Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
META EMILIA SURYA DHARMA, S.Farm (14411012067)
NUR IDIANI ISLAMI, S.Farm (14411012029)
ILUSTRASI KASUS
Pasien laki-laki dengan keluhan badan kaku di bagian kanan, tidak bisa bicara, muntah,
sesak nafas, pusing, nafsu makan menurun, sakit kepala. Mempunyai riwayat tekanan darah
tinggi. pernah dirawat selama 4 hari di RS. Yarsi Payakumbuh, kemudian dirujuk ke RSSN
Bukittinggi. Kondisi pasien ; tekanan darah 190/20 mmHg, suhu 36,5C, nadi 88/menit, dan
pernafasan 22/menit. Pasien didiagnosa CKD, Stroke non Haemoragik, Anemia.
1.1 Identitas Pasien
No. RM
: 18011517/399767
Nama
: NASRUL
Umur
: 48 tahun
Ruangan
Alamat
: Pyk utara
Diagnosis
TD
(mmHg)
190/120
210/120
190/120
160/110
Nadi
P
(/menit) (/menit)
88
86
S
(C)
22
22
36,5
36,6
1.3 Pengobatan
No.
18/1
19/1
20/1
1
2
Lasix
Cefoperazine
V
V
V
V
V
V
3
4
5
6
7
NaCl 0.9%
Bicnat 3x1
Asam Folat 3x1
Amlodipin 1x 10
Candesartan 1x1
V
-
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Tanggal
21/1
22/1
23/1
24/1
8
9
10
11
12
13
14
15
V
V
V
V
V
V
-
V
V
V
V
V
V
V
V
: Furosemida
Kelas Terapi
: Diuretik loop
Mekanisme Aksi
Sediaan
Dosis
Indikasi
Efek Samping
kronik,
alkalosis
metabolik,
hipokalsemia,
uriner,
trombositopenia,
hemolitik,
anemia
aplastik
agranulositosis
anemia,
leukopenia,
(jarang),
(jarang),
anemia,
anemia
gangguan
ginjal
(karena
overdiuresis),
kenaikan
BUN
furosemid
akan
sementara.
Interaksi Obat
: Hipokalemia
menyebabkan
yang
diinduksi
toksisitas
pada
oleh
digoksin
dan
dapat
adanya
hipovolemia
yang
diinduksi
oleh
ototoksik
lain
(aminoglikosida,
cis-platinum),
non
steroid
dapat
menurunkan
efek
dan
sukralfat
akan
menurunkan
efek
dong
(memperparah
meningkatkan
licorice.
quai,
efedra,
hipotensi),
efek
yohimbe,
bawang
hipertensi),
putih
batasi
ginseng
(dapat
penggunaan
Peringatan
Perhatian
Edukasi pasien
berat).
: 1. Urin yang keluar akan lebih banyak dan sering, ini
membantu
pengeluaran
air
dalam
tubuh
serta
tenggorokan,
ruam
kulit,
nyeri
pada
2. Cefoperazine
Komposisi
: Cefoperazone
Kelas Terapi
Mekanisme Aksi
: Antiinfeksi
: Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan cara berikatan
pada satu atau lebih penicilin-binding protein yang kemudian
menghambat tahap akhir transpeptidase dari sintesis peptidoglikan
Dosis
Kontra Indikasi
Efek Samping
:
:
:
Interaksi Obat
intraabdominal lainnya.
Dosis diberikan setiap 12 jam dalam dosis terbagi yang sama.
Hipersensitif terhadap antibiotik cephalosporin.
Gangguan sal cerna (3,6-10,8%): diare, mual, muntah.
Reaksi kulit (0,8-1,3%): ruam, urtikaria.
Lainnya: sakit kepala, demam, nyeri injeksi <1% pasien.
Nefrotoksiitas; peningkatan sementara nilai enzim liver.
Walfarin meningkatkan resiko hypoprotombinaemia yang
kemudian meningkatkan resiko pendarahan.
