Anda di halaman 1dari 3

Evaluasi Klinis pada In-office Bleaching Dua Regimen dengan dan tanpa

Tray Bleaching
BA Matis, MA Cochran
G Wang, GJ Eckert
Bruce A Matis, DDS, MSD, professor, director of Clinical Research Section, Indiana
University School of Dentistry, Department of Restorative Dentistry, Indianapolis, IN,
USA
Michael A Cochran, DDS, MSD, professor, director of Graduate Operative Dentistry
Program, Indiana University School of Dentistry, Department of Restorative Dentistry,
Indianapolis, IN, USA
*Ge Wang, DDS, MSD, PhD, assosiate professor, Key Lab for Oral Biomedical Engineering
of Ministry of Education , School & Hospital of Stomatology, Wuhan University, Wuhan,
PR China
George J Eckert, MAS, biostatistican, Indiana University School of Medicine, Division of
Biostastics, Indianapolis, IN, USA
*Reprint
request:
Luoyo
Road
237,
Wuhan
430079,
PR
China;
email:wanggeinus@yahoo.com.cn
DOI:10.2341/08-64
Relevansi Klinis
In-office tooth bleaching, diikuti dengan home bleaching dengan tray, telah menunjukkan
bahwa hal tersebut lebih efektif daripada in-office bleaching. Aplikasi tiga kali 15 menit
menggunakan bahan in-office bleaching lebih efektif daripada aplikasi 1 kali 40 menit.
Ringkasan
Penelitian ini mengevaluasi derajat perubahan warna gigi, rebound effect (efek
pengembalian warna) dan sensitivitas gigi dan gusi berhubungan dengan penggunaan bahan
in-office bleaching diikuti dengan bahan home bleaching untuk mengurangi pewarnaan gigi
pada penelitian in vivo. Tiga puluh tujuh subjek yang ditemukan kriteria inklusi/ekslusi yang
dibagi dua kedalam 2 kelompok. Dua puluh lima subjek menerima tiga kali 15 menit
perawatan in-office bleaching secara berurutan dengan 36% hidrogen peroxida (HP) pada
gigi anterior maksila, diikuti dengan at-home overnight bleaching dengan 15% carbamide
peroxida (CP) selama 7 hari pada satu sisi lengkung rahang. Dua belas subjek lainnya
menerima perawatan 40 menit in-office bleaching pada gigi anterior maksila, diikuti dengan
at-home overnight bleaching selama 7 hari pada satu sisi lengkung rahang dengan produk
yang sama. Pada gigi di sisi lain lengkung rahang menerima perawatan in-office bleaching
yang sama tetapi tidak dilakukan bleaching overnight selama 7 hari.
Warna telah dievaluasi secara subjektif menggunakan The Vitapan Classical Shade
Guide dan secara objektif dievaluasi menggunakan The Croma Meter pada perjanjian awal,
yaitu segera setelah in-office bleaching dan pada 4, 7 dan 14 hari dan 3 bulan setelah
perawatan in-office bleaching. Selama 2 minggu, subyek menyelesaikan evaluasi sensitivitas
jaringan gingiva dan jaringan keras gigi.
Kelompok yang tidak menerima at-home bleaching, secara signifikan memiliki
perubahan warna yang sedikit dibandingkan dengan kelompok yang menerima at-home

