Anda di halaman 1dari 16

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM

UNUVERSITAS UDAYANA PERIODE VIII


TAHUN 2014

DESA/KELURAHAN

: AMERTA BHUANA

KECAMATAN

: SELAT

KABUPATEN/KOTA

: KARANGASEM

NAMA MAHASISWA

: IDA BAGUS GEDE DANANJAYA

FAKULTAS/PS

: TEKNIK/ TEKNIK SIPIL

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


(LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA

HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya:
Nama Mahasiswa

: Ida Bagus Gede Dananjaya

No. Mahasiswa

: 1004105067

Tanda Tangan

Telah menyelesaikan laporan kegiatan KKN PPM saya selama di lokasi Desa
Amerta Bhuana
Amerta Bhuana, 4 Agustus 2013
Mengetahui/Menyetujui

Mengetahui/Menyetujui

Ir. Nyoman Puja, M.S

I Ketut Parwata

DPL Desa Amerta Bhuana

KK Dampingan

Mengetahui/Menyetujui

I Wayan Suara Arsana


Kepala Desa Amerta Bhuana

ii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rakhmatnya saya dapat menyelesaikan laporan KK Dampingan KKN PPM
di Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, sebagai salah
satu tugas yang diberikan lembaga untuk tugas individu laporan dilanjutkan
sebagai bukti telah mengikuti dan menyelesaikan kegiatan KKN PPM yang
dilaksakanan pada tanggal 17 Februari sampai dengan 17 Maret 2014.
Materi dalam laporan KK Dampingan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang disusun ini merupakan kewajiban
seluruh mahasiswa yang menempuh program S1. Karena melalui KKN PPM ini
wawasan dan pengetahuan terus bertambah terutama dalam mengaplikasikan
disiplin ilmu yang didapat dari perkuliahan.
Banyak kendala yang ditemukan dalam penyusunan laporan dari
pelaksanaan KKN PPM di Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Kabupaten
Karangasem. Namun, berkat bantuan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak
segala kesulitan dapat diselesaikan tanpa kesulitan yang berarti.
Dengan demikian, melalui laporan ini penyusun mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak/Ibu Panitia KKN-PPM Universitas Udayana 2013
2. Bapak Ir. Nyoman Puja, M.S, selaku Dosen Pembimbing Lapangan Desa
Amerta Bhuana
3. Bapak I Wayan Suara Arsana, selaku Kepala Desa Amerta Bhuana beserta
staf
4. Kelian Dinas Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem
5. Rekan-rekan mahasiswa peserta KKN-PPM Universitas Udayana Periode
VII
Kami mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca terutama dari pihak
Universitas Udayana, demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Semoga segala kebaikan yang telah diberikan mendapat pahala yang
berlipat ganda.
Amerta Bhuana, Agustus 2014
Penyusun

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Gambaran Umum Keluarga Dampingan........................................................1
1.2 Profil Keluarga Dampingan............................................................................2
1.3 Ekonomi Keluarga Dampingan......................................................................2
1.3.1 Pendapatan Keluarga...............................................................................2
1.3.2 Pengeluaran Keluarga..............................................................................3
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH.......................................5
2.1 Permasalahan Keluarga..................................................................................5
2.2 Masalah Prioritas............................................................................................5
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH..................................................7
3.1 Program..........................................................................................................7
3.2 Agenda Kegiatan (Termasuk JKEM).............................................................8
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA............................................................................................................9
4.1 Waktu..............................................................................................................9
4.2 Lokasi.............................................................................................................9
4.3 Pelaksanaan....................................................................................................9
4.4 Permasalahan..................................................................................................9
4.5 Solusi............................................................................................................10
4.6 Dampak.........................................................................................................11
BAB V PENUTUP.................................................................................................12
5.1 Simpulan.......................................................................................................12
5.2 Rekomendasi................................................................................................12

