TENAGAKEPENDIDIKANo LEHr EPLIANIS

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

PERENCANAAN TENAGA

KEPENDIDIKAN
Oleh: Replianis
IAIN PASCA JAMBI
Pendahuluan
Perencanaan adalah hal yang penting dalam melakukan sesuatu.
Hal itu karena perencanaan merupakan penentu dan sekaligus pemberi
arah tarhadap tujuan yang ingin dicapai. Sebuah rencana akan sangat
mempengaruhi sukses atau tidaknya suatu organisasi. 1 Perencanaan yang
dilakukan olehorganisasharu bersifat fleksibel. Artinya perencanaan
tersebut bisa menyesuaikan terhadap lingkungan eksternal yang dinamis.
Sebab faktor eksternal dan internal dapat menghambat terhadap
pelaksanaan rencana yang akan dilakukan organisasi.2
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam
UU No.20 Tahun 2003 (Sisdiknas, pasal 3). Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri dan
1 Sarbini, Nenemg Lina. Perencanaan pendidikan (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2011). H. 27.

2 Ibid

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Agar tujuan ini
dapat di capai maka dalam perencanaan tenaga kependidikan harus di rencanakan
sebaik mungkin. .3
Sebagaimana diketahui, negeri ini menghadapi masalah pendidikan yang
demikian rumit.UNESCO meletakkan Indonesia dengan Human Development
Index (HDI) pada urutan ke-112 di antara 174 negara yang diteliti. Di lain pihak,
The Political and Economics Risk Consultancy (PERC) yang berpusat di
Hongkong telah meletakkan sistem pendidikan di Indonesia pada urutan ke-12 di
antara 12 negara yang diteliti. Pendek kata, kondisi bangsa ini menang sedang
tidak nyaman, termasuk dunia pendidikannya.Ahmad Sjafii Maarif, ketua umum
Persyarikatan Muhammadiyah, sebagai contoh, menyebut masalah pendidikan
sebagai 'wajah bopeng pendidikan kita' Singkat kata, mutu pendidikan di negeri
ini memang masih rendah.Untuk memecahkan masalah pendidikan tersebut
diperlukan usaha ekstra keras dari semua pihak secara sinergis.Tidak ada kata
putus asa bagi orang yang masih percaya kepada kekuasaan-Allaah SWT. 4
Saat ini, dalam segi kurikulum salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan memberlakukan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Yang paling penting dalam hal ini
adalah faktor guru. Sebab secanggih apapun suatu kurikulum dan sehebat apapun
sistem pendidikan, tanpa kualitas guru yang baik, maka semua itu tidak akan
3 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Fokusmedia.

4 Arief Bowo. Perencanaan ( Jakarta: Universitas Mercu Buana, 2008) h. 8

membuahkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, guru dalam perencanaan
tenaga kependidikan di rencanakan dengan tepat sesuai tujuan yang ingin di capai

B. Pembahasan
Pengertian Perencanaan Tenaga Kependidikan
Perencanaa
Perencanaan adalah proses menetapkan tujuan-tujuan dan rancangan tindakan,
membangun peraturan-peraturan dan prosedur, dan memperhitungkan hasilhasil yang akan terjadi dimana yang akan datang.5
Perencanaan pada dasarnya adalah pengambilan keputusan
sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan. berarti
apabila berbicara tentang perencanaan

tenaga kependidikan yang

menjadi pokus perhatian ialah langkah-langkah tertentu yang diambil


oleh

manajemen

guna

lebih

menjamin

ketersediaan

tenaga

kependidikan yang cukup dengan pekerjaan yang tepat pada waktu


yang tepat kesemuanya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
yang akan ditetapkan.6
Dari kedua pendapat ahli tersebut dapat kita simpulkan bahwa
perencanaan merupakan proses awal bagi sistem manajemen untuk
mencapai tujuan-tujuan dimasa yang akan datang. Hal ini disebabkan
5 Arief Bowo PK, Perencanaan ( Jakarta: Universitas Mercu Buana, 2008) h. 8

6 Marno , Triono Suoriyatno. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan


Islam (Bandung: PT Rafika Aditama, 2008). H. 14-15.

perencanaan

merupakan

proses

menentukan

rancangan

tindakan

bagaimana organisasi membangun aturan-aturan dan prosedur demi


tercapainya

tujuan

organisasi

tanpa

melupakan

kemungkinan-

kemungkinan yang akan terjadi dalam pelaksanaan perencanaan.


