Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Menata Ruang:
Menata wadah kehidupan manusia dan makhluk lain agar dapat hidup, menjalankan
kehidupan dan memelihara keberlanjutan kehidupannya
SDM
SDA
SDB
Tata Ruang:
- Pola ruang: alokasi ruang/wadah kegiatan
sesuai kemampuannya/kesesuaiannya
- Struktur ruang: penyediaan infrastruktur
(secara berhirarkhi-efektif efisien- agar
kegiatan dapat berlangsung dengan optimal
Hasil Akhir:
Kesejahteraan Manusia (dan Makhluk Hidup lain)
Merata/berkeadilan
Berkelanjutan
KEGIATAN
(Tergambar dalam PDRB, Guna Ruang)
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia
dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan
hidupnya.(UU 26/2007)
Lahan adalah lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air, vegetasi
dan benda-benda yang ada di atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap
penggunaan lahan (Arsyad, 2006 dalam Mutaali 2012)
Contoh: Kriteria Kawasan Lindung dan Budidaya menurut RTRWN dan PermenPU 41/2007
Jenis Kawasan Lindung
Kriteria Penetapan/Parameter
Hutan Lindung
Hutan dengan jumlah bobot >175 terhadap lereng, jenis tanah, intensitas
hujan, lereng lebih dari 40% , ketinggian di atas 2000 m apl
Kawasan Bergambut
Sempadan Sungai
5 m sebelah luar tanggul sungai, 100 meter dari tepi sungai besar tak
bertanggul diluar permukiman, 50 meter dari tepi anak sungai tak
bertanggul di luar permukiman
Sempadan Pantai
Daratan 100 m dari titik pasang tertinggi sepanjang pantai atau daratan
sepanjang tepian laut yang bentuk dan kondisi fisik
pantainya curam atau terjal
Kriteria Penetapan/Parameter
Lebar paling sedikit 130 (seratus tiga puluh) kali nilai rata-rata perbedaan air
pasang tertinggi dan terendah tahunan, diukur dari garis
air surut terendah ke arah darat
Taman Nasional
memiliki luas yang cukup untuk menjamin pelestarian sumber daya alam hayati
dan ekosistemnya untuk dimanfaatkan bagi kegiatan wisata alam; memiliki daya
tarik alam berupa tumbuhan, satwa dan ekosistemnya yang masih asli serta
formasi geologi yang indah, unik, dan langka; memiliki akses yang baik untuk
keperluan pariwisata
Cagar Budaya
Taman Buru
Kawasan Perlindungan Plasma Nuftah
Kawasan Pengungsian Satwa
Terumbu Karang
Koridor Jenis Satwa /Biota Laut yang dilindungi
Kawasan Unik Batuan/Fosil
Kawasan Unik Bentang Alam
Kawasan Unik Proses Geologi
Rawan Letusan Gunung Api, Rawan Gempa Bumi,
Rawan Gerakan Tanah, Rawan Longsor, Rawan
Tsunami, Rawan Gelombang Pasang, Rawan
Abrasi, Rawan Bajir, Rawan Genangan, Rawan Gas
Beracun,
Kawasan Imbuhan Air
Kriteria Penetapan/Parameter
Kriteria Penetapan
Pertanian subur
Lereng
---------
Sungai
Total Skor
Keterangan
>174
125-174
<125
Tebang Pilih
Tebang pilih atau tebang habis
Sumber:
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 837/KPTS/UM/11/1980 Tentang Kriteria dan Penetapan Kawasan Hutan Lindung
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 683/KPTS/UM/8/1981 Tentang Kriteria dan Penetapan Kawasan Hutan Produksi
Kelerengan
Jenis Tanah
Intensitas Hujan
Keterangan
Kawasan Lindung, termasuk hutan lindung
Kawasan Fungsi penyangga
Kawasan hutan produksi terbatas
Catatan: Informasi lain menyebutkan bahwa Permukiman dapat diadakan pada lahan dengan
kelerengan 0-25%
Kelerengan
Jenis Tanah
Intensitas Hujan
Latosol
` kekuningan
Regosol
Podsolik kuning
`
`
>45% 25-45%
>65%
15-25%
8-15%
RC
AC
LS
LD
RS
AS PS
PD
0-8%
Podsolik merah
8-15%
20 mm/hari hujan
25 mm/hari hujan
`
`
D
`
`
E
Satuan Lahan
RC
RS
AC
AS
Lereng
80
..
