DINAS KESEHATAN
Tanggal Terbit :
Drs. Haeria,SKM.,MKM
Pembina
NIP. 19641213 198803 1 006
Mendistribusikan obat ke sub unit lain secara teratur.
Sebagai acuan tersedianya obat yang ada di gudang obat Puskesmas.
1. Undang Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009.
2. Permenkes RI No. HK 02.02/Menkes/0680/I/2010.
DEFINISI
TUJUAN
KEBIJAKAN
ALAT
Halaman : 1/2
Ditetapkan,
(Penanggung Jawab)
SPO
DISTRIBUSI
OBAT DAN
ALAT
KESEHATAN
PERSIAPAN
BAHAN
Nomor Revisi : 0
&
1. LPLPO
2. Buku penerimaan
3. Buku bantu pengeluaran
4. Kartu Stock
PROSEDUR
5. Rak/ Palet
1. Penerimaan obat dari Gudang Farmasi Kabupaten Cirebon dengan
menggunakan LPLPO ( Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat )
diterima oleh petugas Gudang Puskesmas DTP Beber dan dicatat dalam buku
penerimaan bulanan, disimpan dalam gudang disusun secara alfabetis dan
bentuk fungsi obat seperti obat luar, obat suntik, obat program.
2. Obat dicatat dalam kartu stok gudang, tgl. Penerimaan, No. LPLPO, Jumlah
Penerimaan, Jumlah Pengeluaran, sisa obat, No. Batch, tgl. Kadaluarsa,
keterangan, paraf petugas.
3. Petugas Gudang Obat Puskesmas bertugas mendistribusikan Obat ke Pustu,
Loket Obat, Perawatan dengan menggunakan LPLPO Sub Unit.
4. Petugas Farmasi Puskesmas melalui Loket Obat menerima Laporan
Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat ( LPLPO ) dari Sub Unit , yaitu: BP,
BP Gigi, Laboratorium,PONED/KIA, Pusling, dan Imunisasi. Petugas Farmasi
Puskesmas melakukan evaluasi atas LPLPO dengan memperhatikan sisa stok
obat di Sub Unit, pemakaian obat bulan lalu, jumlah kunjungan resep di Sub
Unit dan tingkat kecukupan obat di Puskesmas.
5. Apabila permintaan obat dari sub unit tidak sesuai dengan tingkat kecukupan
obat di Puskesmas maka akan dilakukan penyesuaian pada LPLPO.
6. Bila telah sesuai, LPLPO diajukan ke Kepala Puskesmas untuk mendapatkan
persetujuan.
7. Apabila LPLPO telah disetujui, maka petugas Farmasi Puskesmas akan
mempersiapkan obat yang akan didistribusikan.
8. Petugas Farmasi Puskesmas akan menginformasikan mengenai waktu
pendistribusian obat kepada Petugas Pengelola Obat Sub Unit.
9. Apabila terjadi kekeliruan atau kekurangan obat yang didistribusikan, Petugas
Pengelola Obat Sub Unit melaporkan kepada Petugas Farmasi Puskesmas.
10. Petugas Farmasi puskesmas akan melakukan perbaikan atau penambahan obat
sesuai dengan laporan permintaan yang diterima.
11. Setelah obat dinyatakan diterima oleh Petugas Sub Unit, penerima obat akan
menandatangani LPLPO sebagai bukti serah terima.
12. Petugas Sub Unit menerima salinan LPLPO, sedangkan LPLPO asli disimpan
oleh Petugas Farmasi Puskesmas.
13. Setiap pengeluaran obat di gudang akan dicatat di Kartu Stok dan Buku
Register Harian Pengeluaran Obat.
SPO
DISTRIBUSI
OBAT DAN
ALAT
KESEHATAN
UNIT TERKAIT
DOKUMEN TERKAIT
Nomor Revisi : 0
Halaman : 2/2
Ditetapkan,
(Penanggung Jawab)
Tanggal Terbit :
Drs. Haeria,SKM.,MKM
Pembina
NIP. 19641213 198803 1 006
Gudang Farmasi Puskesmas, Pustu, Loket Obat, Perawatan, BP, BP Gigi,
Laboratorium, PONED/KIA, Pusling dan Imunisasi.
Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas,
Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen
Kesehatan RI, Cetakan Kedua 2004.
SPO
PENGGUNAAN
OBAT
GENERIK DI
PUSKESMAS
DEFINISI
TUJUAN
KEBIJAKAN
PERSIAPAN
BAHAN
PROSEDUR
ALAT
&
Nomor Revisi : 0
Halaman : 1/1
Ditetapkan,
(Penanggung Jawab)
Tanggal Terbit :
Drs. Haeria,SKM.,MKM
Pembina
NIP. 19641213 198803 1 006
Obat dngan nama resmi Internasional Non Propietary Names (INN) yang
ditetapkan dalam F.I atau buku standar lainnya untuk zat berkhasiat yang
dikandungnya.
Sebagai acuan bahwa obat generik dalam jumlah dan jenis yang cukup, terjangkau
oleh masyarakat serta terjamin mutu dan keamanannya, perlu didorong
penggunaannya di fasilitas pelyanan kesehatan masyarakat.
1.Undang Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009.
2. Permenkes RI No. HK 02.02/Menkes/0680/I/2010.
1. Alat Tulis.
2. Resep Obat.
Resep dikumpulkan setiap hari
Satu resep dihitung jumlah penulisan obat generiknya dalam 1 hari apakah ada
resep yang ditulisnya bukan obat generic.
Contoh : 1. R/ Amoksisilin 500 mg
Parasetamol x
x
3X1
R/ ini :semua
Generik
S 3 dd 1
2. R/ Multivitamin Syrup
S 1 dd 1 cth
CTM 2 X 1
R/ ini :
Multivitamin
syrup bukan
generik, CTM
yang generik
DOKUMEN TERKAIT
1.
2.
3.
4.
SPO
PELAYANAN
INFORMASI
OBAT
DEFINISI
TUJUAN
KEBIJAKAN
PERSIAPAN ALAT &
BAHAN
PROSEDUR
Nomor Revisi : 0
Halaman : 1/1
Ditetapkan,
(Penanggung Jawab)
Tanggal Terbit :
Drs. HAERIA, SKM., MKM
Pembina
NIP. 19641213 198803 1 006
Pelayanan informasi obat yang diperlukan pasien.
Sebagai acuan agar pasien mengerti dan puas dalam penggunaan obat dan efek
samping obat, dan lain-lain.
3. Undang Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009.
4. Permenkes RI No. HK 02.02/Menkes/0680/I/2010.
1. Spanduk/ poster
2. Tempat konseling / ruangan khusus
Menjawab pertanyaan baik lisan maupun tertulis langsung atau tidak langsung
dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias, etis dan bijaksana melalui
penelusuran literatur secara sistematis untuk memberikan informasi yang
UNIT TERKAIT
dibutuhkan.
Loket Obat
DOKUMEN TERKAIT