Usulan Program Kreativitas Mahasiswa
Usulan Program Kreativitas Mahasiswa
PRANEDYA ATRIA
12/333155/TP/10417 (2012)
RIFAN NURHUDIN
12/329482/TP/10283 (2012)
HANIF BUSTANI
12/333259/TP/10493 (2012)
JULI TRIANTORO
12/333133/TP/10398 (2012)
12/329498/TP/10298 (2012)
HALAMAN PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................ iii
RINGKASAN.................................................................................................. iv
BAGIAN INTI
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang............................................................................................ 1
Tujuan dan Manfaat..................................................................................... 1
GAGASAN
a Kondisi Kawasan DAS Ciliwung Puncak Bogor....................................
b Solusi/Upaya yang Pernah Dilakukan.....................................................
c Dampak dari Upaya yang Pernah Dilakukan Sebelumnya.....................
d Pihak-pihak yang Dipertimbangkan untuk Pelaksanaan Gagasan Baru.
e Langkah-langkah Strategis untuk Implementasi Gagasan Baru.............
1
3
4
5
5
KESIMPULAN
GAGASAN YANG DIAJUKAN...................................................................... 6
TEKNIK IMPLEMENTASI............................................................................. 6
PREDIKSI HASIL............................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota......................................................... 9
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas.......... 10
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim......................................................... 11
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta DAS Ciliwung......................................................................... 4
Gambar 2. Desain (Satu Titik) Sistem Tata Air Berbasis Ekowisata................ 6
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tata Guna Lahan Hulu DAS Ciliwung............................................... 3
iii
2
RINGKASAN
Wilayah lereng Gunung Pangrango di Bogor Jawa Barat atau yang sering
disebut dengan Puncak Bogor merupakan tempat yang menjadi sorotan akhirakhir ini. Pasalnya kerusakan ekosistem di wilayah ini disebut-sebut sebagai
pemicu utama terjadinya banjir di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Hal ini
sangat wajar sebab hulu sungai yang merupakan salah satu sungai terbesar di
Jakarta yaitu Ciliwung, terletak di wilayah puncak Bogor. Presentase peruntukkan
lahan sebagai hutan di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung
hanya berkisar 30%, sebagian besar sisanya diperuntukkan sebagai pemukiman
dan kawasan pertanian (Abdurachman, 2009).
Pada tahun 2007 terjadi banjir besar di DKI Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dimana kerugian ditaksir senilai Rp.5,16
trilyun (BPBD Provinsi DKI Jakarta, 2014). Pada tahun 2014 pun, bencana banjir
dengan skala cukup besar terjadi lagi di wilayah Jakarta dan Bogor dimana
merusak beberapa infrastruktur (Kompas, 2014). Selain curah hujan di Jakarta
sendiri, keadaan ekosistem DAS di kawasan hulu sangat berpengaruh terhadap
potensi banjir di kawasan hilir/Jakarta sehingga tata kelola DAS yang baik di
kawasan hulu sungai Ciliwung dan hulu sungai-sungai sekitarnya sangat
diperlukan (Departemen Kehutanan, 2008).
Karya tulis ini bertujuan untuk mengemukakan konsep tata kelola wilayah
Puncak Bogor yang berorientasi pada usaha konservasi tanah dan air tanpa
mengabaikan aspek ekonomi. Fokus dari karya tulis ini adalah merancang sistem
pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) di Puncak Bogor yang melibatkan
Sumber Daya Manusia (SDM) dimana perlu diadakan suatu regulasi khusus,
bantuan teknis berupa rekayasa dibidang konservasi tanah dan air, serta
manajemen pengelolaan kawasan yang mumpuni.
Rangkaian program yang diajukan antara lain penerapan aturan khusus
terkait pembangunan Puncak Bogor, survey PRA (Participatory Rural Appraisal)
dan RRA (Rapid Rural Appraisal), pelaksanaan program rekaysa konservasi tanah
dan air, diversifikasi jenis usaha di kawasan DAS yang berbasis konservasi
lingkungan sekaligus ekowisata (keramba, kebun buah, dan arboretum),
penempatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang khusus menangani pengelolaan
infrastruktur konservasi dan pemantauan kegiatan usaha, serta penguatan
koordinasi antara pemerintah, masyarakat setempat serta media/jurnalis sebagai
upaya mempertahankan keberlanjutan program. Gagasan ini diharapkan menjadi
terobosan mutakhir dalam penyelesaian masalah kerusakan ekosistem di wilayah
Puncak Bogor.
