Anda di halaman 1dari 7

A. PENGARUH PERANGSANGAN N.

VAGUS PADA JANTUNG KURA


KURA DAN URUTAN DENYUT KERUTAN BERBAGAI BAGIAN
JANTUNG KURA KURA
TEORI PENUNJANG
Pengaturan frekuensi jantung
1. Impuls eferen

menjalar ke jantung melalui saraf simpatis dan parasimpatis

susunan saraf otonom.


a. pusat refleks kardioakselerator (simpatis) adalah sekelompok neuron
dalam medulla oblogata.
i. Serabut simpatis dalam saraf jantung menuju jantung.
ii. noreporfirin.
b. pusat refleks kardioinhibitor (parasimpatik) juga terdapat dalam medulla
oblogata.
i. serabut parasimpatis dalam saraf vagus. Saraf vagus kanan berakhir pada SA
node; vagus kiri pada AV node.
ii. ujung serabut saraf mensekresi asetilkolin.
2. Impuls aferen (sensorik) yang menuju pusat kendali jantung berasal dari reseptor
, yang terletak di berbagai bagian dalam sistem kardiovaskular.
i. Prereseptor (baroreseptor) dalam arteri karotis (sinus karotis) dan
aorta (sinus aorta dan arkus aorta)
ii.

sensitif terhadap perubahan

tekanan darah.
Proreseptor dalam vena cava sensitif terhadap penurunan tekanan

darah.
3. Pengaruh lain pada frekuensi jantung
a) Frekuensi jantung dipengaruhi oleh stimulasi pada hampir semua saraf
kutan, seperti reseptor untuk nyeri, panas, dingin, dan sentuhan, atau oleh
input emosional dari sistem saraf pusat.
b) Fungsi jantung normal bergantung pada keseimbangan elektrolit seperti
kalsium, kalium, dan natrium, yang mempengaruhi frekuensi jantung jika
kadarnya meningkat atau berkurang.
Aktivitas Listrik Jantung

Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung:


a.

99% sel otot jantung adalah sel kontraktil, yang melakukan kerja
mekanis, yaitu memompa. Sel sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak
menghasilkan sendiri potensial aksi.

b.

Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya, sel otoritmik, tidak


berkontraksi tetapi mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial
aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel sel pekerja. Contohnya nodus
sinoatrium,

c.

nodus atrioventrikel, berkas His dan serat purkinje.

Penyebaran Eksitasi Jantung


Sebuah potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali menyebar ke kedua
atrium. Penyebaran impuls tersebut di permudah oleh dua jalur penghantar atrium
khusus, jalur antaratrium dan jalur antar nodus. Nodus AV adalah satu satunya titik
tempat potensial aksi dapat menyebar dari atrium ke venrikel. Dari nodus AV, potensial
aksi menyebar cepat keseluruh ventrikel, diperlancar oleh sistem penghantar vetrikel
khusus yang terdiri dari berkas His dan serat purkinje.
Daerah yang mengalami aksiasi abnormal, yakni fokus ektopik, mencetuskan
potensial aksi prematur yang menyebar ke seluruh bagian jantung lainnya sebelum nodus
SA dapat menghasilkan potensial aksi.
Proses Mekanis Pada Siklus Jantung
Siklus Jantung
1. Definisi. Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi dan relaksasi
jantung sampai akhir sistole dan diastole berikutnya.
a. Kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah dalam
jantung dan pembuluh utama yang mengaturpembukaan dan penutupan katup
jantung serta aliran darah yang melalui ruang-ruang dan masuk ke arteri.

b. Walaupun sisi kiri dan kanan jantung memiliki tekanan atrium dan ventrikular
yang berbeda, sisi-sisi tersebut berkontraksi dan berelaksasi bersamaan serta
secara serempak mengeluarkan volume darah sama.
2. Peristiwa mekanik dalam siklus jantung.
a. Selama masa diastole atau relaksasi tekanan dalam atrium dan ventrikel samasama rendah, tetapi tekanan atrium lebih tinggi dari ventrikel.
b. Akhir diastole ventrikular, nodus S-A melepas impuls, atrium berkontraksi,
dan peningkatan tekanan dalam atrium mendorong tambahan darah sebanyak
30% ke dalam ventrikel.
c. Sistole ventrikular, aktivitas listrik menjalar ke ventrikel yang mulai
berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel meningkat dengan cepat dan
mendorong katup A-V untuk segera menutup.
d. Ejeksi darah ventrikularke dalam arteri.
e. Diastole ventrikular :
1. Ventrikel berepolarisasi dan berhenti berkontraksi. Tekanan dalam
ventrikel menurun dengan tiba-tiba sampai dibawah tekanan aorta dan
trunkus pulmonar, sehingga katup semiulnar menutup.
2. Terjadi peningkatan tekanan aorta singkat akibat penutupan katup
semiulnar aorta.
3. Ventrikel kembali menjadi rongga tertutup dalam periode relaksasi
isovolumetrik karena katup masuk dan katup keluar menutup. Jika
tekanan dalam ventrikel menurun tajam dari 100 mmHg sampai
mendekati nol, jauh dibawah tekanan atrium, katup A-V membuka dan
siklus jantung dimulai kembali.

