Anda di halaman 1dari 11

Kebudayaan

Melayu
Orang Melayu memiliki identitas
kepribadian pada umumnya yaitu
adat-istiadat Melayu, bahasa
Melayu, dan agama Islam. Dengan
demikian, seseorang yang
mengaku dirinya orang Melayu
harus beradat-istiadat Melayu,
berbahasa Melayu, dan beragama
Islam. Maka dari itu jika
diperhatikan adat budaya melayu
maka tidak lepas dari ajaran agama
Islam seperti dalam ungkapan
pepatah, perumpamaan, pantun,
syair, dan sebagainya menyiratkan
norma sopan-santun dan tata
pergaulan orang Melayu.

ASAL USUL SEJARAH


ORANG MELAYU

Suku bangsa melayu Riau adalah penduduk propinsi Riau yang


secara historis sebenarnya
adalah hasil pembauran lama antara bangsa Melayu Tua (Proto
Melayu)
yang mula-mula mendiami daerah ini dengan suku bangsa
Melayu Muda
Deutro Melayu)
yang datang kemudian, mereka mendiami daerah pantai dan tepian
sungai besar dan kecil. Di
daerah inisuku Melayu Riau
merupakan pendukung kebudayaan melayu, yang sebelumnya
dipengaruhi agama Budha,
Hindu dan yang paling akhir agama Islam dari kerajaan-kerajaan yang
terdapat di daerah ini,
antara lainkerajaan Riau Lingga, Kerajaan Siak Sri Indrapura,
Kerajaan Indragiri, Kerajaan
Pelalawan
dan lain-lainnya.

Ciri khas

budaya

MELAYU

Ada Upacara Lingkaran Hidup mulai dari proses pernikahan,


kelahiran di 7 bulan awal yang dikenal dengan nama Lenggang
perut, hingga kelahiran bayi dimana ada pemotongan rambut
bayi (aqiqah), kemudian upacara kematian dari 40 hari hingga
100 hari
Memiliki tari zapin dan rentak sembilan yang sangat umum
dikenal orang Indonesia
Seni tenun yang khas dimana dikenal kain songket
Orang melayu sangat mahir dalam kegiatan berbalas pantun.

Pakain Adat
Melayu
Pakaian Melayu dari ujung kaki sampai ke ujung
rambut ada makna dan gunanya. Semuanya
dikaitkan dengan norma sosial, agama, dan adatistiadat sehingga pakaian berkembang dengan makna
yang beraneka ragam. Makna pakaian melayu juga
dikaitkan dengan fungsinya, yaitu pakaian sebagai
penutup malu, pakaian sebagai penjemput budi, dan
pakaian sebagai penolak bala.
Pada kaum laki-laki terdapat tiga jenis
pakaian adat melayu. Pertama, baju melayu cekak
musang yang terdiri dari celana, kain dan songkok.
Baju ini biasa digunakan pada acara-acara keluarga
seperti kenduri.
Kedua baju melayu gunting cina, baju ini biasa
digunakan dalam sehari-hari dirumah untuk
mengadakan acara yang tak resmi. Dan ketiga, baju
melayu teluk belanga, baju ini terdiri dari celana, kain
sampin dan penutup kepala atau songkok.

Sedang pakaian kaum perempuan ada dua


yaitu pertama baju kurung, yang terdiri atas
kain, baju dan selendang. Selendang
dipakai dengan lepas di bahu dan biasanya
tak melingkar di leher pemakai. Dan kedua,
baju kebaya labuh, ynag terdiri atas kain,
baju dan selendang.
Panjang lengan baju kira-kira dua jari dari
pergelang an tangan sehingga gelang yang
dikenakan kaum perempuan kelihatan.
Lebar lengan baju kira-kira tiga jari dari
permukaan lengan. Kedalaman baju
bervariasi dari sampai batas betis atau
sedikit ke atas.