Dalam prencanaan tenaga kependidikan sasaran yang akan di tuju
merujuk pada asumsi dan struktur jenis tenaga kerja masa depan yang
ditujukan pada semua jenjang pendidikan. Lembaga-lembaga yang yang
terkait dalam kerangka perencanaan pendidikan untuk memenuhi tenaga
kerja antara lain adalah
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas),
Badan perncanaan Pembangunan Daerah (Bappeda),
Biro Perencanaan Departemen Pendidikan Nasional,
Perguruan tinggi
Departemen/Dinas Tenaga Kerja
Pihak sekolah. Dll.7
Sebuah perencanaan yang baik hendaknya memperhatikan sifat-sifat
kondisi yang akan dihadapi, di mana keputusan dan tindakan yang akan
dilaksanakan.8 Keputusan yang diambil untuk melakukan tindakan selama
waktu tertentu (sesusai dengan jangka waktu perencanaan) agar
penyelenggaraan sistem pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien, serta
7 Ibid

8 Atmodiwirio, Soebagio. Manajemen Pendidikan Indonesia


( Jakarta: PT Ardadizya, 2001). 109.

menghasilkan tenaga kependidikan yang baik, dan relevan dengan


kebutuhan pembangunan.9
b). Tenaga Kependidikan
Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional
pasal 1 ayat 5 dan 6 yang dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah
anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan di angkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konslor, pamong belajar,wira swara, tutor, instruktur, dan sebutan
lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan.

Sedangkan dalam organisasi pendidikan

tenaga kependidikan dan pendidik merupakan sumber daya manusia yang


pontensial yang turut berperan dalam mewujudkan tujuan Nasional.10

c). Perencanaan tenagaan kependidikan


Perencanaan

tenaga

pendidik

dan

kependidikan

adalah

pengembangan starategi penyusunan tenaga pendidik dan kependidikan


(sumber daya Manusia) yang berkomprehensif guna memenuhi kebutuhan
organisasi dimasa depan.11

menurut davis dan Werther, perencanaan

9 Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan( Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2001). h. 50.

10 Tim Dosen administrasi pendidikan Upi, Manajemen pendidikan ( Bandung:


Alfabeta, 2010). h. 230

11 Ibid. h. 234

sumber daya manusia adalah suatu perencanaan yang sistimatik tentang


perkiraan dan kebutuhan pengadaan pegawai. Perencanaan sumber daya
manusia

merupakan

serangkaian

kegiatan yang dilakukan

untuk

mengantisifasi dam memenuhi kebutuhan dan permintaan tenaga kerja


yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.12

Karakteristik perencanaan pendidikan


(1) berorientasi pada visi, misi kelembagaan yang akan diwujudkan; (2)
mempunyai tahapan program jangka waktu tertentu (jangka pendek,
menengah dan panjang) yang akan dicapai secara berkesinambungan; (3)
mengutamakan nilai-nilai manusiawi, kerena pendidikan itu membangun
manusia yang berkualitas, yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakatnya;
(4) memberikan kesempatan untuk mengembangkan segala potensi peserta
didik secara maksimal; (5) komprehensif dan sistematis dalam arti tidak
praktikal atau segmentasi tetapi menyeluruh, terpadu (integral) dan disusun
secara logis, rasional serta mencakup berbagai jalur, jenis dan jenjang
pendidikan; (6) diorientasikan untuk mempersiapkan kualitas sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas, yang sanggup mengisi berbagai sektor
pembangunan; (7) dikembangkan dengan memperhatikan keterkaitannya
dengan berbagai komponen pendidikan secara sistematis; (8) menggunakan

12 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya manusia (Jakarta: Kencana ,


2011). h. 33.

