Anda di halaman 1dari 25

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA

LANSIA HIPERTENSI
Di Desa Pomahan Kecamatan Pulung
Kabupaten Ponorogo

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan kepada Progam Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

Oleh :
VENDYIK FHAJAR PRANAMA
091680

PRODI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2012

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Karya tulis oleh

: Vendyik Fhajar Pranama

Judul

: Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada


Lansia Hipertensi

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Proposal pada


tanggal : September 2012

Oleh
Pembimbing I

Pembimbing II

Metti Verawati,S.Kep,Ners
NIDN : 0720058001

Ririn Nasriani,S.Kep.Ners
NIDN : 0704077501

Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Siti Munawaroh,S.Kep.Ners,M.Kep
NIDN : 0717107001

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama

: Vendyik Fhajar Pranama

NIM

: 091680

Institusi

: Prodi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Menyatakan bahwa KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang berjudul Hubungan


Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi ini
adalah bukan karya tulis orang lain baik sebagian atau seluruhnya, kecuali dalam
bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapat sanksi.
Ponorogo, September 2012
Yang Menyatakan

Vendyik Fhajar Pranama


Mengetahui

Pembimbing I

Pembimbing II

Metti Verawati,S.Kep.Ners
NIDN : 0720058001

Ririn Nasriati,S.Kep.Ners
NIDN : 0704077501

iii

HALAMAN PENGESAHAN

NAMA : VENDYIK FHAJAR PRANAMA


NIM

: 09611696

JUDUL :HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TEKANAN DARAH


PADA LANSIA HIPERTENSI
Telah diuji dan disetujui oleh Tim Penguji dan Ujian Karya Tulis Ilmiah Program
Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Ponorogo
Tanggal : Oktober 2012

Tim Penguji :
Tanda tangan
Ketua

: Siti Munawaroh, S.kep.,Ners,M.Kep

Anggota I

: Saiful Nurhidayat, S.Kep, Ners

Anggota II

: Metti Verawati, S.kep, Ners, M.Kes

Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Siti Munawaroh,S.Kep.Ners,M.Kep
NIDN : 0717107001
iv

PERSEMBAHAN

MOTTO

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis yang berjudul Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah
Pada Lansia Dengan Hipertensi ini dengan lancar dan tepat waktu. Karya tulis
ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Prodi Diploma
III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ini banyak memperoleh
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.

Ibu Siti Munawaroh,S.Kep.Ners.M.Kep, selaku dekan Fakultas Ilmu


Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang telah memberikan
kemudahan dan ijin sehingga memperlancar penelitian ini.
2. Ibu Metti Verawati,S.Kep.Ners, selaku pembimbing I yang telah meluangkan
banyak waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
3. Ibu Ririn Nasriati,S.Kep.Ners, selaku pembimbing II yang telah meluangkan
banyak waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
4. Kepada Bakesbang Linmas Ponorogo, Kepala Dinkes Ponorogo, Kepala Desa
Pomahan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di wilayah kerjanya
5. Para responden yang telah bersedia menjadi obyek dalam Karya Tulis Ilmiah
ini
6. Teman-teman tingkat III, dan semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini, maka tidak lupa mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca untuk lebih menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah
ini. Akhirnya, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan, dan
semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Ponorogo,

2012
Penulis

vii

ABSTRAK
Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan
Hipertensi
Oleh: Vendyik Fhajar Pranama
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang membutuhkan energi
untuk mengerjakannya, seperti berjalan, menari, mengasuh cucu, dan lain
sebagainya. Aktivitas fisik yang bermanfaat untuk kesehatan lansia sebaiknya
memenuhi kriteria FITT (frequency, intensity, time, type). Frekuensi adalah
seberapa sering aktivitas dilakukan, berapa hari dalam satu minggu. Intensitas
adalah seberapa keras suatu aktivitas dilakukan. Biasanya diklasifikasikan
menjadi intensitas rendah, sedang, dan tinggi. Waktu mengacu pada durasi,
seberapa lama suatu aktivitas dilakukan dalam satu pertemuan, sedangkan jenis
aktivitas adalah jenis-jenis aktivitas fisik yang dilakukan.Penelitian korelasi ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada
lansia dengan hipertensi.
Desain penelitian ini adalah korelasi, dengan populasi sejumlah 365
responden dari seluruh lansia dengan hipertensi di desa Pomahan Kecamatan
Pulung Kabupaten Ponorogo. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Alat pengumpulan data
berupa kuesioner, dan teknik analisa data menggunakan tes uji Chi-Square dengan
signifikansi 0,05.
Dari hasil penelitian dari 30 responden didapatkan 13 orang (43,33%)
mempunyai aktivitas fisik berat dengan hipertensi ringan, 6 orang (20%)
mempunyai aktivitas fisik ringan dengan hipertensi ringan, 3 orang (10%)
mempunyai aktivitas fisik berat dengan hipertensi berat, 8 orang (26,67%)
mempunyai aktivitas fisik ringan dengan hipertensi ringan. Hasil hitung ChiSquare x2 hitung 4,6 dan x2 tabel 3,84. Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan
tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.
Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya,
diharapkan dapat melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan
dengan hipertensi pada lansia.
Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Tekanan Darah, Lansia, Hipertensi

