Assalamualaikum Wr Wb
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa memberikan petunjuk serta melimpahkan berkah dan rahmat-Nya
kepada kami, sehingga makalah tutorial blok sistem tubuh 3 ini dapat
diselesaikan. Dalam penyelesaian makalah tutorial blok sistem tubuh 3 ini
tentunya tidak dapat kami selesaikan sendiri, kami banyak memperoleh
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan syukur dan
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga
makalah tutorial sistem tubuh 3 ini dapat selesai.
2. Tutor yang telah membimbing jalannya diskusi tutorial kelompok I
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan yang telah memberi
masukan yang membantu, bagi pengembangan ilmu yang telah
didapatkan.
3. Teman-teman kami yang setia menemani, membantu, dalam proses
penyelesaian makalah tutorial blok sistem tubuh 3.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah tutorial blok sistem
tubuh 3 ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan sarannya yang sifatnya membangun guna membantu sempurnanya makalah
tutorial blok sistem tubuh 3 ini. Kami berharap semoga makalah tutorial blok
sistem tubuh 3 ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta untuk menambah
wawasan dan pengetahuan.
Wassalamualaikum Wr Wb.
Jember, 8 Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 5
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................... 19
BAB IV KESIMPULAN .......................................................................39
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 40
BAB I
2
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
endokrin
adalah
sekumpulan
kelenjar
dan
organ
yang
memproduksi dan mengatur hormon dalam aliran darah untuk mengontrol banyak
fungsi tubuh. Sistem ini tumpang tindih dengan sistem saraf dan eksokrin dan
4
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tekanan darah
8.
Tahanan tekanan
9.
2.
Kelenjar tiroid
3.
4.
5.
6.
Dua ovarium
7.
Dua testis
8.
Hipotalamus
Hipotalamus terletak di otak depan dan berfungsi penting dalam
2.
Factor ( CRF )
Hormon
penggiat
Hormone ( ACTH )
hormon Merangsang
pengeluaran
hormon
Factor ( GRF )
Hormon penggiat
thyroiding
stimulating
( TRT )
hormone (TSH)
Hormon penggiat hormon FSH Merangsang lobus anterior mensekresi
atau follice stimulating hormon FSH (follice stimulating hormone)
hormon
perangsang berpengaruh
pembentuk folikel
terhadap
pemasakan
folikel
dan
membentuk
korpus
luteum
(badan
sekresi
dari
hormon
hormon
progesteron
yang
Oksitosin
kantong
empedu,
menyempitkan
pembuluh darah.
Mempengaruhi pengeluaran
air
kontraksi
melahirkan,
uterus
pada
saat
susu,
atau
hipersekresi.
Pada
masa
pertumbuhan
(remaja)akan
mengakibatkan pertumbuhan yang luar biasa gigantisme. Bila kelainan ini terjadi
setelah masa pertumbuhan akan mengakibatkan akromegali yaitu pertumbuhan
hanya terjadi pada ujung-ujung tulang pipa misalnya ujung tulang jari dan dagu.
Produksi hormon yang kurang dari normal disebut hipofungsi,mengakibatkan
pertumbuhan terhambat atau terjadi manusia kerdil.
3.
Kelenjar pineal di duga membantu mengatur proses fisiologi siang dan malam
sehingga mempengaruhi pola tidur, selera makan dan suhu tubuh. Kelenjar ini
memiliki ukuran sebesar kacang ercis.
4.
Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terletak di leher sebelah kanan kiri trakea. Kelenjar ini
terjadinya
pertumbuhan
kerdil
mental.kekurangan
hormon
tiroksin
pada
orang
mixudema,dengan
gejala
proses
metabolisme
dan
dewasa
kemunduran
mengakibatkan
menurun,berat
tubuh
anak gondok atau parotid. Kelenjar ini menghasilkan hormon paratiroid, yang
berfungsi untuk mengatur pertukaran zat kapur dan posfor dalam darah.
Kekurangan hormon ini mengakibatkan tetanus dengan gejala kejang pada tangan
dan kaki, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan. Apabila kelenjar ini berkerja terlalu
berlebihan mengakibatkan kalsium dan fosfor dalam tulang di keluarkan dan
dimasukan kembali kedalam serum darah. Akibatnya tulang penderita mudah
sekali patah dan di dalam urine banyak mengandung kapur dan fosfor, sehingga
dapat menimbulkan batu ginjal dan kegagalan ginjal.
