4.4.
Rata-rata Skor Sub Variabel Motivasi Siswa dalam
Menggunakan Mesin Meja Gambar
Grafik di atas menunjukkan bahwa rata-rata skor tertinggi baik pada
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol yaitu pada sub variabel
pemanfaatan waktu, dimana pada kelompok eksperimen mencapai 109,5 pada
interval 99 120 dalam kategori tinggi dan pada kelompok kontrol sebesar 93,17
pada interval 76-98 dalam kategori cukup. Sub variabel yang kedua yaitu
pemeliharaan meja gambar dan ruang gambar pada kelompok eksperimen
mencapai 97 pada kategori cukup dan pada kelompok kontrol sebesar 86,58 juga
dalam kategori cukup. Sub variabel yang ketiga yaitu penggunaan mesin meja
gambar, dimana pada kelompok eksperimen menacapai 93,3 sedangkan pada
kelompok kontrol sebesar 82,39, keduanya dalam kategori cukup. Dari hasil
deskriptif di atas menunjukkan bahwa siswa pada kelompok eksperimen lebih
mampu memanfaatkan waktu dengan baik dalam menggunakan mesin meja
gambar dibandingkan siswa pada kelompok kontrol.
4.1.2
4.1.2.1
Data
Kemampuan menggambar teknik
Eksperimen
Motivasi siswa
Kemampuan menggambar teknik
Kontrol
Motivasi siswa
2hitung
3.172
6.958
3.552
7.438
2tabel
7.81
7.81
7.81
7.81
dk
3
3
3
3
Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal
Terlihat dari tabel tersebut, nilai 2hitung untuk setiap data kurang dari 2tabel
(7,81), yang berarti data-data tersebut terdistribusi normal. Berdasarkan hasil
analisis ini, maka untuk pengujian hipotesis selanjutnya digunakan uji t dan
analisis regresi.
4.1.2.2
Tabel 4.4.
Uji Perbedaan kemampuan kompetensi menggambar teknik dan motivasi siswa
dalam menggunakan mesin meja gambar antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol
Data
Mean
S2
thitung
ttabel
Eksperimen
30
79.82
52.7670
3.522
1.67
Kontrol
30
73.13
55.2747
Eksperimen
30
96.48
59.1118
5.924
1.67
Kontrol
30
85.28
48.1325
Kelompok
Kemampuan
menggambar
teknik
Motivasi
siswa
Kemampuan
Kompetensi
Menggambar
Teknik
pada
Kelompok Eksperimen
Hasil analisis regresi tersebut diperoleh koefisien regresi sebesar 0,659 dan
konstanta sebesar 16,193, sehingga diperoleh model regresi sebagai berikut : Y =
16,193 + 0,659X. Model tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan
motivasi siswa dalam menggunakan mesin meja gambar setelah diberikan
kebebasan di luar jam pelajaran akan diikuti kenaikan kemampuan kompetensi
menggambar teknik sebesar 0,659. Model tersebut diuji keberartiannya
menggunakan uji F seperti tercantum pada tabel berikut :
Tabel 4.5. Hasil Analisis Regresi pada Kelompok Eksperimen
Sumber Variasi
dk
Total
Regresi (a)
Reresi (b|a)
Residu (S)
Tuna Cocok (TC)
30
1
1
28
17
JK
RK
192651.250
191121.008 191121.008
745.416
745.416
784.826
28.029
272.867
16.051
F hitung
F tabel
Kriteria
26.594
4.196
Signifikan
0.345
2.685
Linier
Berdasarkan hasil uji F diperoleh Fhitung = 26,594 > Ftabel (4,196) yang
berarti model regresi yang diperoleh signifikan. Hasil uji kelinieran diperoleh F
hitung
= 0,345 < Ftabel (2,685) yang berarti model tersebut linier. Hasil analisis
10
2.
Kemampuan
Kompetensi
Menggambar
Teknik
pada
Kelompok Kontrol
dk
JK
RK
Total
Regresi (a)
Reresi (b|a)
Residu (S)
Tuna Cocok (TC)
Galat (E)
30
1
1
28
20
8
162057.500
160454.533
0.198
1602.769
1478.456
124.313
160454.533
0.198
57.242
73.923
15.539
F hitung
F tabel
Kriteria
0.003
4.196 Tidak
4.757
3.150 Tidak
Berdasarkan hasil uji F diperoleh Fhitung = 0,003 < Ftabel (4,196) yang
berarti model regresi yang diperoleh tidak signifikan. Hasil uji kelinieran
diperoleh F hitung
= 4,757 > Ftabel (3,150) yang berarti model tersebut tidak linier.