3. NaCl 0.9%
Komposisi
Indikasi
Kontraindikasi
Efek Samping
Interaksi Obat
Peringatan
: -
Perhatian
berisi partikel.
4. Na Bicarbonat
Kelas terapi
Komposisi
: Natrium Bikarbonat
Mekanisme
kerja
Interaksi
methamphetamine,
pseudoephedrine,
lithium,
methotrexate,
salicylates,
tetracyclines
dengan
Sodium
bicarbonate
dapat
ketoconazole
pada
saluran
gastro
intestinal,
IV
yang
mengandung
katekolamin
seperti
Dosis
persyaratan
pasien,
Setelah
pengenceran
Efek samping
META:
Hypernatremia;
alkalosis.
Lain:
5. Asam Folat
Kelas Terapi
: Suplemen atau vitamin B komplek
Mekanisme Aksi :
Folat eksogen dibutuhkan untuk sintesis nucleoprotein dan
pemeliharaan
eritropoiesis
normal.
Asam
folat
:
Anemia megaloblastik yang disebabkan defisiensi asam
folat.
Dosis
:
Diberikan secara intravena dan peroral, dosis dewasa 1mg
perhari,
tetapi
untuk
beberapa
pasien
mungkin
:
Asam folat relatif tidak toksik terhadap manusia. Efek
samping yang umum terjadi adalah perubahan pola tidur,
sulit berkonsentrasi, iritabilitas, aktivitas berlebih, depresi
mental, anoreksia, mual-mual, distensi abdominal dan
Kontraindikasi
flatulensi.
: Pasien hipersensitif terhadap asam folat.
Perhatian
asam
folat
dapat
menutupi
diagnosa
dan
: komplikasi neurologis.
Pemberian fenitoin, primidone, barbiturat, methotrexate,
nitrofurantoin, alkohol, ataupyrimethamine mengakibatkan
kekurangan asam folat. Pemberian bersama fenitoin juga
6. Amlodipin
Indikasi :
Pengobatan hipertensi, pengobatan gejala angina stabil kronik, angina vasospastik
(angina Prinzmetal-kasus suspek atau telah dikonfirmasi), pencegahan hospitalisasi
karena angina dengan penyakit jantung koroner (terbatas pada pasien tanpa gagal jantung
atau fraksi ereksi < 40%).
Dosis :
yang rendah.
Hipertensi : 2.5 mg sekali sehari. Angina : 5 mg sekali sehari.
Dialisis : hemodialisis dan peritoneal dialysis tidak merubah eliminasi. Tambahan dosis
tidak diperlukan.
Penyesuaian dosis pada gangguan fungsi hati: berikan 5 mg sekali sehari.
Hipertensi : 2.5 mg sekali sehari.
Kontra indikasi :
Hipersensitivitas terhadap amlodipine atau komponen lain dalam sediaan.
Efek samping :
1-10%: Kardiovaskuler : flushing (1-3%), palpitasi (1-4%); SSP: sakit kepala (7,3%),
pusing (1-3%)fatigue (4%), palpitasi (1-4%); Dermatologi : rash (1-2%), pruritus (1-2%);
Endokrin dan metabolisme : disfungsi seksual pada pria (1-2%);
Gastrointestinal : mual (2,9%), sakit perut (1-2%), dyspepsia (1-2%), hiperplasia
gingival.
Neuromuskular dan skeletal : kram otot (1-2%), lemah (1-2%); pernapasan : dyspnea (1-
inhibitor protease, kuinidin, telitromisin, verapamil dan substrat inhibitor CYP3A4 lain.
Kadar siklosporin dapat ditingkatkan oleh amlodipin.
Penurunan efek: kalsium dapat menurunkan efek hipotensif dari bloker saluran kalsium.
Level/ efek amlodipin dapat diturunkan oleh aminoglutetimida, karbamazepin, nafsilin,
nevirapin, fenobarbital, fenitoin, rifamisin dan induser CYP3A4 lain.
Interaksi dengan makanan :
Penurunan efek : Makanan tinggi kalsium dapat mengurangi efek hipotensif dari calsium
chanel bloker.
