Anda di halaman 1dari 10

MAAG

I.

PENDAHULUAN
Gastritis atau yang umum dikenal dengan sebutanmaagadalah penyakit yang
sering terjadi di masyarakat, namunpenyakit ini sering diremehkan dan disepelekan oleh
penderitanya. Pada kenyataannya, penyakit gastritis tidak bisa diremehkan. Gastritis
adalah penyakit pencernaan pada lambung yang dikarenakan oleh produksi asam lambung
yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan inflamasi atau peradangan dari mukosa lambung.
Penderitanya akan merasa perutnya perih dan mulas di daerah sekitar ulu hati. Jika hal ini
dibiarkan dan diabaikan berlarut-larut maka akan memicu erosi mukosa lambung. Dalam
beberapa kasus gastritis dapat menyebabkan bisul (ulkus) pada lambung dan peningkatan
kanker perut.
Pada tahun 2004 penyakit gastritis menempati urutan kesembilan dari 50 peringkat
utama pasien rawat jalan di rumah sakit seluruh Indonesia dengan jumlah kasus 218.500
Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5-6 tahun terakhir dan menyerang
laki-laki lebih banyak daripada wanita. Laki-laki lebih banyak mengalami gastritis karena
kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok. Faktor-faktor lain yang berkaitan dengan
sakit maag antara lain adalah riwayat keluarga yang menderita sakit maag, kurangnya

II.

daya mengatasi atau adaptasi yang buruk terhadap stress (Made, 2012).
PEMBAHASAN
2.1.
Definisi Maag
Gastritis atau sering disebut maag adalah penyakit yang disebabkan oleh
adanya asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga
mengakibatkan inflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau
nyeri pada hulu hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas.
Mekanisme kerusakan lambung diakibatkan oleh ketidakseimbangan faktor-faktor
pencernaan seperti asam lambung dan pepsin dengan produksi mucus bikarbonat
aliran darah (Made, 2012). Penyakit maag ada dua yaitu :
a. Penyakit maag akut adalah kerusakan yang terjadi pada dinding lambung, yang
disebabkan oleh berlebihnya produksi asam lambung sesaat atau akibat
makanan yang merangsang terlalu banyak.
b. Penyakit maag kronis adalah pembengkakan atau radang pada dinding
2.2.

lambung,luka sampai berdarah (Departemen Kesehatan, 2006).


Patofisiologi Maag
1

Patofisiologi dasar dari gastritis adalah gangguan keseimbangan factor


agresif (asam lambung dan pepsin) dan factor defensif (ketahanan mukosa).
Penggunaan aspirin atau obat anti inflamasi non steroid (AINS) lainnya, obatobatan kortikosteroid, penyalahgunaan alkohol, menelan substansi erosif,
merokok, atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut dapat mengancam ketahanan
mukosa lambung. Gastritis dapat menimbulkan gejala berupa nyeri, sakit, atau
ketidaknyamanan yang terpusat pada perut bagian atas.
Gaster memiliki lapisan epitel mukosa yang secara konstan terpapar oleh
berbagai faktor endogen yang dapat mempengaruhi integritas mukosanya, seperti
asam lambung, pepsinogen / pepsin dan garam empedu. Sedangkan factor
eksogennya adalah obat-obatan, alcohol dan bakteri yang dapat merusak integritas
epitel mukosa lambung, misalnya Helicobacter pylori. Oleh karena itu, gaster
memiliki dua faktor yang sangat melindungi integritas mukosanya, yaitu factor
defensive dan faktor agresif. Faktor defensif meliputi produksi mukus yang
didalamnya terdapat prostaglandin yang memiliki peran penting baik dalam
mempertahankan maupun menjaga integritas mukosa lambung, kemudian sel-sel
epitel yang bekerja mentransport ion untuk memelihara pH intraseluler dan
produksi asam bikarbonat serta sistem mikrovaskuler yang ada dilapisan sub
epithelial sebagai komponen utama yang menyediakan ion HCO3- sebagai penetral
asam lambung dan memberikan suplai mikronutrien dan oksigenasi yang
kuatsaatmenghilangkanefektoksikmetabolik

yang

merusakmukosalambung.

