Anda di halaman 1dari 7

1

Abstrak: Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu karya sastra tertulis dalam
bentuk prosa. Cerpen merupakan karya sastra yang lebih banyak diminati karena
lebih ringan dan tidak membutuhkan banyak waktu, baik untuk membuat maupun
membacanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakter tokoh
Roda berdasarkan kajian psikologi sastra, meliputi (1) perilaku tokoh Bapak, (2)
perilaku tokoh Ninuk, (3) perilaku tokoh Mbak Dinar, dan (4) hubungan antar
perilaku tokoh-tokoh tersebut. Keempat aspek itu ditemukan dengan cara
mengamati

perilaku

tokoh

dalam

berbagai

peristiwa.

Hasil

penelitian

menunjukkan bahwa perilaku tokoh Ninuk dan Mbak Dinar merupakan respon
yang terbentuk akibat stimulus yang diberikan oleh Bapak.
Kata kunci: Cerpen, Psikologi Sastra
A.

PENDAHULUAN
Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terpenting. Sejak

timbulnya peradaban manusia sampai sekarang, keluarga selalu berpengaruh besar


terhadap perkembangan anak. Peranan orang tua bagi pendidikan anak adalah
memberikan dasar pendidikan, sikap, dan ketrampilan dasar seperti budi pekerti,
sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar mematuhi peraturan
dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan. Pentingnya peranan orang tua dalam
pendidikan anak telah disadari oleh banyak pihak.
Seperti halnya dalam cerpen Kenangan yang Hilang mengatakan, bahawa
seorang anak yang melihat orangtuanya yang selalu mengingat ingat kenangan
semasa hidup ibunya. Anak itu berusaha memperbaiki keadaan yang dialami oleh
bapaknya.Maka penulis tertarik menganalisis cerpen yang berjudul Kenangan
yang Hilang karya Dharmadi.
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang terarah, maka diperlukan suatu
rumusan masalah. Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1) Bagaimanakah psikologi tokoh utama pada cerpen Kenangan yang
Hilang karya Dharmadi?
Tujuan suatu penelitian haruslah jelas mengingat penelitian harus
mempunyai arah dan tujuan yang tepat. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1) Menganalisis tentang psikologi tokoh utama yang terlibat di dalam
B.

cerpen Kenangan Yang Hilang karya Dharmadi


KAJIAN PUSTAKA

1. Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu karya sastra tertulis dalam
bentuk prosa. Cerpen merupakan karya sastra yang lebih banyak diminati karena
lebih ringan dan tidak membutuhkan banyak waktu, baik untuk membuat maupun
membacanya. Pengertian cerpen menurut para ahli pun beragam dan dari berbagai
sudut pandang. Secara sederhana, cerpen adalah cerita yang membatasi diri dalam
membahas salah satu unsur fiksi dalam aspeknya yang terkecil. Definisi lain
menyebutkan bahwa cerpen adalah prosa yang menceritakan salah satu masalah
kehidupan pelakunya sehingga hanya memiliki alur tunggal. Berikut ini adalah
pengertian cerpen menurut para ahli.
1) Menurut J.S. Badudu, cerpen adalah cerita yang menjurus dan
konsentrasi berpusat pada satu peristiwa, yaitu peristiwa yang menumbuhkan
peristiwa itu sendiri.
2) Menurut A. Bakar Hamid, cerita pendek itu harus dilihat dari kuantitas,
yaitu banyaknya perkataan yang dipakai: antara 50020.000 kata, adanya satu plot,
adanya satu watak, dan adanya satu kesan.
3) Menurut Aoh. KH, cerpen adalah salah satu ragam fiksi atau cerita rekaan
yang sering disebut kisahan prosa pendek.
2. Analisis sastra adalah ikhtiar untuk menangkap atau mengungkapkan
makna yang terkandung dalam teks sastra. Pemahaman terhadap teks sastra harus
memperhatikan unsur- unsur struktur yang membentuk dan menentukan sistem
makna, (Culler dalam Pradopo, 1995: 41).
Psikologi Sastra adalah analisis teks dengan mempertimbangkan relevansi
dan peranan studi psikologis. Artinya, psikologi turut berperan penting dalam
penganalisisan sebuah karya sastra dengan bekerja dari sudut kejiwaan karya
sastra tersebut baik dari unsur pengarang, tokoh, maupun pembacanya. Dengan
dipusatkannya perhatian pada tokoh-tokoh, maka akan dapat dianalisis konflik
batin yang terkandung dalam karya sastra. Jadi, Secara umum dapat disimpulkan
bahwa hubungan antara sastra dan psikologi sangat erat hingga melebur dan
melahirkan ilmu baru yang disebut dengan Psikologi Sastra.
Harus kita akui, bahwa di indonesia analisis tentang psikologi sastra sangat
lambat perkembangannya hal ini disebabkan karena :
a). Psikologi satra seolah-olah hanya berkaitan dengan manusia sebagai
individu, kurang memberikan peranan terhadap subjek transindividual, sehingga
analisis dianggap sempit,

