didinginkan hingga temperature 371 oC untuk merubah CO menjadi CO2 dengan persamaan reaksi
sebagai berikut :
CO + H2O CO2 + H2. Kadar CO yang keluar dari unit ini adalah 3,5 % mol dry basis dengan
temperature gas outlet 432 oC- 437 oC.
b. Low Temperature Shift Converter (LTS)
Karena tidak semua CO dapat dikonversikan menjadi CO2 di HTS, maka reaksi tersebut
disempurnakan di LTS setelah sebelumnya gas proses didinginkan hingga temperature 210 oC.
Diharapkan kadar CO dalam gas proses adalah sebesar 0,3 % mol dry basis.
c. CO2 Removal
Karena CO2 dapat mengakibatkan degradasi di Amoniak Converter dan merupakan racun maka
senyawa ini harus dipisahkan dari gas synthesa melalui unit CO2 removal yang terdiri atas unit
absorber, striper serta benfield system sebagai media penyerap. System penyerapan di dalam CO2
absorber ini berlangsung secara counter current, yaitu gas synthesa dari bagian bawah absorber dan
larutan benfield dari bagian atasnya. Gas synthesa yang telah dipisahkan CO2-nya akan keluar dari
puncak absorber, sedangkan larutan benfield yang kaya CO2 akan diregenerasi di unit CO2 stripper
dan dikembalikan ke CO2 absorber. Sedangkan CO2 yang dipisahkan digunakan sebagai bahan baku
di pabrik urea. Adapun reaksi penyerapan yang terjadi : K2CO3 + H2O + CO2 2KHCO3
d. Methanasi
Gas synthesa yang keluar dari puncak absorber masih mengandung CO2 dan CO relative kecil, yakni
sekitar 0,3 % mol dry basis yang selanjutnya akan diubah menjadi methane di methanator pada
temperature sekitar 316 oC. Persamaan Reaksi :
CO + 3H2 CH4 + H2O
CO2 + 4H2 CH4 + 2H2O
4. Synthesa loop dan Amonik Refrigerant. Gas proses yang keluar dari Methanator dengan
perbandingan Gas Hidrogen dan Nitrogen = 3 : 1, ditekan atau dimampatkan untuk mencapai
tekanan yang diinginkan oleh Ammonia Converter agar terjadi reaksi pembentukan, uap ini kemudian
masuk ke Unit Refrigerasi sehingga didapatkan amoniak dalam fasa cair yang selanjutnya digunakan
sebagai bahan baku pembuatan urea. Tahap-tahap poses Synthesa loop dan Amonik Refrigerant
adalah :
a. Synthesis Loop
Gas synthesa yang akan masuk ke daerah ini harus memenuhi persyaratan perbandingan H2/N2 =
2,5 3 : 1. Gas synthesa pertama-tama akan dinaikkan tekanannya menjadi sekitar 177.5 kg/cm2 oleh
syn gas compressor dan dipisahkan kandungan airnya melalui sejumlah K.O. Drum dan diumpankan
ke Amoniak Converter dengan katalis promoted iron. Persamaan Reaksi :
3H2 + N2 2NH3 . Kandungan Amoniak yang keluar dari Amoniak Converter adalah sebesar 12,0517,2 % mol.
b. Amoniak Refrigerant
Amoniak cair yang dipisahkan dari gas synthesa masih mengandung sejumlah tertentu gas-gas
terlarut. Gas-gas inert ini akan dipisahkan di seksi Amoniak Refrigerant yang berfungsi untuk Memflash amoniak cair berulang-ulang dengan cara menurunkan tekanan di setiap tingkat flash drum
untuk melepaskan gas-gas terlarut, sebagai bagian yang integral dari refrigeration, chiller mengambil
panas dari gas synthesa untuk mendapatkan pemisahan produksi amoniak dari Loop Synthesa
dengan memanfaatkan tekanan dan temperature yang berbeda di setiap tingkat refrigeration.
Kegunaan
Industri pupuk (Urea, ZA, DAP, MAP, dan Phonska)
Bahan kimia (Asam Nitrat, Amonium Nitrat, Soda Ash, Amonium Chlorida, dll)
Media pendingin (pabrik es, cold storage, refrigerator)
Industri makanan (MSG, Lysine)