sumber daya (resources) internal dan eksternal secermat mungkin; (9)


berorientasi kepada masa datang, karena pendidikan adalah proses jangka
panjang dan jauh untuk menghadapi berbagai persoalan di masa depan; (10)
responsif terhadap kebutuhan yang berkembang di masyarakat dan bersifat
dinamik; dan (11) merupakan sarana untuk mengembangkan inovasi
pendidikan, sehingga proses pembaharuan pendidikan terus berlangsung
dengan baik.13

prinsif-prinsif Perencanaan
Perencanaan hendaknya mempunyai dasar nilai yang jelas dan mantap. Nilai
yang menjadi dasar nilai budaya, nilai moral, nilai religius, ataupun
gabungan dari ketiganya
Perencanaan hendaknya mmengacu dari tujuan umum. Tujuan umum
diperinci menjadi khusus. Dan apabila masih bisa tujuan umum dan
tujuan khusus yang diperinci.
Perencanaan hendaknya realistik. Dengan arti disesuaikan dengan
sumberdaya dan dana yang tersedia
Perencanaan hendaknya mementingkan sosio budaya masyarakatbaik yang
mendukung maupun menghambat pelaksanaan rencana.
Perencanaan

hendaknya

pleksibel.

Dalam

pembuatan

perencanaan

hendaknya disediakan ruang gerak bagi kemungkinan penyimpangan


13 Tilaar.H.A.R, Manajemen Pendidikan Nasional, Kajian Pendidikan Masa Depan (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1998). 45.

dari perancanaan sebagai antisipasi terhadap hal-hal yang terjadi diluar


perhitungan perencanaan.14

Jenis-jenis Tenaga kependidikan


Tenaga kependidikan merupakan seluruh komponen yang terdapat dalam
instansi atau lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup guru saja
melainkan keseluruhan yang berpartisipasi dalam pendidikan. Dilihat dari
jabatannya, tenaga kependidikan dapat dibagi tiga yaitu:
Tenaga Struktural
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-jabatan eksekutif
umum (pimpinan) yang bertanggung jawab baik langsung maupun tidak
langsung atas satuan pendidikan
Tenaga fungsional
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yaitu
jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian
akademis kependidikan
Tenaga teknisi
Merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya
lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau teknis administrasi
14 Langgulung, H., 1992. Asas-asas Pendidikan Islam ( Jakarta, Pustaka Al Husna, 1992).h. 105.

Menurut hartati Sukirnma Tenaga pendidik di kelompokkan menjadi tiga


pembimbing
Pembimbing adalah personil yang bertugas melaksanakan kegiatan
pendidikan yang khas, yaitu tertuju pada orang-orang yang bermasalah
secara psikologis-rohaniah atau sosial Surepvisor
Supervisor pendidikan adalah personil yang bertugas melaksanakan
kegiatan pendidikan terhadap para pengajar dan pembimbing dalam
pelaksanaan tugasnya
Tenaga Administrator
Administrator pendidikaan merupakan personil yang bertugas
melaksanakan kegiatan pengelolaan penyelenggaraan pendidikan.
Personil yang meiliki wawasan pendidikan yang luas dan kemampuan
administratorial pengelolaan penyelenggara pendideikan
Perencana pendidikan profisional
Pengembang kurikulum pendidikan
Peneliti dan pengembang pendidikan
Perencana sarana dan media pendidikan
Tenaga teknisi pendidikan
Merupakan orang-orang yang bertugas memberikan layanan pendidikan
melalui pendekatan kondisional ( fasilitas dan layanan khusus). Tenaga
teknisi pendidikan yang meliputi:
Pustakawan pendidikan

Petugas sumber belajar


Laboran pendidik
Petugas tata usaha.15

Sumber Perencanaan
Perencanaan dibuat berdasarka beberapa sumber antara lain:
Kebijaksanaan pucuk pimpinan.
Kebutuhan masa depan
Hasil pengawasan
Penemuan-penemuan baru, yaitu perencanaan dibuat karena adanya ideide atau pendapat-pendapat baru atau prakarsa baru untuk suatu
kegiatan kerja
Prakarsa dari dalam, yaitu karena adanya usul atau saran-saran dari
bawahan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Prakarsa dari luar, yaitu saran-saran ataupun kritikan dari orang-orang
luar.16

Fungsi Perencanaan Tenaga Kependidikan


Apabila perencanaan terlaksana dengan baik akan berakibat pada
tercapainya berbagai sasaran jangka panjang dan jangka pendek dalam
15 Sukiman hartati, manajemen Tenaga pendidik (Yogyakarta, Fif UNY, 2000) h.

