Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
RENCANA BISNIS
DAN ANGGARAN
( R B A)
TAHUN 2015
LEMBAR PENGESAHAN
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
PUSKESMAS DANASARI
TAHUN ANGGARAN 2015
Slawi,
Mengetahui :
Desember 2014
Pemimpin BLUD
Puskesmas Danasari
Kabupaten Tegal
dr. Maun
NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke-Hadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan ridho-Nya UPTD
Puskesmas Danasari telah berhasil menyelesaikan penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun 2015
sebagai dasar pelaksanaan kegiatan dan program BLU.
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU) merupakan konsep baru dalam pengelolaan
keuangan negara. Konsep ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan
fleksibilitas pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi, produktivitas, dan penerapan praktik bisnis
yang sehat sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
Fleksibilitas yang diberikan antara lain adalah kewenangan untuk mengelola langsung pendapatan
yang diperoleh dari masyarakat maupun dari hasil kerja sama atau hibah. Namun pada BLU juga diterapkan
sistem pengendalian yang khusus pada tahap perencanaan dan penganggaran serta pada tahap
pertanggungjawaban. Dalam proses perencanaan dan penganggaran tersebut, satker Puskesmas menyusun
Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) dengan mengacu kepada Rencana Strategis Bisnis.
Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Badan Layanan Umum adalah dokumen perencanaan bisnis
dan penganggaran yang berisi program, kegiatan, target kinerja, dan anggaran suatu satker BLUD. RBA
disusun berdasarkan basis kinerja dan perhitungan akuntansi biaya menurut jenis layanannya, kebutuhan dan
kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima dari masyarakat, badan lain, dan APBN, dan basis
akrual. Jika RSB (Rencana Strategis Bisnis) disusun untuk jangka waktu 5 tahun, namun RBA disusun per
tahun.
Kami menyadari bahwa Rencana Bisnis dan Anggaran tahun 2015 yang kami susun masih jauh dari
sempurna, sehingga kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan, kemudian kepada semua pihak
yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran tahun
2015, kami sampaikan terima kasih.
Danasari, Oktober 2014
Pemimpin BLUD Puskesmas Danasari
dr. Maun
NIP. 19710101 200501 1 022
RINGKASAN EKSEKUTIF
Puskesmas Danasari sebagai salah satu Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat tingkat dasar di
Kabupaten Tegal yang sudah berdiri sejak tahun 2008. Kegiatan Utama Puskesmas Danasari adalah dalam
usaha pelayanan kesehatan perorangan dengan pendekatan pelayanan medis, tindakan medik dan
keperawatan, pelayanan penunjang medik, dan upaya rujukan.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Puskesmas Danasari berpedoman pada visi dan
misi Puskesmas serta enjunjung budaya kerja di Puskesmas Danasari. Visi Puskesmas Danasari adalah :
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Dasar Yang Bermutu, Mandiri dan Unggul Demi Tercapainya Masyarakat
di Wilayah Puskesmas Danasari yang Sehat. Puskesmas Danasari berkembang mmenjadi Puskesmas yang
menganut PPK-BLUD dengan maksud dan tujuan meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas Danasari
terpenuhinya kebutuhan atas pelayanan, sarana, dan prasarana P u s k e s m a s yang berstandar
Akreditasi nasional, tercapainya kesinambungan sarana dan prasarana guna mendukung pelayanan yang
bermutu, terselenggaranya
serta terbangunnya sistem pengelolaan yang profesional, transparan, dan akuntabel.Pelaksanaan PPKBLUD di Puskesmas Danasari ini dikelola oleh Tim yang terdiri dari pimpinan BLUD, pejabat keuangan dan
pejabat administrasi. Selain itu juga di dilakukan pengawasan baik oleh Dewan Pengawas maupun Satuan
Pengawas Internal Puskesmas.
Terlihat dari hasil analisis SWOT, Posisi Puskesmas Danasari di Kuadran I dengan titik koordinat (18,
13) atau pada kuadran Agressive tumbuh. Puskesmas Danasari dalam posisi sehat dalam pertumbuhannya
sehingga Puskesmas Danasari dapat menggunakan seluruh kekuatannya serta memanfaatkan peluang
yang ada untuk masuk dalam kompetisi pasar dengan kemampuan dan jenis pelayanan selalu
berkembang dari tahun ke tahun. RBA Puskesmas Danasari tahun 2014 didasarkan atas asumsi-asumsi
yang bersifat makro dan mikro. Identifikasi masing-masing asumsi tersebut berdasarkan : (1) Pertumbuhan
ekonomi; (2) Tingkat Inflasi; (3) Nilai Tukar Rupiah; (4) Pertumbuhan Penduduk.
Pencapaian Kinerja Puskesmas Danasari tahun 2014 dan target tahun 2015 meliputi Non Keuangan
dan Keuangan. Kinerja dan target non keuangan berdasarkan pada indikator-indikator kegiatan program yang
berlandaskan pada SPM. Sedangkan kinerja dan target keuangan terdiri dari realisasi pendapatan, realisasi
bbiaya dan oencapaian program investasi dan pendanaan di Puskesmas Danasari.
Informasi yang perlu disampaikan mengenai Puskesmas Danasari adalah bahwa Puskesmas
Danasari sedang menjalani proses akreditasi nasional yang rencananya akan dilaksanakan penilaian pada
tahun 2015. Selain itu, Puskesmas Danasari juga diusulkan menjadi Puskesmas Rawat Inap pada tahun
2015. Besaran ambang batas dalam RBA ini adalalah 22,08 % dari anggaran belanja yang bersumber dari
pendapatan jasa layanan.
RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014
Dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun Anggaran 2014 disusun sebagai penjabaran
dari Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Danasari Tahun 2015-2019, sehingga upaya pencapaian target
pelayanan mengikuti RSB yang telah ditetapkan. Agar dalam pelaksanaan RBA tahun 2014 berjalan
dengan baik dibutuhkan perbaikan manajemen, baik dalam tata kelola keuangan, manajemen pengadaan
barang dan jasa, serta manajemen pemeliharaan sarana dan prasarana Puskesmas sehingga akan
dicapai efisiensi untuk mencapai tujuan Puskesmas Danasari.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .........................................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................
13
13
13
14
31
31
31
42
48
1. Non Keuangan.............................................................................................................
48
2. Keuangan.....................................................................................................................
49
a. Realisasi Pendapatan.............................................................................................
49
50
50
52
52
52
52
1) Investasi..........................................................................................................
52
2) Pendanaan .....................................................................................................
52
54
55
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
1. Sejarah Berdirinya Puskesmas
Puskesmas Danasari menempati lokasi di Desa Danasari Kecamatan Bojong, Kabupaten
Tegal yang beralamat di Jalan Raya Danasari, Desa Danasari. Sejak awal berdirinya sampai
sekarang, Puskesmas Danasari telah mengalami beberapa peningkatan baik mengenai fisik
bangunan, sarana dan prasarana Puskesmas hingga peningkatan jumlah sumber daya
manusianya.
Semula Puskesmas Danasari merupakan Puskesmas Pembantu dari Puskesmas Bojong
yang hanya memberikan pelayanan dasar, kemudian sejak tahun 2008 mulai dikembangkan
menjadi
Puskesmas induk, dan dari tahun ke tahun mulai dengan melakukan diversifikasi
pelayanan kesehatan berupa pelayanan dalam rawat jalan (Balai Pengobatan Umum, BP Gigi,
KIA), laboratorium, konseling gizi, kesehatan lingkungan dan kegiatan promotif lainnya.
Puskesmas Danasari sebagai salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Tegal yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu
atau sebagian wilayah kecamatan. Sebagai unit pelaksana teknis, puskesmas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Kesehatan kabupaten Tegal. Puskesmas berdasarkan kebijakan dasar pusat
kesehatan masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128 tahun 2004) mempunyai
kedudukan yang sangat penting dalam sistem kesehatan nasional dan sistem kesehatan
kabupaten.