Hasil analisis regresi tersebut menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan motivasi menggunakan mesin meja gambar terhadap kemampuan
kompetensi menggambar teknik. Semakin tinggi motivasinya belum tentu diikuti
kenaikan kemampuan kompetensi siswa dalam menggambar teknik.
11
12
mesin meja gambar pada jam pelajaran saja. Ini disebabkan siswa yang dapat
menggunakan mesin meja gambar di luar jam pelajaran mengalami peningkatan
rangsangan atau lebih terangsang dalam memanfaatkan mesin meja gambar untuk
mengerjakan tugas-tugasnya, dengan harapan dapat meningkatkan prestasi
belajarnya.
Terjadinya perbedaan kemampuan kompetensi menggambar teknik ini
disebabkan karena adanya perbedaan motivasi siswa dari kedua kelompok. Hal
ini terlihat dari hasil analisis regresi yang diperoleh nilai Fhitung = 26.594 > Ftabel
(4,196) yang menunjukkan bahwa secara signifikan ada pengaruh motivasi siswa
dalam menggunakan mesin meja gambar setelah diberi kebebasan di luar jam
pelajaran terhadap kemampuan kompetensi menggambar teknik. Besarnya
pengaruh motivasi siswa dalam menggunakan mesin meja gambar pada kelompok
ini mencapai 48,7%. Besarnya kontribusi ini jauh lebih besar daripada kelompok
kontrol yang hanya 0,01%. Dengan kata lain pada kelompok kontrol yang diberi
kesempatan menggunakan mesin meja gambar pada jam pelajaran saja, ternyata
motivasi siswa tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan
kompetensi menggambar teknik. Hal ini dimungkinkan karena berkaitan dengan
waktu penggunaan mesin meja gambar relatif terbatas yaitu hanya pada jam
pelajaran saja, sehingga siswa kurang dapat menggunakan mesin meja gambar
untuk menyelesaikan tugasnya seoptimal mungkin. Ini juga disebabkan siswa
hampir tidak mengalami peningkatan rangsangan dalam menggunakan mesin
meja gambar di luar jam pelajaran untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Kondisi ini
jauh berbeda dengan situasi pada kelompok eksperimen. Pada kelompok
eksperimen ini siswa relatif memperoleh kebebasan dalam menggunakan mesin
13
meja gambar dengan optimal dan baik, ini dikarenakan pada kelompok ini
mempunyai lebih banyak waktu dan kesempatan untuk dapat mengekspresikan
ider-ide kreativnya dalam menerjakan tugas-tugas menggambar kompetensi
Menggambar Teknik. Siswa yang diberi kebebasan menggunakan mesin meja
gambar di luar jam pelajaran dapat lebih leluasa, dalam arti siswa tidak merasa
tertekan karena tidak adanya pengawasan dari guru. Dengan suasana yang tidak
formal dan lebih santai akan memberikan peluang munculnya ide-ide kreatif siswa
dalam menyelesaikan tugas-tugas menggambar teknik. Secara umum perbedaan
kemampuan siswa dalam menggambar teknik antara kedua kelompok karena
adanya perbedaan pemenuhan kebutuhan akan sarana belajar, dalam hal ini mesin
meja gambar serta waktu yang cukup untuk dapat menggunakannya.
Ini membuktikan bahwa siswa benar-benar mengalami
merasakan
kekurangan waktu dan kesempatan untuk dapat menggunakan mesin meja gambar
guna mengerjakan tugas-tugas menggambar yang diterima pada kompetensi
Menggambar Teknik. Ini membuktikan bahwasannya kebijakan yang diberikan
dari pihak sekolah benar-benar dapat membantu dalam upaya pemenuhan
kebutuhan siswa akan prasarana belajar yang berupa mesin meja gambar demi
peningkatan prestasi belajar siswa. Dengan meningkatnya prestasi belajar siswa
berarti juga peningkatan kualitas pembelajaran siswa, yang selanjutnya
merupakan perbaikan kualitas kelulusan. Ini sekaligus merupakan peningkatan
mutu sekolah, sehingga di dunia industri tidak ragu-ragu dalam menerima alumni
dari sekolah yang bersangkutan untuk diperkerjakan pada perusahaannya,
selanjutnya kepercayaan dan antusias orang tua calon siswa juga meningkat untuk
dapat menyekolahkan putranya pada sekolah tersebut. Ini berarti secara umum
14
15
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.2
Simpulan
Dari hasil uji perbedaan secara nyata rata-rata motivasi siswa dalam
meja gambar di luar jam pelajaran ada pengaruhnya, yaitu sebesar empat puluh
delapan koma tujuh persen.