b). Dikaitkan dengan tradisi intelektual, teori-teori psikologis sangat


terbatas, sehingga para sarjana sastra kurang kurang memiliki pemahaman
terhadap bidang psikologin sastra,
c). Berkaitan dengan masalah yang pertama dan kedua , relevansi analisis
psikologi pada gilirannya kurang menarik minat, khususnya dikalangan
mahasiswa, yang dapat dibuktikan dengan sedikitnya skripsi dan karya tulis yang
lain yang memanfaatkan pendekatan psikologi sastra.
Sebenarnya didalam karya sastra memiliki aspek-aspek kejiwaan yang
sangat kaya, maka analisis psikologi harus dimotifasi dan dikembangkan secara
lebih serius lagi. Tujuan psikologi sastra adalah memahami aspek-aspek kejiwaan
yang terkandung dalam suatu karya sastra.
Meskipun demikian, bukan berarti bahwa analisis psikologi sastra sama
sekali terlepas denga kebutuhan masyarakat. Sesuai dengan hakikatnya, karya
sastra memberikan pemahaman terhadap masyarakat secara tidak langsung.
Misalnya melalu pemahaman terhadap tokoh-tokohnya, misalnya, masyarakat
dapat memahami perubahan, kontradiksi, dan penyimpangan-pemyimpangan lain
yang terjadi didalam masyarakat, khususnya dalam kaitannya dengan psike.
3. Penelitian terhadap cerpen Kenangan Yang Hilang, karya Dharmadi,
penulis akan menganalisis dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra yang
membahas tentang hubungan antar individu dan psikologi turut berperan penting
dalam penganalisisan sebuah karya sastra dengan bekerja dari sudut kejiwaan
karya sastra tersebut baik dari unsur pengarang, tokoh, maupun pembacanya.
Dengan dipusatkannya perhatian pada tokoh-tokoh, maka akan dapat dianalisis
konflik batin yang terkandung dalam karya sastra pada cerpen Kenangan Yang
Hilang, karya Dharmadi.
C.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian pustaka. Penelitian

pustaka merupakan suatu penelitian yang dilakukan di ruang perpustakaan untuk


menghimpun dan menganalisis data yang bersumber dari perpustakaan, baik
berupa buku-buku,

seperti majalah-majalah ilmiah yang diterbitkan secara

berkala, kisah-kisah sejarah, dokumen-dokumen dan materi perpustakaan lainnya,


yang dapat dijadikan sumber rujukan untuk menyusun suatu laporan ilmiah,
(Fathoni, 2006: 95-96).

Sumber Data:
Judul Cerpen
Pengarang
Penerbit
Jumlah Halaman
Cetakan
Tahun Terbit
Warna Sampul

: Kenangan Yang Hilang


: Dharmadi
:::::-

Sumber data sekunder adalah sumber data yang terlebih dahulu


dikumpulkan orang di luar penyelidik itu sendiri. Walaupun yang dikumpulkan itu
sebenarnya adalah data asli, (Surachmad, 1990: 163). Sumber data sekunder
dalam penelitian ini adalah buku-buku sastra, referensi, catatan singkat, yang
relevan dengan penelitian. Data penelitian berisi kutipan-kutipan dari data buku,
dokumen, catatan resmi, untuk memberi gambaran laporan.
Metode dan teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah teknik
pustaka, baca, dan menulis.
a. Teknik Pustaka adalah teknik yang menggunakan sumber-sumber
tertulis