viii

ABSTRACT
Physical Activity Relationship With Blood Pressure In Elderly With
Hypertension
By : Vendyik Fhajar Pranama
Physical activity is any bodily movement that requires energy to do, such
as walking, dancing, caring for grandchildren, and so forth. Physical activity is
beneficial for the health of the elderly should meet the criteria Fitt (frequency,
intensity, time, type). Frequency is how often the activity is done, how many days
a week. Intensity is how hard an activity performed. Usually classified as low
intensity, medium, and high. Time refers to the duration, how long an activity is
carried out in a meeting, while the types of activities are the types of physical
activity dilakukan.Penelitian correlation aims to determine the relationship of
physical activity to blood pressure in elderly people with hypertension.
Correlation study aims to determine the relationship of physical activity to blood
pressure in older adults with hypertension.
The design of this study is the correlation, with a population of 365
respondents from across the rural elderly with hypertension Pomahan Pulung
Ponorogo district. The sampling technique used was purposive sampling with a
total sample of 30 respondents. Data collection tool in the form of a questionnaire,
and data analysis using Chi-Square test with a 0.05 significance.
From the results of the 30 respondents found 13 people (43.33%) had
heavy physical activity with mild hypertension, 6 people (20%) had mild physical
activity with mild hypertension, 3 people (10%) have a heavy physical activity
severe hypertension, 8 people (26,67%) had mild physical activity with mild
hypertension. The results of Chi-Square countdown count x2 x2 tables 4,6 and
3.84. There is a relationship between physical activity to blood pressure in elderly
people with hypertension.
The results of this study are recommended for further research, is expected
to conduct research on the factors associated with hypertension in the elderly.
Keywords: Physical Activity, Blood Pressure, Elderly, Hypertension

ix

DAFTAR ISI

Halaman Sampul .....................................................................................

Lembar Persetujuan Pembimbing .............................................................

ii

Pernyataan Keaslian Tulisan ....................................................................

iii

Halaman Pengesahan ..............................................................................

iv

Persembahan ..........................................................................................

Motto ......................................................................................................

vi

Kata Pengantar ........................................................................................

vii

Abstrak ...................................................................................................

viii

Abstract ..................................................................................................

ix

Daftar Isi .................................................................................................

Daftar Gambar ........................................................................................

xiii

Daftar Tabel.............................................................................................

xiv

Daftar Lampiran ......................................................................................

xv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .........................................................
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................
1.5 Keaslian Penelitian .................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar lansia ...............................................................
2.1.1 Pengertian Lansia .......................................................
2.1.2 Klasifikasi Lansia .......................................................
2.1.3 Perubahan Fisik Lansia ..............................................
2.2 Konsep Tekanan Darah ...........................................................
2.2.1 Definisi Tekanan Darah .............................................
2.2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Darah ....
2.2.3 Klasifikasi Tekanan Darah .........................................

1
5
5
6
7
8
8
8
9
11
11
12
14

2.2.4 Mengukur Tekanan Darah...........................................


2.2.5 Sasaran Penurunan Tekanan Darah .............................
2.3 Konsep Dasar Hipertensi .......................................................
2.3.1 Pengertian Hipertensi..................................................
2.3.2 Etiologi Hipertensi......................................................
2.3.3 Gejala Klinis Hipertensi..............................................
2.3.4 Klasifikasi Hipertensi .................................................
2.3.5 Faktor-faktor Penyebab Hipertensi..............................
2.3.6 Pemeriksaan penunjang ..............................................
2.3.7 Penatalaksanaan..........................................................
2.4 Konsep Aktivitas Fisik ...........................................................
2.4.1 Pengertian Ativitas Fisik Pada Lansia..........................
2.4.2 Jenis Aktivitas Fisik Pada Lansia ................................
2.4.3 Olahraga Dan Penyakit Pada Lansia ...........................
2.4.4 Manfaat Aktivitas Fisik Terhadap Kesehatan...............
2.4.5 Tipe-tipe Aktivitas Fisik ..............................................
2.4.6 Komponen Dari Aktivitas Fisik ..................................
2.4.7 Program Rehabilitas ...................................................
2.4.8 Konsep Dasar IPAQ ....................................................
2.4.9 Hubungan Hipertensi Dengan Aktivitas Fisik ..............

14
16
16
16
17
19
19
20
22
25
29
29
30
34
37
38
39
41
42
45

2.5 Kerangka Konseptual..............................................................

48

2.6 Hipotesis Penelitian ...............................................................

49

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Desaian Dan Jenis Penelitian ...............................................
3.2 Kerangka Kerja ....................................................................
3.3 Variabel Penelitian ..............................................................
3.4 Definisi Operasional ............................................................
3.5 Populasi Dan Sampel ............................................................
3.5.1 Populasi .......................................................................
3.5.2 Sampel .......................................................................
3.6 Teknik Sampling ..................................................................
3.7 Pengumpulan Data Dan Analisa Data ...................................
3.7.1 Pengumpulan Data .......................................................
3.7.2 Proses Pengumpulan Data ............................................
3.7.3 Instrumen Penelitian ....................................................
3.7.4 Waktu Dan Tempat Penelitian......................................
3.7.5 Analisa Data ................................................................
3.8 Etika Penelitian ....................................................................

50
51
52
52
54
54
55
55
55
55
56
56
57
58
62

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Karakteristik Lokasi Penelitian .......................... ..................... 64
4.2 Keterbatasan Penelitian......................................................... .... 65
4.3 Hasil Penelitian .......................................................................... 65
4.3.1 Data Umum ....................................................................... 66
4.3.2 Data Khusus ...................................................................... 68
4.4 Pembahasan ................................................................................ 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ....................................................................................... 80
5.2 Saran ............................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 82
LAMPIRAN ..................................................................................................... 84

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.6 Kerangka Konseptual Hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah
pada lansia hipertensi........................................................................48
Gambar 3.3 Kerangka Kerja Hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada
lansia hipertensi................................................................................51

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Untuk Usia Dewasa Dan Lansia ..........20
Tabel 2.2 Aktivitas Fisik Dan Olahraga ..........................................................44
Tabel 3.1 Definisi Operasional ...................................................................... 53
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......... 66
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur ....................... 66
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan .............. 67
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan ................ 67
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Aktivitas Fisik ......... 68
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tekanan Darah ........68
Tabel 4.8 Tabulasi Silang Antara Aktivitas Fisik Dan Tekanan Darah ...........69

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden ................................ 84


Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden .................................. 85
Lampiran 3 Kisi-Kisi Kuisioner .................................................................. 86
Lampiran 4 Lembar Wawancara Dan Kuisioner .......................................... 87
Lampiran 5 Lembar Observasi .................................................................... 89
Lamipran 6 Tabulasi Data Perbedaan Aktivitas Fisik Dan Tekanan Darah .. 90
Lampiran 7 Rekapitulasi Data Demografi ................................................... 91
Lampiran 8 Rekapitulasi Data Aktivitas Fisik Dan Tekanan Darah ............. 92
Lampiran 9 Tabulasi Bantu Taktivitas Fisik Dan Tekanan Darah ................ 93
Lampiran 10 Lembar Konsultasi ......................................................................95
Lampiran 11 Surat Izin .....................................................................................96