Parameter monitoring :
Denyut jantung, tekanan darah
Peringatan :
Penggunaan dengan perhatian dan titrasi dosis untuk pasien dengan penurunan fungsi
ginjal dan fungsi hati, digunakan hati-hati pada pasien gagal jantung kongestif, sindrom
sick sinus sitis, disfungsi ventrikel kiri yang parah, kardiomiopati hipertrofi, terapi
penyerta dengan beta bloker atau digoksin, edema, atau peningkatan tekanan intrakranial
dengan tumor otak, pada lansia mungkin dapat mengalami hipotensi atau konstipasi.
Gunakan sesuai yang diresepkan, jangan menghentikan obat tanpa konsultasi dengan
dokter.
Pasien mungkin akan mengalami sakit kepala (jika tidak dapat diatasi konsultasi ke
dokter), mual dan muntah (makan sejumlah kecil makanan mungkin dapat membantu),
atau konstipasi.
Dapat menyebabkan mengantuk, digunakan dengan hati-hati pada saat menyetir atau
menjalankan mesin.
Sebelum menggunakan obat; perhatikan kondisi yang mempengaruhi penggunaan,
khususnya penggunaan pada orang lanjut usia (waktu paruh obat meningkat, lebih sensitif
terhadap efek hipotensi), gigi (risiko terjadi hiperplasia gingival), obat lain, kondisi
menggunakan obat walaupun sudah merasa sehat untuk membantu mengontrol hipertensi.
Mungkin memerlukan terapi seumur hidup. Konsekuensi serius dari hipertensi yang tidak
dikontrol.
Mekanisme aksi :
Menghambat ion kalsium ketika memasuki saluran lambat atau area sensitif tegangan
selektif pada otot polos vaskuler dan miokardium selama depolarisasi, menghasilkan
relaksasi otot polos vaskuler koroner dan vasodilatasi koroner, meningkatkan
penghantaran oksigen pada pasien angina vasospastik.
Monitoring penggunaan obat :
Determinasi tekanan darah, pembacaan EKG dan kecepatan denyut jantung (terutama
disarankan selama titasi dosis atau saat dosis ditingkatkan dari tingkat dosis pemeliharaan
yang stabil, juga dianjurkan saat obat lain ditambahkan dimana obat tersebut
mempengaruhi konduksi jantung atau tekanan darah.
Dianjurkan untuk melakukan determinasi tekanan darah secara berkala untuk memonitor
keefektifan dan keamanan terapi amlodipin; pasien tertentu mungkin dapat dilatih untuk
mengukur tekanan darah sendiri di rumah dan melaporkan hasilnya secara teratur pada
dokter).
7. Candesartan
Komposisi
: Candersatan
Kelas Terapi
Mekanisme Aksi
:
Antagonis efek angiotensin II (vasokontriksi dan sekresi
aldosterone) dengan memblok reseptor angiotensin II
(reseptor AT1) pada otot polos vascular dan kalenjar
adrenal, sehingga menurunkan tekanan darah
Sediaan
: Tablet
Dosis
Indikasi
:
Terapi hipertensi, pengobatan pada pasien gagal jantung
dan gangguan fungsi sistolik ventrikel kiri ketika obat
penghambat ACE tidak ditolerir
Kontraindikasi
: -
Efek Samping
:
CNS: sakit kepala; lemah; kaku. THT: Rhinitis; sinusitis;
pharynigitis. GI: mual; nyeri abdomen; diare; muntah.
Pernafasan: infeksi saluran pernafasan atas; bronchitis;
batuk. lainnya: nyeri punggung; nyerI dada; udem;
arthralgia; albuminuria
Interaksi Obat
:
Lithium: konsentrasi plasma bisa meningkat dengan
candesartan, sehingga meningkatkan efek farmakologis
Peringatan
Perhatian
gangguan
pada
ginjal,
pasien
hipertensi
disarankan
dilakukan
dalam
serum.
