Anda di halaman 1dari 5

BAB 3

3-1

Etika umum merumuskan apa yang baik untuk individu dan

masyarakat, dengan menetapkan sifat kewajiban atau tugas sehingga


individu-individu memiliki kewajiban terhadap diri sendiri maupun
terhadap pihak lain.
3-2

Ethical absolutist: ada prinsip universal yang tidak berubah

sepanjang masa
Ethical relativist: pertimbangan etis ditentukan oleh perubahan tradisi dan
kebiasaan yang berlaku di dalam masyarakat dimana mereka hidup.
3-3

6 langkah untuk pengambilan keputusan etika:


- Dapatkan fakta-fakta yang relevan untuk pengambilan keputusan
- Identifikasi masalah etika yang terkait dari fakta-fakta tersebut
- Tentukan siapa yang terpengaruh oleh keputusan tersebut dan

bagaimana pengaruhnya
- Identifikasi alternative-alternatif pengambilan keputusan
- Identifikasi konsekuensi dari setiap alternative
- Tetapkan pilihan etika
3-4

a)

Tujuan etika professional: untuk mendorong perilaku ideal bagi

orang-orang professional
b)

Etika professional ditetapkan oleh organisasi profesi dan kode

etik berkembang dari waktu ke waktu dan terus berubah sejalan dengan
perubahan dalam praktik yang dijalankan akuntan publik.
3-5

Dalam merumuskan etika professional, IAPI mengacu pada Code of

Ethics for Profesional Accountants yang diterbitkan oleh IESBA-IFAC Edisi


tahun 2008.
3-6

a)

Bagian A & bagian B. Bagian A menetapkan prinsip dasar etika

profesi dan memberikan kerangka konseptual untuk penerapan prinsip

tersebut. Sedangkan bagian B memberikan ilustrasi mengenai penerapan


kerangka konseptual tersebut pada situasi tertentu.
b)

Bagian B.

3-7

a)
b)

Prinsip dasar etika:


- Integritas
- Objektivitas
- Kompetensi dan kehati-hatian professional
- Kerahasiaan
- Perilaku professional

3-8

Apabila prinsip dasaar dan aturan etika profesi yang diatur dalam

Kode Etik berbeda dengan prinsip dasar dan aturan etika profesi yang
diatur dalam undang-undang, ketentuan hukum atau peraturan lainnya
yeng berlaku, maka aturan prinsip dasar dan etika profesi yang diatur
dalam undang-undang, ketentuan hukum dan atau peraturan lainnya yang
berlaku tersebut wajib dipatuhi, selain tetap memenuhi prinsip dasar dan
aturan etika profesi lainnya yang diatur dalam Kode Etik.
3-9

Jika ancaman tersebut merupakan ancaman selain ancaman yang

secara jelas tidak signifikan (suatu hal yang tidak penting dan tidak
mempunyai dampak), maka pencegahan (safeguards) yang tepat harus
dipertimbangkan dan diterapkan untuk menghilangkan ancaman tersebut
atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima.
3-10 5 jenis ancaman:
# Ancaman Kepentingan Pribadi : ancaman yang terjadi sebagai akibar
dari kepentingan keuangan maupun kepentingan lainnya dari Praktisi
maupun anggota keluarga langsung atau anggota keluarga dekat dari
Praktisi.
# Ancaman Telaah-pribadi : ancaman yang terjadi ketika pertimbangan
yang diberikan sebelumnya harus dievaluasi kembali oleh Praktisi yang
bertanggung jawab atas pertimbangan tersebut