6.
bagian, yaitu sebelah luar berwarna kekuningan yang di sebut korteks dan sebelah
dalam di sebut medula.
Nama Kelenjar
Adrenal ( medula )
Hormon
Adrenalin ( Epinefrin )
Fungsi Hormon
Mempercepat kerja jantung, menaikan
tekanan darah, mempercepat perubahan
glikogen menjadi glukosa pada hati,
menaikan gula darah, dan mengubah
Noradrenalin
(Norepinefrin)
10
Adrenal ( Korteks )
Glukokortikoid
(Kortisol,kortikosteron)
Mineral Kortikoid
(Aldosteron)
kekebalan.
Regulasi Na+ dan K +, meningkatkan
metabolisme hidrat arang, menahan Na+
dan Cl- dalam tubuh dan regulasi air.
Beberapa kelainan yang dapat terjadi pada kelenjar adrenal adalah sindrom
cushing dan penyakit addison. Sindrom cushing merupakan penyakit yang di
akibatkan karena kelebihan glukokortikoid. Gejala gejala dari kelainan ini antara
lain, otot otot mengecil, osteoforosis, luka sulit sembuh dan gangguan mental.
Sedangkan penyakit addison adalah suatu penyakit akibat kekurangan sekresi
hormon glukokortikoid. Menyakit ini memiliki gejala, yaitu tekanan darah rendah
dan nafsu makan hilang. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada
penderita.
7.
Pankreas
Pada pankreas terdapat kelompok sel yang di kenal sebagai Pulau
Kelenjar Kelamin
Ovarium
Ovarium berbentuk seperti buah kenari yang terletak di kanan kiri uterus.
Selain menghasilkan ovum, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada 2 macam
hormon yang di hasilkan yaitu estrogen dan progesteron.
11
Kelenjar Timus
Kelenjar timus hanya dijumpai pada anak-anak usia di bawah 18 tahun.
12
Klasifikasi Hormon
Begitu banyak hormon yang terdapat dalam tubuh manusia. Meskipun
begitu banyak, namun hormon-hormon tersebut dapat diklasifikasikan dengan
meninjaunya dari beberapa aspek.
1. Klasifikasi Hormon berdasarkan mekanisme kerjanya maka pembagian
hormon menurut aspek biokimianya, yaitu :
a.
Hormon Lipofilik
Kelompok hormon ini menyampaikan pesan hormon
dengan cara menembus membran sel dan berikatan dengan reseptor
spesifik di dalam sel sasarannya.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah :
1)
2)
3)
a)
b)
Hormon Hidrofilik
13
Homeostasis (keseimbangan)
1) Penyimpanan dan penggunaan energy melalui pengendalian metabolism
karbohidrat, lemak, dan protein.
2) Imbangan cairan tubuh dan elektrolit.
3)
Fungsi kardiovaskular.
Reproduksi
1)
2)
3)
Siklus menstruasi
4)
Prolaktin, oksitosin
Hormon pengembangan
Hormone yang memegang
peranan
didalam
perkembangan
dan
14
Reseptor Hormon
Seperti yang kita ketahui, bahwa hormon akan di salurkan ke sel target melalui
pembuluh darah, untuk dapat sampai ke sel target, hormon haruslah terlebih
dahulu terikat dengan reseptor yang terdapat pada sel target.Reseptor Hormon
adalah Molekul pengenal spesifik dari hormon sebelum berikatan dengan sel
target sebelum hormon memulai efek biologiknya pada sel target. Umumnya
pengikatan Hormon Reseptor ini bersifat reversibel dan nonkovalen. Reseptor
hormon bisa terdapat pada permukaan sel (membran plasma) atau pun
intraselluler.Interaksi hormon dengan reseptor permukaan sel akan memberikan
15
memproduksi cAMP.
Setiap molekul cAMP mengaktivasi berbagai moleki cAMP-dependen
protein kinase yang sesuai.
16
hormone
yang
bersirkulasi
dapat
diperkuat
sehingga
sel.
