Tugas Seminar Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

TUGAS SEMINAR AKUNTANSI

ACCOUNTING CULTURE
&
Artikel Ethical Culture and Financial
Reporting: Understanding Financial
Reporting Practice within Javanese
Perspective

Amalia Putri
(1110532007)
Rezika S. Rahmadhika (1110532008)
Ozzy Ramadhana
(1110532060)
Randa Perdana
(1110532095)

Pendahuluan
Perkembangan akuntansi dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor ekonomi, sosial, dan politik. ...
(Noravesh, et al., 2007).
Budaya merupakan faktor lingkungan yang paling kuat
mempengaruhi sistem akuntansi suatu negara.
Pengaruh budaya terhadap sistem akuntansi
merupakan isu yang banyak dibicarakan oleh
akademisi dan praktisi.
Banyak para ahli menawarkan kerangka teori
hubungan budaya dan akuntansi seperti Gray dan
Hofstede.

Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan budaya?
Apa yang dimaksud dimensi budaya?
Apa yang dimaksud dimensi
akuntansi?
Bagaimana hubungan dimensi
budaya terhadap praktik akuntansi?

Tujuan

Menjelaskan konsep budaya


Menjelaskan dimensi budaya
Menjelaskan dimensi akuntansi
Mengidentifikasi pengaruh
dimensi budaya terhadap praktik
akuntansi

Konsep Budaya

Suatu pola/cara hidup


Berkembang dan dimiliki bersama
Kelompok orang
Diwariskan
Pedoman perilaku
Mengorganisasikan aktivitas

Hofstede : Dimensi Budaya


o Individualisme vs kolektivisme
o Large vs Small Power Distance (Jarak
kekuasaan)
o Strong vs Weak Uncertainty Avoidance
(Penghindaran ketidakpasian)
o Maskulinitas vs feminimitas

Gray : Dimensi Nilai Akuntansi


Professionalism vs. Statutory
Control
Uniformity vs. Flexibility
Conservatism vs. Optimism
Secrecy vs Transparency

Pengaruh Budaya terhadap Praktik Akuntansi


Dimensi Budaya

Nilai-nilai Akuntansi (Gray)

(Hofstede)
Professionalism

Uniformity

Conservatism

Secrecy

Individualisme

Jarak kekuasaan

Penghindaran

ketidakpastian

Maskulinitas

Pengaruh Budaya terhadap Praktik


Akuntansi
Profesionalisme berhubungan erat dengan individualisme
yang tinggi, sangat tergantung pada pertimbangan
profesional dan menolak pengawasan hukum.
Keseragaman dekat dengan tingkat menghindari
ketidakpastian yang kuat dan individualisme yang rendah
serta power distance yang tinggi.
Konservatisme berhubungan kuat dengan menghindari
ketidak pastian yang kuat dan induavidualisme yang
rendah dan maskulinitas yang rendah.
Secrecy sangat dekat dengan menghindari ketidakpastian
yang tinggi dan power distance yang besar serta
individualisme dan maskulinitas yang rendah.

DISCUSSED ARTICLE

Ethical Culture and Financial


Reporting: Understanding
Financial Reporting Practice
within Javanese Perspective.
Anis Chariri. Universitas
Diponegoro, Indonesia

PT. Asuransi Bintang


Bintang mampu menunjukkan dirinya sebagai
perusahaan yang transparan dan terpercaya
Meraih Penghargaan Laporan tahunan sejak tahun
1980
Transparansi, akuntabilitas publik, konservatisme dan
bisnis yang etis adalah prinsip yang dipegang teguh
Untuk mewujudkan filosofi bisnis dan pengelolaan
budaya organisasi, karyawan Bintang menjalankan
bisnis asuransi dengan mematuhi semua peraturan dan
menaati norma yang berlaku untuk menjaga harmoni
sosial.

