Anda di halaman 1dari 10

Catherine Hartono

07120120057
CASE: MALNUTRISI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama

: An. B

Umur

: 3 bulan

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Cikupa

Pendidikan Terakhir

: Belum Sekolah

Nama

: Ny. N

Umur

: 36 tahun

Alamat

: Cikupa

Pendidikan Terakhir

: Sekolah Dasar

Pekerjaan

: Membuka warung

Nama

: Bp. U

Umur

: 38 tahun

Alamat

: Cikupa

Pendidikan Terakhir

: Sekolah Menengah Pertama

Pekerjaan

: Buruh

II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu pasien di Puskesmas Cikupa
pada hari Kamis, 5 Maret 2015.

Keluhan Utama: Bayi tampak kurus sejak lahir


Keluhan Tambahan: Lemas, dan jarang bergerak

Riwayat Penyakit Sekarang


Ibu pasien membawa pasien ke puskesmas dengan keluhan berat badan pasien
terlihat menurun sejak lahir. Ibu melihat bahwa pasien tampak lemas, jarang
bergerak, jarang menangis, dan sering tidur. Pasien jarang sekali menangis dan
apabila menangis pasien tidak menangis kencang seperti bayi pada biasanya,
hanya terdengar suara yang kecil. Ibu memberikan ASI kepada pasien hanya 1 hari
1 kali dan hanya sebentar karena harus menjaga warung. Saat minum ASI, ibu dari
pasien mengatakan bahwa pasien minum dengan banyak, namun semakin lama
An.R menyedot semakin lemah. Kesibukan yang dialami oleh Ny.A menyebabkan
pasien jarang mendapatkan vitamin di posyandu.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah mengalami seperti ini sebelumnya, dan pasien belum pernah
terkena sakit sejak lahir.
Riwayat imunisasi pasien lengkap.
Saat lahir: Hepatitis B dan polio
1 bulan: Polio
2 bulan: BCG
Riwayat antenatal care baik karena ibu tiap bulan ke bidan untuk berkonsultasi.

Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien adalah anak pertama.

Tidak ada riwayat tuberkulosis, darah tinggi, kencing manis, ataupun penyakit
jantung lainnya di keluarga pasien.

Riwayat Penggunaan Obat


Pasien tidak diberikan obat apapun sejak lahir

Riwayat Lainnya
Keluarga pasien tidak mengonsumsi minuman-minuman beralkohol dan merokok.
Ibu pasien tidak memakan daging mentah, tidak ada pendarahan atau keputihan,
dan tidak pernah sakit selama kehamilan.

Riwayat Kelahiran
Riwayat Obstetri : G1P1A0
Persalinan : Rumah persalinan
Penolong persalinan

: Bidan

Cara Persalinan

: Spontan Pervaginam

Masa gestasi

: 37 minggu

Ketuban Pecah

: Saat lahir

Waktu Kelahiran

: 16.30 WIB

Berat Badan Lahir : 3300 g


Panjang Badan Lahir

: 49 cm

Lingkar Kepala

: 36 cm

Keterangan

: Bayi tidak biru, langsung menangis, bergerak aktif

II. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan Umum

: Pasien terlihat lemas

Kesadaran

: Compos Mentis

Berat Badan

: 2700 g

Tinggi Badan

: 53 cm

Z - score Weight for age

: -3

Z - score Length for age

: -3

Tanda Tanda Vital


Kecepatan Nadi

: 98 x / menit

Nadi cukup isi, dan simetris kiri dan kanan


Laju Napas

: 20 x / menit

Suhu

: 37.5oC

Kepala
Tidak ada bekas luka, massa, atau diskolorasi
Ubun-ubun terbuka dengan ubun-ubun cekung
Mata

: Konjungtiva Anemis : ( - / - )

Sklera Ikterik

:(-/-)

Pupil

: Bulat

Hidung

: Simetris, tidak ada deviasi septum, tidak ada sekret

Telinga

: Simetris, tidak ada sekret

Mulut

: Faring tidak hiperemis

Leher
KGB tidak teraba, tidak ada deviasi trakea

Toraks
Inspeksi

: Bentuk toraks normal


Tidak ada diskolorasi, tidak ada massa, tidak ada bekas luka
Gerakan nafas dada simetris secara statis maupun dinamis
Perkembangan dada simetris

Auskultasi

: Suara nafas vesikuler, tidak ada wheezing atau ronchi


Bunyi jantung S1/S2 reguler, tidak ada suara tambahan

Abdomen
Inspeksi

: Datar, terlihat tulang rusuk


Tidak ada bekas luka, bekas operasi, caput medusae atau massa

Auskultasi
Palpasi

: Suara bising usus normal


: Tidak ada tahanan

Tidak teraba masa


Hepar dan lien tidak teraba (Tidak ada pembesaran)
Perkusi

: Timpani pada 9 regio abdomen

Pemeriksaan Lainnya
Pemeriksaan genitalia tidak dilakukan
Ekstremitas : Tidak ada clubbing finger, akral hangat
Kulit : Tidak kebiruan

III. RENCANA PEMERIKSAAN LANJUTAN


Tidak ada pemeriksaan lanjutan
IV. DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja: Malnutrisi bentuk Marasmus
Status gizi buruk karena apabila berat dan tingginya dibandingin dengan chart dari
WHO, pasien berada di z score -3 ditambah dengan pasien kurang mendapatkan ASI
diakibatkan kesibukan dari Ibu. Selain itu dapat dilihat adanya penipisan jaringan
sub kutan.