iv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM)
merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
mengenai pengabdian kepada masyarakat yang kegiatannya dilaksanakan secara
bersama-sama atau terpadu antara perguruan tinggi, pemerintah, dan juga
masyarakat desa untuk kemajuan desa tersebut. Dimana kegiatan tersebut
dimaksudkan untuk meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap keadaan sekitar
serta menumbuhkan jiwa sosial masing-masing individu. Penyelenggaraan
kegiatan KKN PPM Universitas Udayana didasari oleh UUD 1945 dan Undang Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto 60
Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan
KKN PPM oleh Universitas Udayana secara khusus yaitu untuk mensinergikan
pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki oleh
masyarakat didaerah yang menjadi sasaran KKN PPM Universitas Udayana.
Salah satu program khusus KKN PPM Universitas Udayana adalah Program
KK Dampingan. Program KK Dampingan merupakan kegiatan individu yang
harus dilakukan oleh peserta KKN PPM dengan cara mendampingi serta turut
membantu keluarga miskin atau pra KS dalam memecahkan setiap masalah yang
dihadapinya, baik itu masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, dll. Dalam
kegiatan ini setiap peserta KKN PPM diwajibkan memiliki minimal satu KK
Dampingan, dimana peserta KKN PPM yaitu mahasiswa berperan sebagai anak
asuh yang akan ikut larut dalam kehidupan dan kegiatan yang dilakukan oleh KK
Dampingan dalam kurun waktu sesuai batas waktu penyelenggaraan kegiatan
KKN PPM yaitu 1 bulan. Selama kurun waktu tersebut mahasiswa harus meggali
informasi sedalam-dalamnya serta mengidentifikasi setiap masalah yang dihadapi
oleh KK Dampingan tersebut untuk selanjutnya dicarikan jalan keluar baik dari
segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik.
Di Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, masih
banyak terdapat keluarga miskin yang mejadi sasaran kegiatan KK Dampingan

KKN PPM Universitas Udayana. Keluarga tersebut tersebar disetiap Dusun yang
ada di Desa Amerta Bhuana dimana terdapat 4 Dusun, antara lain dusun Muntig,
dusun Abiantiing, dusun Tegeh, dan dusun Sukaluih. Salah satu keluarga KK
Dampingan yang berada di Dusun Tegeh yaitu keluarga Bapak I Ketut Parwata,
dan dalam kesempatan ini penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi
serta turut larut dalam Keluarga Bapak I Ketut Parwata selama satu bulan untuk
selanjutnya dibantu untuk mencarikan jalan keluar dari setiap permasalahan yang
dihadapi oleh keluarga Bapak I Ketut Parwata.
1.2 Profil Keluarga Dampingan
Keluarga I Ketut Parwata merupakan sebuah keluarga kecil pra-sejahtera
dengan seorang istri bernama Ni Nengah Suartini dan dua orang anak perempuan.
Bapak I Ketut Parwata bekerja sebagai buruh batu. Putra mereka bernama Ni Luh
Ciri Ardani dan Ni Kadek Sikiani.

NO
1
2

NAMA

Status

I Ketut

Kepala

Parwata
Ni Nengah

Keluarga
Istri

Suartini
Ni Luh Ciri

Anak

Ardani

kandung

Ni Kadek

Anak

Sikiani

kandung

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

37 tahun

SLTP

Buruh batu

30 tahun

SD

16 tahun

SD

(ta.hun)

13 tahun

SD

Ibu Rumah
Tangga
Pembantu
Rumah
Tangga
Belum
Bekerja

1.3 Ekonomi Keluarga Dampingan


1.3.1 Pendapatan Keluarga
a. Sumber Penghasilan
Perekonomian pada keluarga dampingan yang saya dampingi selama
pelaksanaan KKN PPM Universitas Udayana Periode VIII tahun 2014 tergolong
keluarga ekonomi berkekurangan karena pendapatan yang didapat tidak sebanding
dengan pengeluaran setiap bulannya.

