Anda di halaman 1dari 21

Instalasi Telepon

dan Interkom
OKTA PRATAMA
11/312093/TK/37570

Instalasi Telepon
Sistem jaringan instalasi telepon
Penggunaan jumlah telepon pada suatu bangunan pada umunya tidak diketahui secara tepat,
dan oleh karenanya perlu dirancang secara terpadu dengan perancangan jaringan utilitas
lainnya. Meskipun pada saat tahap rancangan jumlah telepon sudah diketahui, pada
kenyataanya masih sering terjadi penambahan jumlah dan perubahan jaringan layanan telepon.
Untuk maksud ini, maka perancangan jumlah saluran telepon didasarkan pada perkiraan per
satuan luas lantai yang akan mempengaruhi alokasi kebutuhan ruangan untuk kebutuhan :
1.

Layanan penerimaan telepon, berikut panel utama telepon

2.

Saluran vertical (riser), pipa saluran dan panel distribusi

3.

Lemari untuk perlengkapan telekomunikasi

4.

Lokasi tempat penambahan sambungan

5.

Ruang peralatan untuk perlengkapan khusus telekomunikasi

6.

Sistem distribusi termasuk pipa jaringan, kotak sambungan di lantai, dan lain-lain

Untuk dapat berfungsinya sistem telekomunikasi di dalam bangunan,


diperlukan saluran telepon dari telkom, yang mempunyai fasilitas hubungan
local (dalam kota), hubungan keluar interlokal (DDD-Domestic Direct Dialing)
atau hubungan keluar internasional (IDD-International Direct Dialing).
Sistem dalam bangunan dimulai dari saluran telkom ke fasilitas PABX (Private
Automatic Branch Exchange), selanjutnya dihubungkan ke kotak induk (MDFMain Distribution Frame). Melalui kabel distribusi (DC- Distribution Cable)
jaringan telepon disebarkan ke kotak terminal yang ada tiap lantai bangunan.
Dari kotak terminal ini jaringan telepon diteruskan ke setiap pesawat telepon.

Instalasi jaringan telepon meggunakan kabel berisolasi plastic yang dimasukkan


dalam pipa PVC. Yang termasuk pekerjaan telepon antara lain sebagai berikut.
1. Pengurusan dan penyambungan line telepon ke pihak PT. Telkom daerah setempat.
2. Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama PABX lengkap dengan terminal
box utama (TBU-PABX).
3. Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box telepon (TBT).
4. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi outlet telepon lengkap dengan jenis
dan ukuran kabelnya, pipa pelindung kabel, kotak untuk outlet telepon, junction
box, dan accessories lainnya.
5. Pengadaan dan pemasangan jenis pesawat telepon digital dan analog.
6. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi telepon yang terpasang.

Komponen/alat instalasi telepon


Pair / pasangan adalah satuan jumlah kabel telepon, karena instalasi
telepon pabxsistem minimal menggunakan kabel 2 pasang (2x2).
TB / Terminal Boxs adalah boks yang berfungsi sebagai penghubung antara
kabel dari penyedia layanan telepon (dalam hal ini adalah PT Telkom) dan
kabel ITC yang mengarah ke MDF.

MDF / Main Distribution Frame adalah sebuah kabinet bertemunya seluruh


sambungan instalasi telepon, baik dari cabang maupun dari luar (CO Line).
MDF ini memiliki dua sisi koneksi, 1 sisi koneksi untuk kabel dari TB, IDF
maupundari Telkom (CO line). sedangkan sisi lainnya murni dari unit PABX.
Kedua sisitersebut nantinya dihubungkan menggunakan kabel jumper
(hubung), kabel 1coreyang dililit sepasang, berwarna hitam-putih, atau
merah-biru dll menggunakanterminal sistem sisip LSA
IDF / Intermedite Distribution Frame yaitu penghubung antara TB dan MDF
LSA adalah jenis terminal sisip yang banyak dipakai karena dapat lebih rapi
sehingga memudahkan dalam perawatannya (maintenance)

Insertion Tool adakah alat untuk menyambung kabel kedalam terminal LSA

Arester adalah pengaman PABX dari bahaya petir, biasanya dihubungkan


dengansistem grounding (pentanahan)

ITC / Indoor telephone cable / kabel telepon dalam gedung. Kabel jenis ini
biasanya dipasang didalam tembok, diatas plafond, terlindung dari
tekanan, panas maupun air. Biasanya kabel ini dipasang dengan pipa HIC
(high impac conduit).