Gastritis
terjadisebagaiakibatdari mekanismepelindunginihilangataurusak, sehinggadindingl
ambungtidakmemilikipelindungterhadapasam lambung (Alexandrio, 2012).
Faktor Resiko Maag
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan produksi asam lambung berlebihan

2.3.

dapat terjadi karena:


1. Efek dari pemakaian obat-obatan tertentu secara terus-menerus (aspirin,
2.
3.
4.
5.
6.

ibuprofen, naproxen).
Pemakaian zat-zat kimia seperti kokain.
Radiasi atau kemoterapi.
Meningkatnya cairan asam lambung.
Konsumsi alkohol.
Terlalu banyak makan atau terlalu banyak mengkonsumsi makanan panas dan

pedas.
7. Merokok (penggunaan tembakau).
2

8. Kopi dan minuman lain yang mengandung kafein.


9. Kecemasan dan tingkat stress yang tinggi
10. Pola makan yang tidak teratur
(Wibowo J, 2012)
2.4.
1.
2.
3.
4.
5.

Gejala Klinis Maag


Nyeri serta rasa panas pada ulu hati dan dada
Mual disertai muntah dan perut kembung
Kram perut
Nafsu makan menurun.
Sering bersendawa.

(Ratu A dan Adwan M. 2013)


Pengobatan Maag
2.5.1. Terapi Farmakologi
2.5.1.1.
Antasida (Antacid)
Menurut bahasa, Antasida terdiri dari dua kata anti berarti

2.5.

lawan dan acid berarti asam. Sesuai dengan namanya golongan


obat ini berfungsi untuk melawan atau mengurangi tingkat
keasaman lambung akibat produksi asam lambung berlebih,
diibaratkan bagaikan air dingin yang mengurangi kobaran api.
Antasida adalah senyawa-senyawa basa lemah yang akan
bereaksi jika bertemu dengan asam, dalam hal ini adalah asam
lambung. Saat senyawa basa ini bertemu dengan asam maka akan
terjadi reaksi yang berujung kepada berkurangnya sifat kimia dua
zat yang saling bertemu tersebut, maksudnya senyawa basa akan
terkena dampak dari reaksi asam lambung hingga menjadi netral
sedangkan asam lambung akan berkurang kuantitasnya akibat dari
reaksi dengan senyawa basa.
Termasuk dalam golongan ini adalah mylanta, Antasida
DOEN, Magasida, Magalat, Promag dan lain-lain. Obat dalam
bentuk tablet harus dikunyah sebelum ditelan agar lebih cepat
bereaksi dengan asam lambung.
(Bachtiar,R.2010)
a. Polysilane
Polysilane adalah obat maag yang digunakan untuk
mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan
asam lambung, tukak usus dua belas jari, dengan gejala-gejala
seperti mual, nyeri ulu hati, kembung dan perasaan penuh pada
lambung. Dosis yang diberikan untuk dewasa 1-2 tablet 3-4 kali
3

sehari. Anak-anak 6-12 tahun -1 tablet 3-4 kali sehari,


Dianjurkan di minum 1-2 jam setelah makan dan menjelang
tidur, sebaiknya tablet dikunyah dahulu (ISO Indonesia Volume
46, 2010).
Pemblokir Reseptor H2 (H2 Blocker)
Di dalam tubuh terdapat reseptor H2 yang bertanggung

2.5.1.2.

jawab terhadap pengeluaran getah-getah selaput lendir seperti


selaput lendir mulut, hidung dan saluran cerna termasuk lambung.
Reseptor H2 ini ibarat stop kontak untuk produksi asam lambung.
Pemblokiran sementara terhadap fungsi reseptor H2 ini akan
membantu mengurangi produksi asam lambung sampai 70%.
Tersebut beberapa nama obat yang termasuk ke dalam
golongan ini antara lain adalah Ranitidine, Famotidine, Nizatidine
dan Cimetidine. Obat-obat ini akan memblokir sementara fungsi
reseptor H2 hingga menyebabkan berkurangnya produksi asam
lambung namun, sebagai efek universalnya obat ini juga akan
menyebabkan pengurangan produksi getah selaput lendir lain
seperti yang telah disebutkan sehingga akan ditemui efek samping
berupa mulut kering, mata kering, hidung kering tapi tidak
termasuk kantong kering karena obat ini cukup terjangkau
harganya (Bachtiar R, 2010)
a. Ranitidine
Ranitidine adalah obat yang disebut histamine-2 blockers.
Ranitidine bekerja dengan mengurangi kadar produksi asam
perut.Ranitidine digunakan untuk mengobati dan mencegah
luka pada perut dan pencernaan. Obat ini juga mengobati
kondisi dimana perut memproduksi terlalu banyak asam, seperti
Zollinger-Ellison

syndrome.