60
Jenis Tanah
75
..
15
Curah hujan
20
..
10
Skor Total
175
..
85
...
...
Keterangan
Kawasan Lindung, termasuk hutan lindung
125-174
Kelerengan
Jenis Tanah
Intensitas Hujan
Contoh kasus A
Parameter
Kondisi Lahan
Harkat
Lereng
20%
60
Jenis tanah
Latosol
30
Curah hujan
12 mm/hari hujan
10
Jumlah Harkat
100
Lahan A sesuai untuk hutan produksi bebas yang dapat dikonversi / permukiman
Contoh kasus B
Parameter
Kondisi Lahan
Harkat
Lereng
20%
60
Jenis tanah
Andosol
60
Curah hujan
12 mm/hari hujan
10
Jumlah Harkat
130
Lahan B sesuai untuk hutan produksi terbatas, tidak cocok untuk permukiman
Contoh kasus C
Parameter
Kondisi Lahan
Harkat
Lereng
20%
60
Jenis tanah
Regosol
75
Curah hujan
12 mm/hari hujan
10
Jumlah Harkat
145
Lahan C jika menggunakan jumlah harkat, sesuai untuk hutan produksi terbatas, tapi jika dilihat
dari kriteria bahwa tanah regosol dengan lereng >15% harus dijadikan sebagai kawasan lindung,
maka peruntukan Lahan C sebaiknya adalah kawasan lindung.
Contoh kasus D
Parameter
Kondisi Lahan
Harkat
Lereng
20%
60
Jenis tanah
Andosol
60
Curah hujan
35 mm/hari hujan
50
Jumlah Harkat
170
SOAL LATIHAN:
1.
2.
Latosol
` kekuningan
Regosol
Podsolik kuning
`
`
>45% 25-45%
>65%
15-25%
0-8%
`
`
Podsolik merah
8-15%
20 mm/hari hujan
25 mm/hari hujan
`
D
`
`
E
Jumlah bobot terhadap lereng, jenis tanah dan curah hujan <125
(Lihat SK Menteri Pertanian no 837/1980 dan 683/1981)
Lahan Sesuai
untuk Permukiman
3. Pastikan:
Tersedia sumber air, baik air tanah maupun air yang diolah oleh
penyelenggara dengan jumlah yang cukup. Untuk air PDAM suplai air
60 liter/org/hari - 100 liter/org/hari;
Drainase baik sampai sedang;
Hasil:
Peta Lahan Sesuai untuk Permukiman yang tidak berada di kawasan lindung dan sawah beririgasi teknis
dengan kelerengan <15%.
Sumber: Nusha, Fakultas Geografi, UMS, 2009, Evaluasi kesesuaian lahan untuk
lokasi permukiman diKecamatan selogiri kabupaten wonogiri Propinsi jawa tengah
Data /parameter
Keterangan
Kemiringan Lereng
Sudut lereng: semakin datar lereng semakin mudah dalam penempatan pondasi
bangunan dan semakin rendah biaya pembangunan. Dihitung dari peta topografi
dan survei lapangan.
Kedalaman dan panjang alur: semakin renggang alur sungai semakin kecil resiko
bahaya banjir. Dihitung dari peta topografi dan survei lapangan.
Frekuensi banjir: semakin jarang banjir semakin nyaman untuk bermukim. Survei
lapangan, wawancara dengan penduduk.
Erosi Permukaan
Kenampakan erosi: semakin bebas erosi semakin nyaman untuk bermukim. Survei
lapangan identifikasi ada tidaknya singkapan batuan, alur/parit akibat air
permukaan, kenampakan akar tanaman
Bahaya Longsor
Drainase
Genangan air: tanah lembab tergenang tidak sehat untuk bermukim. Survei
lapangan.
Kekuatan Batuan
Batuan yang kuat akan menopang pondasi bangunan dengan kokoh. Survei
lapangan, test kekuatan batuan dengan pukulan.
Pelapukan Batuan
Batuan sangat lapuk kuang kuat menopang bangunan di atasnya. Survei lapangan,
pengamatan kesegaran batuan.
10
11
Tekstur Tanah
1. Kemiringan lereng
Sudut Lereg
Kriteria
Nilai
0-2
Datar
2-8
Landai
8 - 21
Miring
21 - < 40
Terjal
> 40
Sangat terjal
Nilai
<1
01
24
24
58
5 10
9 15
11 15
> 16
> 15
2. Alur sungai
3. Kerawanan banjir/genangan
Kriteria
Nilai
Kriteria
Nilai
4. Erosi permukaan
5. Kerawanan longsor
Kriteria
Nilai
Kriteria
Nilai
Pengatusan baik
Pengatusan sedang
Pengatusan jelek
6. Drainase/pengatusan
7. Kekuatan batuan
Kriteria
Nilai
Kriteria
Nilai
Batu segar
8. Pelapukan batuan
Kriteria
Nilai
> 1,5
Sangat kuat
1,4 - 1,5
Kuat
1,2 - 1,4
Sedang
1,1, - 1,2
Lemah
<1,1
Sangat lemah
Kriteria
Nilai
<7
Sangat dangkal
7-14
Dangkal
15-25
Sedang
26-50
Dalam
>50
Sangat Dalam
Nilai
Geluh
Geluh berpasir
Geluh berlempung
Lempung berpasir
Lempung, pasir
I (S1,S2)
Harkat
(Jumlah harkat dari seluruh
parameter)
>35
II (S3)
31-35
III (N1,N2)
25-30
=
Jumlah kelas
Sumber: Nusha, Fakultas Geografi, UMS, 2009, Evaluasi kesesuaian lahan untuk
lokasi permukiman diKecamatan selogiri kabupaten wonogiri Propinsi jawa tengah
Contoh Lain Parameter Kesesuaian Lahan untuk Permukiman (pada penelitian lainnya)
Kriteria Kesesuaian Lahan
No
Parameter
S1
S2
S3
N1
N2
KEKASARAN MEDAN
Kemiringan Lereng
0% - 8%
> 8% - 25%
> 40 %
> 40 %
KEKUATAN BATUAN
2
tidak ada
tidak ada
ada pengaruh
Tepat pada
jalur
Tepat pada
jalur
> 75
> 30 - 75
> 10 - 30
> 3 - 10
<3
KEKUATAN TANAH
< 0,001-0,03
0,031-0,060
0,061-0,090
> 0,091
> 0,091
0 - 4,27
0 - 4,27
Baik Sekali
Baik
Agak baik
Tidak teratur
Tidak ada
< 15 m
15-25
25-50
>50
>50
erosi berat
PEMATUSAN DRAINASE
6
KETERSEDIAAN AIR
7
BAHAYA ALAM
8
Erosi
Tidak ada
< 25 % erosi
erosi berat
Longsor/Gerakan Tanah
Tidak ada
Tidak ada
Ada, ringan
Ada, resiko
berat
10
Banjir
Tidak pernah
Pernah ada
Tergenang
Ringan, < 2
bulan per tahun
Tergenang
berat, 2-6
bulan
pertahun
Sumber: Setyowati, Geografi-FIS UNNES: Kajian Evaluasi Kesesuaian Lahan Permukiman Dengan Teknik GIS, 2007)
Tergenang
sangat berat,
>6 bulan per
tahun
Selamat Belajar