Kegiatan Utama Puskesmas Danasari adalah dalam usaha pelayanan kesehatan
perorangan dengan pendekatan pelayanan medis, tindakan medik dan keperawatan, pelayanan
penunjang medik, dan upaya rujukan. Dengan core bisnis adalah pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan upaya-upaya untuk mengembangkan jenis pelayanan yang telah ada dengan
RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014
pengoptimalan sumber daya dan fasilitas yang ada, sehingga dapat menampung kebutuhan
masyarakat akan kesehatan dan mampu bersaing dengan pelayanan kesehatan lain terutama di
wilayah Danasari dan sekitarnya.
Dalam upaya menghadapi persaingan global, terutama terhadap kompetitor layanan
sejenis di Kabupaten Tegal, Puskesmas Danasari berusaha memenangkan persaingan dengan
cara menjaga mutu layanan; Leader dalam SDM dan Sarana Prasarana, dan terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat.
Selain itu, masih banyak peluang-peluang usaha yang belum digali atau belum optimal.
Apabila hal tersebut diolah, dimanfaatkan dan lebih diberdayakan, tentu saja akan dapat
meningkatkan core bisnis, dan dapat mendatangkan tambahan income sehingga Puskesmas
Danasari dapat menjadi Puskesmas yang mandiri.
Untuk kepentingan di atas, selain adanya potensi yang ada tentulah masih banyak
kelemahan dan kekurangan dalam hal memberikan pelayanan. Misalnya: kurang ramahnya
petugas, waktu tunggu pasien terlalu lama dan lain-lain, yang perlu disikapi dan diperbaiki agar
dapat meningkatkan mutu pelayanan. Jika mutu pelayanan meningkat, maka diharapkan akan
lebih meningkatkan kunjungan yang berdampak pada peningkatan pendapatan Puskesmas.
2. Lokasi Puskesmas Danasari
Puskesmas Danasari merupakan salah satu Puskesmas yang terletak di Kecamatan
Bojong Kabupaten Tegal. Kecamatan Bojong merupakan daerah di daerah agraris, dalam peta
daerah Kabupaten Tegal mempunyai batas batas wilayah sebagai berikut:
- sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pemalang,
- sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Balapulang
- sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan Bojong,
- sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Jatinegara,
Wilayah Kecamatan Bojong mencakup 17 Desa meliputi 2 wilayah kerja Puskesmas yaitu
Puskesmas Bojong dan Puskesmas Danasari. Luas wilayah kerja Puskesmas Danasari adalah
21,35 km2 dengan jumlah desa sebanyak 8 desa binaan yaitu Desa Batunyana, Sangkanayu,
Gunungjati, Pucangluwuk, Kajenengan, Kalijambu, Danasari dan Cikura yang semuanya masuk
dalam wilayah Kabupaten Tegal dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 sebanyak 25.501 jiwa,
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk di wilayah Puskesmas Danasari Tahun 2013
No
Desa
Jumlah Penduduk
Batunyana
1.762
Sangkanayu
1.191
Gunungjati
2.324
Pucangluwuk
4.312
Kajenengan
4.631
Kalijambu
2.395
Danasari
4.556
Cikura
4.330
Jumlah
25.501
Semua desa di wilayah kerja Puskesmas Danasari sudah dapat dilalui semua sarana transportasi
dan sarana informasi.
3.
Landasan hukum
Dalam operasionalnya, Puskesmas Danasari Kabupaten Tegal didasarkan kepada
peraturan perundang-undangan sebagai berikut :
Landasan Idiil
: Pancasila
Landasan Konstitusional
sebagai berikut:
a. Pasal 28 A: setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
b.
kehidupannya.
Pasal 28 B ayat (2) : setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
c.
berkembang.
Pasal 28 C ayat (1) : setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya
d.
e.
bermartabat.
Pasal 34 ayat (2); negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan, dan ayat (3); Negara bertanggung jawab atas penyediaan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran
Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 264,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5372).
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
Tarif
w.
10
x.
Peraturan Bupati Tegal Nomor 13 Tahun 2008, tanggal 5 Juni 2008 tentang
Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja di Lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Tegal.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
11
b.
setiap
program
pembangunan
di
wilayah
kerjanya
serta
12
ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatujabatan negeri,
atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
b. Pegawai Tidak Tetap;
Pegawai Tidak Tetap Pemerintah adalah warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan
dan diangkat oleh pejabat yang berwenang sebagai Pegawai ASN dengan status pegawai tidak
tetap dengan perjanjian kerja untuk menjalankan pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan
tugas pembangunan tertentu dalam masa kerja tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pegawai Tidak Tetap Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b merupakan
pegawai yang diangkat dengan perjanjian kerja dalam jangka waktu paling singkat 12 (dua belas)
bulan pada Instansi dan Perwakilan. Yang dimaksud dengan Pegawai Tidak Tetap Pemerintah
antara lain tenaga ahli, dokter dan perawat yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja.
c. Pegawai Harian Lepas
Pekerja Harian Lepas adalah pekerja borongan yang telah memenuhi persyaratan administrasi,
keterampilan untuk mengerjakan tugas harian tertentudan menerima upah harian. Upah tersebut
dapat diterima secara mingguan atau bulanan berdasarkan hasil kerjanya, termasuk juga pekerja
harian yang dibayar berdasarkan volume/hasil kerja yang dilakukan atau secara borongan.
Jumlah hari/orang diperoleh dengan cara mengalikan jumlah hari kerja dengan rata-rata jumlah
pekerja per hari kerja.
Jumlah Ketenagaan Puskesmas Danasari di jelaskan sebagai berikut:
1) Pegawai Tetap (PNS)
Jumlah pegawai tetap (PNS) ada 13 orang dengan perincian sebagai berikut:
No
Jenis Tenaga
Jumlah
1 Dokter Umum
orang
2 Dokter gigi
orang
3 Bidan
orang
4 Perawat
orang
5 Perawat Gigi
orang
6 Sanitarian
orang
7 Nutrisionis
orang
8 Apoteker
orang
9 Assisten Apoteker
orang
10 Analis Kesehatan
orang
11 Penyuluh Kesehatan
orang
12 Staf TU
orang
Jumlah
13
orang
Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Danasari, 2013
2) Pegawai Tidak Tetap (PTT)
Jumlah pegawai tidak tetap (PTT) ada 7 orang dengan perincian sebagai berikut:
No
Jenis Tenaga
1 Bidan Desa
Jumlah
7
orang
13
Jumlah
7
orang
Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Danasari, 2013
3) Tenaga Harian Lepas
Jumlah tenaga harian lepas (THL) ada 13 orang dengan perincian berikut:
No
Jenis Tenaga
Jumlah
1 Bidan
orang
2 Perawat
orang
orang
4 Petugas pendaftaran
orang
Jumlah
13
Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Danasari, 2013
orang
14
Maksud dan tujuan yang ingin dicapai oleh Puskesmas Danasari menerapkan PPK-BLUD adalah
sebagai berikut:
1.
2.
Terpenuhinya kebutuhan atas pelayanan, sarana, dan prasarana Puskesmas yang berstandar
Akreditasi nasional;
3.
Tercapainya kesinambungan sarana dan prasarana guna mendukung pelayanan yang bermutu;
4.
5.