bleaching. Kelompok yang dilakukan bleaching selama 40 menit dan menerima perawatan
at-home bleaching secara signifikan memiliki sedikit perubahan secara keseluruhan (E)
pada 14 hari dan 3 bulan daripada kelompok yang menerima perawatan tiga kali 15 menit
dengan perawatan at-home bleaching.
Selama penelitian, subjek pada kelompok yang mendapatkan perawatan tiga kali 15
menit memiliki sedikit sensitivitas pada gingiva dan gigi daripada kelompok lain.
Pendahuluan
Kedokteran gigi kosmetik telah menjadi bagian yang sangat penting dari pekerjaan
dokter gigi restoratif. Pasien telah menilai gigi sebagai fitur yang paling penting untuk
membuat wajah menjadi menarik. 1 Prosedur kosmetik telah meningkat lebih dari yang
diharapkan dan dengan improvisasi pada standar kehidupan, pasien meminta dokter gigi
untuk pemutihan gigi. Gigi putih dikaitkan dengan kesehatan dan kecantikan. Hal ini menjadi
tanggung jawab dokter gigi untuk menawarkan tehnik dan keahliannya yang dapat membantu
pasien mencapai tujuan mereka dengan aman. Pemutihan gigi vital adalah perawatan yang
lebih konservatif dalam merubah warna gigi dibandingkan dengan perawatan restoratif,
seperti veneer porselain, mahkota dan komposit.2
Kemampuan hidrogen peroksida untuk mencerahkan warna gigi masih belum
sepenuhnya dimengerti, meskipun diketahui dapat menyebar melalui email dan dentin dengan
relatif mudah, karena berat molekulnya.3 Terdapat teori kimia yang menjelaskan cara kerja
bleaching dari hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida secara aktif terurai menjadi H 2O + O2
dan membentuk radikal bebas perhydroxil (HO2) untuk periode waktu yang singkat.
Kekuatan oksidatif besar dari radikal bebas bisa memecah makromolekul stain yang besar
menjadi molekul stain yang lebih kecil.4 Semakin sederhana molekul yang dibentuk oleh
proses bleaching merefleksikan lebih banyak cahaya, mengubah penampilan gigi menjadi
lebih terang.5
Teori lain untuk mekanisme aksi dari peroksida yaitu membuka cincin karbon dari
molekul pigmen, mengubah mereka ke rantai warna yang lebih ringan. Senyawa karbon
ikatan ganda kuning diubah menjadi senyawa hidroksil hampir tak berwarna.6
Bleaching dengan karbamid peroksida berbeda dari hidrogen peroksida. Pertama,
karbamid peroksida terurai menjadi urea dan hidrogen peroksida. Sepuluh persen karbamid
peroksida terurai menjadi dua produk : 6,6% urea + 3,4% hidrogen peroksida. Selanjutnya
urea terurai menjadi karbon dioksida dan ammonia. 8 Hidrogen peroksida terurai menjadi H2O
+ O2 melalui sebuah radikal bebas perhydroxyl, HO2.

Sepanjang dekade terakhir, bleaching gigi telah mengalami perubahan yang


signifikan. Saat ini, pasien memiliki pilihan untuk menjalani prosedur bleaching gigi vital
di dokter gigi atau di rumah. Sekitar 10 tahun yang lalu, sebuah studi melaporkan7 di mana
perawatan in-office dan home bleaching digunakan secara berurutan.
In-office bleaching menggunakan 15-38% hidrogen peroksida gel atau cairan. 8 Karena
konsentrasi yang tinggi dari bahan yang digunakan, jaringan lunak pada mulut harus
dilindungi selama prosedur. Perlindungan jaringan lunak dan isolasi gigi dapat dilakukan
dengan rubber dam,

9-10

light polymerized resins atau bahan lainnya. Setelah penempatan

pelindung jaringan, hidrogen peroksida gel atau cairan diaplikasikan untuk merubah warna
gigi.
Karbamid peroksida dan/atau hidrogen peroksida digunakan untuk perawatan athome bleaching. Terdapat banyak konsentrasi yang berbeda dari carbamide dan hidrogen
peroksida yang ditawarkan oleh produsen. Mulai dari rentang 10% sampai lebih dari 45%
untuk karbamid peroksida dan dari 3% sampai 14% untuk hidrogen peroksida. Sepuluh
persen karbamid peroksida setara dengan sekitar 3,4% cairan hidrogen peroksida.
Saat ini, banyak produsen yang merekomendasikan home bleaching setelah prosedur
awal di klinik dokter gigi. Ketika bleaching dengan karbamid peroksida, produsen
merekomendasikan pasien menggunakan custom-fitted tray untuk semalam atau minimal
selama dua jam sehari. Ketika bleaching dengan hidrogen peroksida, produsen
merekomendasikan 30 menit - 1 jam dalam sehari.
Penelitian ini : 1) mengevaluasi efektivitas dari 36% hidrogen peroksida dalam
penggunaan satu kali kunjungan in-office selama 40 menit atau 3 kali selama 15 menit, 2)
mengevaluasi efektivitas dari penggunaan dan tanpa penggunaan bahan 15% karbamid
peroksida
dilakukan

dengan tray selama 7 malam pada setengah gigi rahang maksila yang telah
pemutihan

di

klinik

dokter

gigi,

3) dan

berdasarkan

kasus

diatas,

mendokumentasikan pengembalian pemutihan gigi selama tiga bulan. Hasil dari penelitian ini
akan membantu praktisi untuk memilih metode terbaik dan waktu terbaik untuk pemutihan
gigi.

Anda mungkin juga menyukai