Pakain adat
melayu indragiri
riau
Baju Adat Melayu
Bengkalis Riau
Baju Adat
Tradisional Melayu
Siak Riau

Rumah Adat
Melayu

Rumah lontik yang dapat juga disebut rumah


lancang karena rumah ini bentuk, ciri atapnya
melengkung keatas, agak runcing seperti
tanduk kerbau. Sedangkan dindingnya miring
keluar dengan hiasan kaki dinding mirip perahu
atau lancang. Hal itu melambangkan
penghormatan kepada Tuhan dan-sesama.
Rumah adat lontik diperkirakan dapat pengaruh
dari kebudayaan Minangkabau karena
kabanyakan terdapat di daerah yang berbatasan
dengan Sumatera Barat. Tangga rumah
biasanya ganjil.

Balai saloso jatuh

Balai salaso jatuh adalah bangunan seperti rumah adat tapi fungsinya
bukan untuk tempat tinggal melainkan untuk musyawarah atau rapat
secara adat. Sesuai dengan fungsinya bangunan ini mempunyai macammacam nama antara lain : Balairung Sari, Balai Penobatan, Balai
Kerapatan dan lain-lain. Bangunan tersebut kini tidak ada lagi, didesadesa tempat musyawarah dilakukan di rumah Penghulu, sedangkan yang
menyangklut keagamaan dilakukan di masjid.
Ciri - ciri Balai Salaso Jatuh mempunyai selasar keliling yang lantainya
lebih rendah dari ruang tengah, karena itu dikatakan Salaso Jatuh. Semua
bangunan baik rumah adat maupun balai adat diberi hiasan terutama
berupa ukiran.
Puncak atap selalu ada hiasan kayu yang mencuat keatas bersilangan
dan biasanya hiasan ini diberi ukiran yang disebut Salembayung atau
Sulobuyung yang mengandung makna pengakuan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
Artikel rumah adat Riau ini terlalu singkat atau mungkin kurang lengkap.
Bagi Anda yang-lebih tahu mengenai seluk arsitektur rumah adat silakan
dilengkap, apabila terdapat khilaf dipersilakan perbaiki.

Acara Adat Kebudayaan


Melayu

Berikut beberapa ritual dalam acara adat


(budaya) resepsipernikahan di Kabupaten
Kampar (Ocu).
Para ibu-ibu dan tetangga dekat sedang
memasak untuk acara Resepsi Pernikahan,
biasanya diadakan di rumah mempelai
perempuan. Di Kabupaten Kampar dari
zaman ninik mamak terdahulu, apa bila ada
saudara sekampung yang hendak menikah,
maka keluarga dari mempelai yang hendak
menikah harus memanggil para tetangga
kampung untuk membantu kegiatan
memasak yang dilakukan 3 hari ataupun
sehari sebelum acara resepsi pernikahan
berlangsung (hitungan ini tergantung dari
keluarga mempelai), karena masyarakat
kampar sejak dulu dikenal dengan cara
bergotong royong ini pula, maka di kampar
jarang sekali yang melakukan "catering"

Badiqiu merupakan suatu acara Budaya


sakral yang dilakukan oleh para tokoh-tokoh
dan sesepuh adat pada malam hari sebelum
acara resepsi pernikahan dilakukan, agar
acara pernikahan ini berlangsung dengan
hikmat dan keluarga yang baru menjadi
keluarga yang utuh hingga akhir hayat.

Acara Pengantaran Pihak


Lelaki ke rumah Pihak
Perempuan (Ba'aghak)
Dengan dentuman
Rebana dari para tokoh
adat ini, menambah
kehikmatan nilai budaya
yang sakral pada acara
pengantaran Pihak
Lelaki ke rumah Pihak
Perempuan, biasanya
shalawatan selalu di
kumandang kan hingga
akhirnya Pihak Lelaki
sampai kerumah Pihak
Perempuan.Akhirnya
Mempelai Lelaki sampai
juga ke rumah Mempelai
Perempuan, dan mereka
langsung dipertemukan
kemudian di
persandingkan.

Acara Pengantaran
Pihak Lelaki dengan
membawa Hantaran
(Jambau)Seperti adat
di daerah lainnya,
hantaran juga berlaku di
kabupaten kampar,
tetapi tidak terlalu
mengikat, "jika
mempelai lelaki tidak
mampu untuk
memberikanhantaran,
maka ini tidak di
wajibkan untuk
membawa hantaran
(Jambau), ini bisa kita
temui di beberapa
daerah saja di
kabupaten kampar.

INSTRUMENT ALAT
MUSIK MELAYU

Anda mungkin juga menyukai