OTC / Outdoor telephone cable / kabel telepon untuk digunakan di luar gedung. Biasanya yang
dimaksud dengan kabel ini adalah kabel telepon multipair yang diisolasi dengan
pvc+polyethylene dan spiral baja+selubung almunium untuk yang dipasang melalui tiang
telepon. Untuk yang dipasang dalam tanah biasanya dilumuri petrojelly atau biasa disebut
jelly steel. ukuran kabel umumnya yang dipakai 0,6mm2
Central Unit / PABX / PBX (Private Automatic Branch eXchange) atau dalam bahasa indonesia
STO (Sentral Telepon Otomat). Fungsinya untuk membatasi penggunaan telepon pada hal hal
yang dianggap tidak penting. Biasanya istilah ini disertai spesifikasi pabx yang harus dipasang
dan biasanya mengarah pada satu merk tertentu walaupun tidak disebutkan
Key Telephone / Telepon Operator yaitu pesawat telepon yang berfungsi sebagai alat untuk
melakukan pemrograman pada pabx dan berfungsi juga sebagai pesawat telepon operator
karena dilengkapi dengan LCD display dan tombol tombol untuk fungsi operator telepon.
SLT / Single Line Telephone, istilah yang digunakan untuk telepon konvensional seperti telepon
rumahan

SERTIFIKASI ALAT DAN


PERANGKAT
TELEKOMUNIKASI
KEPMENHUB NO.3 TAHUN 2001TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI
PERATURAN MENTERI KOMINFO NOMOR : 29 /PER/M.KOMINFO/09/2008 TENTANGSERTIFIKASI ALAT DAN
PERANGKAT TELEKOMUNIKASI
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 10 TAHUN 2005TENTANG SERTIFIKASI ALAT DAN
PERANGKAT TELEKOMUNIKASI
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 66 TAHUN 2003TENTANG TATA CARA SALING
PENGAKUAN HASIL UJI ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KP.349 TAHUN 2003TENTANG PENGESAHAN BADAN
PENETAP (DESIGNATING AUTHORITY / DA) DALAM RANGKA MUTUAL RECOGNITION ARRANGEMENT
(MRA) UNTUK ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI
PERATURAN MENTERI KOMINFO NOMOR : 44/PER/M.KOMINFO/10/2009PELAKSANAAN SISTEM
ELEKTRONIK DALAM KERANGKA INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
KEPDIRJEN NOMOR : 225/DIRJEN/1999TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI DAN
PENANDAAN ALAT DAN/ATAU PERANGKAT TELEKOMUNIKASI

KEPDIRJEN NOMOR : 007/DIRJEN/1999TENTANG PEDOMAN ITEM UJI ALAT/PERANGKAT


KOMUNIKASI RADIO
PERATURAN DIRJEN POSTEL NOMOR: 241/DIRJEN/2006 TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PENETAPAN BALAI UJI DALAM NEGERI
PERATURAN DIRJEN POSTEL NOMOR: 242/DIRJEN/2006 TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PENGAKUAN BALAI UJI NEGARA ASING DI LINGKUP ASEAN
PERDIRJEN POSTEL NOMOR: 81/DIRJEN/2/2008 TENTANG PENCABUTAN BEBERAPA
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI YANG TERKAIT PERSYARATAN
TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI
PERDIRJEN POSTEL NOMOR 191/DIRJEN/2009 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN UJI LAIK
OPERASI PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI
PERDIRJEN NO.313/DIRJEN/2010 TENTANG KELOMPOK ALAT DAN PERANGKAT
TELEKOMUNIKASI

