Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
- Kemampuan memahami
- Kemampuan menyelesaikan PD Tingkat n dengan
koefision konstan
- Kemampuan menyelesaikan PD dengan koefision
tak konstan
Tingkat Persamaan Diferensial dapat dilihat dari turunan tertinggi yang termuat
dalam Persamaan Diferensial itu. Dalam bab ini pusat perhatian dititik beratkan pada
unsur-unsur dari teori tentang penyelesaian Persamaan Diferensial linier dan
membicarakan metode untuk memperoleh penyelesaian umum.
Tentu saja penyelesaian umum persamaan diferensial linier tingkat satu dengan
koefisien konstan ataupun koefisien peubah sudah diketahui pada bab 1. Selanjutnya
oleh karena ada beberapa kesulitan aljabar, yang akan dicari dalam penyelesaian ini
adalah Persamaan Diferensial linier tingkat n dengan koefisien konstan dan bentuk
khusus. Adapun Persamaan Diferensial linier dengan koefisien peubah secara eksplisit
sulit dicari penyelesaiannya tetapi dapat diselesaikan dengan metoda deret kuasa atau
secara numerik.
a n ( x)
dny
d n1 y
dy
a
(
x
)
... a1 ( x) a0 ( x) y R( x)
n 1
n
n 1
dx
dx
dx
(2.1)
ai ( x)
i 0
diy
= R(x)
dx i
BilaR(x) 0 maka PD disebut sebagai PD linier tak homogen atau PD Linier Lengkap.
Bila R(x) = 0 maka PD disebut sebagai PD linier homogen atau PD Linier Tereduksi
yang dapat ditulis :
i
n
d y
a ( x) dx
i 0
=0
(2.2)
35
PD Linier Tingkat n
Perlu diketahui bahwa persamaan diferensial yang akan diselesiakan ada [ujud] dan
hanya ada satu (ketunggalan) penyelesaian dari PD (2.1). Teorema berikut menyatakan
syarat-syarat pada fungsi koefisien untuk menjamin keujudan dan ketunggalan
penyelesaian MNA untuk PD order n, meskipun tanpa menyajikan bukti (Bukti dapat
dilihat di E.A.Coddington and N.Levinson, Theory of Differential Equations, MCGrawHill,1955), karena ini merupakan teorema yang terpenting yang berhubungan dengan
PD order n.
Teorema 2.1 :
Misalkan a1 , a2 , a3 ,, an dan R, adalah fungsi yang kontinu dalam suatu interval I
, maka untuk suatu titik x0 dalam I, MNA :
n
ai ( x)
i 0
diy
= R(x) , y( x0 ) 1 , y ( x0 ) 2 , , y ( n ) ( x0 ) n
dx i
diy
=0
dx i
i 0
Dalam suatu interval I membentuk suatu ruang vector berdimensi n.
n
ai ( x)
Bukti :
Untuk membuktikan bahwa dimensi dari ruang penyelesaian adalah n, harus
ditunjukkan n buah penyelesaian membentuk basis. Untuk mempermudah dibuat kasus
sederhana yaitu n=2.
Misalkan y1 dan y2 adalah penyelesaian tunggal dari MNA
Ly1 = 0 ,
y1(0)= 1
y1 (0) 0
Ly2 = 0 ,
Dimana L = a 2 ( x)
y2(0)= 0
y 2 (0) 1
d2
d
a1 ( x)
2
dx
dx
PD Linier Tingkat n
penyelesaian maka dimensi dari ruang penyelesaian adalah 2. pembuktian ini dapat
diperluas untuk PD linier tingkat n.
Dengan mengikuti teorema 3.2 diatas, maka n himpunan penyelesaian yang
n
ai ( x)
i 0
diy
=0
dx i
membentuk basis untuk ruang penyelesaian dari PD. Jadi penyelesaian dari PD dapat
ditulis sebagai
y = c 1 y1 + c 2 y2 + + c n yn
dimana c1 , c2 , cn adalah konstanta sebarang, dan penyelesaian tersebut dikatakan
penyeleasian umum
Misalkan Penyelesaian Umum PD linier Tereduksi (PUPR ) adalah :
y c = c 1 y1 + c 2 y2 + + c n yn
dimana c1, c2 , , cn menyatakan konstanta sebarang dan { y1 , y2 , , yn } merupakan
himpunan penyelesaian yang bebas linier dari PD tereduksi, PUPR tersebut harus
memenuhi persamaan diferensial (2.2). Sedangkan Penyelesaian Umum PD Lengkap
(PUPL) dari persamaan (2.1) adalah:
y = c 1 y1 + c 2 y2 + + c n yn + yp
dimana yp adalah penyelesaian partikulir dari PD (2.1).
Definisi 2.1:
Misalkan y1 , y2 , , yn menyatakan fungsi dalam Cn (I). Wronskian
dari fungsi-fungsi ini adalah determinan nxn yang didefinisikan oleh :
y1
y2
yn
W[y1 , y2 , , yn](x) =
y1
y1
( n 1)
y 2
y2
( n 1)
y n
( n 1)
yn
Teorema 2.3:
Misalkan y1 , y2 , , yn adalah n buah penyelesaian dari PD
homogen linier (2.2) pada suatu interval I, bebas linier Jika dan hanya jika W[y1,
y2,,yn](x0) 0 pada setiap titik dalam I.
Bukti :
Jika diberikan kombinasi linier dari y1 , y2 , , yn bernilai nol :
c1 y1 + c2 y2 + + cn yn = 0
dan didiferensialkan hingga ke (n-1) diperoleh system persamaan linier :
c1 y1 + c 2 y2 + + c n y n = 0
c1 y1 + c2 y 2 + + cn y n = 0
( n 1)
( n 1)
( n 1)
c1 y1
+ c2 y 2
+ + cn y n
=0
dengan n bilangan tak diketahui c1 , c2 , , cn dengan matrik koefisien darinya adalah :
37
PD Linier Tingkat n
W[y1, y2,,yn](x). Jadi jika W[y1, y2,,yn](x0) 0 untuk suatu x0 dalam I , maka
determinan dari matrik koefisien adalah tidak nol, yang berakibat diperoleh hanya satu
penyelesaian yang trivial, yaitu c1 = 0, c2 = 0, , cn = 0. Jadi himpunan fungsi-fungsi
y1, y2,,yn adalah bebas linier dalam I.
Konsekuensinya adalah Jika y1 , y2 , , yn adalah penyelesaian PD
homogen linier (2.2) dalam interval I, dan jika W[y1 , y2 , , yn](x0) 0 pada suatu
titik dalam I, jika dan hanya jika y1 , y2 , , yn adalah bebas linier dalam I.
Tugas Mandiri
Tunjukkan bahwa
y1 = cos2x,
y2=3(1-2sin2x)
adalah penyelesaian persamaan diferensial y 4 y 0 dalam ( , ). Hitunglah
apakah y1 , y2 bebas linier dalam ( , ).
Jika diberikan suatu persamaan diferensial linier nonhomogen :
dny
d n1 y
dy
a1 ( x) n1 ... an1 ( x) a n ( x) y R( x)
n
dx
dx
dx
( 2.3)
dimana R(x) 0, dalam interval I. Jika R(x) = 0 dalam ( 2.3), didapat suatu persamaan
homogen dari PD yang terkait :
dny
d n1 y
dy
a
(
x
)
... a n 1 ( x) a n ( x) y 0
1
n
n 1
dx
dx
dx
( 2.4)
persamaan ( 2.3) dan ( 2.4) dapat ditulis dengan bentuk operator diferensial sebagai :
F(D) y = R(x)
dan
F(D) y = 0
n
n1
Dimana F(D) = D a1 ( x) D ... an1 ( x) D an ( x) .