5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan:
1.
diluar jam pelajaran untuk siswa hendaknya tetap diberlakukan, kemudian perlu
dilengkapi peralatan menggambar misalnya, sablon, rapido, jangka, dan
sebagainya, karena peralatan tersebut sebagian besar / mayoritas siswa tidak
memiliki, dengan demikian lebih dimungkinkan prestasi belajar siswa akan lebih
meningkat lagi.
2.
Untuk
siswa,
hendaknya
siswa
dapat
benar-benar
memanfaatkan
DAFTAR PUSTAKA
No
Kode
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
E-01
E-02
E-03
E-04
E-05
E-06
E-07
E-08
E-09
E-10
E-11
E-12
E-13
E-14
E-15
E-16
E-17
E-18
E-19
E-20
E-21
E-22
E-23
E-24
E-25
E-26
E-27
E-28
E-29
E-30
Aan Kurniawan
Agus Tri Sajoko
Agustinus Sri Kuncoro
Andriyanto
Anton Pasha Junianto
Ari Prabowo
Ari Priyono
Eko Purnomo
Eko Yunianto
Harjito
Heri Setiawan
Indras Kristiantoro
Jarod Suwondo
Johan Nugroho
Joko Suryanto
Mahmudi
Misyatno
Mochamat Solichin
Muhamad Ridwan
Purwoko
Rahmat Wiyarko
Rohmat Purwanto
Rokhim Nuryanto
Rosid Winanto
Rosyid Ambar Muhadi
Sidik Al Ikhsan
Sriyanto
Supriyanto
Teguh Ptasetya
Tri Handoyo
No
Kode
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
K-01
K-02
K-03
K-04
K-05
K-06
K-07
K-08
K-09
K-10
K-11
K-12
K-13
K-14
K-15
K-16
K-17
K-18
K-19
K-20
K-21
K-22
K-23
K-24
K-25
K-26
K-27
K-28
K-29
K-30
Abdul Rochim
Agung Setiawan Nugroho
Agung Wirawan
Agus Anjas Setiyawan
Agus Budi Wahyono
Agus Dwi Purwanto
Agus Waluyo
Anton Fatoni
Bagus Prihatmoko
Dedi Kurniawan
Dian Argo Susjaya
Dwi Santoso
Galih Ginanjar
Hari Suprapto
Harmoko
Heru Sinar Surya
Irfanudin
M Naashrudin Makmum
Mochamat Nasir
Muhamad Rofan Robiala
Muhammad Dzuhron
Muhammad Nurhasim
Nur Cahyo Marbangun
Sarwanto
Sholeh Fajar Wibowo
Sri Joko Wahyuni
Sukitri Pamungkas
Syahid Febri Rosyadi
Wahyu Setiawan
Wardiyanto
Nama Siswa : .
No. Absen
: .
Tingkat
: .
Berilah tanda cek (3 ) pada kolom kolom yang telah disediakan sesuai
dengan pengamatan anda. Kolom kolom tersebut dibagi menjadi empat yang
masing masing berisi sebuah huruf kode. Kode kode tersebut adalah: huruf A,
huruf B, huruf C, dan huruf D. arah pemberian bobot skor adalah : A, diberi skor
4; B diberi skor 3; C diberi skor 2; dan D diberi skor 1. Setiap huruf mempunyai
arti sendiri sendiri. Untuk lebih jelasnya ikutilah keterangan dibawah ini:
A : berarti siswa memanfaatkan waktu dengan efektif dan efisien, yang
dimaksud siswa benar-benar memanfaatkan waktu yang ada untuk
menggerjakan tugas, tidak banyak berbicara yang tidak perlu, tidak mondarmandir, tidak membuat suasana menjadi gaduh.
B : berarti siswa memanfaatkan waktu dengan efektif tapi kurang efisien, yang
dimaksud siswa benar-benar memanfaatkan waktu yang ada untuk
menggerjakan tugas, tapi terkadang masih berbicara yang tidak perlu,
terkadang mondar-mandir, terkadang membuat suasana menjadi gaduh.