: dr. Maun
b.Pejabat Keuangan
c.Pejabat Administrasi
: Watum Marzuki
Hesti Purwandari, S.Gz
2. Dewas Pengawas
Dalam Operasional BLUD, Puskesmas Danasari dibantu oleh Dewan Pengawas yang berasal dari
unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal. Adapun Susunan Dewan Pengawas BLUD Puskesmas
Danasari meliputi:
a.Koordinator
pengendalian internal dalam rangka membantu pimpinan untuk meningkatkan kinerja pelayanan,
keuangan dan pengaruh lingkungan sosial sekitarnya (social responsibility) dalam menyelenggarakan
bisnis sehat. Adapun Susunan Satuan Pengawas Internal (SPI) Puskesmas Danasari terdiri dari:
a.
Ketua
: Kholasoh,Amd.Keb
b.
Sekretaris
c.
Anggota
15
Mustakim
Agus Karyono
Edining
Adapun Struktur Organisasi Puskesmas Danasari adalah sebagai berikut:
16
M. Watum Marzuqi
NIP : 19610205 198712 1 001
Data Informasi :
Bagian Umum
Keuangan
Bendahara
UKP
PKD/Pusling/
Bides
Gizi
Ds. Batunyana
Ds. Kajenengan
Vika Rosiana
Siti Munawaroh
Ds. Sangkanayu
Ds. Kalijambu
Mundiroh
Ds. Gunungjati
Eva
: Agus Karyono
Iis S Murtianingsih
Ds. Pucangluwuk
Laili Hardiani
JKN
Pengelola Farmasi :
BOK
Loket :
15
Ds. Danasari
Endraningsih
Ds. Cikura
Khapidoh
Uraian Tugas
Struktur Organisasi diatas mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut:
1) Kepala Puskesmas, mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Fungsi Pokok:
Memimpin Puskesmas dalam menjalankan Fungsi Puskesmas sesuai dengan azas
penyelenggaraan Puskesmas dan melaksanakan sebagian kegiatan teknis Dinas.
b) Tugas Pokok:
(1)
Merumuskan kebijakan oprasional dalam bidang pelayanan kesehatan dalam
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) maupun Upaya Kesehatan Masyarakat
(2)
(UKM)
Memimpin urusan Tata Usaha, Unit-Unit Pelayanan, Puskesmas Pembantu,
Polindes dan Ponkesdes dalam menyelenggarakan pelyanan kesehatan
masyarakat agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana kerja
(3)
(4)
pelaksanaan tugas
Melaksanakan konsolidasi dan desiminasi informasi kepada semua staf di
(5)
(6)
Puskesmas
Menerima laporan sebagai bahan evaluasi program / kegiatan dan semua staf
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan realisasi
(7)
(8)
(9)
(10)
yang mendukung
Melaporkan Pelaksanaan kegiatan di Puskesmas kepada Kepala Dinas
Mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan Puskesmas.
Melaksanakan koordinasi dan kerjasama lintas sektoral dalam upaya
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
16
(1)
(2)
(3)
pengembangan
Mengkoordinir kegiatan dan program pelayanan di unit upaya kesehatan
penunjang.
3) Kepala Unit Tata Usaha, mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Fungsi Pokok:
Melaksanakan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian dan melaksanakan
kegiatan pelayanan informasi dan telekomunikasi di Puskesmas.
b) Tugas Pokok:
(1)
Mengkoordinasikan penyusunan program kerja UPTD Puskesmas.
(2)
Melaksanakan penyusunan program kerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi
(3)
(4)
(5)
jawab masing-masing.
Memonitor dan mengevaluasi kinerja Sub Unit Tata Usaha.
Memberikan petunjuk teknis secara rinci dan jelas mengenai tugas yang akan
(6)
dilaksanakan bawahan.
Melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kearsipan UPTD
(7)
Puskesmas.
Melaksanakan
(8)
(9)
Puskesmas.
Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian UPTD Puskesmas.
Mengkaji alternatif pemecahan masalah atas konsep naskah dinas yang
pengelolaan
administrasi
keuangan
kearsipan
UPTD
berkaiatan dengan pelaksanaan tugas Sub Unit Tata Usaha sebagai bahan
(10)
(11)
(12)
(13)
UPTD Puskesmas.
Melaksanakan kegiatan publikasi.
Melaksanakan dan mengkoordinasikan pemberitaan dan pendapat umum yang
(14)
(15)
(16)
eksternal.
Menerima, meneruskan dan memantau penyampaian informasi secara ekstern
(17)
dan intern.
Mengkoordinasikan, mengendalikan dan memantau pelaksanaan kegiatan di
lingkungan Humas.
(18) Menyusun protap (tata kerja) dan uraian tugas di Humas.
4) Koordinator Upaya Kesehatan Wajib, mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Fungsi Pokok:
Mengkoordinir kegiatan upaya kesehatan wajib sesuai pedoman kerja di Puskesmas
b) Tugas Pokok:
(1) Menyusun rencana kegiatan upaya kesehatan wajib berdasarkan data program
Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja.
17
(2) Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(3) Membantu pelaksanakan kegiatan Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan,
Peningkatan Gizi Masyarakat, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) termasuk KB,
Pencegahan Penyakit Menular ( P2M) dan Pengobatan Dasar.
(4) Mengevaluasi hasil kegiatan upaya kesehatan wajib secara keseluruhan.
(5) Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.
(6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
5) Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan, mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Fungsi Pokok:
Mengkoordinir kegiatan upaya kesehatan pengembangan sesuai pedoman kerja di
Puskesmas
b) Tugas Pokok:
(1) Menyusun rencana kegiatan upaya kesehatan pengembangan berdasarkan data
program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku sebagai pedoman kerja.
(2) Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(3) Membantu pelaksanakan kegiatan upaya kesehatan pengembangan sesuai
kebutuhan dan kemampuan seperti Program Kesehatan Gigi dan Mulut, UKS /
UKGS, Kesehatan Mata, Kesehatan Jiwa, Perkesmas, Kesehatan Lansia,
Kesehatan Olah Raga dan Usaha Kesehatan Kerja.
(4) Mengevaluasi hasil kegiatan upaya kesehatan pengembangan secara
keseluruhan.
(5) Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.
(6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
6) Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang, mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Fungsi Pokok:
Mengkoordinir pelaksanakan kegiatan upaya kesehatan penunjang pelayanan
kesehatan di Puskesmas
b) Tugas Pokok:
(1) Menyusun rencana kegiatan upaya kesehatan penunjang berdasarkan data
program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku sebagai pedoman kerja.
(2) Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(3) Membantu pelaksanakan kegiatan upaya kesehatan penunjang sesuai
kebutuhan seperti Gudang Farmasi, Apotik, Laboratorium Sederhana dan Loket.
(4) Mengevaluasi hasil kegiatan upaya kesehatan penunjang secara keseluruhan.
(5) Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.
(6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
7) Bendahara, mempunyai tugas sebagai berikut:
RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014
18
a) Fungsi Pokok:
Membantu Kepala Puskesmas dalam menyelenggarakan atau mengelola keuangan
Puskesmas
b) Tugas Pokok:
(1) Menerima dan membukukan dalam Buku Kas Umum Penerimaan.
(2) Mencatat dan membukukan dalam buku Kas Umum semua pengeluaran
Puskesmas.
(3) Membuat laporan keuangan penerimaan pengembalian setoran dan pengeluran
Puskesmas serta SPJ dan pendukung lainnya.
(4) Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan penggunaan dana
Puskesmas.
(5) Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan keuangan Puskesmas.
8) Bendahara JKN, mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Fungsi Pokok:
Membantu Kepala Puskesmas dalam menyelenggarakan atau mengelola keuangan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas
b) Tugas Pokok:
(1) Melakukan pencatatan dan pembukuan Kas dan buku bantu penerimaan dan
pengeluaran dana Jamkesmas dan proyek lainnya.
(2) Membuat laporan keuangan (Penerimaan dan Pengeluaran) dan laporan
kegiatan Jamkesmas dan kegiatan proyek lainnya sesuai format yang telah
ditentukan.