16 Marno, Triono Supratno. Manajemen dan kepemimpinan pendidikan Islam (Bandung,


PT rafika Aditama, 2008). H. 14

10

lingkungan eksternal yang bergerak dinamis.17 Di sinilah mendasarnya di


kemukakan fungsi utama sebuah perencanaan ketenagaan pendidikan:
Organisasi dapat memamfaatkan tenaga kependidikanyang sudah ada dalam
orgsnisasi secara lebih baik. Yang berarti perencanaan diawali dengan
kegiatan inventarisasi tentang sumber manusia yang sudah terdata dalam
organisasi. Inventaris tersebut antara lain:
Jumlah tenaga kerja yang ada
Berbagai kualifikasinya
Masa kerja masing-masing
Pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki
Bakat yang masih perlu dikembangkan
Minat pekerja yang bersangkutan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan
diluar tugas pekerjaannya sekarang.
Dengan adanya perencanaan dapat meningkatkan produktivitas kerja, dan
tenaga yang sudah ada dapat ditingkatkan dengan adanya penyesuaianpenyesuaian yang dilakukan dalam perencanaan.
Dengan adanya Perncanaan kebutuhan tenaga kependidikan dimasa depan
dapat ditentukan
Dapat diketahui imformasi tenaga kependidikan

mencakup banyak hal,

seperti:
Jumlah tenaga kerja yang dimiliki
17 Siagian, Sondang P. 1995. Manajemen Stratejik ( Jakarta: Bumi
Aksara.1995). h. 36.

11

Masa kerja setiap pekerja


Status perkawinan dan jumlah tanggungan
Jabatan yang pernah dipangku
Tangga karier yang telah dinaikkan
Jumlah penghasilan pendidikan dan pelatihan yang pernah ditempuh
Keahlian dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh para pegawai
Dengan adanya perencanaan akan timbul pemahaman yang tepat tentang
situasi pasar kerja dalam arti
Prmintaan pemakaian tenaga kerja dilihat dari segi jumlah, jenis
kualifikasi, , dan lokasi
Jumlah pencari pekerjaan beserta bidang keahlian , keterampilan ,latar
belakang profesi, tingkat upah, atau gaji
menjadi dasar penyusunan kerja dalam pengadaan tenaga kerja baru guna
memperkuat tenaga kerja yang sudah ada.18

Tahap Perencanaan Secara Umum


Perencana tidak akan berjalan sebagaimana mestinya, kecualinjika
diketahui cara untuk memulai sebuah perencanaan. Hal itu penting sebab
tampa ada proses. Mustahil sebuah perencxanaan akan tercapai.
Bintoro Tcokroamidjojo mengemukakan tahap-tahap dalam proses
perencanaan sebagai berikut.

18 Abdurrahman Fathoni. Manajemen Sumbe Daya Manusia (Jakarta: Pt


Rineka Cipt. 2006). H. 43-48.

12

penyusunan rencana yang terdiri aas unsur-unsur: (a) tinjauan keadaan; (b)
perkiraan keadaan masa yang akan datang; (c) penetapan tujuan
rencana dan pemilihan cara-cara pencapaian tujuan rencana tersebut;
(d) identifikasi kebijaksanaan dan/atau kegiatan usaha yang perlu
dilakukan dalam rencana; (e) persetuan rencana.
Menyusun program rencana, melakukan perumusan yang lebih terperinci
mengenai tujuan atau sasaran dalam jangka waktu tetentu, suatu
perincian jadwal kegiatan, jumlah pembiayaan. Pengesahan rencana
juga

diperlukan

agar

mempunyai

kedudukan

legal

untuk

pelaksanaannya.
Pelaksanaan perencanaan
Malakukan pengawasan
Menevaluasi dan perencanaan ulang, berguna untuk memberi gambaran
kelemahan-kelemahan dan dapat dipergunakan untuk memperbaiki
sisa rencana dan sebagai alat diognosis membuat dalam membuat
perencanaan ulang.19