Stenosis
arteri
8. Citikolin
Komposisi
: Sitikolin
Kelas Terapi
Mekanisme Aksi
: Vasodilator
: Siticoline berfungsi dalam metabolisme fosfolipid, sebagai
prekusor fosfatidilkolindan asetilkolin.
: Kehilangan kesadaran akibat kerusakan otak, trauma kepala atau
Indikasi
Dosis
Kontra Indikasi
Efek Samping
Interaksi Obat
Perhatian
: Lansoprazol
Kelas terapi
Indikasi
Mekanisme
Kerja
Bentuk sediaan
Dosis
Kontra indikasi
Efek samping
Umumnya
dapat
ditoleransi
dengan
baik.
jika
Lansoprazol
ditambahkan
pada
pengobatan.
10. Simvastatin
Komposisi
: Simvastatin 10 mg
Kelas terapi
: Obat Kardiovaskuler
Mekanisme kerja
: Bekerja
secara
kompetitif
menghambat
enzim
3-hydroxy-3-
Dosis
Indikasi
Efek samping
Interaksi obat
Inhibitor CYP3A4
seperti
antifungi
azol,
klaritromisin,
diklofenak,
Kontraindikasi
Pasien dengan penyakit hati yang aktif (tes fungsi hati abnormal
yang persisten), pada kehamilan dan menyusui.
Pemberian
Oral (berikan sekali sehari 1 tablet pada malam hari, karena produksi
kolesterol di hati meningkat pada malam hari).
11. Aspilet
Komposisi
Kelas Terapi
: Antiplatelet
Mekanisme Kerja
Sediaan
: Tablet 80 mg.
Dosis
Indikasi
Efek Samping
Kontra Indikasi
Interaksi Obat
Pemberian
Mekanisme Kerja :
Sediaan
Dosis
Indikasi
Efek Samping
Kontra Indikasi
Peringatan dan perhatian : Hentikan pengobatan bila tidak ada respon setelah pemberian
mecobalamin selama beberapa bulan.
Mekanisme Kerja :
Sediaan
Fursultiamine HCl
2,73 mg
Glucosom
200 mg
Berupa larutan steril dalam air, dan terdapat dalam ampul 10 mL.
Dosis
Indikasi
Perhatian
14. Clopidogrel
Komposisi
Kelas Terapi
Antiplatelet
Mekanisme Kerja :
Sediaan
Dosis
Indikasi
Efek samping
Kontra indikasi
Pemberian
15. Salakinase
Komposisi
Mekanisme kerja
Dosis
Indikasi
Perhatian
: Larutan asam amino dengan asam amino total 69 g/L, nitrogen 8,3
g/L, xylitol 10 g/L
1000 mL larutan mengandung :
L-Histidine
5,49 g
L-isoleucine
7,00 g
L-leucine
11,00 g
L-Lysine monoacetate
11,30 g
L-methionine
11,00 g
L-phenylalanine
11,00 g
L-threonine
5,00 g
L-tryptophan
2,51 g
L-valine
8,00 g
Xylitol
10,00 g
Glycerine
10,00 g
Indikasi
<900 mOsm/L
: nutrisi parenteral parsial untuk memenuhi kebutuhan asam amino
esensial pada kasus seperti pasien dengan insufisiensi ginjal akut
dan kronik, penurunan kadar urea serum, profilaksis dan terapi
Dosis
Kontraindikasi
: Pasien
Peringatan dan
perhatian
dengan
gangguan
metabolism
asam
amino
yang
b. RL (Ringer laktat)
Komposisi
Cara kerja obat
: Na laktat 3,1 g, NaCl 6 g, KCl 0.3 g, CaCl 2 0.2 g, air untuk injeksi
:
ad 1000 mL
- Merupakan larutan isotonic natrium klorida, kalium klorida,
kalsium klorida, dan natrium laktat ysng komposisinya
mirip dengan cairan ekstraseluler
-
cairan ekstraseluler
-
Indikasi
Dosis
Kontra Indikasi
Efek Samping
Perhatian
Interaksi
partikel
: Larutan yang mengandung fosfat.
