INSPEKTORAT JENDERAL
PERATURANINSPEKTURJENDERAL
NOMOR PER- 03 fIJ/2011
PERATURAN
INSPEKTUR
JENDERAL
KEMENTERIAN
KEUANGAN
TENTANG PANDUAN
PELAKSANAAN
KODE
ETII( PEGA WAI INSPEKTORAT JENDERAL.
Panduan
Pelaksanaan
LampiI'an yang tidak
Jenderal ini.
adalah sebagaimana
ditetapkan
dalam
terpisahkan
dari Peraturan Inspektorat
(1) Panduan
Pelaksanaan
berlaku
untuk
seluruh
pegawai
Inspektorat Jenderal.
(2) Panduan Pelaksanaan akan ditinjau secara periodik agar selalu
sesuai
dengan
peI'kembangan
lingkungan
pengawasan
Inspektorat Jenderal.
,,~.
L.
(~
NYLOHOIP
NIP 1957060119791110?
LAMPIRAN
PERATURAN INSPEKTUR JENDERAL
NOMOR PER- 03 IIJ/2011 TENTANG
PANDUAN PELAKSANAAN KODE ETIK
PEGAWAI INSPEKTORAT JENDERAL
PANDUAN
PELAKSANAAN
KODE ETIK
KEMENTERIAN KEUANGAN
INSPEKTORAT
REPUBLIK INDONESIA
JENDERAL
Halaman
Uraian
Pendahuluan
Kewajiban.
..
,.
.. ..
..
..
Larangan.
.. .. ..
Daftar Istilah
..
.. ..
..
..
..
.. ..
...
..
..
. ...
..
..
..
..
..
... .....
..
..
..
.. .... .. ...
..
..
....
.. ..
..
S
7
I. PENDAHULUAN
Inspektorat Jenderal telah memiliki Kode Etik Pegawai yang mengatur secara umum
perilaku pegawai. Agar dalam pelaksanaannya terdapat penafsiran yang sama, rnaka
dipandang perlu untuk menyusun suatu panduan terutama berkaitan dengan butir-butir
kewajiban dan larangan dalam Kode Etik tersebut.
Dengan adanya panduan ini, pegawai diharapkan dapat memahami maksud yang
terkandung dalam kode etik dan kemudian melaksanakannya. Keberhasilan pelaksanaan
Kode Etik sangat bergantung
pada kesadaran dan partisipasi seluruh pegawai
Inspektorat Jenderal.
Butir-butir dalam panduan ini, merupakan kesepakatan seluruh pegawai Inspektorat
Jenderal yang dapat dilakukan pada saat ini. Jika dikemudian hari terdapat butir-butir
baru yang perlu ditambahkan dan/ atau terdapat butir-butir yang perlu dikurangkan
maka dapat dilakukan penyesuaian.
n.
KEW AJIBAN
Pegawai wajib:
a. Menghonnati agama dan kepercayaan orang lain, dilakukan dengan cara:
1) Memberi kesempatan menunaikan ibadah sholat walaupun pada saat rapat kerja
2) Membatasi pelaksanaan kegiatan kedinasan pada hari Sabtu dan Minggu
3) Tidak menjelek-jelekkan atau menghina agama dan kepercayaan tertentu
4) Memprioritaskan pemberian cuti pada hari besar agama sesuai agama dan
kepercayaan masing-masing
5) Tidak memaksa atau membujuk orang lain yang telah memiliki agama atau
kepercayaan untuk mengikuti agama atau kepercayaarmya
C
b. Bersikap, berpenampilan, dan bertutur kata secara sopandan santun, dengan cara:
1) Saling menyapa dan membalas setiap sapaan yang diterima
2) Menggunakan kata-kata yang bersifat positif, tidak mengumpat, dan
mengindahkan etika komunikasi
3) Selalu berpakaian rapi dan sopan
4) Memakai alas kaki sepatu di lingkungan kantor pada saat bekerja
5) Memakai pakaian tidal< ketat atau pakaian bukan berbahan jeans di lingkungan
kantor pada jam kerja
6) Tidak memakai rak mini atau rok berbelahan tinggi di lingkungan kantor pada jam
kerja
7) Tidak memfih,ah pegawai lain
8) Tidak memakai anting atau tindik/piercing bagi pegawai laki-laki kecuali alasan
keagamaan
9) Tidak memakai perhiasanj asesoris yang berlebihan
10) Tidak berambut gondrong
11) Tidak boleh bertato di bagian tubuh yang terbuka
12) Menjaga kebersihan diri dan tempat kerja
I
j.