Penyelesaian PD nonhomogen diberikan oleh teorema berikut :
Teorema 2.4:
PD Linier Tingkat n
a0
d2y
dy
a1
a2 y 0
2
dx
dx
(2.6)
dengan a0, a1, a2 adalah konstan. Misalkan y = emx merupakan penyelesaian dari PD
tersebut, maka harus memenuhi (2.6):
a0 m 2 e mx a1memx a2 e mx 0
e mx (a0 m 2 a1m a2 ) 0
y (0) 1
Penyelesaian :
Subtitusi y = emx diperoleh :
persamaan karakteristik : m2 + 5 m + 6 = 0
akar-akar karakteristik : m = -3 dan m = -2
PUPD : y = c1 e 3 x + c2 e 2 x
y(0) 0 0 = c1 + c2
y (0) 1
y (x) 3c1e
3 x
2c2 e
2 x
( i )
1 = -3 c1 - 2 c2
( ii )
dari (i) dan (ii) diperoleh c1= -1 dan c2 = 1
jadi PPPD : y = - e 3 x + e 2 x
39
PD Linier Tingkat n
Tugas Mandiri
1) Selesaikan
dengan
y 6 y 9 y 0 ,
y(0) 0, y (0) 2
Kunci jawaban :
Akar-akar pers. Karakteristik : m12 = 3
PUPD: y = e 3 x ( c1 + c2 x)
PPPD: y = 2 x e 3 x
syarat
awal
2) Selesaikan y 3 y 9 y 13 y 0
Kunci Jawaban :
Akar-akar karakteristik : m1= -1 , m23 = 2 3 i
PUPD: y = c1 e x + e 2 x (c2 cos3x+ c3 sin3x)
3) Selesaikan y ( 4) 8 y 16 y 0
Kunci jawaban :
Akar-akar karakteristik : m12= 2i , m34 = 2 3i
PUPD : y = ( c1 cos 2x + c2 sin 2x)+ x ( c4 cos 2x + c5 sin 2x)
2.2. PD Lengkap
2.2.1.Metode Variasi Parameter
Penyelesaian umum dari PD linier nonhomogen dengan koefisien konstan :
dny
d n1 y
dy
a
... an1
a n y F ( x)
1
n
n 1
dx
dx
dx
( 2.7)
dengan a1, a2, a3, , an konstan, kita peroleh dari penyelesaian PD tereduksi (PD
homogen) , yaitu yc , dan penyelesaian partikulirnya yaitu yp.
PUPL : y = yc + yp.
Kita akan mulai dengan memberikan kasus PD non homogen tingkat 2, yang diberikan
oleh persamaan :
(2.8)
y py qy F (x)
dina p dan q adalah konstan. Misalkan y1(x) dan y2(x) adalah dua penyelesaian yang
bebas linier yang berkaitan dengan PD homogen :
y py qy 0
yc = c1 y1(x) + c2 y2(x)
PD Linier Tingkat n
dan L2 (x) = 2 .
Contoh :
Dapatkan penyelesaian umum dari y 4 y 4 y e 2 x ln x
Penyelesaian :
Penyelesaian umum dari PD homogen yang berkaitan adalah :
yc = c1 e-2x + c2 x e-2x
sehingga penyelesaian partikulir dari PD Lengkap diatas adalah :
yp = L1(x) e-2x + L2(x) x e-2x
dimana :
L1 (x) e-2x + L2 (x) x e-2x = 0
L1 (x)
atau
L1 (x)
L1 (x)
0
ln x
L1 (x) =
1
2
x
1 2x
x ln x
=
= -x lnx
x
1
1 2x
1
L1(x) = x ln x dx = x2 (1-2lnx)
4
1
0
2 ln x
ln x
L2(x) =
=
= lnx
L2 (x) =
1
x
1
2 1 2x
ln x dx = x ( lnx 1 )
1 2
x (1-2lnx) e-2x + x ( lnx 1 ) x e-2x
4
1 2 -2x
=
x e (2 lnx 3 )
4
yp =
41
PD Linier Tingkat n
1 2 -2x
x e (2 lnx 3 ) .
4
Sekarang secara umum kita perluas untuk PD linier tk n dengan metode variasi
parameter. Bentuk umum PD :
dny
d n1 y
dy
a
... an1
a n y F ( x)
1
n
n 1
dx
dx
dx
(2.9)
dny
d n1 y
dy
a
... an1
an y 0
1
n
n 1
dx
dx
dx
(2.10)
L1 y1 L2 y 2 ... Ln y n 0
L1 y1 L2 y 2 ... Ln y n 0
L1 y1 L2 y 2 ... Ln y n 0
( n2)
( n2)
( n2)
L1 y1
... Ln y n
0
1 L2 y 2
( n 1)
( n 1)
( n 1)
L1 y1 1 L2 y 2
... Ln y n
F ( x)
L1 , L2 ,...Ln diperoleh dari aturan Cramer, kemudian masing-masing diintegralkan
y 3 y 3 y y 36 e x ln x
Tugas mandiri
PUPR: y = ex (c1 + c2 x + c3 x2 ).