Tahapan Perencanaan tenaga Kependidikan


Pengumpulan dan analisis data untuk meramalkan permintaan maupun
persediaan Tenaga Kependidikan (sumber daya manusia) bagi
perencanaan masa depan
19 Sarbbini, Neneng Lina, Perencanaan Pendidikan (Bandung: CV Pustaka Setia,
2011).65-64.

13

Mengembangkan perencanaan sumber daya manusia


Merancang

dan

mengimplementasikan

program-program

sehingga

memudahkan organisasi untuk mencapai tujuan perencanaan


Mengawasi dan mengevaluasi program yang berjalan.
Mengevaluasi dan perencanaan ulang20

Metode Perncanaan Tenaga Kependidikan


Dalam buku manajemen pendidikan oleh tim Dosen administrasi pendidikan
UPI mengemukakan ada dua macam metode perencanaan tenaga
kependidikan yaitu:
1). Metode tradisinal
Biasanya metode ini disebut dengan metode Tenaga kerja serta jenis
dan tingkat keterampilan dalam organisasi. Metode ini pada saat sekarang
dianggap teralu sempit karena hanya membahas perencanaan jumlah
tenaga kerja serta jenis dan tingkat keterampilan dalam organisasi.
2). Metode perencanaan terintegrasi
Perencanaan ini bersifat lebih luas, tidak hanya berpatokan pada
masalah pasokan dan pemikiran tenaga kerja namun semua aspek yang
penting dalam pembuatan dan pencapaian visi organisasi dan sumber
20 Opcit. Manajemen sumber daya Manusia. H 35.

14

daya manusia turut diperhatikan.21

Data-data dalam
Pendidikan

penyusunan

Perencanaan

Data kependudukan
Ekonomi
Kebijakan Nasional
Data ketenaga kerjaan yang diperlukan
Data kependidikan
Nilai dan sosial budaya

Teknik perencanaan Tenaga Kependidikan


Ekstrapolasi, teknik peramalan dengan memproyeksikan kecendrungankecendrungan masa lalu kemasa depan . artinya tingkat dan perubahan
yang

terjadi pada masa lalu di gunakan sebagai bahan untuk

meramalkan yang perencanaan dimasa yang akan datang


Indeksasi, memperkirakan kebutuhan ketenaga kerja dimasa depan dengan
memperbandingkan, tenaga kerja yang ada dengan tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk msa depan
Analisis Statistik, digunakan untuk memperhitungkan perubahan yang
mungkin terjadi sebagai penyebab bergesernya tuntutan terhadap
kebutuhan tenaga kependidikan (sumberdaya manusia)
21 Ibid. 235-236

15

Analisis anggaran, menyusun rancangan anggaran yang dibutuhkan22

Jenis-jenis Perencanaan Ketenagaan Pendidikan


Menurut besarannya
a). Perencanaan Makro
Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan
kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan
cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional. Perencanaan makro
berusaha menjawab pertanyaan seperti:
Lembaga pendidikan apakah yang diperlukan untuk mencapai tujan?
Bagaimana seharusnya organisasi pendidikan diatur, sehingga dapat
menunjang tercapainyan tujuan?
Program-program apakah yang perlu diadakan untuk menunjang
tercapainya tujuan?
Sumber-sumber apakah yang dapat dipakai untuk menunjang seluruh
program?
Apakah kriteria keberhasilan usaha pendidikan yang secara mutlak
dilihat dari sisi kebutuhan personil yang tepat?.
Untuk melaksanakan perencanaan mikro hendaknya didukung oleh:
Peranan utama pemerintah dalam pengambilan keputusan dan menciptakan
mekanisme kerja yang efektif.
22 Opcit, Sarbini. H. 273

16

Sumber-sumber pembiayaan harus dimobilisasikan dari sektor yang ada.


