Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Hipotermi
Termoregulasi hal utama pada perawatan bayi
Hipoksia
Ketidakseimbangan
otak
Hipoglikemi
Penumpukan asam laktat
menyebabkan kerusakan
jaringan dan otak
permanen, bahkan
kematian
asam basa
Hipotensi
Hipovolemi
... hipotermi
Mencapai dan mempertahankan suhu normal
Pencegahan hipotermi
Ruangan dan alat yang
optimal
Pergunakan penggantian
di ruang bersalin
Pertahankan suhu tubuh
36C
Mempertahankan
stabilitas kardiovaskular
selama pemberian
surfaktan
Optimalkan bantuan
pernapasan dengan
mencegah hipokapnia dan
suction rutin
Resusitasi Neonatus
The aim of resuscitation is to preserve life,
restore health, relieve suffering, limit
disability, and reverse clinical death
Resusitasi di kamar bersalin meliputi kemampuan
penolong untuk berespons terhadap bayi dalam
keadaan distres secara kompeten dan tepat waktu
untuk mencegah morbiditas dan mortalitas.
Kadang-kadang diperlukan
Kadangbayi baru lahir
resusitasi
Tujuan resusitasi : menyediakan ventilasi
adekuat, oksigenasi dan cardiac output
memastikan oksigen ke otak, jantung dan
organ vital lain dalam jumlah cukup
Tindakan yang paling penting dan efektif
pada resusitasi neonatus adalah pemberian
ventilasi paru-paru dengan / tanpa oksigen
kurang O2
Setelah periode awal pernapasan cepat apnu primer
rangsangan mengeringkan / menepuk kaki menimbulkan
pernapasan bila kekurangan O2 terus berlangsung
usaha napas megap-megap apnu sekunder stimulasi
tidak membantu bantuan pernapasan harus diberikan.
hipoksia
PERSIAPAN RESUSITASI
Satu tenaga terampil terlatih untuk resusitasi,
yang dapat melakukan resusitasi lengkap
Tenaga tambahan
Peralatan resusitasi yang memadai
Tindakan pencegahan infeksi
18
Peralatan intubasi
Laringoskop dengan daun lurus, No. O (prematur) dan No. 1 (neonatus
cukup bulan)
Lampu dan baterai cadangan untuk laringoskop
Pipa ET: 2, 2,5, 3, 3,5, 4,0 mm
Gunting
Sarung tangan
Obat-obatan
Epinefrin 1:10.000
Cairan pengganti volume/plasma expander, satu atau lebih dari bahan
di bawah ini:
Salin normal
Larutan Ringer laktat
Darah utuh (whole blood) golongan darah O positif
Natrium bikarbonat 4,2%
Dekstrosa 10%
Nalokson
Aqua steril
20
Lahir
Perkiraan waktu
30 detik
Berikan kehangatan
Posisikan; bersihkan jalan napas*
(bila perlu)
Keringkan, rangsang, posisikan lagi
Beri O2 (bila perlu)
30 detik
30 detik
Penilaian
Apne
atau FJ < 100
Berikan ventilasi tekanan positif*
FJ < 60
FJ > 60
Berikan VTP*
Lakukan kompresi dada
HR < 60
Berikan epinefrin*
Evaluasi
B
Evaluasi
C
Evaluasi
ILCOR
Kotak A (airway)
Berikan kehangatan
Posisikan, bersihkan jalan napas
Then nose
kotak A
Keringkan, merangsang pernapasan dan
kotak A
Berikan oksigen aliran bebas bila perlu
Kotak B (breathing)
Bantu usaha napas bayi dengan pemberian
ventilasi tekanan positif (VTP) selama 30 detik.