(3) Membuat SPJ dan pendukung lainnya.
(4) Bertanggungjawab kepada Bendahara Umum /Koordinator.
(5) Menerima dan merekap biaya retribusi pasien Jamkesmas rawat jalan dan
rawat inap pasien Jamkesmas.
9) Kepegawaian dan Bagian Umum, mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Fungsi Pokok:
Mengkoordinir dan melaksanakan tugas-tugas di bidang kepegawaian dan urusan
Rumah Tangga.
b) Tugas Pokok:
(1) Menyusun rencana kegiatan kepegawaian berdasarkan data program
puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebagai pedoman kerja.
(2) Melaksanakan pengelolaan kepegawaian sesuai dengan prosedur dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Mengevaluasi hasil kegiatan kepegawaian secara keseluruhan.
(4) Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan
10)
19
11)
(3)
(4)
(5)
(6)
pemeriksaan kesehatan
Melaksanakari tugas pelayanan kepada pasien Puskesmas.
Menghadiri pertemuan atau rapat terkait dengan pelayanan kesehatan
Membentu manajemen dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
(7)
Puskesmas.
Membantu manajemen membina karyawan-karyawati dalam pelaksanaan
(8)
(9)
tugas sehari-hari.
Membantu menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas.
Membantu manajemen dan memonitor dan mengevaluasi kegiatan
(10)
(11)
(12)
puskesmas.
Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan (QA).
Membina perawat bidan dalam pelaksanaan MTBS.
Membantu manajemen melakukan supervisi dalam pelaksanaan kegiatan di
Puskesmas induk, Pustu, Pos Puskesling, Polindes, Posyandu dan di
12)
Masyarakat.
(13) Membantu mengkoordinir kegiatan Sistem informasi Kesehatan.
Dokter Gigi, mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Fungsi Pokok:
Mengkoordinir dan melaksanakan pengobatan kesehatan gigi dan mulut.
b) Tugas Pokok:
(1) Bertanggung jawab atas kegiatan pelayanan BP Gigi.
(2) Melaksanakan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan pasien gigi dan
membina unit BP Gigi dalam pelaksanaanjaminan mutu.
(3) Membantu Kepala Puskesmas dalm peningkatan mutu pelayanan (Jaminan
mutu).
(4) Membantu Kepala Puskesmas dalam melakukan koordinasj dengan Dinas
Lintas Sektoral terkait dalam upaya kerjasama dalam melaksanakan kegiatan
pembangunan kesehatan.
(5) Melaksanakan kegiatan lapangan dalam kegiatan UKS/UKGS/ UKGMD
pembinaan kader kesehatan, guru UKS dan Dokter Kecil.
(6) Membantu Kepala Puskesmas dalam menyusun perencanaan dan laporan
kegiatan Puskesmas.
(7) Membantu Kepala Puskesmas dalam membina karyawan di bidang medis
13)
Petugas.
Promosi Kesehatan, mempunyai tugas sebagai berikut:
20
a) Fungsi Pokok:
Mengkoordinir dan melaksanakan pemberdayaan masyarakat dan promosi
14)
kesehatan.
b) Tugas Pokok:
(1) Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat pelaksanaan kegiatan.
(2) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan PKM dan PSM.
(3) Membina Batra dan upaya-upaya pengembangan obat tradisional.
(4) Membina Posyandu balita dan Posyandu lansia.
Petugas Kesehatan Lingkungan, mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Fungsi Pokok:
Melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan lingkungan di wilayah Puskesmas
Danasari Kecamatan Kramat Kab. Tegal
b) Tugas Pokok:
(1) Membuat perencanaan kegiatan Kesling (Kesehatan Lingkungan).
(2) Melaksanakan pembinaan dan pemeriksaan TTU (Tempat-Tempat Umum),
TP2M (Tempat Pembuatan dan Penjualan Makanan), TP3 (Tempat
Penyimpanan dan Penjualan Pestisida), home industri, salon dan pabrik
perusahaan.
(3) Melaksanakan Pelaksanaan Jentik Berkala (PJB) dan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN), bersama lintas program dan lintas sektoral serta masyarakat.
(4) Melaksanaan pendataan dan pembinaan SAMIJAGA (Sarana Air Minum dan
Jamban Keluarga) dan SPAL (Sarana Pembuangan Air Lirnbah).
(5) Melaksanakan penyuluhan kesehatan lingkungan bersama dengan petugas
15)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
21
16)
kepada Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Nifas, Ibu Menyusui, bayi dan balita.
Melakukan kegiatan pelayanan Keluarga Berencana.
Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengamanan alat medis dan
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
17)
(3)
posyandu.
Melaksanakan pendataan sasaran dan distribusi Vitamin A, kapsul Yodiol dan
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
KEP.
Melaksanakan konseling Gizi di klinik Gizi maupun di Posyandu.
Membina Gizi Institusi (sekolah, pondok pesantren, panti asuhan dll).
22
18)
(11)
Bersama
petugas
lintas
sektoral
merencanakan,
memonitor
dan
(12)
19)
lainnya.
Melaksanakan kegiatan Puskesmas diluar gedung.
Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu balita dan Posyandu lansia.
Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan kegiatan.
Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan kegiatan.
Membantu pelaksanaan pelacakan kelainan mata, jiwa dan tumbuh kembang
anak balita.
Koordinator P2P, mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Fungsi Pokok:
Mengkoordinir penyusunan rencana pencegahan dan pemberantasan penyakit
b) Tugas Pokok:
(1) Mengkoordinjr kegiatan pemberantasan penyalit menular dan tidak menular,
yang meliputi kegiatan P2TB, P2 Malaria, P2DBD, P2 Diare, P2 ISPA, P2 Kusta
serta penyakit potensial wabah lainnya.
(2) Mengumpulkan data kegiatan pemberantasan penyakit menular dan tidak
menular.
(3) Mengkoordinir kegiatan surveilans pemberantasan penyakit dan mendeteksi
adanya Kejadian Luar Biasa (KLB).
(4) Mengkoordinir kegiatan Penyelidikan Epidemologi (PE).
(5) Melakukan koordinasj dengan petugas PKM dan petugas Lintas Program yang
lain dalam melaksanalcan p,myuluhan kesehatan, terutama dalam hal
pencegahan dan penanggulangari penyakit menular dan tidak menular.
(6) Mengkoordinir laporan kegiatan pemberantasan penyakit menular dan tidak
menular, laporan adanya KLB (W1), laporan PE dan laporan W2 (Laporan
20)
terkait.
Melaksanakan kegiatan P2TB bersama petugas lainnya (Petugas BP,
termasuk Pengawas Minum Obat(PMO), Tokoh Masyarakat, kader, LSM, dll)
23
(3)
21)
kegiatan P2 Malaria.
(6) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 Malaria, laporan PE dan
22)
23)
24)
P2ISPA.
Petugas P2 DBD, mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Fungsi Pokok:
Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan
penyakit DBD.
b) Tugas Pokok:
(1) Membuat pelaksanaan kegiatan P2DBD bersama petugas lintas program
(2)
(3)
(4)
(5)
terkait.
Melaksanakan surveilans, monitoring dan evaluasi kegiatan P2DBD.
Mandeteksi KLB dan melaksanakan PE (bila teijadi KLB).
Melaksanakan penyuluhan bersama dengan petugas program terkait.
Melaksanakan perencanaan dan pelaporan kegiatan P2DBD, laporan PE dan
KLB (bila terjadi KLB).
24
25)
26)
27)
28)
25
29)
30)
kegiatan lain.
Membina dan memantau kegiatan Posyandu lansia.
Melakukan skrining dan konseling lansia, dibantu petugas lainnya.
Membuat prencanaan kegiatan kesehatan lansia.
Pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan lansia.
31)
petugas lainnya,
(7) Membuat pencatatan dan pelaporan UKS/UKGS.
Petugas Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), mempunyai tugas
sebagai berikut:
a) Fungsi Pokok:
Melaksanakan pelayanan dan kegiatan Perkesmas di dalam dan di luar gedung
b) Tugas Pokok:
(1) Melaksanakan kegiatan puskesmas di dalam maupun di luar gedung bersama
petugas paramedik yang lain,
(2) Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu Balita dan Lansia,
(3) Melaksanakan Penyuluhan Kesehatan,
(4) Membantu masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan, bekerjasama
dengan lintas program dan lintas sektoral,
(5) Melaksanakan kegiatan pengiriman pasien yang mengalami masalah
32)
26
33)
34)
35)
27
BAB II
KINERJA BLUD TAHUN ANGGARAN 2014 DAN
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN (RBA) TAHUN 2015
A. GAMBARAN KONDISI BLUD TAHUN ANGGARAN 2014
1. Faktor Internal dan Faktor Eksternal (Analisa SWOT)
Analisis Internal (SW)
a.
Pelayanan
No
Kekuatan
Kelemahan
3
-1
-2
-3
memberikan pelayanan
5 Promosi pelayanan kurang
Semua
pelayanan
sudah
terdokumentasi
7 Pelayanan sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan
8 Lama pelayanan sudah sesuai dengan
standar
Jumlah
13
-2
Nilai
b.
11
No
Kekuatan (S)
Kelemahan (W)
-1
-2
-3
X
X
gigi
3 Belum memiliki tenaga farmasi, staf
TU,rekam medis,akuntan
4 Memiliki 5 penanggung jawab upaya
28
5 Ada SDM
jobdescription
Jumlah
-5
Nilai
c.
Keuangan
No
Kekuatan
Kelemahan
3
-1
-2
-3
meningkat
3 Belum terbentuk SPI
secara accrual
Jumlah
-2
Nilai
d.
Sarana Prasarana
No
Kekuatan
1 Memiliki simpus
Kelemahan
3
-1
-2
-3
lengkap
3 Sarana Transportasi Lengkap
6 Jumlah
belum
ruang
pelayanan
memadai
belum lengkap
8 Peralatan kantor kurang memadai
(mushola,kantin,lahan parkir)
Jumlah
Nilai
-6
2
Penilaian
29
Kekuatan
Kelemahan
Nilai
1 Pelayanan
13
-2
11
-5
3 Keuangan
-2
4 Sarana Prasarana
-6
33
-15
18
Pelayanan
No
Peluang
Ancaman
3
-1
-2
-3
peluang
rujukan
masuk
pelayanan laboratorium
3 Peluang diversifikasi produk pelayanan
4 Adanya
peluang
rujukan
masuk
pelayanan konsultasi
5 Tuntutan
pelayanan
prima
dari
masyarakat
kesehatan swasta
Jumlah
-2
Nilai
b.
Peluang
Ancaman
3
-1
-2
-3
PPK-BLU
3 Adanya
kepercayaan
institusi
lain
dengan kebutuhan
5 Adanya peluang pegawai mencari
-1
30
Nilai
c.
Keuangan
No
Peluang
Ancaman
3
-1
-2
-3
Bisnis Strategis)
3 Masih adanya subsidi pemerintah untuk
X
9
-1
Nilai
d.
Sarana Prasana
No
Peluang
1 Pengembangan fasilitas
2 Bantuan
peralatan
Ancaman
3
-1
-2
-3
X
dari
pihak
pemerintah
3 Sarana
prasarana
mengikuti
perkembangan IPTEK
4 Kerusakan sarana prasarana
Jumlah
Nilai
-1
3
Penilaian
Peluang
Ancaman
Nilai
1 Pelayanan
-2
-1
3 Keuangan
-1
4 Sarana Prasarana
-1
18
-5
13
31
Kekuatan
(18,13)
18
Ancaman
Peluang
13
Kelemahan
Terlihat dari hasil analisis SWOT, Posisi Puskesmas Danasari di Kuadran I dengan titik koordinat (18,
13) atau pada kuadran Agressive tumbuh
Hasil identifikasi berdasarkan analisis SWOT Puskesmas Danasari adalah sebagai berikut:
a.
Faktor internal
32
Bidang identifikasi
Kekuatan (Strenght)
Kelemahan (Weakness)
1.
Pelayanan
1. Pelayanan laboratorium
terbatas
2.
3.
Keuangan
1. Pendanaan
dari 1. Sistem
akuntansi
belum
pendapatan Puskesmas
dilaksanakan secara accrual
dan subsidi Pemerintah
2. Belum terbentuk SPI
2. Anggaran
untuk
kesehatan setiap tahun
meningkat
4.
Sarana / prasarana
1. Memiliki simpus
1.
Belum memiliki ruang
2. Alat medis dalam jumlah
pertemuan
dan jenis yang lengkap
2.
Ruang pendaftaran di
3. Sarana
transportasi
tempat terbuka
lengkap
3.
Jumlah ruang pelayanan
kurang memadai
4.
Alat dan perlengkapan
laboratorium belum memadai
5.
Perlengkapan
kantor
kurang memadai
6.
Sarana penunjang kurang
memadai (mushola, kantin,
gudang, lahan parkir)
b.
Faktor Eksternal
Identifikasi faktor eksternal dilakukan secara profesional djugement terhadap empat bidang yang
dianggap berpengaruh bagi Puskesmas untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi saat
ini. Dari hasil pengamatan dan profesional djugement yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Hasil Identifikasi Faktor Eksternal
No.
Bidang identifikasi
Opportunity (Peluang)
Ancaman (Threat)
33
1.
Pelayanan
2.
3.
Keuangan
4.
Sarana / prasarana
1. Pengembangan fasilitas
1. Kerusakan Sarana /
2. Bantuan peralatan dari
prasarana
pemerintah
3. Sarana dan prasarana
mengikuti
perkembangan
IPTEK
34
yaitu strategi yang mengedepankan pelayanan yang bermutu, diikuti dengan semangat etos kerja yang
tinggi, ramah, sehingga warga bangga akan Puskesmas. Dalam mencapai kinerja juga ditempuh inovasi
layanan dan cara pelayanan, dimana semua pelayanan tersebut terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat. Sebagai core bisnis, ditetapkan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat
sebagai produk unggulan Puskesmas Danasari.
Dalam mencapai kinerja, juga mengedepankan aspek kerjasama semua lini, lintas program dan
lintas sector, dengan menyediakan sarana prasarana yang aman, apik dan asri sehingga nyaman
ditempati. Juga ditempuh upaya rujukan pasien maupun specimen, sehingga tercipta pelayanan pasien
yang paripurna dan akhirnya informasi semua kegiatan Puskesmas Danasari dapat diakses oleh pihakpihak yang berkepentingan.
Pendekatan strategi tersebut mencakup kondisi internal dan eksternal yang antara lain sebagai
berikut :
1. Kondisi Internal
a.
Pelayanan
Dari aspek pelayanan, Puskesmas Danasari masih dala proses akreditasi nasional
sehingga setiap kegiatan dan tindakan yang dilaksanakan berasarkan pada Standar Prosedur
Operasional (SPO) yang telah disusun dan ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. Seua pelayanan
sudah terdokumentasi dengan baik, pelayanan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, lama
pelayanan juga sudah sesuai dengan standar. Selain itu, berdasarkan hasil survey IKM,
pelayanan di Puskesmas Danasari sudah cukup. Namun demikian masih ada beberapa hal
yang perlu dibenahi yaitu promosi pelayanan yang masih kurang serta pelayanan laboratorium
yang masih terbatas.
b.
