DASAR
A. Peraturan Kabasamas 03 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Komunikasi SAR B Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika Nomor 17 Tahun 2005, temang Taia
Cara Perizinan Dan Ketentuan Operasional Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio
C. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 25 Tahun 2014, tentang
Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia
I. LATAR BELAKANG
Penggunaan sistem Automatic Link Establishment (ALE) merupakan salah sutu solusi unmk mengatasi perubahan
frekuensi kerja komunikasi radio ILF (High Frequency) akibat dinamika lapisan ionosfer. Namun, proses penentuan
frekuensi kerja dalam sistem ALE masih periu ditingkatkan akibat banyaknya frekuensi yang diuji setiap waktunya. Dengan
mengkombinasikan sistem ALE dan manajemen frekuensi, efisiensi waktu proses yang diperoleh menunjukkan perbedaan
yang cukup signifikan terhadap waktu proses yang dilakukan dalam sistem ALE konvensional (Varulianror Dear, 2011).
4.
5.
6.
7.
8.
9.
C. PETALOKASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Berikut adalah peta Batas Wilayah Kantor SAR dan Pos SAR, dimana dalam peta tersebut diatas juga menjadi
peta sebaran Radio HF dari Badan SAR Nasional yang di distribusikan oleh Direktorat Komunikasi sudah menyeluruh
ke semua titik tersebut. Adapun penggunaan frekuensi yang digunakan adalah
4.450 MHz
5.680 MHz
7.7275 MHz
9.045 MHz
11.445 MHz
13.5425 MHz
13.545 MHz
Sistem ALE merupakan pengembangan perangkat untuk meningkatkan keberhasilan suatu kanal frekuensi. Pada
kenyataannya sistem ini masih bersifat mandiri dalam menentukan frekuensi keija yang diuji cobakan, sehingga sistem ini
juga dianggap masih memiliki keterbatasan. Keterbatasan tersebut dikemukakan dalam buku panduan ALE untuk
komunikasi militer dengan salah satu solusinya adalah diperlukannya proses kombinasi manajemen frekuensi dengan
sistem ALE (United Stated Army, 2003). Dengan kombinasi tersebut, sistem ALE diasumsikan dapai lcbih optimal akioat
meningkatnya efektifitas waktu proses penentuan frekuensi kcrja yang dilakukan. Puoa makaiah ini dibahas perbandingan
antara sistein ALE konvensional dengan sistem ALE yang dipadukan dengan manajemen frekuensi. Penelitian dilakukan
untuk mengetahui selisih waktu proses yang diperlukan dalam sistem ALE berbasis manajemen prediksi frekuensi dengan
sistem ALE konvensional. Dengan diperolehnya selisih waktu proses tersebut, maka dapat diketahui efisiensi waktu
proses sistem ALE berbasis manajemen frekuensi.