untuk memperoleh data, (Subroto, 1992: 42). Data diperoleh dalam

bentuk tulisan maka harus dibaca, hal-hal yang penting dicatat kemudian
disimpulkan dan memelajari sumber tulisan yang dapat dijadikan sebagai
landasan teori dan acuan dalam hubungan dengan objek yang akan diteliti.
b. Teknik baca dan Menulis. Teknik baca yaitu dengan membaca secara
berulang-ulang secara keseluruhan novel tersebut untuk memahami isinya secara
utuh. Teknik menulis yaitu mencatat kata, kalimat, atau data-data yang penting
yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, serta mengumpulkan teori-teori
yang relevan yang berhubungan dengan penelitian.
c. Kemudian dilanjutkan dengan sumber data, yaitu menggunakan data
primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang langsung didapat dan
diperoleh oleh penulis dari sumber pertamanya untuk keperluan penelitian,
(Surachmad, 1990:163). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah cerpen
Kenangan yang Hilang karya Dharmadi.
Teknik analisis data yang akan dilakukan oleh penulis adalah sebagai
berikut:
a. Menganalisis Unsur-Unsur Pembangun Cerpen

Peneliti akan menganalisis unsur-unsur pembangun cerpen kenangan yang


hilang. karya Dharmadi berdasarkan kata, klausa, kalimat, dan ungkapan yang
mengandung perasaan hati melalui tokoh Nunik, Mbak Dinar, Bapak.
b. Mengaitkan Antara Unsur Pembangun cerpen
Setelah dianalisis peneliti, maka langkah selanjutnya
mengaitkan

adalah

hasil analisis antara unsur yang satu dengan lainnya yang

membangun struktur cerpen kenangan yang hilang. Karya Dahrmadi


c. Menyajikan Hasil Analisis
Kemudian peneliti akan menyajikan hasil analisis tersebut dengan
menjelaskan bagaimana nasionalisme dalam cerpen kenangan yang hilang. Karya
Dahrmadi
d. Menyimpulkan Hasil Analisis
Hasil analisis akan dibuat simpulan tentang perasaan hati dalam cerpen
kenangan yang hilang. Karya Dahrmadi berdasarkan analisis psikologi sastra.
D. HASIL
Tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita, (Stanton dan Kenny
dalam Nurgiantoro, 2005: 67). Tema disaring dari motif-motif yang terdapat
dalam karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa,
konflik, dan situasi tertentu. Menurut Sudjiman (1986: 50) tema adalah gagasan,
ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra, sedangkan menurut
Sumardjo dan Saini (1986: 56), mengemukakan bahwa tema adalah ide sebuah
cerita. Pengarang dalam menulis ceritanya bukan sekadar mau bercerita, tetapi
mau menyampaikan sesuatu kepada pembacanya. Menurut beberapa pendapat
di atas dapat disimpulkan bahwa tema adalah gagasan atau ide sentral (pokok)
yang menjadi dasar penciptaan cerita.
Secara keseluruhan tema cerpen kenangan yang hilang. Karya Dahrmadi.
adalah tentang perasaan hati yang dialami bapak setelah ditinggalkan ibu untuk
selama-lamanya (meninggal dunia). Pada cerpen ini, ninuk bersama keluarganya
berawal adalah keluarga yang bahagia, tetapi setelah kepergian ibu, bapak merasa
sangat kehilangan dan terus mengenang kisah-kisah bersama dengan ibu.
Tema tentang perasaan hati bapak tersebut dapat dilihat pada kutipan
berikut:
ibumu senang dengan warna-warna merah dan biru, tetapi menurutku
ibumu cantik dengan warna apapun dan nampak anggun dengan apa yang
dipakainya.. (Dharmadi, hlm 45).

Penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh.


