1. Customer Selection
Pemilihan pelanggan diawali dengan melakukan pembagian segmen pasar. Pembagian
segemn ini seharusnya dilakukan berdasarkan pada proposisi value, yaitu menfaat yang
akan diperoleh oleh pelanggan dari produk atau jasa. Contohnya: intensitas penggunaan
produk atau jasa, sudut pandang manfaat, loyalitas, dan perilaku. Pembagian segmen
juga sering dilakukan berdasarkan karakteristik yang dapat diamati. Contohnya: faktor
demografis, geografis atau gaya hidup.
Dari hasil pembagian segmen, perusahaan dapat memilih pelanggan yang ditargetkan.
Pemilihan ini dapat didasarkan pada kemampuan perusahaan, sumber daya, dan strategi
yang tepat untuk pelanggan.
Sasaran dan pengukuran untuk proses penyeleksian pelanggan dapat dilihat sebagai
berikut:
Sasaran Seleksi Pelanggan
Memahami segmen pelanggan
Menyaring pelanggan yang kurang berprofit
Pengukuran
Kontribusi profit tiap segmen
Market share pada pelanggan target
Persentase pelanggan yang kurang
berprofit
Jumlah akun strategis
Survey pelanggan terhadap brand
awareness dan preferensi.
2. Customer Acquisition
Pengambil-alihan pelanggan baru merupahan hal yang paling sulit dan mahal dalam
proses pengelolaan pelanggan. Perusahaan harus mengkomunikasikan value pada
pelanggan baru sesuai dengan segmen target yang sudah ditentukan. Produk yang
dihasilkan perlu memberikan manfaat yang besar, kualitas terbaik, dan didukung
performa produk yang terjamin sehingga dapat menarik perhatian pelanggan.
Sasaran dan pengukuran untuk proses pengakuisisian pelanggan dapat dilihat sebagai
berikut:
Sasaran Akuisisi Pelanggan
Mengkomunikasikan proposisi value
Merancang mass marketing
Pengukuran
Survey brand awareness
Respon penilaian pelanggan pada kampanye
Jumlah pelanggan yang menggunakan
promosi untuk mencoba produk
Persentase perubahan pengikut
Biaya untuk setiap pelanggan yang diakuisisi
Lifetime value dari pelanggan yang
diakuisisi
Dealer scorecard
Umpan balik survey dealer
3. Customer Retention
Perusahaan meyakini bahwa biaya untuk mempertahankan pelanggan akan lebih
ringan dibandingkan dengan membuat pelanggan baru. Pelanggan yang loyal umunya
akan lebih berkenan untuk mengeluarkan biaya yang lebih untuk value yang ditawarkan.
Pengukuran
Jumlah pelanggan premium
Rating kualitas dari pelanggan premium
Waktu
yang
dibutuhkan
untuk
menyelesaikan masalah atau komplain
Persentase pelanggan yang tidak puas
Jumlah uang dan persentase revenue dari
kontrak yang terjual
Service level untuk setiap channel
Account share (persentase dari pengeluaran
pelanggan per kategori)
Jumlah referal untuk pelanggan baru
Jumlah pelanggan baru yang diperoleh dari
referal
Jumlah testimoni dari pelanggan
Jumlah saran peningkatan produk dan jasa
dari pelanggan loyal
4. Customer Growth
Meningkatkan value dari pelanggan perusahaan merupakan sasaran utama dari proses
pengelolaan pelanggan. Perusahaan perlu untuk mengatur lifetime value dari para
pelanggannya. Perusahaan yang dapat melakukan cross-selling akan dapat memperluas
sharenya dengan pengeluaran pelanggan pada tiap kategori. Perusahaan juga perlu untuk
memperdalam hubungan dengan pelanggan. Salah satu caranya adalah dengan
diferensiasi produk dan jasa dengan menyediakan fitur dan jasa tambahan setelah
penjualan. Selain itu perusahaan juga dapat melakukan kerjasama dengan pelanggannya.
Sasaran dan pengukuran untuk proses pertumbuhan pelanggan dapat dilihat sebagai
berikut:
Sasaran Pertumbuhan Pelanggan
Cross-sell customer
Solution selling
Pengukuran
Jumlah produk per pelanggan
Revenue penjualan silang, revenue yang
dieproleh dari pasar atau produk di antara
level produk
Jumlah service agreement yang dibuat
Revenue atua margin dari post-sales services
Pengukuran
Persentase pelanggan yang kepuasannya
tinggi
Retensi pelanggan
Kedalaman hubungan
Persentase bisnis dari referal pelanggan
Sasaran Finansial
Membuat sumber penghasilan baru
Meningkatkan revenue per pelanggan
Meningkatkan profitabilitas pelanggan
Pengukuran
Revenue dari pelanggan baru
Revenue dari produk dan jasa baru
Account share
Profitabilitas pelanggan (menggunakan ABC
system)
Persentase
pelanggan
yang
tidak
menghasilkan profit
Sales expense atau total revenue
Biaya per penjualan (by channel)
Persentase transaksi pelanggan secara
elektronik
Sasaran dan pengukuran untuk strategi pengelolaan pelanggan dapat dilihat sebagai
berikut:
Perspektif
Human capital
Information
capital
Organizational
Capital
Sasaran
Membuat kompetensi strategis
Menarik dan mempertahankan
talenta terbaik
Membuat portfolio dari sistem
data dan informasi pengelolaan
pelanggan
Meningkatkan
sharing
pengetahuan
Membuat budaya customercentric
Membuat keselarasan tujuan
Pengukuran
Human capital readiness
Turnover personil kunci
Penggunaan
sistem
pengelolaan pengetauan
Survey budaya karyawan
personal