Prioritas harus disusun, baik yang berkenaan dengan bentuk, tingkat dan
jenis pendidikan.
Alokasi biaya harus disediakan menurut prioritas yang telah ditetapkan.
Penilaian yang berkesinambungan harus selalu dilaksanakan dan program
direvisi berdasarkan penilaian.
Pelaksana pendidikan mendapat latihan sesuai dengan tugas yang akan
dikerjakan
b). Perencanaan Meso
Dalam perencanaan ini,

perencanaan dari

tingkat makro,

lebih

dioperasionalkan sesuai dengan departemen atau unit-unit (intermediate


unit) yang membutuhkan SDM. 23
c). Perencanaan Mikro
Perencanaan mikro diartikan sebagai perencanaan pada tingkat
institusional dan merupakan penjabaran dari perencanaan tingkat meso.
Kekhususan-kekhususan lembaga mendapat perhatian, namun tidak boleh
bertentangan dengan apa yang telah ditetapkan dalam perencanaan makro
ataupun meso. Contohnya, rencana kegiatan belajar mengajar sehingga
misalnya berapa dan dari jurusan mana saja guru yang dibutuhkan, dapat
ditentukan
Menurut Tingkatannya:
23 Opcit. Fattah, Nanang. h. 54-55

17

a). Perencanaan Strategis (Renstra)


perencanaan strategis disebut juga dengan perencanaan jangka
panjang. Strategi itu menurut R.G. Murdick J.E. Ross diartikan sebagai
konfigurasi tentang hasil yang diharapkan tercapai pada masa depan.
Bentuk konfigurasi terungkap berdasarkan ruang lingkup (di dunia
pendidikan

meliputi

hasil-hasil,

pemakai,

pasaran,

kualitas,

dan

karakteristik hasil-hasil pendidikan yang ditentukan), hasil peresaingan


(mutu produktivitas, pengelolaan yang spesifik, dan kapasitas merespons
perubahan), target kuantitatif, probabilitas dan investasi beserta perkiraan
resiko atau faktor penunjang pendidikan), penataan sumber-sumber
pendidikan (alokasi pengembangan sumber daya kependidikan, faktor
geografik dan kecenderungan perubahan yang berkenaan dengan sistem
nilai).
b). Perencanaan koordinatif (manajerial)
Perencanaan ini ditujukan untuk mengarahkan jalannya pelaksanaan,
sehingga tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Perencanaan ini
seharusnya sudah terperinci dan menggunakan data statistik. Namun sering
juga menggunakan pertimbangan akal sehat, mencakup seluruh aspek
operasi suatu sistem di atas ketaatan pada kebijakan-kebijakan pada
tingkat perencanaan strategik.
C). Perencanaan operasional
Pada tingakatan ini, perencanaan memusatkan perhatian terhadap
yang akan dikerjakan di lapangan dari suatu rencana strategis. Bersifat

18

spesifik dan berfungsi untuk memberikan petunjuk konkret tentang


bagaimana suatu program atau proyek khusus dilaksanakan menurut
aturan, prosedur, dan ketentuan lain yang ditetapkan.24
3. Menurut jangka waktunya
1. perencanaan jangka pendek
Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan tahunan atau perencanaan
yang dibuat untuk dilaksanakan dalam waktu kurang dari 5 tahun, sering
disebut sebagai rewncana operasional. Perencanaan ini merupakan
penjkabaran dari rencana jangka menengah dan jangka panjang.
2. perencanaan jangka menengah, Perencanaan jangka menengah mencakup
kurun waktu diatas 5-10 tahun. Perencanaan ini penjabaran dari rencana
jangka panjang, tetapi sudah lebih bersifat operasional.
3. Perencanaan jangka panjang
Perencanaan jangka panjang meliputi cakupan waktu diatas 10 tahun
sampai dengan 25 tahun. Perencanaan ini memiliki jangka menengah, lebihlebih lagi jika dibandingkan dengan perencanaan jangkla pendek. Dengan
demikian perencanaan tahunan bukan hanya sekedar pembabakan dari
rencana 5 tahun, tetapi merupakan penyempurnaan dari rencana itu sendiri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan


Tenaga Kependidikan
24 Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan( Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2001). h. 55-59.