Ranitidine

juga

mengobati

gastroesophageal reflux disease (GERD) dan kondisi lain


dimana asam naik dari perut ke dalam esophagus yang
menyebabkan mulas.Efek samping yang terjadiberupa sakit
kepala (dapat menjadi parah), mengantuk, pusing, sulit tidur,
menurunnya kemampuan seksual, bengkak atau rasa kebal pada

payudara (pada laki-laki), mual, muntah, sakit perut, diare atau


konstipasi.
Perintang Pompa Proton
Golongan ini adalah obat maag yang paling potensial dalam

2.5.1.3.

mengurangi produksi asam lambung. Dalam dosis tertentu, obat


ini mampu untuk mengurangi produksi harian asam lambung
sebesar 80% sampai 95%. Sesuai dengan namanya, obat yang
termasuk ke dalam golongan ini bekerja dengan merintangi
pompa proton lambung.
Terdapat beberapa obat yang tersedia untuk penggunaan
klinis

antara

lain

adalah

Omeprazole,

Lansoprazole,

Rabeprazole, Pantoprazole, dan Esomeprazole (Bachtiar. R,


2010)
a. Omeprazole
Omeprazole menghambat sekresi asam lambung
dengan cara berikatan pada pompa H+K+ATPase dan
mengaktifkannya sehingga terjadi pertukaran ion kalium
dan ion hydrogen dalam lumen sel. Omeprazole berikatan
pada enzim ini secara irreversibel, tetapi reseptor-H2 tidak
dipengaruhi.

Secara

klinis,

tidak

terdapat

efek

farmakodinamik yang berarti selain efek obat ini terhadap


sekresi asam. Pemberian melalui oral dari obat ini
menghambat basal dan sekresi asam yang distimulasi oleh
pentagastrin.Dewasa: Tukak duodenum, tukak lambung
dan refluks esofagitis; dosis yang dianjurkan 20 mg
diminum dengan air. Pengobatan diberikan selama 2-4
minggu untuk tukak duodenum, 4-8 minggu untuk tukak
lambung dan refluks esofagitis. Sindroma ZollingerEllison, dosis awal yang dianjurkan 60 mg sekali sehari
atau, jika diperlukan, sampai 120 mg sekali sehari
diminum dengan air. Dosis diatas 80 mg sehari sebaiknya
dalam dosis terbagi dan diberikan 20 120 mg sehari.
Pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati dan pasien

usia lanjut tidak memerlukan dosis penyesuaian (Santoso,


T.B, 2009).
2.5.2. Terapi Non-Farmakologi
1. Atur pola makan
2. Hindari makanan berlemak tinggi yang menghambat pengosongan isi
lambung (cokelat, keju, dan lain-lain).
3. Hindari mengkonsumsi makanan yang menimbulkan gas di lambung
(kol, kubis, kentang, melon, semangka dan lain-lain).
4. Hindari mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas.
5. Hindari minuman dengan kadar kafein, alkohol, dan kurangi rokok.
6. Hindari obat yang mengiritasi dinding lambung.
7. Kelola stres psikis seefisien mungkin.
2.6. KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)
1. Antasida dalam bentuk cairan kental (suspensi) kerjanya lebih cepat
2.
3.
4.
5.
6.

dibandingkanbentuk tablet
Antasida dalam bentuk tablet harus dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan
Obat antasida jangan digunakan bersama dengan obat lain
Beri jarak minimal satu jam untuk minum obat yang lain
Antasida diminum satu jam sebelum makan atau satu jam sesudah makan
Selama menggunakan antasida sebaiknya banyak minum air putih,

tujuannyameminimalkan gangguan pada fungsi saluran pencernaan


7. Tidak dianjurkan bagi penderita yang diet garam natrium
8. Tidak dianjurkan bagi penderita alergi terhadap aluminium, kalsium,
magnesium, simetikon, natrium bikarbonat dan bismut
9. Tidak dianjurkan pemakaian lebih dari dua minggu kecuali atas saran dokter.
10. Obat antasida hanya digunakan apabila telah diketahui bahwa gejala mual,
nyeri lambung.
11. Penggunaan terbaik obat antasida adalah saat gejala timbul sewaktu lambung
kosong dan menjelang tidur malam.
12. Antasida mengganggu absorbsi obat-obat tertentu (misal antibiotik), bila
diminum bersama harus diberi waktu satuataudua jam.
13. Bila setelah dua atau tiga hari gejala tetap ada, hendaknya segera
menghubungi dokter.
14. Bila dosis berlebihan dapat menimbulkan sembelit, wasir, perdarahan anus,
III.

feses padat, mual, dan muntah.