PUPL : y = c1 ex + c2x ex + c3x2ex + x3 ex (6 lnx -11)
d
dapat ditulis sebagai D maka
dx
dy
d2y
= Dy dan
= D2y . Sedangkan D-1adalah operator integral: D-1y =
dx
dx 2
y dx
atau
42
PD Linier Tingkat n
D-1 =
Padang
dny
d n1 y
dy
a
... an1
a n y R( x)
1
n
n 1
dx
dx
dx
D n y a1 D n1 y ... an1 Dy an y R( x)
(2.11)
n 1
1
R( x)
F ( D)
(2.14)
yp
1
1
1
......
R( x)
( D m1 ) ( D m2 )
( D mn )
dimana masing masing pecahan operator dioperasikan terhadap R(x), misalkan pada
bagian
1
R( x) = u atau Du mn u = R(x) merupakan PD linier tingkat satu,
( D mn )
e mn x
mn x
( D 2 pD q) y R( x)
yang kemudian dapat di generalisasi pada F(D) derajat n.
Teorema 2.5 :
1)
2)
3)
1
1 ax
[ eax ] =
e , dimana F(a) 0
F ( D)
F (a)
1
1
[ eax f(x) ] = eax
f(x).
F ( D)
F ( D a)
1
1
[ sin(ax+b) ] =
sin(ax+b) , dimana F( -a2 ) 0
2
F (D )
F (a 2 )
1
1
[ cos(ax+b) ] =
cos(ax+b) , dimana F( -a2 ) 0
2
2
F (D )
F (a )
43
PD Linier Tingkat n
4)
5)
1
Pn(x) = ( a0 + a1 D + a2 D2 + + an Dn ) Pn (x).
F ( D)
1
1
F ( D)
[ x V(x) ] = x
V(x) V(x).
F ( D)
F ( D)
{F ( D)}2
: yp =
1
1
e2x = e2x
5
D 1
2
1 2x
e
5
2. Dapatkan penyelesaian umum dari y y 12 cos 2 x sin x
PUPL
: y = c1 cos x + c2 sin x +
Penyelesaian :
PUPR
: yc = c1 cos x + c2 sin x.
PP
: yp = 1 ( 12 cos 2 x sin x )
D2 1
1
1
12 cos 2 x 2
sin x )
D 1
D 1
1
= 1 12 cos 2 x Im{
ei x
( D i)( D i)
3
yp =
= 4 cos 2 x Im{
ix
= 4 cos 2 x Im{e 1 1}
2i D
i
= 4 cos 2 x Im{ e i x x} = 4 cos 2 x Im{ i x(cos x i sin x)}
2
2
1
= 4 cos 2 x x cos x
2
1
y = c1 cos x + c2 sin x 4 cos 2 x x cos x
2
= 4 cos 2 x Im{
PUPL :
1
e i x = 4 cos 2 x Im{ 1
e i x .1
( D i)2i
2i ( D i)
1
e i x .1
2i ( D i)
44
PD Linier Tingkat n
y 4 y 5 y cos 2 x
y 3 y 2 y 5x 3 2 x 2 4 x 1
Tugas mandiri
Tugas mandiri
PUPR yc = c1 ex + c2 e2x
PUPL : y = c1 ex + c2 e2x +
5 3 49 2 109
37
x
x
x
2
4
4
8
dx
ax b
d dy = d
a dy
dx dx dx ax b dt
(2.16)
= a 2 d 2 y dy
2
2
dt
(ax b) dt
a2
dd
1 y
2
(ax b) dt dt
(2.17)
dengan cara yang sama dapat diperoleh turunan ke tiga s/d ke-n dari y adalah :
45
PD Linier Tingkat n
a3
dd
d
1 2 y
3
(ax b) dt dt dt
y ( n)
(2.18)
an
dd
d
d
1 2 n y
n
(ax b) dt dt dt
dt
(2.19)
Misalkan operator d = maka (2.16) , (2.17), (2.18), (2.19) dapat ditulis kembali :
dt
(ax b) y = a y
2
(ax b) 2 y = a (-1) y
3
(ax b) 3 y = a (-1) ( -2) y
(2.20)
(3x+2)2 y + 3 (3x+2) y - 9 y = 6 x
46
PD Linier Tingkat n
Untuk soal 1 3.