TARIF SERTIFIKASI DAN


PENGUJIAN PERANGKAT
TELEKOMUNIKASI
KEPMENHUB NOMOR : KM.42 TAHUN 2000TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN TARIF ATAS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DARI BIAYA
SERTIFIKASI DAN PERMOHONAN PENGUJIAN ALAT/PERANGKAT
TELEKOMUNIKASI

HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA


PERATURAN MENTERI KOMINFO NOMOR: 02/PER/M.KOMINFO/3/2008 TENTANG
PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENGGUNAAN MENARA BERSAMA
TELEKOMUNIKASI
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKANO.23/PER/M.KOMINFO/04/2009TENTANGPEDOMAN PELAKSANAAN
URUSAN PEMERINTAH SUB BIDANG POS DAN TELEKOMUNIKASI
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR:
50/PER/M.KOMINFO/12/2009PENDELEGASIAN KEWENANGAN PEMBERIAN IZIN
USAHA DI BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DALAM RANGKA
PELAKSANAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) DI BIDANG PENANAMAN
MODAL KEPADA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

PERSYARATAN TEKNIS
INSTALASI KABEL RUMAH DAN TELEPON
ANALOG
KEPDIR NOMOR : 057/DIRJEN/1996TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGETESAN
HASIL PEMASANGAN INSTALASI KABEL RUMAH (IKR)
KEPDIRJEN POSTEL NOMOR : 004/DIRJEN/1999TENTANG PENETAPAN
PERSYARATAN TEKNIS ALAT/PERANGKAT TELEKOMUNIKASI UNTUK PERANGKAT
PABX/STLO ANALOG
KEPDIRJEN POSTEL NOMOR : 006/DIRJEN/1999TENTANG PENETAPAN
PERSYARATAN TEKNIS ALAT/PERANGKAT TELEKOMUNIKASI UNTUK PESAWAT
TELEPON ANALOG

JARINGAN DAN PERANGKAT


BERBASIS KABEL (WIRED)
KEPUTUSAN DIRJEN POSTEL NOMOR: 13/DIRJEN/2005TENTANG PERSYARATAN TEKNIS PERANGKAT
VIDEOPHONE PSTN
KEPDIRJEN POSTEL NOMOR : 252/DIRJEN/2002TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT/PERANGKAT
TELEKOMUNIKASI ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE (ADSL)
KEPUTUSAN DIRJEN POSTEL NOMOR: 137/DIRJEN/2004TENTANG PERSYARATAN TEKNIS PERANGKAT
TELEKOMUNIKASI INTEGRATED SERVICE DIGITAL NETWORK BASIC RATE ACCESS (ISDN BRA) LAYER 1
PERATURAN NO.264/DIRJEN/2008TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT
TELEKOMUNIKASI INTEGRATED SERVICES DIGITAL NETWORK PRIMARY RATE ACCESS/ISDN-PRA
PERDIRJEN NO.113/DIRJEN/2008TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT
TELEKOMUNIKASI UNTUK INTERNET TELEPONI UNTUK KEPERLUAN PUBLIK
PERATURAN DIRJEN POSTEL NOMOR: 265/DIRJEN/2008 TENTANGPERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN
PERANGKAT TELEKOMUNIKASI VERY HIGH SPEED DIGITAL SUBSCRIBER LINE
PERATURAN DIRJEN POSTEL NOMOR: 250/DIRJEN/2005TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT
&PERANGKAT UNTUK INTERFACE ANALOG PERANGKAT PELANGGAN TERHUBUNG KE (PSTN)

PERDIRJEN NO.23/DIRJEN/2009 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI


SOFTSWITCH
PERDIRJEN NO.29/DIRJEN/2009 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI
INTERNET PROTOCOL (IP) PHONE
PERDIRJEN NO.218/DIRJEN/2009 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI MODEM
HYBRID FIBER COAX
PERDIRJEN NO.222/DIRJEN/2009 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI METRO
ETHERNET
PERDIRJEN NO.277/DIRJEN/2010 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI KEY
TELEPHONE SYSTEM / KTS
PERDIRJEN NO.397/DIRJEN/2010 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI MEDIA
CONVERTER
PERDIRJEN NO.382/DIRJEN/2010 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI IP PBX
PERDIRJEN NO.223/DIRJEN/2010 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI DIGITAL
LOOP CARRIER / DLC

Instalasi Interkom
Sistem satu arah dan dua arah
Interkom atau intercom dalam Bahasa Inggris adalah kepanjangan dari
intercommunication device atau peralatan komunikasi internal. Interkom
merupakan sebuah sistem komunikasi elektronik yang ditujukan untuk
pembicaraan, pengumuman, atau proses komunikasi yang terbatas.
Intercom bisa dibawa-bawa (portable intercoms) atau dipasang secara permanen
di dalam sebuah gedung atau kendaraan. Interkom juga bisa digabungkan dengan
alat komunikasi lainnya seperti telepon, telepon genggam, dan walkie-talkie.
Selain alat komuniksi ini intercom juga bisa digabungkan dengan alat yang
memiliki sistem serupa atau peralatan yang berhubungan dengan mekanikal atau
elektrik seperti sinyal cahaya atau palang pintu. Intercom yang dipasang pada
sebuah gedung biasanya disusun dari mikropon atau speaker yang terhubung
pada sebuah papan pengawas (control panel) melalui banyak kabel.

Sistem intercom kecil yang biasa dipasang di rumah-rumah yang menjadi


penghubung antar beberapa ruangan. Sistem yang lebih besar mampu
menghubungkan semua ruangan di seperti rumah sakit, pasar swalayan, sekolah,
dan gedung-gedung besar lainnya. Biasanya di sekolah-sekolah sistem intercom
digunakan untuk pengumuman-pengumuman yang harus mencakup seluruh
sekolah.

Portable intercoms biasanya digunakan oleh orang-orang yang bekerja di


lapangan dan harus berkomunikasi satu sama lain. Di sini biasanya akrab disebut
dengan handy talkie (HT). Alat ini digunakan untuk memudahkan proses
komunikasi mereka yang harus berjalan hampir setiap waktu mereka bekerja.

Dulu sistem intercom yang masih tradisional seluruhnya terdiri dari komponen
elektro analog, namun sekarang ini sistem intercom didasarkan pada koneksi
digital.

Peralatan utama dan bantu


Master Stationmerupakan unit yang mengatur dan mengendalikansistem
secara keseluruhan. Unit ini mengatur komponen besar hingga komponen
kecil. Dengan kata lain bagian ini adalah unit utama penopang sistem
interkom.
Sub-stationmerupakan unit yang mempunyai kemampuan untuk melakukan
hubungan denganMaster Station, namun tidak dapat melakukan hubungan
dengan bagian yang lainnya.
Door Station, sama sepertisubstation, unit ini hanya mampu melakukan
hubungan dengan Master Station.
Intercom Stationmerupakan unit yang mempunyai kemampuan melakukan
hubungan dan menerima arus percakapan, percakapan individual dansinyal.

Wall Mount Stationmerupakan bagian interkom yang mempunyai


pengeras suara.
Belt Packmerupakan bagian interkomportabelyang
menggunakanbeltsehingga membutuhkanheadsetatauhandset.
Handsetadalah penghubung koneksiteleponpermanen atauportabel
dengan bagian interkom.
Headsetadalah penghubung interkomportabeldari belt pack ketelinga
dengan menggunakan gabungan mikropon.
Power Supplydigunakan untuk menambahkan tenaga kepada semua unit.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai