Kelompok 4
Fungsi Ginjal
Penyakit Ginjal
1
2
3
4
5
Deskripsi Fungsi
Klirens Kreatinin
Ginjal
(mL/menit)
Normal
80-120
50-80
30-50
<30
Melakukan dialisis
Gangguan Ginjal
Perubahan Parameter
Farmakokinetik pd Pasien dgn
Gangguan Ginjal
Absorpsi
t
meningkat ~
peningkatan
kerusakan
ginjal
Onset
bertambah ~
peningkatan
kerusakan
ginjal
Glipzid
Ketokonazol, Mikonazol
Antivirus
Acyclovir, Valacyclovir
Antibiotik
Gol. Carbapenem, Gol. Sefalosporin, Klaritromisin,
Gol. Penisillin, Gol. Kuinolon, Gol. Sulfa, Tetrasiklin
Antihiperlipidemia
Gol, Statin
Obat Lain
Allopurinol, Famotidin, Gabapentin,
Metoklorpramid, Ranitidin
KASUS I
Pasien (R) (umur 75 tahun, BB 50 kg, tinggi 165
cm) mengalami gagal ginjal kronik dgn komplikasi
DM & pielonefritis kronis, dirawat di RSAM
Bukittinggi pd pertengahan Oktober 2011 selama
15 hari. Obat yg menjadi permasalahan adalah
penggunaan ceftriaxone 2x1g/hari yg diberikan
oleh dokter jaga (dokter umum). Karena merasa
adanya kejanggalan, kemudian dokter konsulen
penyakit dalam meminta bantuan apoteker untuk
menghitung penyesuaian dosis obat tsb.
Fraksi dalam
Kreatinin
pasien:
bentuk
12,9
tidak berubah (fe) = 65%
Data literatur
Ceftriaxone:
laboratorium:
Dosis lazim 1-2 g/ hari, Dosis maksimal 4 g/hari
Pemecahan kasus
= 30,09
mL/menit
Kesimpulan: Dosis
harian setelah
disesuaikan menjadi
0,31 0,62 g/hari,
Dosis maksimal 1,24
g/hari.
KASUS II
Seorang pasien laki laki (RM) (umur 50
tahun, BB 70 kg, & TB sekitar 160 cm )
didiagnosa mengalami pneumonia. Hasil
pemeriksaan kreatinin serumnya 3,5
mg/dL & harus diberi gentamisin.
Sediaan yg tersedia Gentamerck dgn
kandungan gentamisin sulfat setara
gentamisin 80 mg/2 ml injeksi. Hitunglah
dosis gentamisin untuk pasien RM tsb
Perhitungan
klirens
kreatinin pasien
ClCr = (140-Umur) x
CrCl(normal)
BB Kg
=
72 x Scr
ClCr = (140-50) x 70
Kg
72 x 3,5
mg/dL
ClCr = 90 x 70 Kg
=
252
ClCr = 25 mL/min
(140-umur) BB
72 x SCr
(140-50) 70
72 x 1,5
71,29 mL/menit
KASUS III
Data Farmakokinetik :
T eliminasi: dewasa 9,9 jam
Fraksi dalam bentuk tidak berubah (fe) = 0,48
Dosis : 500 mg tiap 6-8 jam selama 15 hari
Pemecahan kasus
Kesimpulan :
Dosis untuk pasien = 500mg x 0,712 = 356 mg (diberikan 3 kali sehari)
KASUS IV
Pemecahan kasus:
Perhitungan klirens kreatinin
ClCr = (140-Umur) x BB Kg x 0,85
72 x Scr
ClCr = (140-35) x 75 x 0,85
72 x 3,7 mg/dL
ClCr = 105 x 75 x 0,85
266,4
ClCr = 25 mL/min
Kesimpulan :
Dosis untuk pasien = 1000 mg x 0,272 = 272 mg (diberikan 2
kali sehari)
Terapi
KASUS V
Data Pasien
Nama : Tn. H (47 thn) BB : 69 kg TB : 170 cm
Keluhan : Mual, nyeri, muntah, sering terbangun u/
buang air kecil namun sedikit-sedikit, lidah kering
dan kulit kering.
Data Klinik dan Laboratorium Pasien
Data
Normal
Terapi
Dosis
Rute
IVFD NaCl
20 tts/menit
Inf
Gentamisin
3 mg/kg perhari
terbagi setiap 8 jam
sekali
IV
TD
100-120/70-80 mmHg
160/100 mmHg
Nadi
80-100 kali/menit
95 kali/menit
RR
20 kali/menit
24 kali/menit
Suhu
370C
380C
HB
13,0 g/dL
HCT
37-47%
37%
SGOT
5-34 U/L
35 U/L
SGPT
11-60 U/L
21 U/L
K% uremia
K% normal
Creatinin
0,6-1,1 mg/dL
1,8 mg/dL
a = 2,0 % jam
30,0 % jam
43 ml/menit/1,73m
b = 0,28 % jam
GFR
Pemecahan Kasus
Loading dose atau penyesuaian dosis awal
Untuk menghitung penurunan dosis awal, maka terlebih dahulu menentukan
Indeks Body Weight (IBW)
=
pasien.
IBW = 45,5 + (2,3 x (TB/2,5 60)) kg
= 45,5 + (2,3 x (170/2,5 60)) kg
= 63,9 kg
IBW lebih kecil dari berat badan, sehingga yg digunakan dalam perhitungan selanjutnya yaitu nilai IBW.
