PAJAK
PERTAMBAHAN
NILAI
-@fid nurcahya-
2.
3.
4.
6.
7.
8.
PEDAGANG BESAR
BKP
PEDAGANG ECERAN
BKP
KONSUMEN
PK =
100.000
PPN =
100.000
KN
PPN =
30.000
KN
PPN =
20.000
KN
PPN 10%
100.000
PM = 100.000
PK = 130.000
PPN 10%
130.000
PM = 130.000
PK = 150.000
PPN 10%
150.000
BEBAN PAJAK
PKP
A
PKP
B
PKP
C
PENGKREDITAN PAJAK
MASUKAN (INDIRECT
SUBTRACTION METHOD)
PKP
A
PKP
B
PEMUNGUT
KPPN
KPS Migas
Bendahara
Pemerintah
BUMN
OBJEK PPN
(Pasal 4 UU PPN 1984)
PPN dikenakan atas:
1. penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang
dilakukan oleh pengusaha;
2. impor Barang Kena Pajak;
3. penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang
dilakukan oleh pengusaha;
4. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah
Pabean di dalam Daerah Pabean;
5. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam
Daerah Pabean;
6. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena
Pajak;
7. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena
Pajak; dan
8. ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak
OBJEK PPN
(Pasal 16C dan 16D UU PPN 1984)
Yang Diserahkan
BKP/JKP
Dilakukan di dalam
Daerah Pabean
Dalam Kegiatan
Usaha/Pekerjaan PKP
Sesuai Kegiatan
Sehari-hari PKP
Ada Unsur
Pengulangan
DIKENAKAN PPN
e.
f.
4.
JASA
setiap kegiatan pelayanan yang berdasarkan suatu perikatan
atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang,
fasilitas, kemudahan, atau hak tersedia untuk dipakai,
termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang
karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas
petunjuk dari pemesan.
DIKENAKAN PAJAK
JKP
10. jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara
dalam negeri yg menjadi bagian yg tdk terpisahkan dari jasa
angkutan udara luar negeri;
11. jasa tenaga kerja;
12. jasa perhotelan;
13. jasa yg disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan
pemerintahan secara umum;
14. jasa penyediaan tempat parkir;
15. jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam;
16. jasa pengiriman uang dengan wesel pos; dan
17. jasa boga atau katering.
Definisi PKP
Pengusaha
orang pribadi atau badan sebagaimana dimaksud dalam
angka 13 yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya
menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor
barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan
barang dak berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan
usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah
Pabean.
PengusahaKecil
Psl.3A UU PPN & PMK-68/2010
1. Pengusaha Kecil tidak wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sbg
PKP dan tidak wajib memungut, menyetor, dan melaporkan PPN dan
Pajak PPnBM.
2. Batasan Pengusaha Kecil ditetapkan oleh Menteri Keuangan PMK68/2010:
Pengusaha kecil pengusaha yg selama satu thn buku melakukan
penyerahan BKP dan/ atau JKP dgn jml peredaran
bruto dan/ atau penerimaan bruto tdk lebih dari 600
juta
3. Pengusaha kecil dapat memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP
4. Pengusaha wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai
PKP, apabila sampai dgn suatu bulan dlm tahun buku jumlah
peredaran bruto dan/ atau penerimaan brutonya melebihi 600 juta
5. Kewajiban melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP dilakukan
paling lama akhir bulan berikutnya setelah bulan saat jumlah
peredaran bruto dan /atau penerimaan brutonya melebihi 600 juta
Lebih lanjut, sebagai hasil promosi yang dengan gencar dilakukan dalam
awal tahun 2012, dari bulan Januari sampai dengan Agustus 2012 peredaran
brutonya mencapai jumlah yang cukup mengejutkan yaitu Rp635.000.000,00.
Hal ini berarti Kristanto adalah PKP. Oleh karena itu, wajib
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP paling lambat
tanggal 30 September 2012
mengisi
dan
KEWAJIBAN MELAPORKAN
USAHA UNTUK DIKUKUHKAN
SEBAGAI PKP
TIDAK
LAPOR
USAHA
KEWAJIBAN
LAPOR USAHA
DENDA
2% X DPP
Pengusaha kecil
WAJIB
MELAKSANAKAN
SELURUH KEWAJIBAN PKP 25
SUBJEK PPN
PKP
Bentuk
Kerja Sama
Operasi
Pengusaha yang
melakukan atau sejak
semula bermaksud
melakukan penyerahan
BKP/JKP
NON
PKP
UU PPN
1984
Ps. 16C
PENYERAHAN BKP
IMPOR BKP
PENYERAHAN JKP
PAJAK
TERUTANG
PADA SAAT
TEMPAT
PAJAK
TERUTANG
PEMUSATAN TEMPAT
PAJAK TERUTANG
Apabila PKP terutang pajak pada lebih dari 1
(satu) tempat kegiatan usaha, PKP tersebut
dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya
dapat menyampaikan pemberitahuan secara
tertulis kepada Direktur Jenderal Pajak untuk
memilih 1 (satu) tempat atau lebih sebagai
tempat terutangnya pajak.