Tokoh-tokoh itu rekaan pengarang, maka tokoh-tokoh perlu digambarkan dan
hanya pengaranglah yang mengenal mereka. Tokoh-tokoh dalam cerita perlu
digambarkan ciri-ciri lahir dan sifat serta sikap batinnya agar wataknya juga
dikenal oleh pembaca, (Sudjiman, 1986: 23).
Perwatakan seorang tokoh memiliki tiga dimensi sebagai struktur pokoknya,
yaitu fisiologis, sosiologis, dan psikologis (Lajos Egri dalam Sukada, 1993: 62).
Dimensi fisiologis meliputi: jenis kelamin, umur, tinggi badan, warna kulit,
rumbut, postur tubuh, dan penampilan. Dimensi sosiologis meliputi golongan
masyarakat,

pekerjaan,

pendidikan, agama, suku bangsa, tempat tinggal,

kedudukan dalam masyarakat, dan hobi. Dimensi psikologis meliputi: moral,


ambisi pribadi, temperamen, sikap hidup, pikiran, perasaan, tanggung jawab, dan
tingkat kecerdasan.
Tokoh cerita dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh sampingan atau
disebut tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh utama adalah tokoh yang
menjadi titik sentral perhatian dalam cerita. Tokoh ini berperan menonjol dalam
cerita. Tokoh utama mengalami masalah dari awal cerita sampai akhir cerita.
Tokoh sampingan adalah tokoh yang tidak sentral kedudukannya di dalam cerita,
tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk mendukung tokoh utama.
Tokoh utama dibedakan menjadi tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
Tokoh protagonis adalah tokoh yang memegang peranan utama dan menjadi pusat
sorotan di dalam intensitas keterlibatannya di dalam cerita. Tokoh protagonis
mempunyai watak baik dan terpuji. Sebaliknya, tokoh antagonis adalah tokoh
yang mempunyai watak jahat dan salah. Tokoh protagonis dan tokoh antagonis
saling bertentangan dalam sebuah cerita. Selain tokoh protagonis dan tokoh
antagonis, dalam sebuah cerita kadang ditemukan tokoh tritagonis. Tokoh
tritagonis adalah tokoh yang menengahi perselisihan antara tokoh protagonis dan
antagonis. Tokoh tritagonis tidak harus ada dalam sebuah cerita.
Tokoh utama sesuai dengan cerpen kenangan yang hilang. Karya Dharmadi
yaitu, Nunik, Mbak Dinar, Bapak
a.
Nunik
Nunik adalah sosok yang sangat cinta terhadap bapaknya, patuh dan taat
kepada orang tua. Sesuai dengan kutipan berikut:

Apalagi mengubah atau

menyingkirkan secara total, pernah ninuk mencoba menyingkirkan sepatu merah

ibunya yang ada didekat pintu saja diambil kembali oleh bapaknya sambil
berkata, biarkan saja sepatu ibumu di dekat pintu itu, kan tidak mengganggu.
Sejak itu ia tidak berani mengutak atik barang ibunya. (Dahrmadi: 44)
b.
Mbak Dinar
Mbak dinar adalah sosok yang sangat menyayangi keluarganya dan adikadiknya. Sesuai dengan kutipan berikut: Kaka perempuannya datang pagi itu
sesuai dengan apa yang dikatakan dua hari yang lalu, besok hari sabtu, aku
datang, ketika menanyakan perkembangan bapaknya dan setelah mendengar
cerita dari ninuk. (Dharmadi: 45)
c.
Bapak adalah tokoh yang selalu melindungi dan menyayangi
keluarganya, sabar dan bersifat demokratis. Sesuai dengan kutipan berikut:
Anak-anak tidak salah, mereka hanya ingin agar bapaknya bahagia, tidak selalu
mengenangmu, ibunya. Itu saja.
Demikian metode dan analisis yang penulis sampaikan.
E.
SIMPULAN
Setelah memperhatikan latar belakang metode dan analisis cerpen Kenangan
yang Hilang karya Dharmadi dilihat dari segi aspek psikologi sastra, maka penulis
dapat menyimpulkan sebagai berikut.
1. Bahwa Ninuk dan Mbak Dinar ingin bapaknya terus melanjutkan hidup,
tanpa harus terlarut dalam kenangan-kenangan saat bersama ibu.
2. Barang-barang yang menjadi peninggalan ibu, tidak sepenuhnya di
buang, melainkan hanya dipindah tempatkan, agar bapak mendpat
suasana yang tidak hanya mengenang tentang ibunya.

Anda mungkin juga menyukai