HASIL DATA PRAKTIKUM


I.Pengaruh Perangsangan N.Vagus Pada Jantung Kura-Kura
N.vagus bersifat parasimpatik, yang berfungsi membuat kontraksi frekuensi jantung
kura-kura melemah atau berkurang (bradikardi), namun ketika n. vagus dipotong
menyebabkan kontarksi frekuensi jantung kura-kura cepat (takikardi).

II. Urutan denyut kerutan berbagai bagian jantung dan denyut ektopik pada jantung kura
kura
Urutan denyut kerutan jantung :
1. Awal sistol
2. Akhir sitol
3. Awal diastol
4. Akhir diastol
Denyut ektopik dapat terjadi apabila diberi ransangan pada saat 1/3 diastole sampai 2/3
diastole.

ANALISA DATA
I. Pengaruh Perangsangan N.Vagus Pada Jantung Kura-Kura
1

Iya, karena N.X.. termasuk golongan saraf parasimpatis


yang mengeluarkan asetilkolin untuk memperlambat kerja jantung.

N.X.

termasuk

golongn

saraf

kolinergik

yang

pengaruhnya pada jantung untuk menurunkan kontraksi otot jantung dan


kecepatan denyut jantung. Sedangkan saraf simpatik yang merupakan saraf
adrenergik berfungsi untuk meningkatkan kontraksi otot jantung dan
kecepatan denyut jantung.
3

Apabila N.X. diransang kontraksi otot jantung menurun


dan kecepatan denyut jantung melambat ( bradikardia).

Agar denyut kembali normal tidk lagi bradikardi.

Frekuensi jantung setelah pemotongan ke dua N.X. akan


makin cepat (takikardia) yang disebabkan oleh saraf simpatis.

- Masa laten : masa kontaraksi normal jantung sampai N


X dirangsang
- Akibat ikutan : kontraksi yang disebabkan akibat tidak dirangsang N X,
setelah rangsang dihentikan masih ada efeknya.

N.X. dirangsang sehingga menyebabkan kontraksi


otot jantung dan kecepatan denyut jantung melambat akibat penurunan
kecepatan depolarisari keambang dan penurunan eksitabilitas, yang bila
dipertahankan terus menerus menyebabkan jantung berhenti.

Lolos vagus adalah timbul potensial aksi selain di S.A


node sehingga jantung menjadi berkontraksi. Contohnya di otot-otot ventrikel.

Ketika N X dirangsang, jantung berhenti berkontraksi


tetapi darah dari vena terus masuk ke atrium menyebabkan otot jantung
teregang, regangan tersebut menimbulkan potensial aksi.

10

Lolos

vagus

dapat

tidak

terjadi

dikarenakan

rangsangan yang terlalu lama mengakibatkan NX terus bekerja,shg jantung


tetap berhenti atu mungkin dikarenakan otot jantung yang telah mangalami
kelelahan.

II. Urutan denyut kerutan berbagai bagian jantung dan denyut ektopik pada jantung kura
kura
1. Cara menghindari perdarahannya adalah dengan membor secara hati hati
perisai dada dari kura kura dan hindari jangan sampai jaringan dibawahnya
terkena. Jaringan dibawah dibuka menggunakan pinset dan skapel sehingga
mengurangi pendarahan.
2. Beda jantung kura kura dengan jantung mamalia adalah jantung kura kura
hanya memiliki 1 ventrikel sedangkan mamalia 2 ventrikel.
3. Jika terjadi manipulasi yang terlalu sering dan kasar maka mengakibatkan
kerusakan jantung sampai henti jantung.
4. Titik sinkron adalah sejumlah titik akhir systole yang sejajar yang terjadi pada
ambang batas maksimum otot jantung dimana semua otot jantung telah
berkontraksi.
5. Denyut ektopik adalah denyut yang timbul akibat ransangan pada otot otot
diluar SA Node saat terjadi diastole.
6. Untuk menghasilkan denyut ektopik, peransangan sebaiknya diberikan pada
saat 1/3 diastole sampai 2/3 diastole.
7. Interval AV adalah jarak waktu dibutuhkan atrium dan ventrikel untuk
melakukan systole dan diastole.
Cara yang dilakukan dengan menggunakan mekanokardiogram atrium dan
ventrikel.

KESIMPULAN
I. Pengaruh Perangsangan N.Vagus Pada Jantung Kura-Kura
N.Vagus merupakan saraf otonom parasimpatis yang berfungsi menurunkan kontraksi
otot jantung dan frekuensi denyut jantung
II. Urutan denyut kerutan berbagai bagian jantung dan denyut ektopik pada jantung kura
kura
Denyut ektopik dapat terjadi apabila diberi ransangan pada saat 1/3 diastole sampai 2/3
diastole.

tujuan, alat, teori dasar, tata kerja, hasil, trus mungkin terakhirnya kesimpulan.. hehehe"

Anda mungkin juga menyukai