Ket.

Pendapatan yang diperoleh oleh Bapak Ketut Parwata berasal dari


penghasilannya sebagai buruh harian lepas disamping itu bapak ketut juga sehari
hari penyebitan bambu yang menjadi bahan baku pembuatan bedeg, dimana
pekerjaan yang dilakukan tidak setiap hari memperoleh penghasilan.
Pendapatan untuk sehari bekerja yang diperoleh Bapak Nyoman Tista
biasanya sebesar Rp 20.000,00 per hari.
1.3.2 Pengeluaran Keluarga
Keluarga Ketut Parwata tergolong ke dalam keluarga kurang mampu karena
penghasilan dan pekerjaaan yang dilakukan oleh keluarga ini tidak sebanding
dengan pengeluaran.
Adapun biaya-biaya pengeluaran keluarga tiap bulannya adalah sebagai
berikut:
a. Kebutuhan Sehari-Hari
Untuk pemenuhan kebutuhan makan sehari-hari, biasanya keluarga Nyoman
Tista mengeluarkan uang rata-rata Rp 15.000 sampai Rp. 20.000,00 perhari yang
meliputi pembelian beras, lauk-pauk, bumbu masakan dan minyak goreng. Walau
demikian, terkadang bahan makanannya juga diperoleh dari hasil sawah dan
ladang yang ada di sekitar halaman rumahnya. Kemudian pengeluaran yang
lainnya berupa pengeluaran adat meliputi iuran banjar, banten sehari-hari dan
terkadang upacara besar di pura (piodalan). Untuk hal tersebut keluarga Ketut
Parwata biasanya menghabiskan dana kurang lebih sebesar Rp. 10.000,00 setiap
bulannya. Untuk biaya listrik Ketut Parwata mengeluarkan biaya sebesar Rp.
40.000 per bulannya tapi biaya ini ditanggung oleh semua 3 keluarga.
b. Kebutuhan Kesehatan
Untuk masalah kesehatan, keluarga Ketut Parwata sangat jarang sakit, hanya
saja ibu Nengah Suartini memiliki riwayat penyakit maag yang kadang-kadang
muncul, sementara anak-anaknya terkadang terserang penyakit diare dan demam.
c. Pendidikan Anak-anak
Untuk masalah pendidikan, Bapak Ketut Parwata mengenyam pendidikan
hingga SLTP dan istri yang bernama Nengah Suartini mengenyam pendidikan
hingga SD, sedangkan anak mereka yang bernama Ni Luh Ciri Ardani sudah

tamat SD tetapi tidak melanjutkan ke tingkat berikutnya, Ni Kadek Sikiani juga


hanya sampai di bangku SD.
d. Kerohanian
Untuk masalah kerohanian pengeluarannya menghabiskan biaya kurang
lebih sebesar Rp. 10.000,00 per bulan. Untuk sarana persembahyangan sehari-hari
Ibu Nengah Suartini membuat sendiri dari bahan-bahan yang ada di pekarangan
rumah mereka, seperti membuat jejaitan dan canang. Untuk hari raya besar seperti
hari raya Galungan, hari raya Kuningan, dan hari besar lainnya, Ibu Nengah Roni
dapat menghabiskan biaya hingga kurang lebih Rp. 100.000,00 per hari raya.
e. Sosial
Dari segi sosial, pengeluaran keluarga Bapak Ketut Parwata sebagian besar
untuk acara di dusun Tegeh, seperti upacara adat juga ada pula iuran wajib dimana
biaya pungutan punia ke Pura yang dibayarkan setiap 6 bulan sekali yaitu Rp.
60.000,00.

BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Bapak I Ketut Parwata sesuai
dengan hasil pengamatan saya yaitu :
a. Masalah Ekonomi
Yang menjadi masalah ekonomi dalam keluarga Bapak I Ketut Parwata
adalah hasil dari pekerjaan yang ditekuni Bapak I Ketut Parwata tidak mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan keluarganya per bulan. Selain itu, ada keinginan
untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, akan tetapi keahlian yang dimiliki
tidak memadai.
b. Masalah Kesehatan Lingkungan Tempat Tinggal
Adanya masalah kesehatan lingkungan dimana kurangnya perhatian terhadap
kebersihan lingkungan di sekitar rumah yaitu posisi rumah tidak tertata dengan
rapi, yang sudah terlihat lapuk dan lantai yang hanya menggunakan lantai tanah,
tidak adanya tong sampah di rumah sehingga rumah itu kelihatan kotor akibat
sampah yang berserakan, kemudian tidak terdapat Kamar Mandi (WC) yang
terkadang menjadi masalah apabila beliau dan keluarga ingin melakukan aktivitas
pemandian.

2.2 Masalah Prioritas


Prioritas masalah yang terdapat pada keluarga dampingan diperoleh setelah
melakukan kunjungan dan wawancara. Kunjungan dilakukan hampir setiap hari
pada jam tertentu, penulis melakukan pendekatan secara bertahap yaitu tidak
langsung menanyakan masalah yang ada secara langsung tetapi sedikit demi
sedikit menanyakan masalah yang terdapat dalam keluarga dampingan ini. Hal ini
dilakukan agar keluarga dampingan tidak terkejut karena penulis menanyakan halhal yang bersifat intern. Penulis berbincang-bincang dengan anggota keluarga
baik tentang program KKN PPM, pekerjaan, maupun tentang kondisi keluarga.
Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Bapak I Ketut Parwata sesuai
dengan hasil pengamatan penulis, yaitu masalah perekonomian keluarga.

Keluarga Bapak I Ketut Parwata merupakan keluarga yang kurang mampu,


yang hanya bertumpu pada pekerjaannya sebagai seorang buruh bangunan yang
tidak setiap hari bekerja dan pekerjaan sampingannya menyebit bambu. Sehingga
pendapatannya atau penghasilannya sebagai seorang buruh bangunan bekerja
adalah Rp. 30.000,00 per hari. Melihat kondisi yang sedemikian rupa, hal ini
sangatlah memprihatinkan karena penghasilannya tidak menutupi pengeluaran,
bahkan bisa dikatakan perbulannya perekonomian keluarga mereka melebihi
pendapatan.
Adapun manfaat dan tujuan yang ingin di capai ialah tujuan penulis ingin
memprioritaskan masalah tersebut untuk membantu memecahkan masalah yang
sedang dihadapi keluarga Bapak I Ketut Parwata tersebut. Meskipun tidak tuntas,
tetapi setidaknya saran ini dapat membantu keluarga Bapak I Ketut Parwata untuk
memahami kondisi keluarganya. Manfaat yang nantinya akan dirasakan jika saran
ini dilaksanakan adalah kehidupan yang sedikit lebih baik dari hari sebelumnya.
Untuk itu diperlukannya suatu kerja keras dan disiplin diri yang tinggi untuk
meningkatkan taraf kehidupan keluarga Bapak I Ketut Parwata agar lebih baik.

BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan masalah yang diprioritaskan untuk diselesaikan dalam
pendampingan keluarga pra sejahtera ini, adapun realisasi kegiatan pemecahan
masalah yang dilaksanakan selama satu bulan antara lain:
a. Realisasi Masalah Ekonomi
Hasil dari pekerjaan yang ditekuni Bapak I Ketut Parwata tidak mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk itu, penulis memberikan saran untuk
meningkatkan penghasilan dan pola hidup keluarga Bapak I Ketut Parwata dengan
cara tidak berburuh lagi terhadap orang, melainkan memiliki usaha sendiri,
walaupun kecil, sehingga penghasilan yang didapat juga lebih maksimal. Selain
itu, penulis juga menyarankan agar Bapak I Ketut Parwata agar dapat menabung
pendapatan yang diperolehnya setiap hari sebagai tabungan untuk masa depan dan
menutupi kebutuhan atau pengeluaran yang tidak terduga.
b. Realisasi Masalah Kesehatan
Untuk masalah kesehatan Keluarga Bapak I Ketut Parwata, penulis
menyarankan agar mempergunakan JKBM untuk mengontrol kesehatannya
minimal sebulan sekali, khususnya mengecek masalah kesehatannya, sehingga
kesehatannya selalu terpantau atau selalu mendapat perhatian sehingga tidak
sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
c. Realisasi Masalah Kebersihan Tempat Tinggal
Pemecahan masalah dalam hal kebersihan yang dapat disarankan adalah
menganjurkan keluarga dampingan untuk selalu menjaga lingkungan rumahnya,
khususnya menyediakan tong sampah yang terbuat dari tempat yang sudah tidak
dipakai lagi sehingga tidak mengeluarkan dana untuk tong sampah, serta dapat
dapat memilah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos dan sampah
anorganik yang dapat di tukar ke kantor desa sebagai tabungan atau bank sampah
yang akan dilaksanakan oleh Desa Amerta Bhuana.

3.2 Agenda Kegiatan (Termasuk JKEM)


No

Jenis Kegiatan

1.

Bertemu dengan Kepala


dusun Tegeh

2.

Survey rumah KK
dampingan masing-masing
bersama Kepala Dusun
Tegeh

3.

Perkenalan dengan keluarga


KK dampingan

4.

Mengidentifikasi masalahmasalah yang dihadapi


keluarga dampingan

5.

Mendampingi keluarga

Pemecahan masalah yang


dihadapi keluarga
dampingan

Tempat
Bale Banjar Tegeh,
Desa Amerta
Bhuana
Rumah Bapak I
Ketut Parwata
sebagai Keluarga
Dampingan, Desa
Amerta
Rumah Bapak I
Ketut Parwata di
dusun Tegeh, Desa
Amerta Bhuana
Rumah Bapak I
Ketut Parwata di
dusun Tegeh, Desa
Amerta Bhuana
Rumah Bapak I
Ketut Parwata di
dusun Tegeh, Desa
Amerta Bhuana
Rumah I Ketut
Parwata di dusun
Tegeh, Desa
Amerta Bhuana
Total

Tim

Jam

Volume
JKEM

6 orang

2 jam

2 jam

6 orang

4 jam

4 jam

1 orang

3 jam

3 jam

1 orang

18
jam

18 jam

1 orang

50
jam

50 jam

1 orang

15
jam

15 jam
92 jam

Foto Bersama Keluarga Dampingan

BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA
4.1 Waktu
Kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 18 kali kunjungan yang
dimulai dari tanggal 28 Februari 2014 sampai dengan 14 Maret 2014.
Rincian:
1. 28 Februari survei bertemu dengan Kepala dusun Tegeh dan
berkunjung kerumah KK dampingan.
2. 1 Februari bertemu dan mengidentifikasi masalah KK
Dampingan
3. 2-12 Maret mendampingi KK Dampingan
4. 13-14 Maret pemecahan masalah yang dihadapi keluarga
dampingan.

4.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah di tempat
tinggal I Ketut Parwata, di Dusun Tegeh, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan
Selat, Kabupaten Karangasem.

4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan dari kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 18 kali
kunjungan dan total pertemuan 92 jam.

4.4 Permasalahan
Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga I Ketut Parwata sesuai
dengan hasil pengamatan penulis yaitu :
1.

Bapak I Ketut Parwata dan istri tidak memiliki pekerjaan tetap


sebagai buruh bangunan. Pekerjaan sehari-hari bapak I Ketut
Parwata hana menyebit bambu yang penghasilannya tidak
seberapa.

2.

Bapak I Ketut Parwata yang hanya tamatan SLTP, tidak memiliki


keterampilan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.

3.

Kesehatan Ibu Ni Nengah Suartini memiliki penyakit maag yang


sering kali mengganggu saat melakukan pekerjaan.

4.5 Solusi
Adapun solusi yang dapat ditawarkan untuk keluarga dampingan
adalah:
1. Masalah Ekonomi
Untuk masalah ekonomi, penulis memberikan saran untuk untuk
menanam tanaman obat keluarga yang bisa dimanfaatkan untuk pengobatan
dan jika dikembangkan dapat dijual dan bisa menambah penghasilan.
Peluang lain yang sesuai dengan potensi keluarga Bapak I Ketut
Parwata adalah membuat keterampilan ayaman bedeg. Peluang ini diusulkan
dengan melihat potensi Bapak Santra gemar dan terampil dalam membuat
anyaman
2.

Masalah Kesehatan

Untuk masalah kesehatan Keluarga Bapak I Ketut Parwata, penulis


menyarankan agar menjaga konsumsi sehari-hari terutama untuk anggota
keluarga agar tetap bersih dan higienis. Selain itu, penulis juga menyarankan
mempergunakan JKBM untuk mengontrol kesehatannya minimal sebulan
sekali, khususnya mengecek masalah kesehatannya, sehingga kesehatannya
selalu terpantau atau selalu mendapat perhatian sehingga tidak sampai
menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu perlu adanya

pembuatan MCK terutama tempat mandi dan jamban yang layak, bersih dan
sehat agar terhindar dari gangguan kesehatan
3.

Masalah Kebersihan

Untuk masalah kebersihan, pemecahan masalah dalam hal kebersihan


yang dapat disarankan adalah menganjurkan keluarga dampingan untuk selalu
menjaga lingkungan rumahnya, khususnya menyediakan tong sampah yang
terbuat dari tempat yang sudah tidak dipakai lagi sehingga tidak
mengeluarkan dana untuk tong sampah, serta dapat dapat memilah sampah
organik untuk dijadikan pupuk kompos dan sampah anorganik yang dapat
ditukar ke kantor desa sebagai tabungan atau bank sampah yang akan
dilaksanakan oleh Desa Amerta Bhuana.

4.6 Dampak
Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini
adalah keluarga dampingan menjadi termotivasi untuk menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi dan lebih tabah untuk memperbaiki taraf hidup
mereka kearah yang lebih bai

BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 18 kali kunjungan ke keluarga
dampingan Bapak I Ketut Parwata, pendamping dapat menyimpulkan beberapa
hal sebagai berikut:
a. Pendapatan keluarga yang tidak sebanding dengan pengeluaran untuk
kehidupan sehari-hari membuat keluarga ini terbebani. Selain itu, ada
keinginan untuk mencari pekerjaan yang lebih lagi, akan tetapi karena
kekurangan keterampilan yang dimiliki, beliau jadi patah semangat dan
menyerah terlebih dahulu.
b. Rumah mereka sangat sederhana, akan tetapi mereka tetap menjadi
keluarga bahagia.
5.2 Rekomendasi
Adapun saran yang dapat diberikan oleh pendamping untuk keluarga
dampingan Bapak I Ketut Parwata adalah:
a. Keluarga dampingan disarankan untuk meningkatkan penghasilan dan pola
hidup keluarga Bapak I Ketut Parwata dengan cara tidak berburuh lagi
terhadap orang lain, melainkan memiliki usaha kecil sendiri sehingga
penghasilan yang didapat juga lebih maksimal.
b. Keluarga dampingan disarankan agar Bapak I Ketut Parwata agar dapat
menabung pendapatan yang diperolehnya setiap hari sebagai tabungan
untuk masa depan dan menutupi kebutuhan atau pengeluaran yang tidak
terduga.

Anda mungkin juga menyukai