PENUTUP
Gastritisatauseringdisebutmaag adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya
asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan
inflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati.
Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas. Mekanisme kerusakan lambung
6

diakibatkan oleh ketidakseimbangan faktor-faktor pencernaan seperti asam lambung dan


pepsin dengan produksi mukus bikarbonat aliran darah.
Faktor-faktor yang dapatmenimbulkanproduksi asam lambung berlebihan,dapat
terjadi karena efek dari pemakaian obat-obatan tertentu secara terus-menerus (aspirin,
ibuprofen, naproxen), pemakaian zat-zat kimia seperti kokain, radiasi atau kemoterapi,
meningkatnya cairan asam lambung, konsumsi alkohol, terlalu banyak makan atau terlalu
banyak mengkonsumsi makanan panas dan pedas, merokok (penggunaan tembakau), kopi
dan minuman lain yang mengandung kafein, kecemasan dan tingkat stress yang tinggi,
polamakan yang tidakteratur. Gejalaumumberupanyeri serta rasa panas pada ulu hati dan
dada, mual disertai muntah dan perut kembung, kram perut, nafsu makan menurun, sering
bersendawa.
Pengobatanmaagsecarafarmakologidapatdilakukandenganmemberikanobatgolonga
nantasida (Mylanta, antasida DOEN, Magasida, Magalat, Promag), golongan H2 blocker
(Ranitidine, Famotidine, Nizatidine, dan Cimetidine), golonganperintangpompa proton
(Omeprazole,

Lansoprazole,

Rabeprazole,

Pantoprazole

dan

Esomeprazole).

Sedangkanpengobatanmaag non farmakologidilakukandengan atur pola makan, hindari


makanan berlemak tinggi yang menghambat pengosongan isi lambung (cokelat, keju, dan
lain-lain), hindari mengkonsumsi makanan yang menimbulkan gas di lambung (kol,
kubis, kentang, melon, semangka dan lain-lain), hindari mengkonsumsi makanan yang
terlalu pedas, hindari minuman dengan kadar kafein, alkohol, dan kurangi rokok, hindari
obat yang mengiritasi dinding lambung, kelola stress psikis seefisien mungkin.
IV.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. ISO Indonesia Volume 46 2011-2012. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan
Alexandrio. 2012. EtiologidanPenanganan Gastritis/ Maag. Infect. Dis. [cited 2015
Mar.19].

Available

from:

URL:

http://alexandrio-

galung.blogspot.com/2012/09/etiologi-dan-penanganan-gastritis-maag.html
Bachtiar, R. 2010. ObatMaag. Infect. Dis. [cited 2015 Mar.19]. Available from:
URL:http://ricobachtiar.wordpress.com/category/farmakologi/
Departemen Kesehatan.2006. Pedoman Penggunaan Obat Bebas Dan Obat Bebas
terbatas.Jakarta :Direktorat Bina Farmasi Komonitas Dan Klinik.

Made. 2012. Asuhan Keperawatan Gastritis. Infect. Dis. [cited 2015 Mar.19]. Available
from:URL:http://made-m-p-fkp11.web.unair.ac.id/artikel_detail-63376Keperawatan%20Pencernaan-Asuhan%20Keperawatan%20Gastritis.html
Ratu A dan Adwan M. 2013. Penyakit Hati, Lambung, Usus dan Ambeien. Edisi Pertama.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Santoso, T.B. 2009. Omeprazole 20 mg. Infect. Dis. [cited 2015 Mar 21]. Available from:
URL:http://health.detik.com/read/2009/08/06/161427/1178701/769/omeprazole20-mg
Wibowo, J. 2012. PenyakitMaag. Infect. Dis. [cited 2015 Mar 21]. Available from: URL:
http://penyakitmaag.com/penyakit-maag.html

V.

LAMPIRAN
V.1.
Kasus :
W:
Pasienlaki-lakibernama Widi, yang berumur 20 tahun datang ke Apotek
Kimia Farma 66 Pattimura dengankeluhanbahwadiamengalami rasa perih
di sekitarlambungdanmerasamualinginmuntah.
H:
Gejala yang WidialamiinisejaktadipagikarenasemalamAgustidakmakan.
A:
Iahanyamembuat air gulauntukmengurangiperutkembungtersebut.
M:
Belummelakukanpengobatanapapun.
Seorangpasienlaki-lakibernama Widi, yang berumur 20 tahun datang keApotek
Kimia Farma 66 Pattimura dengankeluhanbahwadiamengalami rasa perih di
sekitarlambungdanmerasamualinginmuntah.

Gejala

yang

WidialamiinisejaktadipagikarenasemalamWiditidakmakan.
PertamanyaWidiberfikirkalauiniadalahgejalaperutkembungsehinggaIahanyamemb
uat

air

gulauntukmengurangiperutkembungtersebut.

Namunsetelahbeberapamenitkemudiandiamerasakanperih
sekitarlambungdanbelummelakukanpengobatan.

di
Dari

gejalatersebutpenulismemberikanobatmaagyaitu
untukmengurangigejala-gejala

yang

berhubungan

gejalaMagasida

dengan

kelebihan

asam

lambung, gastritis, tukak lambung,dengan gejala-gejala seperti mual, nyeri


lambung, nyeri ulu hati.

V.2.

Obat Yang Diberikan Kepada Pasien


Magasida

Gambar 1. Magasida Suspensi


Komposisi :
Aluminium Magnesium Hidroksida Gel kering ................ 461 mg
Simetikon ........................................................................... 50 mg
Cara KerjaObat :
Kombinasialuminiumhidroksidadan

magnesium

hidroksidamerupakanantasida

yang

bekerjamenetralkanasamlambungdanmenginaktifkan

pepsin,

nyerihuluhatiakibatiritasiolehasamlambungdan

pepsin

sehingga

rasa

berkurang.

Disampingituefeklaksatifdari

Magnesium

hidroksidaakanmengurangiefekkonstipasidariAluminiumhidroksida.
Cara Pemakaian :Peroral
Indikasi :
Untukmengurangigejala-gejala
berhubungandengankelebihanasamlambung,
9

gastritis,

yang

tukaklambung,

tukakususduabelasjari,

dengangejala-gejalasepertimual,

nyerilambung,

dannyerihuluhati.
Kontraindikasi :
Jangandiberikanpadapenderitagangguanfungsiginjal
karenadapatmenimbulkanhipermagnesia

yang

(kadar

berat,
magnesium

dalamdarahmeningkat).
Dosis :
Dewasa:
Suspensi: 1-2 sendok takar @ 5 ml, 3-4 kali sehari, 1-2 jam sesudah makan dan
sebelum tidur.
Tablet: 1-2 tablet, 3-4 kali sehari, 1-2 jam sesudah makan dan sebelum tidur.
Anak-anak 6-12 tahun:
Suspensi: - 1 sendok takar @ 5ml, 3-4 kali sehari, 1-2 jam sesudah makan dan
sebelum tidur.
EfekSamping :
Efeksamping yang umumadalahsembelit, diare, mual, muntahdangejalagejalatersebutakanhilangbilapemakaianobatdihentikan.
PeringatandanPerhatian :
Tidakdianjurkandigunakanterus-meneruslebihdariduaminggu,
kecualiataspetunjukdokter.

Bilasedangmenggunakanobattukaklambung

sepertisimetidinatau

antibiotik

tetrasiklin,

harapdiberikandenganselangwaktusatusampaidua
Tidakdianjurkanpemberianpadaanak-anak

lain
jam.

di

bawahenamtahun,

kecualiataspetunjukdokter,
karenabiasanyakurangjelaspenyebabgangguanpenyakitnya.

Hati-

hatipemberianpadapenderita

lama,

diet

fosforrendahdanpemakaian

karenadapatmengurangikadarfosfordalamdarah.
InteraksiObat :
Pemberianbersamasamadengansimetidinatautetrasiklindapatmengurangiabsorpsiobattersebut.
Penyimpanan :
Simpandibawahsuhu 300 C. Kocokdahulusebelumdiminum. Setelahdibuka,
disarankandikonsumsidalamwaktutigabulan.

10

Anda mungkin juga menyukai