Implementasi gagasan ini membutuhkan beberapa metode antara lain
pembinaan langsung, penetapan aturan yang tegas, pengenalan teknologi
pengelolaan lingkungan berbasis rekayasa, serta konservasi lingkungan berbasis
agrosociopreneurship. Pengimplementasian gagasan ini diprediksikan akan
menemukan tantangan-tantangan dimana ketika dihadapkan antara konservasi
lingkungan dan kepentingan ekonomi masyarakat, kedua hal ini yang kemudian
diintegrasikan tanpa menghilangkan esensi masing-masing.
3iv
BAGIAN INTI
1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
DKI Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia yang mempunyai
berbagai permasalahan lingkungan, salah satu yang paling menonjol adalah banjir.
Penyebab dari rawannya Jakarta terhadap banjir adalah kapasitas sistem
pengendalian banjir di Jakarta yang rendah ditambah limpasan air dari hujan lokal
maupun hujan di daerah Bogor, Puncak, dan Cianjur atau BOPUNJUR
(Martdianto & Kadri, 2012). Bencana banjir terakhir kali terjadi di Jakarta pada
Januari 2014, dimana terjadi pula di wilayah Bogor sehingga merusak
infrastruktur (Kompas, 2014). Kerusakan koridor ekologis yang terjadi di DAS
hulu kawasan BOPUNJUR merupakan salah satu penyebab dari bencana banjir
yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya (Kompas, 2014)
Penanganan banjir Jakarta akan sulit dilakukan jika hanya berkonsentrasi
pada wilayah kota Jakarta yang telah berkembang pesat menjadi kota yang padat
penduduk. Pembanguanan infrastruktur pengendalian banjir di dalam kota sangat
sulit yang sering bentrok dengan kepentingan lain. Sehingga perlu adanya
modifikasi metode pengendalian banjir tersebut, terutama berkaitan dengan
pengendalian aliran permukaan dari hulu DAS Ciliwung (Martdianto & Kadri,
2012).
b. Manfaaat dan Tujuan
Penerapan gagasan sistem ini diharapkan dapat mengurangi debit air
limpahan sungai Ciliwung yang masuk ke DKI Jakarta dan kemudian dapat
diimplementasikan ke sungai-sungai lain di sekitar Ciliwung serta kebermanfaatan
program ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat di sepanjang sungai.
2. GAGASAN
a. Kondisi Kawasan DAS Ciliwung Puncak Bogor
Kawasan hulu DAS Ciliwung masuk dalam wilayah Kabupaten Bogor
(Kecamatan Megamendung, Cisarua dan Ciawi) serta sebagian kecil masuk
wilayah Kota Madya Bogor yaitu Kecamatan Kota Bogor Timur dan Kota
Bogor Selatan (PPE Jawa Kementerian Lingkungan Hidup). Sungai Ciliwung
merupakan sungai yang mengalir diantara Gunung Pangrango dan pantai utara
Jakarta. Sungai-sungai yang mengalir diantara kedua wilayah tersebut ada banyak
namun sungai yang termasuk sering mengalami luapan adalah Ciliwung. Oleh
karena itu pada penulisan karya tulis ini sungai Ciliwung dijadikan project plan
sebagai percontohan untuk kemudian dapat diterapkan terhadap sungai-sungai
lainnya.
Kerusakan ekosistem di kawasan hulu DAS Ciliwung dikatakan sebagai
pemicu utama terjadinya banjir di Jakarta. Berikut adalah tiga faktor utama
pemicu banjir di Jakarta (Departemen Kehutanan, 2008) :
1) Penutupan lahan/kegiatan pembangunan di bagian hulu, tengah dan hilir
tengah DAS sehingga terjadi debit puncak yang tinggi melebihi daya tampung
aliran yang ada.
2) Pada area lahan kering, tegalan, kebun campuran, dan areal semak belukar
terjadi penurunan fungsi resapan dari akibat bertumbuhnya pemukiman
dimana memerlukan rekayasa konservasi tanah dan air dalam kasus ini.