Menentukan Clcr
ClCr = (140-Umur) x BB Kg
72 x Scr
ClCr = (140-47) x 63,9
72 x 1,8 mg/dL
ClCr = 93 x 63,9
129,6
ClCr = 45,85 mL/min
Menghitung K% uremia
K%uremia = a+b.Clcr
= 2,0 % jam + 0,28 % jam x 45,85
= 2,0 % jam + 0,128 % jam
= 2,128 % jam
= 4,89 mg
uk memperoleh gentamisin 33,12 mg, dapat diperoleh dgn cara mengambil 0,8 ml sediaan gentamisin dalam ampul 1m
KASUS VI
Mr. A (Umur 65 tahun, BB 72 kg)
mempunyai kadar kreatinin serum 3
mg/dL. Dosis penjagaan cefazolin adalah
1200 mg tiap 6 jam untuk pasien dGn
fungsi ginjal normal. Hitung adjustment
interval pemberian obat untuk Mr. A dgn
asumsi Cl kreatinin normal 100 mL/menit.
(fe cefazolin = 0,80)
Penyelesaian
Penyesuaian interval pemberian
obat tanpa mengubah dosis :
Kesimpulan : Pasien
dapat diberikan
cefazolin sebanyak
1200 mg tiap 15 jam.
KASUS VII
Ms. B (umur 40 tahun, BB 55 kg) dgn
kreatinin serum 1,75 mg/dL diberi
cefuroxim u/ pengobatan infeksinya. Dosis
lazim cefuroxim untuk seorang pasien
dewasa dgn fungsi ginjal normal adalah
1000 mg tiap 8 jam.
Diketahui Clcr normal diasumsikan 100
mL/menit. Fraksi dosis ekskresi tidak
berubah dalam urin (fe) untuk cefuroxim
adalah 0,92.
Penyelesaian
Penyesuaian interval pemberian obat
tanpa mengubah dosis :
KASUS VIII
Ms. C (Usia 53 tahun, BB 62 kg) dgn
konsentrasi serum kreatinin sebesar
1,85 mg/dL didiagnosis terkena ISPA.
Diberikan gentamisin i.v dengan
Cmaxss = 9 mg/L dan Cminss = 2 mg/L
(diinfus lebih dari 1 jam)
Penyelesaian
mg
KASUS IX
Ms. D diberikan vankomisin 1200 mg setiap 48
jam untuk pengobatan luka infeksi pasca
operasi (infus lebih dari 1 jam). Nilai Cmax ss dan
Cminss (Cmaxss diukur 1 jam setelah infus
berakhir) masing-masing sebesar 22,4 mg/L
dan 2,5 mg/L. Pasien mengalami peningkatan
sel darah putih & menggigil. Oleh karena itu,
dosis regimen dimodifikasi sehingga kadar
Cmaxss dan Cminss sebesar 30 mg/L dan 7 mg/L
untuk menjaga konsentrasi obat 3-5x diatas MIC
Penyelesaian
KASUS X
Mr E merupakan penderita gagal ginjal, dgn
persentasi fungsi ginjal 20%. Mr E memerlukan
pengobatan menggunakan tikarsilin untuk
pengobatan infeksi yg disebabkan oleh Pseudomonas
dgn dosis 3 gram tiap 4 jam pada orang normal.
Bagaimana adjustment dose untuk Mr. E ? (Dik : fe
tikarsilin = 0,86)
Q = 1 fe (1 Kf)
= 1 0,86 (1 0,2)
= 1 0,86(0,8) = 0,312
Interval pemberian
Daftar Pustaka
Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G C., Matzke, G . R., Wells, B. G., and Posey. L M., 2008,
Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 7th Edition, Mc Graw Hill Companies, Inc.,
New York
Drug Dosage Ajustments in Chronic Kidney Disease : The Pharmacists Role. 2012.
Saskatchewan Drug Information Services, College of Pharmacy and Nutrition.Volume 29, Issue
No. 3
Guyton, M.D., and Hall, J.E. 2006. Textbook of Medical Physiology 11th edition. Elsevier
Saunders.
Kemenkes RI. 2011.Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Terapi Antibiotik
Murna Y Myrna, et al. 2007. Drug Dosing Ajustments in Patiens with Chronic Kidney Disease.
American Academy of Family Physician ; 75(10):1487-1496
Hakim, L. 2011. Farmakokinetika Klinik. Bursa Ilmu. Jogjakarta.
Lacy. 2009. Drug information handbook. Lexi comp. Amerika.
Matzke GR, Comstock TJ. 2006. Influence of renal function and dialysis on drug disposition. In :
Burton ME, Shaw LM, Schentag JJ, Evans WE (eds) Applied pharmacokinetics and
pharmacodynamics : principles of therapeutic drug monitoring, 4th edn. Lippincott Williams &
Wilkins, Philadelphia, pg. 187212.
Saskatchewan Drug Information Services, College of Pharmacy and Nutrition.Volume 29, Issue
No. 3
Setiawati, A. 2012. Drug Use in Patients with Renal Failure. Dept. of Pharmacology &
Therapeutics Faculty of Medicine, University of Indonesia. Jakarta
Shargel, L & Andrew B. C. Yu, 2012, Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan, Airlangga
University Press, Surabaya.
Subekti, N.B., 2009, Buku Saku Patofisiologi, EGC, Jakarta, pp.725-729.