Kompleks reseptor-hormon bergerak ke DNA di sisi atau di dekat gen
yang transkripsinya distimulasi oleh hormone. Disisi ini, kompleks akan
17
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Mapping
18
19
20
21
22
23
Gambar 3.1 Mekanisme kerja hormon peptida / protein yang melibatkan cAMP
3.3.1.2. Mekanisme kerja hormon yang melibatkan sistem Ca2+
dan fosfatidilinositol bifosfat (PIP2)
Pengikatan hormon ke reseptornya mengaktifkan protein Gg
yang merangsang fosfolipase C. Fosfolipase C melakukan pemutusan
fosfatidilinositol bifosfat (PIP2) menjadi DAG (Diasilgliserol) dan
1,4,5-trifosfat (IP3). DAG bersama-sama dengan Ca2+ mengaktifkan
protein kinase C, serta berikatan dan
24
Gambar 3.2 Mekanisme kerja hormon peptida / protein yang melibatkan sistem
Ca2+ dan fosfatidilinositol bifosfat (PIP2)
25
ketogenesis,
glukoneogenesis),
(2)
pada
otot
26
contoh,
aldosteron,
yaitu
salah
satu
hormon
yang
27
28
29
di membran
di sitosol
30
signal
yang
31
dalam
kelas
ini.
Reseptor
hormon
polipeptida
yang
32
33
34
Reseptor hormon steroid dan tiroid berada di dalam sel target, pada
sitoplasma
atau
nukleus,
dan
berfungsi
sebagai
ligand-dependent
36
terdiri
dari
secara
domain
langsung
transkripsi
dengan
yang
bisa
faktor-faktor
perlengkapan transkripsional.
4. Domain terminal-C mengkontribusi kapasitas transaktivasi
reseptor.
Ada dua subtipe reseptor estrogen dan beberapa isoform serta
sambungan varian dari setiap subtipe. Subtipe pertama, reseptor
estrogen klasik, pertama kali diklon tahun 1986. Subtipe kedua,
reseptor estrogen yang paling terkini. Kedua subtipe reseptor ini
bervariasi dalam struktur dan gen-gen pengode mereka di dalam
kromosom-kromosom yang berbeda. Gen reseptor estrogen
telah dipetakan pada lengan panjang. Distribusi jaringan reseptor
estrogen dan reseptor estrogen berbeda, walaupun ada
beberapa tumpang tindih. Sel-sel granulosa dan perkembangan
spermatid berisi kebanyakan reseptor estrogen dan subtipe ini
ada pada beberapa jaringan-jaringan target nonklasik, termasuk
ginjal, mukosa usus, parenkim paru, sumsum tulang, tulang, otak,
sel-sel endotelial, dan kelenjar prostat. Kontrasnya, endometrium
sel-sel kanker payudara, dan stroma ovarium isinya kebanyakan
reseptor estrogen .
37
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hormon adalah zat yang dikeluarkan dari suatu kelenjar ke suatu aliran
darah untuk mempengaruhi kegiatan sel di dalam tubuh. Hormin dapat
dikalsifikasikan berdasarkan kerjanya, senyawa kimianya, sifat
reseptor dan lokasi resptornya
2. Mekanisme kerja hormon dipengaruhi oleh reseptor dan second
massanger, yaitu cAMP, Ca2+, dan PIP2 untuk mencapai fungsi
fisiologis
3. Reseptor hormon dibagi menurut letaknyaada 2 yaitu, reseptor hormon
intra sel dan reseptor hormon membran sel.
38
DAFTAR PUSTAKA
Davidson, Victor L, dkk. 2013. Quick Review Biokimia. Jakarta: Binarupa Aksara
Publisher
Gavrieli,Y.,Y.Sherman,and S.A Ben-Sasson. (1992). Identification of programed
cell death in situ via specific llabeling of nuclear DNA fragmentation.
J.CellBiol. 119:493-501
Haqiqi. 2008. Biosintesis hormone tiroid dan paratiroid. Malang : Fakultas
Peternakan Universitas Brawijaya.
Marks, Dawn B. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar:Sebuah Pendekatan Klinis.
Jakarta : EGC
Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC
Thompson,H.J.,R.Strange and P.J.Schedin. (1992) Apoptosis in the genesis and
prevention of cancer. Cancer Epidem. Biomarkers and Prevention 1 : 597602
39