35
Sarana Prasarana
Dalam mencapai target kinerja, Puskesmas dilengkapi dengan sarana-prasarana yang
mencukupi, terutama untuk alat medis. Selain itu, Puskesmas Danasari juga sudah dilengkapi
dengan beberapa sarana prasarana penunjang seperti simpus, SPO, sarana transportasi
(pusling dan motor) yang dapat memperlancar kegiatan pelayanan. Keandalan dan keamanan
sarana-prasarana yang ada sangat mendukung dalam kinerja Puskesmas.
Hambatan yang ada adalah masih minimnya alat dan perlengkapan laboratorium, serta
sarana prasarana penunjang lainnya yang belum memadai, seperti belum adanya ruang
pertemuan, ruang pendaftaran yang masih terbuka, jumlah ruang pelayanan yang masih
kurang, perlengkapan kantor yang kurang memadai, sarana penunjang lain yang belum lengkap
seperti mushola, kantin, lahan parkir, dan gudang.
d.
Keuangan
Bahwa operasional Puskesmas memerlukan dana yang besar untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan pembelian obat, bahan medis habis pakai, jasa pelayanan, bahan
makan pasien, operasional kendaraan, pemeliharaan, gaji karyawan dan lain sebagainya.
Pendanaan di Puskesmas berasal dari subsidi pemerintah dan pendapatan Puskesmas.
Oleh sebab itu pengelolaan keuangan terbentur
Permendagri
Dalam aturan Menteri Dalam Negeri khususnya dalam penatausahaan keuangan,
semua pengeluaran belanja berdasarkan program dan kegiatan. Dalam format aturan
tersebut, bisa dimungkinkan penambahan program dan kegiatan berdasarkan kewenangan
dan kemampuan daerah. Namun dalam kenyataannya, pemerintah daerah sangat restriksi
dengan program dan kegiatan yang sudah ada di Permendagri. Dengan demikian banyak
program dan kegiatan upaya kesehatan perorangan yang tidak bisa masuk dalam
penganggaran.
Hal ini menyulitkan manajemen dalam penganggaran belanja, contoh konkrit adalah
belanja untuk jasa pelayanan, sampai saat ini belum ada aturan, format baku atau kode
36
disampaikan
secara
berkala
kepada
menteri/piminan
kementrian atau lembaga. Sesuai dengan pasal 26 ayat (2) PP 23 Tahun 2005 akuntansi
dan laporan keuangan BLU diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK). Hal ini menjadi masalah ketika laporan tersebut dikonsolidasikan dengan Laporan
Keuangan Kementerian/Lembaga/SKPD/pemerintah daerah yang menggunakan Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP).
Permasalahan lain timbul ketika satuan kerja tersebut menerima dana dari APBN
seperti pada kasus Puskesmas sebagai BLU yang mendapat dana dari APBN/APBD.
Selain sebagai BLU juga berfungsi sebagai satker yang wajib menyusun Laporan
Keuangan tahunan atas dana APBN/APBD yang diterima sesuai dengan Sistem Akuntansi
dimana Laporan Keuangannya disebut Laporan Keuangan BLU.
37
b.
c.
38
d.
e.
f.
39
1)
Pertumbuhan Ekonomi
Perbaikan kondisi ekonomi makro selama beberapa tahun terakhir diperkirakan
akan tetap berlangsung meskipun dihadapkan pada tantangan yang berat di sektor
eksternal terutama dari tingginya harga minyak dan melambatnya pertumbuhan ekonomi
dunia.
Dalam enam tahun terakhir (2008-2013), perekonomian nasional mampu tumbuh
dengan cukup kuat dengan rata rata pertumbuhan sebesar 5,85 persen. Pada tahun 2008
ekonomi Indonesia tumbuh 6,0 persendengan dorongan dari permintaan domestic yang
cukup tinggi. Namun pada tahun 2009 perekonomian nasional mengalami perlambatan
yang cukup signifikan akibat dampak krisis global yang mempengaruhi sisi eksternal,
dengan kontraksi ekspor-impor karena menurunnya pertumbuhan ekonomi dan volume
perdagangan dunia sehinggahanya tumbuh 4,6 persen. Akan tetapi pada tahun-tahun
berikutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh meningkat dan stabil,
bahkan pertumbuhan ekonomi berada di atas 6,0 persenuntuk tahun 2010 hingga tahun
2012, dan sempat mengalami penurunan sedikit pada tahun 2013.
Bahwa kondisi ekonomi yang terus membaik ini, tidak diikuti oleh penurunan
inflasi, sehingga dimungkinkan adanya kenaikan harga-harga dasar, serta adanya
kebutuhan kebutuhan masyarakat secara nasional semisal kebutuhan pendidikan,
sandang, pangan dan perumahan yang semakin meningkat, maka dimungkinkan alokasi
konsumsi kesehatan penduduk menurun, dan harga-harga yang semakin naik akan
menyebabkan meningginya unit cost layanan kesehatan.
2)
Tingkat Inflasi
Stabilitas makroekonomi Indonesia untuk 5 tahun terakhir memang tergolong baik.
Kondisi makro ekonomi suatu negara bisa dilihat dari beberapa indikator makro ekonomi
yang diantaranya tingkat inflasi dan nilai tukar mata uang.
Laju inflasi pada Januari 2013 tercatat sebesar 1,03 persen, yang merupakan
angka tertinggi sejak 2009. Inflasi pada bulan ini cukup tinggi dibandingkan bulan yang
sama dalam empat tahun terakhir. Gambaran inflasi Indonesia tahun 2005 s/d 2013
adalah sebagai berikut:
Grafik 2.1 Laju Inflasi tahun 2005-2013
40
Harga BBM
Dalam Industri Kesehatan, Harga Bahan Bakar Minyak Mentah Dunia sangat
mempengaruhi operasional dan pemeliharaan Puskesmas. Hampir semua bahan dasar
untuk operasional Puskesmas dipengaruhi oleh harga BBM.
Dampak dari kenaikan harga BBM tersebut bagi Puskesmas sangat membebani
dan menurunkan potensi kapasitas produksi layanan, karena kebanyakan Puskesmas
pemerintah diserbu oleh pelanggan terdampak, yang nota bene adalah pembengkakan
cost layanan.
5)
41
keuangan daerah yang menghasilkan laporan bagi berbagai pihak yang berkepentingan.
Peraturan Daerah
a) Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi keuangan daerah adalah merupakan prinsip, dasar,
konvensi, aturan dan praktik yang diterapkan dalam rangka penyusunan dan
penyajian laporan keuangan daerah. Kebijakan akuntansi ini digunakan sebagai
dasar dalam pengakuan, pengukuran, dan pelaporan atas aset, kewajiban, ekuitas,
pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta pelaporan keuangan daerah.
Laporan keuangan daerah (termasuk laporan keuangan SKPD) merupakan
laporan pertanggungjawaban bupati (kepala SKPD) atas kegiatan keuangan dan
sumberdaya ekonomis yang dipercayaka serta menunjukkan posisi keuangan yang
sesuai dengan kebijakan akuntansi keuangan daerah
Dalam peraturan pengelolaan keuangan dan sistem akuntansi yang
diterapkan. Sistim pencatatan keuangan berdasarkan akrual (acrual base) yaitu
asumsi akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lain pada saat
kejadian, bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar dan dicatat
dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode
yang bersangkutan.
Sedangkan entitas pelaporan adalah pemerintah daerah Sleman dan seluruh
SKPD yang menurut peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan termasuk Puskesmas Danasari.
Dalam kebijakan akuntansi keuangan Daerah Kabupaten Tegal, laporan
keuangan yang pokok terdiri dari :
(1) Laporan Realisasi Anggaran
Yaitu laporan realisasi anggaran yang menyajikan iktisar sumber, alokasi, dan
pemakaian sumberdaya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah daerah, yang
menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam suatu
periode pelaporan.