3) Adanya pengaruh pasang surut air laut yang me nghambat laju aliran air dari
muara sungai ke laut.
Alih fungsi lahan di kawasan hulu DAS Ciliwung berakibat merusak
keseimbangan ekosistem seharusnya kawasan tersebut menjadi kawasan
tangkapan air. Peruntukkan lahan bagian hulu sungai Ciliwung sebagian besar
adalah hutan, namun jumlahnya hanya berkisar 30%. Untuk lebih lengkapnya
dapat dilihat dari tabel berikut (Abdurachman, 2009) :
Keterangan :
1. Pintu air (mengatur masuknya air
ke anak sungai Ciliwung)
2. Arah aliran sungai
3. Irigasi (untuk arboretum dan
kebun buah)
4. Pengolahan air minum dan irigasi
6. Bendungan utama
7. Embung
8. Pembangkit listrik
Gambar 2. Desain (Satu Titik) Sistem
5. LAMPIRAN-LAMPIRAN
6.
7. Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
8.
1.
2.
3.
4.
Ketua Kelompok
Nama lengkap
Tempat dan tanggal lahir
Karya ilmiah
Penghargaan ilmiah
: Pranedya Atria
: Purbalingga, 7 Juli 1994
: Integrated UMKM School (PKM-GT)
: Insentif DIKTI
9.
10.
Anggota
1. Nama lengkap
2. Tempat dan tanggal lahir
3. Karya ilmiah
4. Penghargaan ilmiah
11.
1. Nama lengkap
2. Tempat dan tanggal lahir
3. Karya ilmiah
4. Penghargaan ilmiah
12.
1. Nama lengkap
2. Tempat dan tanggal lahir
3. Karya ilmiah
4. Penghargaan ilmiah
13.
1. Nama lengkap
2. Tempat dan tanggal lahir
3. Karya ilmiah
4. Penghargaan ilmiah
: Rifan Nurhudin
: Yogyakarta, 12 April 1994
::: Hanif Bustani
: Wonosobo, 8 April 1994
::: Juli Triantoro
: Banyumas, 29 Juli 1993
::: Arrahman Triadi Putro
: Jakarta, 29 November 1994
: Integrated UMKM School (PKM-GT)
: Insentif DIKTI
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
26.
28.
27. Na
25. ma / NIM
N
o
35. 36.
Pranedya
1 Atria/12/333155/T
P/10417
41. 42.
Rifan
2 Nurhudin/12/3294
82/TP/10283
47. 48.
Hanif
3 Bustani/12/333259
/TP/10493
54. 56.
Juli
55. Triantoro/12/3331
4 33/TP/10398
61. 62.
Arrahman
5 Triadi
Putro/12/329498/T
P/10298
30.
32.
Alok
asi Waktu
29. Prog
31.
ram Studi
B(jam/minggu
idan )
g
Ilmu
37.
Teknik
38.
Ener 39.
10
Pertanian
gi Mesin
jam/minggu
Pertanian,
Pertanian,
Rekayasa
43.
Teknik
44.
Tekn 45.
7
Pertanian
ik
jam/minggu
Konservasi
Tanah dan
Air,
Pertanian,
Rekayasa
49.
Teknik
50.
Ener 51.
7
Pertanian
gi Mesin
jam/minggu
Pertanian,
Pertanian,
Rekayasa
57.
Teknik
58.
Ener 59.
7
Pertanian
gi Mesin
jam/minggu
Pertanian,
Pertanian,
Rekayasa
63.
Teknik
64.
Tekn 65.
7
Pertanian
ik
jam/minggu
Konservasi
Tanah dan
Air,
Pertanian,
Rekayasa
33.
34.
Uraian
Tugas
40.
Mengkoordinasik
an dan mengatur semua
kegiatan secara umum
dan menulis
46.
Membangun
hubungan dengan dosen
ahli dan menulis
52.
Mendesain
rancangan gambar,
mencari peta, dan
menulis
53.
60.
Mencari datadata valid dan menulis
66.
Mengurus
keperluan administrasi,
berhubungan dengan
dosen pembimbing, dan
menulis
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.