17. Ca glukonat
Tiap ml injeksi mengandung kalsium glukonat 100 mg
Indikasi
berisi
Kontraindikasi : Pasien dengan risiko keracunan digitalis, penyakit jantung atau ginjal,
hiperkalsemia.
Dosis
hipofosfatemia, bradikardia.
: Efek toksik dan inotropik kalsium dan glikosida jantung saling sinergi
dan dapat terjadi aritmia jika kedua obat diberikan bersamaan
(khususnya jika kalsium diberikan secara intravena).
Pemberian kalsium secara intravena harus dihindarkan pada pasien
yang menggunakan glikosida jantung. Jika memang sangat diperlukan,
pemberian harus secara perlahan dalam jumlah kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. AHFS Drug Information.
Anonim, 2009. Martindale The Complete Drug Reference, 36th Edition, Pharmaceutical
Press.
Anonim. 2009. Pelayanan Informasi Obat. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Dipiro, Joseph T. 2009. Pharmacotherapy Handbook Ed.7. MCGraw Hill Companies
Tarto, D.S. 2003. A to Z Drug Facts. San Francisco : Facts and Compatisons.
www.medscape.com. Diakses tanggal 20 Januari 2015.
Lasix
Edukasi pasien: Peringatkan pasien untuk menggunakan obat pada pagi hari untuk
menghindari gangguan tidur dan minum bersama makanan atau susu untuk menghindari
gangguan GI, sarankan pasien untuk memakan makanan kaya kalium (seperti, kentang,
pisang, pokat, jeruk, semangka), sarankan pasien untuk mengontrol tekanan darah, sarankan
pasien untuk menghindari paparan sinar matahari dan untuk menggunakan sunscreen atau
pakaian pelindung untuk menghindari reaksi fotosensitif, peringatkan pasien untuk tidak
menggunakan aspirin atau otc tanpa konsultasi dokter.
Informasi
Furosemida
Edukasi pasien
: (Simvastatin)
Gunakan obat ini pada malam hari kecuali dinyatakan lain oleh dokter atau
apoteker.
Peringatkan pasien untuk tidak menggunakan obat ini selama kehamilan.
Sarankan pasien untuk mengontrol berat badan, dan mengikuti pola diet yang
disarankan.
Tes laboratorium diperlukan untuk memonitor terapi.
Jangan menghentikan pemakaian obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Obat ini sangat efektif jika digunakan bersama dengan olah raga dan diet
mengurangi asupan makanan yang mengandung kolesterol (lemak) dan lemak
jenuh.
Pasien disarankan untuk segera memberitahukan dokter jika mengalami nyeri otot,
nyeri tekan (tenderness) dan kelemahan yang tidak dapat dijelaskan.
Albumin
Edukasi pasien : sarankan pasien untuk melaporkan gejala demam, sakit
kepala
amlodipin
Informasi untuk pasien :
Gunakan sesuai yang diresepkan, jangan menghentikan obat tanpa konsultasi dengan
dokter.
Pasien mungkin akan mengalami sakit kepala (jika tidak dapat diatasi konsultasi ke
dokter), mual dan muntah (makan sejumlah kecil makanan mungkin dapat membantu),
atau konstipasi.
Dapat menyebabkan mengantuk, digunakan dengan hati-hati pada saat menyetir atau
menjalankan mesin.
Sebelum menggunakan obat; perhatikan kondisi yang mempengaruhi penggunaan,
khususnya penggunaan pada orang lanjut usia (waktu paruh obat meningkat, lebih sensitif
terhadap efek hipotensi), gigi (risiko terjadi hiperplasia gingival), obat lain, kondisi
diminum bila telah mendekati pemberian dosis selanjutnya, jangan menggandakan dosis.
Kesesuaian penyimpanan obat :untuk penggunaan sebagai antihipertensi, mungkin
menggunakan obat walaupun sudah merasa sehat untuk membantu mengontrol hipertensi.
Mungkin memerlukan terapi seumur hidup. Konsekuensi serius dari hipertensi yang tidak
dikontrol.