42
(2) Neraca
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan mengenai
aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu
(3) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai
sumber, penggunaan, dan perubahan kas selama satu periode akuntansi serta
saldo kas pada tanggal pelaporan.
(4) Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan alata laporan keuangan meliputi pejelasan naratif atau rincian dari
angka yang tertera dalam realisasi anggaran, neraca dan laporan arus kas.
Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di Kabupaten Tegal adalah anggapan
yang diterima sebagai suatu kebenaran tanpa dibuktikan agar kebijakan akuntansi dapat
diterapkan. Sejalan dengan itu, asumsi dasar yang diterapkan di Puskesmas Danasari
meliputi :
1) Subsidi Pemerintah untuk belanja Operasonal Puskesmas
Dalam Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Kesehatan dan Retribusi Pelayanan Kesehatan, pada pasal 43 ayat (2) dinyatakan
bahwa Dana yang berasal dari retribusi pelayanan kesehatan dapat digunakan untuk
membiayai kegiatan operasional, jasa sarana, jasa pelayanan, pembinaan manajemen
pelayanan kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, pembinaan pelayanan
kesehatan dan kegiatan lain yang diperlukan. Pada kenyataannya subsidi yang
diterima oleh Puskesmas hanya gaji pegawai, yang jelas-jelas merupakan limpahan
wewenang dari pemerintah Pusat, artinya gaji pegawai bukan merupakan subsidi, tapi
sudah merupakan hak dari Puskesmas.
Dengan diberlakukannya otonomi daerah maka pengelolaan anggaran di
daerah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah sepenuhnya, pemerintah pusat
hanya memberikan alokasi dana dalam bentuk dana alokasi umum (DAU) yang harus
diterima daerah untuk diatur , diolah,dan dikelola sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi daerah.
Dengan berlakunya otonomi maka subsidi dari pemerintah pusat yang diterima
selama ini tidak akan ada lagi dan selanjutnya menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah, dengan menggunakan DAU yang diterima.
Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk mengevaluasi dasar dan jumlah
subsidi yang diberikan bagi Puskesmas, apabila subsidi Pemerintah Daerah tidak
mencukupi, maka tidak ada jalan lain bagi Puskesmas selain melakukan evaluasi
terhadap struktur tarif yang ada. Hal ini harus dilakukan dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan Puskesmas agar lebih maksimal.
2) Tarif Retribusi
Tarif retribusi pelayanan kesehatan Puskesmas Danasari yang berlaku saat ini,
dibuat dan ditetapkan sejak tahun 2011, Peraturan yang mendasarinya adalah
Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kesehatan dan
Retribusi Pelayanan Kesehatan
Struktur tarif di Puskesmas yang dapat untuk mengatasi keterbatasan subsidi
dan harga pasaran yang berlaku adalah dengan pendekatan unit cost, yaitu
RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014
43
Volume Pelayanan
Asumsi volume pelayanan utama di Puskesmas Danasari adalah mencakup
kurang lebih 6,87% dari jumlah penduduk kecamatan Bojong atau 0,37% dari jumlah
penduduk Kabupaten Tegal. Asumsi jumlah penduduk Kabupaten Tegal yang bermasalah
kesehatan diperkirakan sebanyak 15% dari total jumlah penduduk.
Dari asumsi tersebut, secara kuantitative minimal ada 3.502 jumlah kunjungan ke
Puskesmas. Dari jumlah kunjungan, diprediksikan 81,3% dari rawat jalan BP Umum, 8,4%
dari BP Gigi, dan Laborat 5,3% dan sisanya dari pelayanan lainnya
2)
Inovasi Pelayanan
Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, serta memenuhi kebutuhan
kesehatan masyarakat, ada beberapa inovasi pelayanan misalnya:
a)
Rujukan pasien dari BP Umum, KIA, BP Gigi untuk diperiksa lebih lanjut di
Laboratorium apabila terdapat indikasi medis dalam rangka untuk menegakkan
diagnosa penyakit.
b)
Konseling gizi, baik untuk pasien yang dirujuk dari BP Umum, KIA, BP Gigi,
posyandu, maupun caten, ataupun dari masyarakat yang memang membutuhkan
konsultasi gizi.
Konseling kesehatan lingkungan, baik untuk pasien yang dirujuk dari BP Umum,
KIA, terutama bagi pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan, ataupun
dari masyarakat yang memang membutuhkan konsultasi kesehatan lingkungan.
c)
d)
e)
f)
g)
h)
44
i)
j)
k)
Mengembangkan pelayanan KIA, misalnya: pelatihan senam bumil melalui kelas ibu,
pengawalan bumil resti.
3)
Total Pendapatan
Dalam rencana strategik ini, total pendapatan Puskesmas Danasari berasal dari
Pendapatan fungsional, dan subsidi dari pemerintah daerah serta dari pemerintah pusat.
Total pendapatan fungsional dikelola langsung oleh Puskesmas tanpa harus setor ke kas
pemerintah daerah, dan hanya dalam bentuk laporan keuangan saja. Pendapatan dari
Pemerintah Daerah adalah berupa subsidi operasional, belanja tidak langsung (gaji
pegawai Negeri) dan investasi, sedangkan pendapatan dari Pemerintah Pusat sebagai
pendapatan untuk operasional dan Investasi.
4)
Total Biaya
Total biaya berupa biaya operasional, dan biaya investasi. Biaya operasional
berupa biaya pegawai, dan biaya belanja barang dan jasa. Biaya investasi adalah biaya
untuk pembelian sarana prasarana, serta pengembangan.
Total pendapatan fungsional Puskesmas Danasari dipakai untuk biaya pegawai
dan biaya belanja barang dan jasa. Sedangkan sisa lebih anggaran dipakai untuk biaya
operasional Puskesmas tahun selanjutnya.
5)
Total Output
Total output dari kegiatan BLUD Puskesmas Danasari yaitu, 100 % pasien gakin
terlayani; pendapatan fungsional naik rata-rata 5 % per tahun, kunjungan meningkat 5% per
tahun.
6)
Unit Cost
Tarif per jenis layanan disesuaikan dengan analisis unit cost, dengan menerapkan
subsidi silang. Unit cost disusun setiap tahun dan dipakai dasar untuk tarif pelayanan tahun
berikutnya. Prinsip analisis unit cost memakai sistim ABC (Activity Based Costing), dengan
harga dasar berlaku pada tahun penyusunan ditambah inflasi, dan margin yang diharapkan.
Non Keuangan
Berikut ini adalah pencapaian kinerja non keuangan tahun 2014 ( s/d bulan Agustus tahun
2014) dan target tahun 2015:
Tabel Kinerja Non Keuangan tahun 2014 dan target 2015
Uraian Unit/Kode/Program/Kegiatan/Akun
TA 2014
TA 2015
45
Pendapatan
Unit Pelayanan
Program Jaminan Kesehatan Nasional
Kegiatan Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana
Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Pada
Puskesmas Danasari
A. Kapitasi JKN
1.
Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) Pada Puskesmas Danasari
Total kapitasi JKN
Unit Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas
Program Pelayanan Kesehatan Dasar di
Puskesmas
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar di
Puskesmas
A. Pendapatan BLU Pelayanan Kesehatan Dasar
1. Tindakan Umum
2. Tindakan Perawatan
3. Tindakan Gigi
4. Pelayanan KB
5. Pemeriksaan Laboratorium
6. KIR Kesehatan
Realisasi /
Prognosa
Target
Target
13.616
1892
13,89
14.123
13.616
1892
13,89
14.123
18
41
70
263
193
101
14
31
54
214
152
79
77,78
75,6
77,14
81,37
78,76
78,2
19
43
74
276
203
106
46
Kode
TA 2014
Uraian Unit/Kode/Program/Kegiatan/Akun
Pendapatan
I
Unit Pelayanan
1.02 . 16 . 49 Program Jaminan Kesehatan Nasional
Kegiatan Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana
1.02 . 16 . 52 Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Pada
Puskesmas Danasari
A. Pendapatan BLU JKN
1. Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana
Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) Pada Puskesmas Danasari
Total Pendapatan Unit Jaminan Kesehatan
Nasional
Target
TA 2015
Realisasi /
Prognosa
Target
Rp760.171.945 Rp105.619.300
13,89
Rp1.016.808.500
Rp760.171.945 Rp105.619.300
13,89
Rp1.016.808.500
II
Rp615.000
Rp380.000
Rp1.140.000
Rp5.555.000
Rp515.000
Rp285.000
Rp870.000
Rp4.215.000
83,74
75
76,32
75,88
Rp645.000
Rp395.000
Rp1.210.000
Rp5.620.000
5. Pemeriksaan Laboratorium
Rp2.298.000
Rp1.898.000
83
Rp2.534.000
6. KIR Kesehatan
Rp1.130.000
Rp965.000
85,40
Rp1.300.000
Rp11.118.000
Rp8.748.000
78,68
Rp11.704.000
Rp771.289.945
Rp114.367.300
14,83
Rp1.028.512.500
Realisasi sampai dengan bulan September 2014 sebesar Rp114.367.300 atau sekitar
14,83%. Target pendapatan untuk tahun 2015 sebesar Rp1.028.512.500.
b. Realisasi Biaya
1) Realisasi Biaya Berdasarkan Unit layanan
Kode Rekening
Uraian
Volume
Satuan
Harga
satuan
Jumlah
47
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
2
2
2
2
5
5
5
2
2
2
2
2
2
06
11
15
20
5
5
5
5
5
5
5
5
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
23
01
02
03
07
01
02
03
10
11
12
13
19
20
BELANJA LANGSUNG
BELANJA PEGAWAI
Honorarium PNS
Honorarium Non PNS
Uang Lembur
Belanja jasa pelayanan medik
BELANJA BARANG DAN JASA
Belanja Bahan pakai habis
Belanja Bahan/Material
Belanja Jasa Kantor
Belanja Cetak, Penggandaan dan Bahan Kontak
(stimulan)
Belanja Makan dan Minum
Belanja Perjalanan Dinas
Belanja Pemeliharaan Gedung dan
Kendaraan Bermotor
Belanja barang utk diserahkan kepada masy/pihak
ketiga
BELANJA MODAL
Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor
Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor
Belanja Modal Pengadaan komputer
Belanja Modal Pengadaan Mebelair
Belanja modal pengadaan alat kedokteran
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Laboratorium
1.028.512.500
480.460.400
12.630.000
41.265.000
19.842.000
406.723.400
313.173.100
55.480.900
73.000.000
7.800.000
32.017.200
48.350.000
96.810.000
44.375.000
41.300.000
148.919.000
5.373.000
598.500
35.280.200
19.975.300
19.960.000
67.732.000
: Rp. 0,-
: Rp. 0,-
3. Piutang lain-lain
: Rp. 0,-
4. Persediaan
: Rp.13.945.860,-
: Rp.13.945.860,-
b. Aset Tetap.
1. Tanah
Tanah tidak disusutkan, dasar penilaian tanah menggunakan Nilai Jual Objek Pajak
(NJOP) terakhir.
2. Bangunan Gedung
Belum disusutkan, nilai Bangunan Gedung berdasarkan pada harga perolehan bangunan
gedung tahun anggaran berjalan.
3. Peralatan dan Mesin:
RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014
48
Belum disustkan, nilai Peralatan dan Mesin berdasarkan harga perolehan / pembelian
pada saat diperoleh.
4. Aset Tetap Lainnya
Belum disusutkan, nilai Aset Tetap lainnya berdasarkan harga perolehan / pembelian pada
saat diperoleh.
Aset Tetap per 31 Desember 2013 meliputi:
1. Tanah
: Rp.142.050.000,-
- Tanah kantor
: Rp.142.050.000,-
: Rp.979.412.000,-
- Gedung kantor
: Rp.979.412.000,-
: Rp.0,-
- Gedung gudang
: Rp.0,-
: Rp.0,-
: Rp.0,-
: Rp.564.234.500,-
: Rp.182.500.000,-
- Alat bengkel
: Rp.0,-
- Peralatan kantor
: Rp.9.930.000,-
- Perlengkapan kantor
: Rp.102.013.000,-
- Komputer
: Rp.0,-
- Meubelair
: Rp.0,-
- Peralatan dapur
: Rp.0,-
- Alat-alat studio
: Rp.3.525.000,-
- Alat-alat komunikasi
: Rp.0,-
- Alat-alat ukur
: Rp.3.840.000,-
Alat-alat kedokteran
: Rp.185.315.500,-
- Alat-alat laboratorium
: Rp.77.111.000,-
- Alat-alat kesehatan
: Rp.0,-
- Alat-alat farmasi
: Rp.0,-
: Rp.0,-
- Jalan
: Rp.0,-
- Jaringan air
: Rp.0,-
: Rp.0,-
: Rp.0,-
: Rp.0,-
: Rp.0,-
: Rp.1.685.781.500,-
49
1. Kewajiban
Kewajiban per 31 Desember 2013 meliputi:
Kewajiban Jangka Pendek : Rp.0,2. Ekuitas dana
Ekuitas dana per 31 Desember 2013 meliputi:
Ekuitas Dana Lancar
: Rp.13.945.860,-
: Rp.1.685.781.500,-
: Rp.1.699.727.360,
50
=(4-3)
1
2013
=(5/3X100)
51
BAB III
PENUTUP
A.
tidak sedikit. Selama tahun 2013 sampai dengan 2014, kebutuhan dana untuk kepentingan akreditasi
bersumber dari dana APBD dan dari dana operasional Puskesmas. Kebutuhan anggaran untuk
kepentingan akreditasi yang masih berlanjut ini
perubahan
organisasi sebagai tujuan bersama dapat tercapai sesuai target yang diharapkan. Informasi
keuangan dan non keuangan yang komprehensif di RBA ini harus senantiasa dikaitkan dengan
Rencana Bisnis Strategis (RSB) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah disusun
sebelumnya.
Agar dalam pelaksanaan RBA tahun 2014 berjalan dengan baik dibutuhkan
perbaikan manajemen, baik dalam tata kelola keuangan, manajemen pengadaan barang dan jasa,
RBA Puskesmas Danasari Tahun 2014
56
serta manajemen pemeliharaan sarana dan prasarana Puskesmas sehingga akan dicapai
efisiensi untuk mencapai tujuan Puskesmas Danasari. Berdasarkan Analisa internal dan eksternal,
Puskesmas Danasari dalam posisi sehat dalam pertumbuhannya sehingga Puskesmas Danasari
dapat
menggunakan seluruh
masuk dalam kompetisi pasar dengan kemampuan dan jenis pelayanan selalu berkembang dari
tahun ke tahun.
Besar harapan akan manfaat dokumen RBA sebagai acuan kegiatan tahun 2014, namun
demikian apabila diperlukan adanya wacana perubahan atau revisi atas dokumen ini, maka
diperlukan diskusi lebih lanjut. Adapun perubahan atau revisi yang apabila diperlukan harus sesuai
dengan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan program pembangunan serta sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi yang berpedoman pada Dokumen Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Danasari
tahun 2015-2019 yang telah ditetapkan.
dr.Maun
57
LAMPIRAN
(Memuat hal-hal yang perlu dilampirkan sebagai data pendukung dalam penyusunan RBA).
58
59
60
61