C : berarti siswa memanfaatkan waktu kurang efektif dan kurang efisien, yang
dimaksud siswa kurang memanfaatkan waktu yang ada untuk menggerjakan
tugas, masih berbicara yang tidak perlu, mondar-mandir, membuat suasana
menjadi gaduh
D : berarti siswa memanfaatkan waktu tidak efektif dan tidak efisien, yang
dimaksud siswa tidak memanfaatkan waktu yang ada untuk menggerjakan
tugas, sering berbicara yang tidak perlu, mondar-mandir, membuat suasana
menjadi gaduh
Contoh :
Memanfaatkan waktu dengan efektif dan efisien. Apabila siswa benarbenar memanfaatkan waktu yang ada untuk menggerjakan tugas, tidak banyak
berbicara yang tidak perlu, tidak mondar-mandir, tidak membuat suasana menjadi
gaduh., maka anda memberi tanda cek pada kolom A, berarti skornya 4.
Nama Siswa : .
No. Absen
: .
Kelas
: .
No.
1.
Gambar
Denah
Skor
Maksimal
15
a. Keterangan/simbol
b. Ukuran ruang dan ketinggian lantai
c. Organisasi ruang
2.
Tampak
a. Bentuk proposional
b. Kelengkapan
3.
Potongan
13
a. Ukuran ketinggian
b. Kelengkapan
c. Bentuk kuda-kuda
4.
Rencana Pondasi
16
Rencana Atap
14
a. Keterangan gambar
b. Perletakan gording
c. Perletakan jurai
6.
13
8.
9.
Rencana lantai
10.
Kebersihan gambar
Pencapaian
Keterangan
10
Detail kuda-kuda
Jika keterangan gambar lengkap, ukuran lengkap, perletakan baut pada
sambungan tepat dan jenis sambungan lengkap maka skor 5
Jika dari keempat tersebut hanya ada tiga maka skor 4
Jika dari keempat tersebut hanya ada dua maka skor 3
Jika dari keempat tersebut hanya ada satu maka skor 2
Jika dari keempat tersebut tidak ada maka skor 1
7. Denah Instalasi Listrik
Jika perletakan lampu, daya lampu yang digunakan dan jumlah lampu
sesuai dengan kebutuhan penerangan setiap ruang dan simbol yang
digunakan lengkap maka skor 5
Jika perletakan lampu, tapi daya lampu yang digunakan dan jumlah lampu
tidak sesuai dengan kebutuhan penerangan setiap ruang dan simbol yang
digunakan lengkap maka skor 4
Jika perletakan lampu, daya lampu yang digunakan dan jumlah lampu
sesuai dengan kebutuhan penerangan setiap ruang dan simbol yang
digunakan tidak lengkap maka skor 3
Jika perletakan lampu, daya lampu yang digunakan dan jumlah lampu
tidak sesuai dengan kebutuhan penerangan setiap ruang dan simbol yang
digunakan lengkap maka skor 2
Jika perletakan lampu, daya lampu yang digunakan dan jumlah lampu
tidak sesuai dengan kebutuhan penerangan setiap ruang dan simbol yang
digunakan tidak lengkap maka skor 1
8. Denah Instalasi Air
Jika pipa penyaluran air bersih, air kotor dan air hujan terpisah maka skor
5
Jika pipa penyaluran air bersih, terpisah tapi penyaluran air kotor dan air
hujan tidak terpisah maka skor 4
Jika pipa penyaluran air bersih, dan air hujan tidak terpisah tapi
penyaluran air kotor terpisah maka skor 3
Jika pipa penyaluran air bersih, air kotor dan air hujan tidak terpisah maka
skor 2
Jika tidak ada pipa penyaluran air maka skor 1
9. Rencana Lantai
Jika penggambaran keramik sesuai dengan denah dan ukurannya lengkap
maka skor 5
Jika penggambaran keramik sesuai dengan denah dan ukurannya tidak
lengkap maka skor 4
Jika penggambaran keramik tidak sesuai dengan denah dan ukurannya
lengkap maka skor 3
Jika penggambaran keramik tidak sesuai dengan denah dan ukurannya
tidak lengkap maka skor 2
Jika penggambaran keramik sesuai dengan denah dan tidak ada ukuran
maka skor 1
c.
11