Ill.
Mematuhi tata tertib mengenai jam masuk, istirahat, pulang kantor, dan
memanfaatkan jam kerja sesuai ketentuan yang berlaku, dengan cara:
1) Masuk, istirahat, dan pulang kerja sesuai jam kerja yang ditetapkan baik di kantor
Inspektorat Jenderal maupun di kantor auditi
2) Tidak mengobrol secara berlebihan pada jam kerja baik dengan sesama pegawai
. Inspektorat Jenderal maupun dengan pegawai kantor auditi
3) Tidak bermain game, membuka situs jejaring sosial atau melakukan chatting,
menonton TV, membaca koran atau majalah yang tidak berhubungan dengan
pekerjaan kantor pad a sa at jam kerja
4) Tidak tidur pada waktu jam kerja
LARANGAN
Pegawai dilarang:
a. Menggunakan wewenang yang dimiliki, langsung atau tidak langsung, untuk
kepentingan pribadi dan/ atau golongan, dalam bentuk:
1) Berdagang di lingkungan kantor auditi
2) Melakukan intervensi proses yang ada pada auditi sehingga keputusan yang
dihasilkan menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3) Memerintahkan bawahan untuk melaksanakan urusan pribadi
b. Meminta atau menerima pemberian dari siapapun dan dalam bentuk apapun yang
bertentangan denganperaturan perundang-undangan, kebijakan organisasi, dan
sumpah pegawai negeri sipil/ jabatan, kecuali:
1) Makanan dan/ atau minuman yang disediakan dikantor auditi
2) Penyediaan sarana transportasi lokal oleh auditi selama penugasan
c. Meman.faatkan data dan informasi dinas untuk kepentingan pribadi atau golongan,
dalam bentuk:
1) Memberikan informasi rencana penugasan investigasi dan/ atau surveillance
kepada pegawai yang di investigasij surveillance dan kepada semua pihak yang
tidak berwenang
2) Memberikan informasi tentang hasil investigasi dan/ atau surveillance kepada
pegawai yang di investigasij surveillance dan kepada semua pihak yang tidak
berwenang
d. Melakukan perbuatan tidak terpuji yang bertentangan dengan norma kesusilaan,
dalam bentuk:
1) Membuat, menyimpan, menyebarkan, membaca tulisan, menonton gambar atau
film yang mengandung unsur pornografi dan pornoaksi
2) Melakukan perbuatan amoral dan/ atau asusila dan/ atau perselingkuhan
; dan/ atau perzinahan
3) Mengunjungi tempat-tempat yang dipandang tidak pantas secara etika, moral, dan
norma yang berlaku umum dimasyarakat, seperti temp at pelacuran dan perjudian,
kecuali karena adanya penugasan
4) Mengorganisasi atau melakukan kegiatan perjudian
Menghilangkan bukti audit atau barang/ dokumen milik negara, dalam bentuk:
1) Tidak menjaga dengan baik kertas kerja audit (hardcopy dan softcopy)
2) Meninggalkan notebook/ data Negara ditempat yang tidak aman
Menggunakan asilitas kantor untuk kepentingan di luar kedinasan tanpa ijin dari
atasan, dalam bentuk:
1) Menggunakan telepon/ ax/mesin otocopy /printer/infocus
kantor untuk
kepentingan pribadi
2) Menggunakan ruang kantor untuk keperluan di luar kedinasan
j.