# Ancaman Advokasi : ancaman yang terjadi ketika Praktisi menyatakan


sikap atau pendapat mengenai suatu hal yang dapat mengurangi
objektivitas selanjutnya dari Praktisi tersebut
# Ancaman Kedekatan : ancaman yang terjadi ketika Praktisi terlalu
bersim[ati terhadap kepentingan pihak lain sebagai akibat dari kedekatan
hubungannya
# Ancaman Intimidasi : ancaman yang terjadi ketika Praktisi dihalangi
untuk bersikap objektif
3-11 ~ Pencegahan yang dibuat oleh profesi, perundang-undangan, atau
peraturan; dan
~ Pencegahan dalam lingkungan kerja
3-12 Jika masalah etika profesi yang signifikan tidak dapat diselesaikan,
maka Praktisi dapat meminta nasihat profesional dari organisasi profesi
yang relevan atau penasihat hukum untuk memperoleh pedoman
mengenai penyelesaian masalah etika profesi yang terjadi tanpa
melanggar prinsip kerahasiaan.
3-13 Jika setelah mendalami semua kemungkinan yang relevan, masalah
etika profesi tetap tidak dapat diselesaikan, maka Praktisi harus menolak
untuk dikaitkan dengan hal yang menimbulkan masalah etika profesi
tersebut.
3-14 10 seksi dalam Bagian B Kode Etik meliputi:
Seksi 200 Ancaman dan Pencegahan
Seksi 210 Penunjukan Praktisi, KAP, atau jaringan KAP
Seksi 220 Benturan Kepentingan
Seksi 230 Pendapat Kedua
Seksi 240 Imbalan Jasa Profesional dan bentuk Remunerasi
Seksi 250 Pemasaran Jasa Profesional
Seksi 260 Penerimaan Hadiah atau Bentuk Keramah-Tamahan
Seksi 270 Penyimpanan Aset Milik Klien

Seksi 280 Objektivitas Semua Jasa Profesional


Seksi 290 Independensi dalam Perikatan Assurance
3-15 Ancaman pada paragraph 290.100 290.214:
1. Kepentingan keuangan
2. Pinajman dan penjaminan yang diberikan oleh klien assurance,
serta simpanan yang ditempatkan pada klien assurance
3. Hubungan bisnis yang dekat dengan klien assurance
4. Hubungan keluarga dan hubungan pribadi dengan klien
assurance
5. Personil KAP yang bergabung dengan klien assurance
6. Personil klien assurance yang bergabung dengan KAP
7. Rangkap jabatan personil KAP sebagai direktur atau pejabat klien
assurance
8. Keterkaitan yang cukup lama antara personil senior KAP dengan
klien assurance
9. Imbalan Jasa Profesional
Independensi dalam pemikiran : sikap mental yang memungkinkan
pernyataan pemikiran yang tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat
mengganggu pertimbangan professional, yang memungkinkan seseorang
individu untuk memiliki integritas dan bertindak secara objektif, serta
menerapkan skeptisisme professional.
Independensi dalam penampilan : sikap yang menghindari tindakan atau
situasi yang dapat menyebabkan pihak ketiga (pihak yang rasional dan
memiliki pengetahuan mengenai semua informasi yang relevan, termasuk
pencegahan yang diterapkan) meragukan integritas, objektivitas dan
skeptisisme professional dari anggota tim assurance, kap atau jaringan
kap.
4-1

Tujuan suatu audit adalah untuk meningkatkan keyakinan pengguna

laporan keuangan yang dituju. Hal itu dicapai melalui pernyataan suatu
opini oleh auditor tentang apakah laporan keuangan disusun, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku.

4-2

Tanggung jawab manajemen : tanggungjawab untuk mengadopsi

kebijakan akuntansi yang tepat, menerapkan pengendalian internal yang


memadai, dan membuat penyajian yang wajar dalam laporan keuangan.
Tanggung jawab auditor : tanggungjawab untuk mendeteksi
kesalahan penyajian material mencakup sejumlah istilah dan frasa
penting pada laporan keuangan.
4-3

kesalahan (error) : salah saji yang dilakukan tanpa sengaja.


Kecurangan (fraud) : salah saji yang dilakukan dengan sengaja.
Ya, auditor bertanggungjawab untuk pencegahan dan pendeteksian

kecurangan.
4-4

Anda mungkin juga menyukai