Tunjukkan bahwa fungsi berikut adalah penyelesaian dari Persamaan
Diferensial yang diberikan dalam , dan tentukan yang mana dari
mereka yang merupakan basis dari Persamaan Diferensial.
1.
2.
3.
y" y'6 y 0 , y1 e 3 x , y 2 e 2
y"4 y 0 , y1 cos 2 x , y2 sin 2 x
y"2 y' y 0 , y1 e x , y 2 xe x , y3 e x ( x 2)
y p a0 a1 x a2 x 2
Diferensial.
c) Dengan menggunakan hasil dari a) dan b) tentukan penyelesaian umum.
Untuk nomer 6 12 Tentukan penyelesaian umum dari persamaan diferensial yang
diberikan:
6.
7.
8.
9.
10.
D 4D 2D 3y 0
y"5 y 6 y 0
y' ' ' y"4 y'4 y 0
y y 4 y 4 y 0
D 22 y 0
11. D 2 6D 34 y 0
12. D 2 4D 1y 0
47
PD Linier Tingkat n
f ( ) dimana x y ,
2
( , konstan positif) menjadi Persamaan Diferensial d f 2 p df a f 0
d 2
d 2
1
Dimana p
, q 2
2 2
2
15. D 2 2D 3y 15e 4 x
16. DD 2y 49e x sin 2 x
17. D 2 2D 1y 3xx 4
n
2
d 2x
20.
W02 x F0 cos t
2
dt
dimana 0 dan baik persamaan konstan, F0 adalah konstan sembarang.
Jelaskan dua kasus yang berbeda 0 dan 0
21. y"6 y '9 y
2e 3 x
x2 1
e 2 x
, x0
x2
64e x
3 sin 2 (4 x)
24. ( x3 D3 + 2x D -2 ) = x2 lnx + 3x
25. {( 3x+2)3 D2 + 3 (3x+2) D 36 }y = 3x2 + 4x + 1
23. y"2 y 17 y
48
PD Linier Tingkat n
y 2
f ( ) dimana x y , ( ,
( 2 )
2
4)
, q=
d2 f
df
a
2p
f 0
d 2
d 2
1
( 2 2 )
3x
Seleaikan (D2 6D +9) = e
x2
49
PD Linier Tingkat n
1)
( D2 + 1 ) y = sin2 2 x = 2 ( 1- cos x )
PUPR : PR : yc = c1 cos x + c2 sin x
1
PP :
yp =
(1 cos x) =
(1 cos x) =
1
1
- 2 2 cos x
2 D 1
D 1
D 1
1 1
1 1
xsin x
yp = + Real{ xi (cos x i sin x) }= 2 4
2 4
2) PD : y" y'6 y 0
a)
PK : m2 m 6 = 0
PUPR : yc = c1 e3x + c2 e-2x
PP : yp = -
x
e
4
y(0) y0
y0 = c1 + c2 -
y' (0) y1 ,
y1 = 3c1 - 2c2 +
Diperoleh : c1 = 1 (2 y 0 y1 ) dan c2 = 1 (3 y0 y1 )
5
4
5
50
PD Linier Tingkat n
2
2
Diberikan persamaan Laplace : u u 0
2
2
f ( ) 2
f ( ) f ( ) 0
2 ( 2 2 )
( 2 2 )
x
atau PD :
d2 f
df
a
2p
2 f 0
2
d
1
, q=
( 2 )
( 2 2 )
4) PUPR : y = c1 e3x + c2 x e3x
dimana p=
Dan
yp = - lnx e3x -
1 3x
x e = - lnx e3x - e3x
x
51
PD Linier Tingkat n
52