xv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Hipertensi adalah salah satu penyakit degeneratif yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat, karena hipertensi sering muncul tanpa
gejala dan sering disebut sebagai The Silent Killer (Rahman, 2006).
Menurut WHO tahun 1999, batas tekanan darah yang masih di anggap
normal adalah kurang dari 135/85 mmHg. Tekanan darah lebih dari 140/90
mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Klasifikasi hipertensi dibuat
berdasarkan derajat tingginya tekanan darah, yaitu hipertensi derajat I
(140-159/90-99 mmHg), hipertensi derajat II (160-179/100-109 mmHg),
dan derajat III (>180/110 mmHg) (Setiawan, 2008). Hipertensi pada usia
lanjut mempunyai prevalensi yang tinggi, pada usia di atas 65 tahun
didapatkan antara 60-80% (Gitahafas, 2010).
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang membutuhkan
energi untuk mengerjakannya, seperti berjalan, menari, mengasuh cucu,
dan lain sebagainya. Aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang
melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang serta yang ditujukan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani disebut olahraga. Manfaat olahraga pada
lansia antara lain dapat memperpanjang usia, menyehatkan jantung, otot,
dan tulang, membuat lansia lebih mandiri, mencegah obesitas, mengurangi
kecemasan dan depresi, dan memperoleh kepercayaan diri yang lebih
tinggi

(Farizati,

2002).

Orang lanjut usia pada lazimnya secara fisiologis adalah normal


memiliki nilai tekanan darah yang tinggi. Selain karena mengurangi
aktifitasnya di usia senja, kondisi ini juga terjadi karena dinding arteri
lansia telah menebal dan kaku karena arteriosclerosis sehingga darah
dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan
menyebabkan naiknya tekanan. Penyakit tekanan darah tinggi / hipertensi
tersebut kini semakin sering dijumpai pada orang lanjut usia (Nina, 2007).
Secara global data WHO tahun 2011 menunjukkan, di seluruh
dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap
hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Angka ini
kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta
pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 juta sisanya
berada di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia (Farmacia,
2007). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007
menunjukkan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%
(Dinkes, 2007). Dari 33 Propinsi di Indonesia terdapat 8 propinsi yang
kasus penderita hipertensi melebihi rata rata nasional yaitu : Sulawesi
Selatan (27%), Sumatera Barat (27%), Jawa Barat (26%), Jawa Timur
(25%), Sumatera Utara 24%, Sumatera Selatan (24%), Riau (23%), dan
Kalimantan timur (22%). Sedangkan dalam perbandingan kota di
Indonesia kasus hipertensi cenderung tinggi pada daerah urban seperti :
Jabodetabek, Medan, Bandung, Surabaya, dan Makassar yang mencapai
30% 34% (Zamhir, 2006). Di Jawa Timur sendiri jumlah lansia dengan
hipertensi pada tahun 2011 sebanyak 174.041 jiwa sedangkan di

Kabupaten Ponorogo sejumlah 8.721 jiwa dan di Kecamatan Kesugihan


sebanyak 402 jiwa dan didesa pomahan paling banyak yaitu sejumlah 365
jiwa (Dinkes, 2011).
Faktor yang mempengaruhi hipertensi ada dua. Faktor yang dapat
dikontrol dan faktor yang tidak dapat dikontrol. Faktor yang dapat
dikontrol adalah

kegemukan atau obesitas, pola makan yang tidak

terkontrol bisa menyebabkan penimbunan lemak sehingga mempengaruhi


peredaran darah, konsumsi garam berlebih, garam bersifat menahan air
sehingga menaikkan tekanan darah, kurang olahraga, orang yang kurang
aktif berolahraga pada umumnya cenderung mengalami kegemukan, stres,
orang yang stres dapat merangsang hormon adrenalin yang menyebabkan
jantung berdenyut lebih cepat dan penyempitan kapiler sehingga tekanan
darah meningkat, merokok dan konsumsi alkohol, nikotin yang terkandung
di dalam rokok dapat meningkatkan penggumpalan darah dalam pembuluh
darah, serta alkohol karena adanya peningkatan sintesis katekholamin yang
dalam jumlah besar dapat memicu kenaikan tekanan darah. Faktor yang
tidak dapat dikontrol, diantaranya adalah keturunan, 70-80% penderita
hipertensi ditemukan ada riwayat dalam keluarganya, jenis kelamin, kaum
laki-laki paling beresiko hipertensi karena memiliki faktor pendorong,
seperti stres, kelelahan, dan makan tidak terkontrol, umur, pada umumnya,
hipertensi menyerang pria pada usia di atas 31 tahun, sedangkan pada
wanita terjadi setelah usia 45 tahun (menopause) (Setiawan, 2008).
Aktivitas fisik kini sudah menjadi kebutuhan masyarakat secara
luas. Biasanya mereka melakukan aktivitas untuk menjaga kesehatan

