Anda di halaman 1dari 4

PUSAT PERADABAN DUNIA.

1. Peradaban India
Dikenal dengan peradaban lembah sungai Indus (shindu), Gangga dan Brahmaputera.
Sama dengan semua pusat peradaban kuno di dunia peradaban India juga berkembang di
sekitar aliran sungai besar. Di sekitar aliran sungai tersebut, muncullah dua kota besar
pada masa tersebut yaitu Mahenjo Daro dan Harappa. Kebudayaan Mahenjo Daro muncul
sekitar 3000 2500 SM berdasarkan penggalian yang dilakukan oleh jawatan
kepurbakalaan purbakala India pada tahun 1922. Kebudayaan Mahenjo Daro dan Harappa
merupakan salah satu kebudayaan terbesar di dunia, manusia pendukungnya bernama
bangsa Dravida. Sistem kepercayaan yang dianut oleh bangsa Dravida ini yaitu
kepercayaan kepada dewa, hal ini dapat dilihat dari penemuan patung yang mirip dengan
patung dewa Syiwa.
Sistem perekonomian :
Perdagangan, memanfaatkan aliran sungai sebagai alat transportasi perdaanganan
Pertanian, bangsa Dravida memanfaatkan aliran sungai sebagai irigasi.
Tata kota :
Kota sudah dibuat teratur, masing-masing rumah sudah dilengkapi dengan kamar mandi
dan sumur, sistem sanetasi sudah baik. Jalan sudah dibuat lebar dan lurus
Pengetahuan dan Teknologi :
Bangsa Davida telah membuat alat-alat rumah tangga seperti kapak dan belati. Peradaban
India telah mengenal tulisan tetapi belum bisa dibaca.
Sistem Pemerintahan :
Pemerintahan Dravida didasarkan moral dan agama sehingga terbentuk masyarakat yang
aman, tentran dan sejahtera.
Kebudayaan dravida mengalami kemajuan yang pesat sampai pada tahun 1000 SM bangsa
dravida kemudian hancur karena diserang oleh bangsa Arya dari utara lewat selat kaibar
disebabkan karena wabah penyakit. Selanjutnya cerita tentang peradaban India dilanjutkan
Bangsa Arya. Kebudayaan Arya dibagi menjadi 4 zaman :
1)
Zaman Weda
Kepercayan yang muncul pada Zaman Weda :
Hindu, yaitu kepercayaan kepada Dewa, Dewa yang disembah yaitu Trimurti :
Brahma : Dewa Pencipta
Wisnu : Dewa Pemelihara
Syiwa : Penghancur
4 Kasta pada masa bangsa Arya :
Brahmana
= Pendeta
Ksatria
= Pendekar
Waisya
= Pedagang
Sudra
= Petani
Kitab Weda terdiri dari empat macam, yaitu :
Regweda
: Berisi ajaran Hindu
Sama weda
: Berisi nyanyian
Yayurweda
: Berisi doa
Atharwaweda : Berisi mantra dan hanya dipelajari oleh golongan brahmana
2)
Zaman Epos/Wiracarita :
Merupakan zaman di mana munculnya cerita-cerita kepahlawanan yang umumnya ditokohi
orang-orang bangsa arya. Di antara kitab-kitab yang muncul, yang sampai di Indonesia
yaitu Mahabrata dan Ramayana. Mahabrata ditulis oleh Wiyasa yang terdiri dari 18 parwa
yang menceritakan perang saudara antara Kurawa dan Pandawa. Kurawa dan Pandawa
Berasal dari kakek yang sama yaitu Bismadewabrata dari kerajaan Hastinapura. Nenek
Kurawa dan Pandawa merupakan titisan Dewi Durga.
Anak tertua dari Bismadewabrata bernama Pandudewabrata. Setelah ayahnya
mengundurkan diri dari tahta kerajaan, Pandudewapura diangkat menjadi raja.
Pandudewabrata memiliki dua istri. Istri pertamanya memiliki dua anak dan istri keduanya
memiliki tiga anak. Anak pertamanya bernama Yudishtira, yang kedua bernama Bima, yang
ketiga bernama Arjuna dan dua anak terakhirnya kembar yang bernama Nakula dan
Sadewa. Kelima anaknya tersebut dikenal dengan Pandawa

