Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh: M. A. Hanif
Tugas ini merupakan Tugas Tengah Semester yang dikumpulkan pada Mata Kuliah
Historiografi. Dosen Pengampuh Bapak Dr. Nopriyasman, M.Hum.
bagian dari filsafat hidup. Dalam hal ini historiografi tradisional Afrika
menyerupai historiografi Eropa sebelum revolusi ilmu pengetahuan memecah
filsafat ke dalam berbagai bagian. Pembuatan dan penyampaian tradisi bukanlah
pekerjaan ahli-ahli sejarah sebagaimana menurut pandngan modern, tetapi
pekerjaan pendeta dan ahli-ahli agama, orang-orang tua, dan orang-orang
bijaksana pada umumnya. Tradisi tidak hanya menjelaskan hubungan antara para
nenek moyang dari komuniti-komuniti yang berbeda tetapi juga hubungan dengan
komuniti yang dinyatakan dalam bentuk cerita, puisi suci, ritual agama, dan
manifestasi-manifestasi cara hidup dalam masyarakat.
Pembuatan dan penyampaian tradisi adalah berlainan dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Hal itu tergantung pada luas, sifat alamiah, kepercayaan, dan
sumber-sumber penghasilan dari suatu komuniti tertentu. Dalam masyarakatmasyarakat yang terdiri atas berbagai segmen-segmen dimana peranan-peranan
seringkali tidak dibeda-bedakan, adalah suatu bagian dari fungsi-fungsi kepala
klien untuk memegang peranan politik dan agama yang khusus. Tetapi dalam
negara-negara yang terorganisasi, khususnya negara-negara dengan monarkhi
yang terpusat, misal: Benin, Ashanti, atau Dahomey, dimana implikasi-implikasi
politik dan legal dari tradisi merupakan hal-hal yang penting sehari-hari,
pembuatan dan penyampaian tradisi menjadi suatu spesialisasi yang terkontrol
dan penuh aturan.
2. Penyampaian dari Mulut ke Mulut
Cara yang paling umum dalam menyampaikan tradisi adalah melalui
cerita-cerita, fabel-fabel, dan peribahasa-peribahasa yang diceritakan oleh orangorang yang lebih tua kepada mereka yang lebih muda sebagai bagian dari
pendidikan umum. Di dalam kesempatan bercerita itu, sesudah makan malam di
dalam kelompok-kelompok keluarga atau selama pesta-pesta bulan purnama
ketika orang-orang tidak tidur hingga larut malam. Tradisi-tradisi menceritakan
asal mula adanya hubungan dari seluruh komuniti atau dari keluarga klien
tertentu. Kejadian-kejadian yang lebih akhir, yang telah muncul di dalam sejarah
dapat diingat, khususnya hal-hal yang terjadi dua atau tiga generasi yang
terdahulu juga diceritakan.
2
Ciri-ciri tradisi mengenai asal mula, yaitu: (1) Tidak mengusahakan suatu
pejelasan
secara
sejarah
dalam
pandangan
masyarakat
modern.
(2)
Pengaruh Islam tidak hanya penting di Afrika Utara tetapi juga di Afrika
Timur, seluruh Sudan, bahkan di beberapa daerahPada abad ke-11 sampai abad
ke-17, penulis Islam menghasilkan sejumlah tarikh dan kronika. Di daerah pusat
agama, tradisi yang ada di masyarakat di tulis dalam bahasa Arab dan terkadang
menggunakan tulisan Arab. Catatannya berpusat pada kepribadian tokoh-tokoh
komunitas Islam. Prolegomena dari Ibn Khaldun, sarjana Tunisia pada abad ke-14
merupakan karya yang menekankan pentingnya sosiologi bagi sejarah. Beliau
juga menganalisa hokum, adat istiadat dan pranata dari berbagai bangsa.
3. Tradisi sejarah Eropa
Abad ke-19. Pengaruh Eropa masuk ke Afrika. Tradisi Eropa menentang
dan mengantikan tempat atas tradisi yang ada. Sejarah yang ada bersifat
dokumenter dalam rangka propaganda penguasa kolonial, historiografi Afrika
sebagai alat pembenaran imperialisme Eropa, juga sebagai penyebaran agama
Kristen.
C. Sejarawan Penulis Historiografi Afrika
1. K. Kolit dalam buku Sedjarah Afrika
Penulisan atau historiografi sejarah Afrika terus mengalami perkembangan
baik bidang penelitian maupun metodologi, sehingga kajiannya semakin akurat.
Akan tetapi, dalam buku Sejarah Afrika (D. K. Kolit, 1972: 7) menyebutkan
bahwa pembabakan sejarah afrika belum memenuhi syarat-syarat ilmiah, dan
dilihat dari berbagai segi masih harus dikritik dan dikoreksi. Dalam sekian banyak
buku sejarah yang membahas sejarah Afrika kami lihat, bahwa yang paling
banyak ditonjolkan adalah tentang Mesir atau Republik persatuan Arab sekarang,
sedikit tentang Sudan, Kongo, dan Afrika Selatan atau Republik Afrika Selatan.
Nama Afrika pertama kali diberikan oleh bangsa Punisia, yang telah
mendiami kota Karthago dan pada mulanya nama Afrika ini hanya ditujukan
kepada daerah-daerah koloni yang didiami oleh orang-orang Karthago saja, akan
tetapi, pada perkembangannya sekarang nama Afrika dipakai oleh seluruh wilayah
yang ada di Afrika. Dalam buku ini menjelaskan tentang perjalanan Afrika dari
masa Zaman Bahari sampai dengan pembentukan Konferensi Asia-Afrika secara
menyeluruh. Hal itu dibagi dalam tiga bagian, yakni: Afrika Zaman Bahari, Afrika
dalam penjajahan, dan upaya Afrika untuk melepaskan diri dari penjajahan.
5
DAFTAR PUSTAKA
Taufik Abdullah, dkk. 1985. Ilmu Sejarah Dan Historiografi: Arah Dan
Perspektif. Jakarta: Gramedia.
D. K. Kolit. 1972. Sedjarah Afrika. Kupang: Nusa Indah.
http://bermuladarisebuahtitikkecil.blogspot.com/2011/11/historiografi-afrika.html