Diagnosis Banding: Malnutrisi bentuk Kwarshiorkor


Diagnosis banding ini dapat disingkirkan karena tidak terdapat ascites atau edema,
dan dapat
disingkarkan lebih lanjut lagi karena hilangnya lemak subkutan sangat terlihat pada
pasien ini.

V. RENCANA TATA LAKSANA


Tata laksana pada pasien ini hanyalah edukasi kepada Ibu pasien bahwa menyusui
itu sangat penting karena ini adalah makanan yang mengandung semua nutrisi
yang diperlukan bayi selama 6 bulan pertama dan menyusui membantu bayi
melawan penyakit dan infeksi selain itu menyusui juga menguntungkan bagi Ibu
karena tidak perlu mengeluarkan biaya, dan akan membuat suatu ikatan ibu dan
anak yang kuat. Menyusui bayi biasanya perlu 8 - 12 kali dalam sehari dan
janganlah mengganti ASI menjadi susu formula selagi ibu bisa menyusui. Cara ibu
mengetahui bahwa anaknya cukup mendapatkan ASI adalah anaknya akan melepas
sendiri dari payudara ibu dan terlihat lebih senang dengan pembuangan air besat
yang baik. Kurangnya durasi menyusui dan frekuensi menyusui dapat menyebabkan
anak malnutrisi karena tidak mendapatkan gizi yang cukup.

VI. RESUME
Ny.A membawa anaknya ke puskesmas dengan keluhan utama bayi tampak kurus
dari sejak lahir dan bayi nya jarang bergerak dan terlihat lemas. Pasien juga jarang
menangis, kalaupun menangis pasien mengeluarkan suara yang sangat kecil.
Terlihat masalah pada ibu ini yaitu kurangnya waktu untuk mengurus anak maka
pemberian ASI juga tidak adekuat, selain itu pasien juga kurang mendapatkan
vitamin A di posyandu. Imunisasi pasien lengkap dan tidak ada riwayat keluarga
yang signifikan. Selama kehamilan ibu nya baik-baik saja tidak ada pendarahan
atau keputihan atau komplikasi lainnya. Setiap bulan ibu datang untuk berkonsultasi
dengan bidan. Saat tinggi dan berat pasien dibandingi dengan grafik WHO, pasien
berstatus gizi buruk dengan z score - 3.

VII. TINJAUAN PUSTAKA


Malnutrisi adalah kondisi dimana nutrisi yang diperlukan tidak cukup. Ada beberapa
faktor yang dapat menyebabkan malnutrisi seperti infeksi berulang, diet yang tidak
cukup. Bayi dan anak kecil adalah faktor risiko yang tinggi untuk malnutrisi karena
keperluan nutrisi yang tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Ibu hamil

yang malnutrisi akan melahirkan bayi berat badan lahir rendah dimana bayi ini akan
lebih susah bertumbuh. Ada 2 jenis malnutrisi yaitu: Kekurangan protein dengan
relatif kelebihan energi akan menyebabkan kwashiorkor primer, sedangkan
kekurangan keduanya protein dan energi dalam waktu yang cukup lama akan
menyebab kan marasmus.
Manifestasi klinis untuk marasmus ditandai dengan:
- Berat badan yang sangat rendah dibanding umur
- Hilangnya lemak subkutan
- Muscle wasting
- Tidak ada edema
Manifestasi klinis untuk kwashiorkor ditandai dengan:
- Edema
- Berat badan yang rendah
- Ada atrofi otot
- Perubahan warna rambut
- Biasanya didahului infeksi

Tatalaksana Malnutrisi ada 4 fase:


Fase Stabilisasi : Fase awal Tindakan segara (atasi dan mencegah hipoglikemia,
hipotermi dan dehidrasi), keterlambatan akan berakibat kematian. Pemberian
cairan, energi & protein ditingkatkan secara bertahap untuk menghindari overload
gagal jantung. Berlangsung 1-2 hari dan dapat berlanjut sampai 1 minggu (sesuai
kondisi klinis anak)
Fase Transisi : Masa peralihan (dari stabilisasi ke rehabilitasi) Peningkatan jumlah
cairan dan

konsistensi formula dilakukan perlahan-lahan agar sel-sel usus beradaptasi.


Berlangsung 1 minggu (umumnya)
Fase Rehabilitasi : Pemberian makan untuk tumbuh kejar Energi dan protein
ditingkatkan sesuai kemampuan. Berlangsung 2-4 minggu (umumnya)
Fase Tindak lanjut : Setelah anak dipulangkan dari RS/Puskesmas/Panti Pemulihan,
Gizi Makanan tumbuh kejar (Makanan keluarga dan PMT Pemulihan) Berlangsung
sampai 4-5 bulan.

Daftar Pustaka
1. Australian Breastfeeding Association. Breastfeeding FAQS. 2014. Available from:
https://
www.breastfeeding.asn.au/bf-info/your-baby-arrives/breastfeeding-faqs
2. World Health Organization. Malnutrition. 2005. Available from:
http://www.who.int/quantifying_ehimpacts/
publications/MalnutritionEBD12.pdf
3. Food and Agriculture Organization. Human Nutrition in the Developing World.
Available from: http://
www.who.int/quantifying_ehimpacts/publications/MalnutritionEBD12.pdf

Anda mungkin juga menyukai