Kurawa merupakan anak dari saudara Pandudewabrata yang berjumlah seratus orang.
Kurawa dan Pandawa awalnya memiliki perguruan yang sama. Pertempuran antara Kurawa
dan Pandawa bermula ketika ayah Pandwa meninggal dunia, akan tetapi Yudishtira belum
cukup umur untuk menggantikan tahtanya. Akhirnya ayah dari Kurawa menjadi pemangku
sementara kerajaan sehingga anaknya berpikir bahwa dia juga memiliki hak untuk menjadi
raja. Berbagai cara pun dilakukan keduanya untuk mendapatkan tahta kerajaan sehingga
Pandawa diasingkan di hutan. Akhirnya Pandawa dibantu oleh Krisna. Pada saat
pertempuran, Bismadewabrata dipanah dan dibunuh oleh Arjuna.
Ramayana ditulis oleh Walniki yang terdiri dari tujuh kanda yang berkisah tentang
perjuangan Rama merebut istrinya dari tangan Rahwana.
Rahwana memiliki ilmu Pancasona sehingga tidak bisa dibunuh oleh dewa maupun
manusia. Setelah memperoleh kemampuan itu, Rahwana semakin merajalela. Rama lahir
sebagai reinkarnasi dari Dewa Syiwa dan dibantu oleh pasukan kera. Salah satu pasukan
kera tersebut bernama Sugriwa
3)
Zaman Sutra
Zaman sutra ditandai dengan munculnya kitab-kitab sutra yang merupakan penjelasan
dari kitab-kitab weda.
4)
Zaman Kerajaan.
Kerajaan Maurya (322-185 SM)
Kerajaan ini didirikan oleh Chandragupta Maurya (Raja Punjab) setelah berhasil mendesak
kekuatan Iskandar Agung (Macedonia). Setelah menjadi raja, Chandragupta memperluas
kerajaan dengan menyerang Maghada (Phataliputra) dan juga seluruh India Utara dari
kashmir sampai sungai gangga. Pada tahun 312 SM, kerajaan Maurya diserang oleh Raja
Seleucos Nicator dari kerajaan Sham akan tetapi Chandragupta berhasil mengalahkannya
dan akhirnya dibuat perjanjian perdamaian di antara keduanya dan Chandragupta akhirnya
mengawini anak dari Seleucos Nicator dan dari perkawinannya, Chandragupta memiliki
anak yang bernama Bindusara yang nantinya meneruskan tahta ayahnya. Bindusara
memerintah sekitar 289-273 SM. Bindusara adalah seorang raja yang gemar dengan ilmu
pengetahuan dan filsafat Yunani. Satelah itu Bindusara diganti oleh putranya yang
bernama Asoka Vardhana. Asoka merupakan raja Maurya yang paling terkenal namun
harus membunuh kakak tirinya dan 99 saudaranya yang lain untuk mendapatkan tahtanya.
Pemerintahan Asoka dikenal sebagai Puncak kerajaan Maurya karena telah memperluas
wilayah kerajaan Maurya sampai ke Afghanistan, Teluk bengga dan Sungai Kristna. Akibat
peperangan, Asoka sadar akan banyaknya korban akibat peperangan. Asoka pun
mengaluarkan pernyataan tentang larangan menggunakan kekerasan untuk mencapai
tujuan. Setelah Asoka wafat, kerajaan Maurya pun hancur.
Peninggalan kerajaan Maurya :
Tugu Asoka yang terbuat dari batu utuh dan di atasnya ada patung singa.
2.
Peradaban Cina.
Tinjauan geografis
Negeri Cina amat luas (8.735.850 km) atau 18 kali pulau sumatra. Sebagian besar berupa
dataran tinggi dan gurun pasir yang tandus. Daerah suburnya hanya berada di lembah
sungai Hoang Ho, lembah sungai Yang Tse Kiang dan dataran pantai timur. Sungai Hoang
Ho sering banjir besar yang menimbulkan banyak korban. Pada saat terjadi banjir, sungai
Hoang Ho banyak membawa lumpur kuning maka sering disebut sungai kunig dan laut
sebagai muaranya.
Sistem perekonomian.
Penduduk lembah sungai kuning sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Hal
ini didukung oleh kondisa wilayahnya. Lembah sungai Kuning merupkan daerah dataran
rendah yang subur karena terus menerus ditaburi debu tanah los yang subur yang berasal
dari gurun Gobi di sebelah barat. Di samping itu, daerah lembah sungai kuningg
mendapatkan air yang cukup dan alirang sungai tersebut sehingga sangat mendukung
kegiatan pertanian. Mereka telah bercocok tanam secara menetap di lembah sungai
Hoang Ho dan Yang Tse kiang. Di samping bertani merka juga ada yang bekerja sebagai
peternak, pemburu dan penangkap ikan.
Sistem Kepercayaan.
Masyarakat yang berada pada lembah sungai kuning pada awalnya menyembah Dewa
Langit yang dipimpin oleh raja. Dalam upacara tersebut biasanya dengan korban berdarah.