19

Lingkungan Eksternal
Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek
dan kadang-kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang.
Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang besar contoh tingkat
inflasi, pengangguran dan tingkat bunga sering merupakan faktor
penentu kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan
Kondisi sosial-politik-budaya mempunyai implikasi pada perencanaan
sumber daya manusia melalui berbagai peraturan di bidang personalia,
perubahan sikap dan tingkah laku
Peraturan peundang-undangan
Sedangkan perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit
diramal tetapi juga sulit dinilai.
pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan
mempengaruhi permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai
contoh, pembajakan manajer akan memaksa perusahaan untuk
selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi dalam perencanaan
sumber daya
persaingan merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan
mempengaruhi permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai
contoh, pembajakan manajer akan memaksa perusahaan untuk
selalu

menyiapkan

penggantinya

melalui

antisipasi

dalam

perencanaan.25
25 Edi Sutrsno. Manajemen Sumber daya Manusia (jakarta: Kencana,

20

Faktor Internal
Rencana strategis
Anggaran
pengembangan pendidikan
Minat masyarakat terhadap sekolah tersebut

Kesimpulan
Perencanaan

tenaga

pendidik

dan

kependidikan

adalah

pengembangan starategi penyusunan tenaga pendidik dan kependidikan


(sumber daya Manusia) yang berkomprehensif guna memenuhi kebutuhan
organisasi dimasa depan. Sedangkan Jenis-jenis tenaga kependidikan
terdiri

dari

tenaga

struktural,tenaga

fungsional,

tenaga

teknisi,

pembimbing, tenaga administrator, tenaga teknisi pendidikan. fungsi


perencanaan tenaga kependidikan adalah sebagai pengendalian, Sebagai
sarana komunikasi, Sebagai dasar pengaturan alokasi sumber daya,
Sebagai alat untuk mendorong perencana pelaksana dan melihat ke depan
serta menyadari pentingnya unsur waktu. Sebagai pegangan dan tolak ukur
fungsi pengendalian pengawasan,

meningkatkan produktivitas kerja,

menentukan kebutuhan tenaga kependidikan dimasa depan,


Dapat diketahui imformasi tenaga Dengan adanya perencanaan
akan timbul pemahaman yang tepat tentang situasi pasar kerja dalam arti,
2011). H. 38.

21

menjadi dasar penyusunan kerja dalam pengadaan tenaga kerja baru guna
memperkuat tenaga kerja yang sudah ada. Dalam perencanaan tenaga
kependidikan terkadang adafaktor-faktor yang mempengaruhi yaitu dari
Lingkungan Eksternal Perkembangan ekonomi, Kondisi sosial-politikbudaya, Peraturan peundang-undangan, kemajuan

teknologi, pesaing.

Faktor Internal Rencana strategis, Anggaran, pengembangan pendidikan,


Minat masyarakat terhadap sekolah tersebut. Dengan adanya perencanaan
tenaga kependidikan maka tujuan organisasi dapat di capai sebagaimana
yang di harapkan.

Daftar Pustaka
Abdurrahman Fathoni. Manajemen Sumbe Daya Manusia. Jakarta: Pt
Rineka Cipt. 2006
Andi Makkulau. 2004. Analisis Kebijakan Publik dan Perencanaan
Pendidikan. Makassar: UNM, 2004
Atmodiwirio, Soebagio. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT
Ardadizya, 2001
Edi Sutrsno. Manajemen Sumber daya Manusi . jakarta: Kencana, 2011
Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2001
Marno, Triono Supratno. Manajemen dan kepemimpinan pendidikan Islam
.Bandung, PT rafika Aditama, 2008
Sarbbini, Neneng Lina, Perencanaan Pendidikan. Bandung: CV Pustaka
Setia, 2011
Siagian, Sondang P. 1995. Manajemen Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara
Sukiman hartati, manajemen Tenaga pendidik. Yogyakarta, Fif UNY, 2000
Tim Dosen administrasi pendidikan Upi, Manajemen pendidikan.
Bandung: Alfabeta, 2010

22

23

Anda mungkin juga menyukai