tubuhnya, salah satunya dengan cara berolahraga. Berolahraga sekarang


sangat diminati banyak masyarakat, terbukti dari bertumbuhnya pusatpusat olahraga serta dipenuhinya ruang-ruang publik pada hari libur oleh
masyarakat yang berolahraga. Pada perkembangannya, banyak masyarakat
melakukan olahraga yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan. Sebenarnya tidak banyak biaya untuk melakukan aktivitas
tersebut, kita cukup melakukan aktivitas fisik yang rutin, aktivitas fisik
secara teratur minimal 30 menit aktivitas sedang pada setidaknya 5 hari
perminggu atau 20 menit, aktivitas fisik berat setidaknya 3 hari
perminggu. (WHO, 2009). Ini bisa mengurangi resiko

tersebut

dikarenakan aktivitas akan melebarkan diameter pembuluh darah


(vasodilatasi) dan membakar lemak dalam pembuluh darah jantung,
sehingga aliran darah lancar.
Secara garis besar pengobatan hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu
pengobatan

non-obat

(non-farmakologis)

dan

pengobatan

medis

(farmakologis). Secara farmakologis upaya untuk menurunkan tekanan


darah dicapai dengan menggunakan obat anti-hipertensi. Pengobatan
secara non-farmakologis di antaranya dengan melakukan: mengatasi
obesitas atau menurunkan kelebihan berat badan, mengurangi asupan
garam berlebihan, ciptakan keadaan rileks, berbagai cara relaksasi, seperti
meditasi, yoga, atau hipnosis dapat dilakukan untuk mengontrol sistem
syaraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah, melakukan
olahraga, seperti senam dan jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4

kali seminggu, berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol yang


berlebihan (Setiawan, 2008).
Diketahui dari hasil study pendahuluan yang dilakukan di Desa
Pomahan Kecamatan Pulung oleh peniliti dengan penyebaran angket
kepada 10 responden dan didapatkan data bahwa aktivitas yang dilakukan
oleh lansia dengan hipertensi 40% aktivitas ringan sedangkan aktivitas
berat pada lansia dengan hipertensi 60%. Derajat hipertensi pada lansia
dengan hipertensi ringan diperoleh 70% sedangkan hipertensi berat pada
lansia dengan hipertensi 30%.
Upaya untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi
banyak dilakukan dengan menggunakan berbagai obat kimia yang
tentunya banyak menimbulkan dampak negatif. Karena diduga dengan
melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara terencana dan terstruktur
dapat menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi, maka peneliti
perlu melaksanakan penelitian untuk membuktikannya. Dengan penelitian
yang berjudul Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada
Lansia Dengan Hipertensi.
1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan
sebagai berikut: Adakah hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah
pada lansia dengan hipertensi.

1.3.

Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum


Mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada
lansia dengan hipertensi.
1.3.2. Tujuan Khusus
1.

Mengindentifikasi aktivitas fisik pada lansia dengan hipertensi

2.

Mengindentifikasi tekanan darah pada lansia dengan hipertensi

3.

Menganalisis hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada


lansia dengan hipertensi

1.4.

Manfaat penelitian

1.4.1

Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu
pengetahuan di bidang keperawatan, khususnya bagi pengembangan teori
ilmu keperawatan gerontik.

1.4.2

Manfaat Praktis
1. Bagi Penderita Hipertensi
Hasil penelitian dapat digunakan lansia untuk meningkatkan
pengetahuan lansia tentang penanganan hipertensi melalui aktivitas
fisik.
2.

Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan masukan dalam peningkatan pemberian asuhan


keperawatan gerontik.
3. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian dapat digunakan masyarakat untuk mendukung
usaha peningkatan kesehatan khususnya dalam penanganan hipertensi
melalui aktivitas fisik.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut
mengenai manfaaat aktivitas fisik dan alternatif non farmakologis lain
dalam mengatasi hipertensi.