Hal ini hampir sama dengan kehidupan di Mesir, Mesopotamia, dan bangsa Maya sekitar
4.000 SM.
Sekitar tahun 1750 SM di Cina telah berdiri beberapa negara kota yang dipimpin oleh raja
yang merangkap sebagai iman agama dengan julukan Putera Langit. Raja dianggap
sebagai perantara bagi bumi terhadap langit. Raja atau kaisar dianggap mendapat
perintah dari langit untuk memerintah bumi menurut hukum-hukum tertinggi dari langit.
Penduduk yang tinggal di lembah sungai Kuning sangat menghormati nenek moyang
mereka dan ini berlaku sampai sekarang. Di samping itu, mereka juga menghormati
kekuatan-kekuatan alam yang dianggap berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia.
Kekuatan-kekuatan alam tersebut antara lain guntur, kilat, sungai, bintang, matahari dan
gempa.
Sistem pemerintahan
Raja tertua di Cina menurut dongeng adalah kaisar Huang Ti yang mulai memrintah kirakira tahun 2697 SM. Para penggantinya adalah Yao, Sun, dan Yu. Mulai kaisar Yu,
pemerintahannya jadi turun temurun yang disebut Dinasti hsia. Kaisar terakhir dari dinasti
ini adalah Kaisar Chieh. Dari raja-raja ini tidak ditemukan peninggalan yang berarti. Setelah
dinasti Hsia jatuh yang berkuasa di Cina adalah dinasti Syang. Sejak dinasti Syanginilah
sejarah Cina kuno dimulai. Pada saat itu ditemukan peninggalan sejarah yang ditemukan
berupa prasasti yang tergores pada kulit penyu. Prasasti tersebut menyebutkan bahwa
keturunan kaisar pertama memerintah di Cina adalah dinasti Syang. Dinasti Syang
didirikan oleh kaisar Chen Tang. Kaisar ini sangan cakap, adil dan bijaksana. Dinasti Syang
memerintah di Cina selama 644 tahun yaitu tahun 1766-1122 SM. Selam pemerintahan
Syang tidak kurang 30 raja yang memerintah Cina.
Pemerintahan di Dinasti Syang mulai menggunakan sistem pemerintahan tanah atas
feodalisme. Daerah yang jauh dari pemerintah pusat diserahkan kepada para bangsawan.
Mereka bertindak sebagai raja muda atau sering disebut vazal. Raja-raja vazal tersebut di
bawah kekuasaan pemerintah pusat yang dipeganag oleh kaisar yang disebut Huang Ti.
Para vazal mempunyai tugas antara lain memungut pajak serta menjaga keamanan dan
pertahanan, para vazal memiliki tentara sendiri. Sebagai imbalan jasa, para vazal
mendapat pinjaman dari Huang Ti.
Pada masa dinasti Syang telah lahir kebudayaan yang bernilai tinggi antara lain sudah
pandai membuat peralatan rumah tangga yang terbuat dari tanah liat yang dibakar,
kerajinan dari bambu, batu marmer dan perunggu, pakaian dari sutra, patung dan
bangunan untuk memuja Dew Langit. Cara pertanian mereka juga sudah menetap. Pada
masa itu sudah ada tulisan yang disebut piktograf. Ilmu pengetahuan sudah berkembang
dan dimanfaatkan untuk keperluan praktis sehari-hari. Misalnya, astronomi diguanakan
untuk menentukan penanggalan dan penujuman, matematika dimanfaatkan untuk
menghitung luas berbagai bangun dan sebagainya.
Kebudayaan Syang menempati peranan penting dalam perkembangan kebudayaan Cina
selanjutnya karena dasar-dasarnya sudah mulai ditanamkan. Dinasti Syang mengalami
keruntuhan pada tahun 1122 SM karena dikalahkan oleh kaisar Chou Wu Wang dari
sebelah barat sungai Hoang Ho. Kaisar terakhir Dinasti Chou adalah Kaisar Hsin.
Dinasti Chou didirikan oleh Chou Wu Wang. Dinasti Chou memerintah antara tahun 1122255 SM. Sistem pemerintahannya diatur secara feodal dan pusat pemerintahannya terletak
di koat Cang An. Masa pemerintahan Dinasti Chou tampaknya kurang gemilang karena
sekitar abad ke 8 SM timbul kekacauan dan peperangan di mana-mana. Dalam suasana
kacau dan perang inilah lahir ahli pikir terkenal yaitu Lao Tse dengan ajarannya Taoisme
dan Kongfusius(Kong Fu Tse). Sistem pemerintahan Feodalisme menimbulkan kehancuran
bagi pemerintahannya sendiri sebab banya raja-raja daerah atau valzal yang berusaha
melepaskan diri dari pemerintahan pusat. Akhirnya, pangeran Chin hanya memerintah
antara tahun 255-205 SM. Raja yang paling terkenal adalah Shih Huang Ti. Pada masa ini
cina berhasil dipersatukan di bawah satu orang raja. Pembaruan di segala bidang mulai
dijalankan. Kerajaan dibagi menjadi 36 provinsi yang masing-masing diperintah oleh
seorang gubernur yang langsung bertanggung jawab kepada kaisar. Aturan pinjam tanah
hanya satu jenis saja. Selain itu, timbangan, ukuran, perkakas pertanian dan roda kereta
juga dibuat sama. Hal ini besar pengaruhnya terhadap kesatuan budaya Cina.
Shih Huang Ti meninggal pada tahun 210 SM, setelah itu terjadilah kekacauan dan perang
saudara serta pemberonyakan di dalam negeri. Pihak yang berhasil muncul sebagai

pemenangnya adalah Liupang yang kemudian mendirikan kerajaan dan dinsati baru yaitu
Dinasti Han.
Sepeninggal Han Wu Ti, timbul lahi kekacauan di mana-mana. Hampir seluruh negeri
dikuasai bangsa Tartar selama beberapa abad dan baru awal abat ke 7 muncul kerajaan
yang kuat yaitu dinasti Tang.

Anda mungkin juga menyukai