menjalankan kewajibannya tidak dapat diganggu gugat, dengan demikian, maka RIS
adalah menganut sistem demokrasi parlementer, hal ini hanya untuk sementara waktu,
selama susunan DPR masih bersifat sementara, Kabinet RIS tidak boleh dijatuhkan
oleh Parlemen (Pasal 122 Konstitusi RIS).
1. KERN - KABINET
Anggota Kern Kabinet terdiri Perdana Meteri, Menteri Urusan Luar Negeri,
Urusan Dalam Negeri, Urusan Pertahanan, Urusan Keuangan dan Urusan
Eknomi, yang mempunyai kedudukan istimewa yaitu dalam hal-hal yang
memerlukan tindakan dengan segera dan darurat, berkuasa mengambil keputusan
menggantikan keputusan Dewan mentri yang lengkap.
2. PARLEMEN
Parlemen RIS terdiri atas dua badan (bicameral) yaitu :
a. Senat yang anggotanya adalah wakil-wakil dari daerah-daerah bagian yang
ditunjuk oleh Pemerintah daerah-daerah bagian dari daftar yang disampaikan
oleh masing-masing perwakilan rakyat yang memuat tiga calon untuk tiap
kursi, cara penunjukan ini ditetapkan dalam peraturan yang dibuat oleh
daerah-daerah bagian sendiri (pasal 81 Konstitusi RIS) dan setiap bagian
mempunyai dua orang anggota dalam senat, sedang tiap anggota mempunyai
satu suara
b. Dewan Perwakilan Rakyat RIS anggotanya 150 orang (pasal 98 Konstitusi
RIS) yang terdiri golongan-golongan kecil : Tionghua 9 anggota, Eropah 6
anggota dan Arab 3 anggota, 50 orang. anggota DPR yang berasal dari negara
bagian RI, sedangkan 100 orang anggota DPR yang berasal dari daerahdaerah bagian lainnya diluar RI.
3. DAERAH-DAERAH BAGIAN RIS.
a. Negara R. I. S meliputi :
1.
Negara Republik Indonesia, dengan status-quo seperti tersebut
dalam persetujuan Renville tanggal 17 Januari 1948.
2.
Negara Indonesia Timur.
3.
Negara Pasundan, termasuk Distrik Federal Jakarta.
4.
Negara Jawa Timur.
5.
Negara Madura.
6.
Negara Sumatra Timur, dengan pengertian bahwa status-quo
Asahan Selatan dan Labuhan Batu berhubungan dengan Negara Sumatr
Timur tetap berlaku.
7.
Negara Sumatra Selatan.
b. Satuan-satuan kenegaraan yang tegak sendiri :
1.
Jawa Tengah.
2.
Bangka.
3.
Belitung.
4.
Riau.
5.
Kalimantan Barat (Daerah Istimewa).
6.
Dayak Besar.
7.
Daerah Banjar.
8.
Kalimantan Tenggara.
9.
Kalimantan Timur.
A dan B adalah daerah-daerah bagian yang dengan kemerdekaan menentukan
nasib sendiri bersatu dalam ikatan federasi Republik Indonesia Serikat,
berdasarkan yang ditetapkan dalam Konstitusi ini.
c. Daerah-daerah Indonesia selebihnya yang bukan daerah-daerah bagian.
4. Perubahan Konstitusi
Bila keadaan memerlukan untuk mengadakan perubahan Konstitusi R. I. S, maka
hal ini dimungkinkan oleh pasal 190 Konstitusi yang pokok berbunyi :
Bahwa perubahan Konstitusi hanya dapat mengadakan perubahan hanyalah
Pemerintah bersama-sama dengan D. P. R. Dan Senat dengan syarat, bahwa :
1.
D. P. R. Dan senat hanya boleh bermusyawarah jika sekurangkurangnya 2/3 dari anggota sidang menghadiri rapat.
2.
Keputusan hanya dapat diambil oleh D. P. R. Dan Senat apabila
paling sedikit 2/3 dari anggota yang hadir menyetujuinya.