kotak B
Cara meletakkan
Tanpa reservoar O2
balon resusitasi
Udara
kamar
Pengaturan
oksigen
dan
tekanan dalam
balon
mengembang
sendiri
O2 21%
O2 100%
O2 40% ke pasien
Dengan reservoar O2
O2 100%
Reservoar O2
kotak B
Frekuensi meremas balon : 40 60 x/menit
Kondisi
Lekatan tidak adekuat
Reposisi kepala
Periksa sekresi, hisap bila ada
Lakukan ventilasi dengan mulut sedikit
terbuka
INTUBASI ENDOTRAKEA
Kenali dan tentukan lokasi glotis, letak pipa endotrakea yang benar : antara pita suara
dan karina masukkan pipa sampai garis pedoman pita suara berada sebatas pita
suara
Menekan krikoid ke bawah dengan jari kelingking, dapat membantu visualisasi glotis
Setiap tindakan pemasangan ETT dibatasi hanya dalam 20 detik
Glotis
Epiglotis
Esofagus
Pita suara
INTUBASI ENDOTRAKEA
Kedalaman pipa endotrakea (intubasi dari mulut)
< 1000
6.5 7
1000 2000
78
2000 - 3000
89
3000 - 4000
>9
Petunjuk
Tindakan koreksi
Laringoskop
kurang dalam
Lidah di sekitar
daun
Masukkan daun
laringoskop lebih
dalam
Laringoskop terlalu
dalam
Petunjuk
Tindakan koreksi
Dinding esofagus di
sekitar daun
Laringoskop miring ke
satu sisi
Petunjuk
Tindakan koreksi
FIKSASI PIPA
ENDOTRAKEA
Rekatkan plester dimulai
dari sudut bibir sebelah
kanan, melingkari pipa
endotrakea dengan ujung
satunya berada di sudut
bibir sebelah kiri
kembang dada
Potong pipa endotrakea 4 cm di atas bibir kemudian
dihubungkan ke connector
Pasang pipa orogastrik untuk dekompresi lambung
Kotak C (circulation)
Bantu sirkulasi dengan memulai kompresi
dada sambil tetap melakukan ventilasi
selama 30 detik.
Indikasi untuk memulai kompresi dada : bila
frekuensi jantung < 60/menit setelah 30 detik
dilakukan VTP yang efektif
Lebih baik dilakukan intubasi endotrakeal
untuk menjamin ventilasi yang adekuat dan
memudahkan koordinasi VTP dan kompresi
dada
kompresi dada
Butuh 2 penolong :
Teknik ibu jari
Teknik dua jari
kompresi dada
Posisi jari : 1/3 bawah tulang dada/sternum
Penekanan : 1/3 diameter anterior-
posterior dada
Kecepatan : satu siklus terdiri dari 3
kompresi + 1 ventilasi (waktu 2 detik) 90
kompresi & 30 ventilasi per menit
Satu - Dua - Tiga - Pompa - Satu - Dua -Tiga
- Pompa
Hentikan bila FJ > 60 /menit
kompresi dada
Bagaimana bila tidak ada perbaikan klinis
bayi ?
Apakah gerakan dada adekuat (apakah telah
dipertimbangkan intubasi endotrakeal) ?
Apakah oksigen 100% telah diberikan ?
Apakah kedalaman penekanan 1/3 dari
diameter dada ?
Apakah kompresi dada dan ventilasi dilakukan
secara terkoordinasi baik ?
Kotak D (drug)
Berikan epineprin sambil terus melanjutkan
kompresi dada dan ventilasi.
A. Epinefrin :
kontraksi jantung
Fase konstriksi perifer aliran darah ke
arteri koronaria dan ke otak.
Jalur : melalui endotrakeal atau IV
Dosis : 0,1 0,3 mL/kg larutan 1 : 10.000
(0,01 0,03 mg/kg)
Kecepatan : secepat cepatnya
kotak D
B. NaCl 0,9%
Solusio plasenta
Plasenta previa
Kehilangan darah tali pusat
SIRKULASI
Pada bayi yang tidak bugar
kotak D
C. Natrium bikarbonat
Asidosis metabolik
Bila dengan pemberian obat epinefrin, frekuensi jantung masih < 60 x/mnt :
Nilai kembali efektifitas
Ventilasi
Kompresi dada
Intubasi endotrakeal
Pemberian adrenalin
FJ = 0
Pertimbangkan untuk
menghentikan resusitasi
Pertimbangkan kemungkinan
Hipovolemia
Asidosis metabolik berat
HIJAU KENTAL2
ENCER1
BAYI BUGAR
OBSERVASI
BAYI DEPRESI
PENGISAPAN
TRAKEA4
BAYI BUGAR
BAYI DEPRESI
BERSIHKAN
JALAN NAPAS5
PENGISAPAN
TRAKEA4
KETERANGAN :
1. Ketuban hijau encer : bila cairan ketuban tersebut ditumpahkan di atas kertas koran, maka tulisan pada kertas korang
masih terbaca
3. Ketuban hijau kental : bila cairan ketuban tersebut ditumpahkan di atas kertas koran, maka tulisan pada kertas koran
tidak terbaca. Cairan ketuban tampak keruh tanpa partikel
4. Ketuban hijau kental seperti lumpur / dengan partikel
5. Jika tersedia, lakukan intubasi dan gunakan mekonium aspirator
6. Bersihkan sisa cairan ketuban di mulut dan kosongkan lambung untuk mencegah aspirasi
Liaison
Committee
on
Resuscitation (ILCOR) merekomendasikan
penggunaan pulse oximetry untuk memonitor
dan mentitrasi penggunaan oksigen di kamar
bersalin
Baby number
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
prematur
mempunyai
sistem
antioksidan imatur kenaikan saturasi
oksigen mendadak saat lahir menimbulkan
stres oksidatif.
Oksigen 100% oxygen memperlambat
mulainya usaha bernapas spontan dan
menyebabkan kerusakan oksidatif pada
paru-paru, otak, mata dan perubahan
aliran darah otak
Pedoman resusitasi
Mulai dengan udara (21%) dan berikan O2
sesuai kebutuhan
Berikan O2 100% jika :
SpO2 < 70% saat 5 menit atau < 90% saat 10
menit
Denyut jantung tidak meningkat > 100 x/menit
setelah 60 detik dilakukan ventilasi efektif
Denyut jantung setelah kompresi dada < 60
x/menit
FiO2 disesuaikan saat SpO2 > 90%
RWH, Melbourne Policy 2005
Resusitasi ideal
praktek di negara maju
Keadaan di Indonesia
Tanpa
sumber O2
Tanpa OO2 2
Without
reservoir
Room
air
O2 21%
O2 40%
O2 21%
Dengan O2
reservoir
Fasilitas terbatas :
Tidak ada blender
Laerdal bag tanpa PEEP
Tidak ada Neopuff
O2
100%
O2 reservoir
O2 90% - 100%
Ventilasi paru
10
41%
37%
34%
32%
31%
30%
29%
28%
61%
53%
47%
44%
41%
38%
37%
35%
34%
Oksigen (liter/menit
2
3
80%
68%
61%
55%
51%
47%
45%
43%
41%
39%
84%
74%
66%
61%
56%
52%
50%
47%
45%
44%
86%
77%
70%
65%
61%
57%
54%
51%
49%
47%
88%
80%
74%
68%
64%
61%
57%
54%
53%
51%
90%
82%
76%
71%
67%
64%
61%
58%
56%
54%
91%
84%
78%
74%
70%
66%
63%
61%
58%
56%
92%
86%
80%
76%
72%
68%
65%
63%
61%
58%
10
93%
87%
82%
77%
74%
70%
67%
65%
63%
61%
Table
Frekuensi
Napas
< 60x/menit
60-80 x/menit
>80x/menit
Retraksi
Tidak ada
retraksi
Retraksi ringan
Retraksi berat
Sianosis
Tidak sianosis
Sianosis hilang
dengan O2
Sianosis
menetap
walaupun diberi
O2
Air Entry
Udara masuk
Penurunan ringan
udara masuk
Merintih
Tidak merintih
Dapat didengar
dengan stetoskop
Dapat didengar
tanpa alat bantu
Head box
Flow 5-7 L/menit
Flow > 7L/min: O2,
ribut, bayi muntah.
FiO2 dapat berkisar
21%-100%.
Harus disertai oxygen
analyzer
Panjang
= 23 cm
Lebar
= 23 cm
Tinggi
= 16,8 cm
Jari-jari lubang
= 11 cm
FiO2 (%)
43.7
50.7
58.7
64.7
67.8
68.7
10
72.5
Keterangan:
-Oxygen analyzer: merek dagang Maxtec, Tipe MaxO2
- Flow di atas 8 L/min, bayi tampak gelisah
Kanul Nasal
Low flow device flow < 2
L/menit
Tidak perlu humiifikasi
Sulit menentukan FiO2
Dapat menciptakan PEEP
tergantung ukuran kanul nasal
dan flow
80
Flowmeter
VS
1 L/menit
(low flow)
15 L/menit
(dewasa)
200 mL /menit
(low flow)
82
.... PEEP
Hillman, dkk bayi lamb amat prematur
pada
saat
lahir
diberi
CPAP/PEEP
menunjukkan volume paru yang lebih baik
pada usia 2 jam dan cedera paru akibat
barotrauma/volutrauma
lebih
rendah
dibandingkan bayi yang diventilasi
Manfaat CPAP
CPAP
Penggunaan CPAP dini :
Segera setelah lahir:
Face mask
Single nasal prong
Argyle prong
KESIMPULAN
Penanganan bayi baru lahir dengan
cepat dan benar