1.5

Keaslian Penelitian
1. Mardiani, 2000, Hubungan Komponen Gaya Hidup Dengan Kejadian
Hipertensi, dari hasil penelitian menyatakan bahwa gaya hidup
dihubungkan dengan kejadian hipertensi, dimana gaya hidup dibagi
menjadi beberapa variabel yaitu aktivitas fisik, kegiatan rumah tangga,
serta kebiasaan makan sehari-hari dan fast food. Dalam penelitian
tersebut menunjukkan bahwa variabel aktivitas fisik, kegiatan rumah
tangga, serta kebiasaan makan berhubungan dengan kejadian
hipertensi. Dimana semakin berat aktivitas fisik dan tugas rumah
tangga maka pada penderita hipertensi beresiko untuk menderita
hipertensi ringan.
2. Kardi, 2004, Perbedaan Tekanan Darah Usia Lanjut Yang Mengikuti
Senam Lanjut Usia Dan Tidak Mengikuti Senam Lanjut Usia, dengan

hasil penelitian, aktivitas fisik pada usia lanjut yang dilakukan secar
rutin akan mengurangi resiko penumpukan lemak pada dinding
pembuluh darah yang akhirnya akan menjaga elastisitasnya. Dapat
disimpulkan bahwa ada kecenderungan tekanan darah lebih tinggi dan
frekuensi denyut nadi lebih cepat pada usia lanjut yang tidak mengikuti
senam dibanding dengan usia lanjut yang mengikuti senam dimana
perbedaan secara statistik cukup bermakna.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Yogyakarta: Rineka Cipta
Arief, Irfan. 2008. Manfaat olahraga Aerobik bagi Hipertensi. Jakarta:
Pustaka Swara
Carpenito, Linda juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8.
Jakarta: EGC
Dalimartha &Setiawan. 2008. Care Your Self, Hipertensi. Jakarta: Penebar
Plus +
Darmodjo, R.B. 1988. Data Epidemiologi Hipertensi di Indonesia Vol 6/6.
Jakarta : Majalah Dokter Keluarga
Diah Krisnatuti dan Rina Yenrina. (1999). Panduan Mencegah & Mengobati
Penyakit Jantung. Jakarta: Pustaka Swara
Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Volume 2. Jakarta:
EGC
Erin, Hanssen. 2000. Exercise and the Eldery: An Important Prescription.
TOH, Civic Campus
Farizati, Karim. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga Bagi Petugas
Kesehatan. Depkes RI.
Giriwijoyo, S. (2007). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia
Gitahafas.
2008.
Penyakit
Hipertensi
dan
Stroke.
http://www.ilunifk83.com/kesehatan-dan-ilmu-kedokteran-f8/stroke-andanger-t218-75.html, di akses 20 Mei 2011.
Hidayat, A. Aziz. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Keperawatan Ilmiah,
Jakarta: Salemba Medika
Kardi. 2004. Perbedaan Tekanan Darah Usia Lanjut Yang Mengikuti Senam
Lanjut Usia Dan Tidak Mengikuti Senam Lanjut Usia. Purworejo
Kathy, Gunter. 2002. Healty, Active Aging: Physical Activity Guidelines For
Older Adulst. Oregon State University.
Kuntaraf, J. (1992). Olahraga Sumber Kesehatan. Indonesia Publising House

10

Mardiani. 2000. Hubungan Komponen Gaya Hidup Dengan Kejadian


Hipertensi. Bandung
Maryam, R. Siti. 2008. Mengenal Lanjut Usia dan Perawatannya. Jakarta:
Salemba Medika.
Mervin, L. (2003). Aktivitas fisik Untuk Kesehatan Jantung. Jakarta: Acran
Muhammadun. 2010. Hidup Bersama Hipertensi. Jogjakarta: In-Books.
Muhammad, Najamuddin. 2010. 100 Tanya-Jawab Kesehatan Harian Untuk
Lansia. Yogyakarta: Tunas Publishing.
Nina, Waaler. 2007. Its Never Too Late: Physical Activity and Elderly
People. Norwegian Health Services.
Notoadmojo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan metodologi Ilmu Keperawatan.
Jakarta: FKUI
Rilantono, L. dkk. (2002). Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: Universitas
Indonesia
Rosjidi, Cholik Harun. (2009). Asuhan Simposium Pendekatan Holistik
Kardiovaskular. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu
Penyakit Dalam FKUI
Smeltzer, Suzanne. (2001). Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC
Sulistiani, W. (2005). Analisis factor Resiko Yang Berkaitan Dengan Penyakit
Jantung. Universitas Diponegoro
World Health Organization. (2009). Penyakit Hipertensi.
www.himapid.blogspot.com Diakses tanggal 31 Juli 2012 pukul 17:21 WIB
www.ipaq.com.(2005). Diakses tanggal 31 Juli 2012 puul 19:42 WIB
www.searo.who.int.(2002). Physical Activity Fundamental. Diakses tanggal 31
Juli 2012 pukul 20:17 WIB

Anda mungkin juga menyukai