Rangkaian Budaya Organisasi Bintang

budaya organisasi tidak tertanam alami dalam suatu organisasi, melainkan


karena dibentuk secara sengaja
Kebanyakan personil di Bintang percaya bahwa budaya organisasi memainkan
peran penting dalam membentuk praktek pelaporan keuangan berkualitas.
Sebagai contoh, meskipun Presiden Dewan Direksi dan Direktur Jasa
Keuangan tidak secara langsung mengatakan bahwa ada hubungan antara
budaya dan kualitas keuangan laporan, mereka mengklaim bahwa hanya
mereka yang memahami Bintang mampu menilai hubungan tersebut.
Presiden Dewan Direksi mengatakan bahwa Bintang memiliki budaya unik
yang mempengaruhi karyawan tidak hanya di Divisi Akuntansi, tetapi juga
dalam lainnya divisi untuk berperilaku etis ketika membawa pekerjaan mereka.

Analisa Kasus
Ada hubungan yang kuat antara budaya organisasi dan kualitas laporan
keuangan.
Harus mematuhi peraturan untuk memastikan bahwa ada tatanan sosial
dan stabilitas masyarakat sesuai dengan nilai nilai yang ada.
Kepatuhan terhadap peraturan menunjukkan bahwa Bintang ingin
menghindari konflik yang tidak perlu dan menghormati orang-orang
yang mengeluarkan peraturan.
Akuntansi sebagai lembaga sosial dibentuk oleh budaya untuk
menyajikan dan menjelaskan fenomena tertentu tentang transaksi
ekonomi.
Sebagai institusi sosial, akuntansi terintegrasi menjadi kebiasaan, nilainilai, norma, dan keyakinan yang diterima di masyarakat.
Dengan demikian akuntansi tidak bisa diisolasi dan dianalisis sebagai
praktek yang bebas dari budaya.

Kesimpulan Kasus
Penelitian ini menyimpulkan bahwa praktek
pelaporan keuangan Bintang adalah proses
sosial yang dinamis.
Praktek pelaporan keuangan mencerminkan
gagasan Jawa tentang etika hubungan sosial.

Kesimpulan
Fungsi akuntansi yang demikian penting dalam kehidupan bisnis dan
keuangan, menunjukkan bahwa akuntansi dalam masyarakat bisnis
internasional melakukan fungsi jasa. Akuntansi telah berkembang dengan
pesat, perkembangan akuntansi juga dipengaruhi oleh banyak faktor, salah
satunya yang sangat berpengaruh adalah budaya. Pengaruh budaya
terhadap sistem akuntansi merupakan isu yang banyak dibicarakan oleh
akademisi dan praktisi. Bahkan isunya menyangkut tentang apakah budaya
mempengaruhi akuntansi atau sebaliknya.
Budaya dapat dikatakan adalah pembentuk keadaan sosial di suatu
lingkungan. Budaya yang kental akan mempengaruhi tatanan kehidupan
dan pola perilaku manusia. Budaya yang dimasukkan ke dalam organisasi
bisnis akan menciptakan budaya organisasi. Budaya organisasi akan
mempengaruhi bagaimana praktik berorganisasi di suatu perusahaan, dan
termasuk praktik akuntansi dan penyusunan laporan keuangan di suatu
perusahaan.

Referensi
Chariri, A. (2009). Ethical Culture and Financial Reporting: Understanding Financial
Reporting Practice within Javanese Perspective. Issues in Social and Environmental
Accounting Vol. 3, No. 1 June 2009. Pp. 45-65
Hofstede, G. 1994. Cultures and Organizational: Intercultural Cooperation and its Important
for Survival. Harper Collins Publisher. London.
Hofstede, G. dan Bond, M.H. (1988). The Confucius connection: from cultural roots to
economic growth. Organizational Dynamics, 16, 4, 5-21
Gray, S.J. 1988. Towards a theory of cultural influence on the development of accounting
systems internationally. Abacus.Vol. 24: 1-15.
Marconi, Siegel Ramanauskas. 1989. Behavioral Accounting.South Westren Publishing Co.
Cincinati, Obio.
Novaresh I., Dilami, Z. D. (2007). The Impact of Culture on Accounting: Does Grays Model
Apply to Iran. Review of Accounting and Finance, 6, 3, 254-272
Redfield, Robert. 1956. Masyarakat Petani dan Kebudayaan. Penterjemah: Daniel Dhakidae.
Jakarta: CV Rajawali.
Young, Meredith. 2013. Cultural Influences on Accounting and Its Practices. Liberty
University.
http://dedysuarjaya.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai