Tn. Taufikul Huda UJIAN
Tn. Taufikul Huda UJIAN
Diajukan oleh:
Andri Fadmawati
J510155042
LAPORAN KASUS
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. T
Umur
: 34 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Madiun
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Status Perkawinan
: Belum menikah
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: SMP
Tanggal Masuk RS : 23 Maret 2015
Tanggal Pemeriksaan : 22 April 2015
RIWAYAT PSIKIATRI
Riwayat penyakit pasien diperoleh dari autoanamnesis pada 22
April 2015 dan alloanamnesis melalui ibu pasien Ny. S dan kakak ipar
pasien Tn. P pada 22 April 2015.
A. Keluhan Utama
Pasien dibawa ke RSJD Surakarta karena mengamuk, merusak
tanaman milik tetangga, melempari tetangga dan keluarga dengan
batu.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Alloanamnesis
Berdasarkan hasil alloanamnesis yang dilakukan pada Ny.S
yang merupakan ibu pasien pada 22 april 2015 melalui telefon.
Ny.S mengatakan bahwa pasien dirumah mengamuk, merusak
tanaman milik tetangga, melempari tetangga dan keluarga dengan
batu kondisi ini dialami psien selama kurang lebih tiga hari
kemudian oleh keluarga pasien dibawa menuju RSJD Surakarta.
Menurut Ny. S pasien mengikuti sebuah kelompok beladiri sejak
tahun 2006 dan masih aktif sampai saat ini. Pasien juga
merupakan anak yang taat dalam beribadah bahkan dapat
menghabiskan waktu berjam-jam. Pasien mulai mengalami gejala
gangguan jiwa sejak tahun 2000 ketika akan ujian nasional
sehingga sekolah pasien dibangku SMA tidak sampai selesai.
yang
lain
karena
merasa
guru
sebelumnya
yang
Keterangan:
: meninggal dunia
: laki-laki
: wanita
: pasien
: tinggal bersama
III.
STATUS MENTAL
A. Gambaran Umum
1. Penampilan : seorang laki-laki, tampak sesuai umur dan jenis
kelaminnya, berambut hitam pendek dengan perawatan diri yang
baik dengan ekspresi wajah yang menyeringai sesekali.
2. Kesadaran
: compos mentis ( E4 V5 M6 )
Kualitatif
: berubah
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor : normoaktif, pasien duduk
tenang ketika dilakukan pemeriksaan.
4. Sikap Terhadap Pemeriksa : kooperatif (pasien menjawab semua
pertanyaan yang diberikan pemeriksa dengan spontan dan jelas)
5. Pembicaraan : volume suara sedang, intonasi jelas.
B. Alam Perasaan
1. Mood
: eutimik
2. Afek
: meningkat
3. Keserasian
: tidak serasi
4. Empati
: tidak dapat diraba rasakan
C. Fungsi Intelektual
1. Taraf pendidikan
: SMP
2. Daya konsentrasi
: baik.
3. Orientasi
a. Orang
: baik
b. Tempat : baik
c. Waktu
: baik
d. Situasi
: baik
4. Perhatian
: baik, pasien melihat pemeriksa dan tidak mudah
teralihkan.
5. Daya ingat
a. Jangka panjang
b. Jangka sedang
c. Jangka pendek
d. Segera
6. Pikiran abstrak
: baik
: baik
: baik
: baik
: baik
IV.
Reflek patologis
V.
VI.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan prilaku dan psikologis
yang secara klinis bermakna dan menimbulkan hendaya dalam melakukan
aktivitas kehidupan sehari-hari dan hubungan sosial. Dengan demikian
pasien dapat disimpulkan bahwa pasien menderita gangguan jiwa.
Diagnosis Axis I
Ditemukan gejala berupa halusinasi auditorik dan visual, kondisi
ini dirasakan pasien sejak tahun 2000. Pasien juga diketahui mengamuk,
melempari tetangga dan keluarga dengan batu, juga membuang barangbarang dirumah yang berwarna merah. Didapatkan waham curiga dan
halusinasi auditorik.
Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan tidak ditemukan kelainan
tidak ada riwayat trauma kepala dan kejang sehingga kelainan organik
dapat disingkirkan (F00-F09).
Pada kasus ini tidak ditemukan tipe kepribadian premorbid yaitu
pemalu dan senang menyendiri. Tidak ditemukan juga prilaku-prilaku
yang tidak bertanggung jawab, mannerisme, afek dangkal dan tidak wajar
sehingga diagnosis skizofrenia herbefrenik (F20.1) dapat disingkirkan.
Pasien juga tidak memiliki prilaku seperti stupor, negativisme, fleksibilitas
serea dan gejala seperti comand automatism sehingga diagnosis
Maka
dapat
disimpulkan
diagnosisnya
adalah
F20
Skizofrenia.
Diagnosis Axis II
Berdasarkan riwayat hubungan interpersonal dan pemanfaatan
waktu belum ditemukan gangguan kepribadian
Diagnosis Axis III
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.
Diagnosis Axis IV
Masalah dengan keteraturan minum obat.
Diagnosis Axis V
GAF 40-31 pasien memiliki gangguan dalam hubungan
VII.
VIII.
IX.
RENCANA TERAPI
A. Medikamentosa
Resperidone 2 x 2mg
Halloperidrol 2 x 5mg
B. Non Medikamentosa
1. Terhadap pasien jika kondisi sudah membaik
a. Memotivasi pasien untuk meminum obat secara teratur jika
ingin sembuh
b. Membantu pasien untuk dapat menerima kenyataan dan
menghadapi masalah yang ada
2. Terhadap keluarga
a. Memberi pengertian mengenai gangguan jiwa yang dialami
pasien
b. Memberi saran agar keluarga memberikan kondisi yang
mendukung kesehatan pasien
c. Menyarankan akeluarga pasien
agar
turut
memantau
PROGNOSIS
Ciri prognosis baik
Onset lambat
Faktor pencetus jelas
Onset akut
Riwayat sosial dan premorbid yang baik
Gangguan mood
Mempunyai pasangan
Riwayat keluarga dengan gangguan mood
Sistem pendukung yang baik
Gejala positif
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+