masih polos.
bukan untukku pak, tapi untuk sahabatku jawabku dengan
polosnya.
teman yang baik ya, memangnya temanmu mau ulang tahun?
Tanya pemilik toko itu. Entah kapan pemilik toko itu berhenti
bertanyaku.
iya jawabku berbohong karena tak mau ditanya-tanya lagi.
ok, sebentar ya. Bapak ambilkan dulu sepatu yang bagus untuk
sahabatmu ujar pemilik toko sepatu itu sambil berjalan ke
sebuah rak sepatu.
sip, pak sahutku.
Tak lama, si pemilik toko sepatu itu kembali sambil membawa
sepasang sepatu futsal.
ini nak!! kata pemilik toko sepatu itu.
wah bagus sekali, berapa pak harganya? tanyaku sambil
melihat lihat sepatu yang dibawa oleh si pemilik toko itu.
bapak kasih murah nak untukmu.. ini aslinya Rp. 60.000 jadi
kamu bayar Rp.20.000 saja nak jawab si pemilik toko itu sambil
tersenyum.
terima kasih banyak pak, ini uangnya sahutku.
iya nak, sama-sama ujar sipemilik toko tersebut.
Setelah itu, aku kembali kerumah & mulai membungkus kado
untuk Alvi. Mungkin ini hadiahya tidak seberapa, kutuliskan juga
surat untuk Alvi.
Malamnya aku masih memikirkan betapa sedihnya perasaanku
nanti jika sahabatku pindah pasti tidak bisa bermain bersama lagi
seketika air mataku menetes & tiba-tiba ibu mengetuk pintuku.
Alma, ayo kerjakan dulu PRmu nanti kemalaman ujar Ibu dari
depan pintu kamar tidurku. i..iya sahutku sambil mengelap
tetesan air mata yang membasahi buku yang sedang aku baca.
Saat itu pikiranku masih campur aduk entah harus senang, sedih
atau apa. Aku tidak bias konsen mengerjakan PR malam itu.
Besoknya disekolah, aku sering bengong sendiri sampai-sampai