Anda di halaman 1dari 20

HIPOTESIS PENELITIAN

STEP 1
1.

Hipotesis :-pernyataansuatudalil yang kebenaranyabelumterujisecara data ataufakta empiric.


-Suatujawabansementaradalampenelitian,dalambentuk hub antara variable bebasdanterikat.

2.

Tinjauanpustaka :tinjauanteoridansumbernyadrpenelitiansbelumnya,yangberkaitandenganpermasalahn
yang akanditeliti,dimaksudkan agar penelitimempwawasan yang
luassebagaidasaruntukmengembangkanataumengidentifikasi variable yang akanditeliti.

3.

Definisioperasional :semuakonsep yang ada di


penelitandibuatbatasandalamooperasional,sehinggatdkmenimbulkanmaknagandadari yang ditimbulkan.

4.

-menjelaskankarakteristik yang diamatitermasuk yang diamatidancaramengukur.


Kerangkateori :baganatauskemasederhanaygmenggambarkanscrsingkat proses
pemecahanmasalhsehinggadikemukakandalampenelitiandandijeleaskanmekanismekerjanya.
-gambaranyamenjelaskan hub sebabakibatdari variable.

5.

Kerangkakonsep :suatukaitankonsep 1 dengan yang lainya,darimasalah yang


inginditeliti,menghubsecaralogisbeberapavaktor yang dianggappenting.

6.

Variable :suatu yang


digunakansebagaicirisifatatauukuranygdimilikiataaudidapatkandalamsatuanpenelitiantentangsuatupengert
iankonseppengertiantertentu.misalumur
,jeniskelmin,pendidikan,statusperkawinan,pekerjaan,pengetahuan,penyakit,dsb.

STEP 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Apasaja yang adadalam BAB 2 KTI?


Bagaimanacaranyamengidentifikasivariabel?
Cara menyusuntinjauanpustaka!
Apasajaisidaritinjauanpustaka?
Penelitian yang bagaimana yang harusmenggunakanhipotesis?
Bagaimanaperanhipotesisdalampenelitian?
Macamskalapengukurandalamdefopersional.
Ciripokokhipotesis!
Sebutdanjelaskanmacamvariable!
Bagaimanacaramenyususnkerangkateoridankerangkakonsep?
Tujuanpenyusunankerangkateoridankerangkakonsep!
Bagaimanacaramengacusumberpustaka yang sesuai?
Perbedaankerangkateoridankerangkakonsep!
apatujuandibuathipotesis?

STEP 3

BAB 2
1.

Apasaja yang adadalam BAB 2 KTI?


Jawab: berisi -tinjauanpustaka: ada variable terikat,variablebebas,hubantara variable
terikatdanbebas,kerangkateoridankerangkakonsep.
-hipotesis.

TINJAUAN PUSTAKA
1.

Cara menyusuntinjauanpustaka!
-Kalimatpengantar yang baiksehinggamemperolehinformasi yang komprehensif
-menuliskansimpulandarikajian yang terdapatkontroversi
- aspekpenelitiandibahassecaraproporsinyamasing
-sumberpustaka yang terupdate.
-memperhatikan EYD

2.

Apasajaisidaritinjauanpustaka?
-Berisiuraian variable variablebeserta hubantar variable dankedudukanyaterhadappersoalan yang diteliti
-mencantumkankerangkateoridankerangkakonsep
-dankadangdicantumkanhipotesis.
Yang menjadidasarpembahasandari variable:
1.
teori:berkaitanmasalahygditelitibrtujuanmengenbangkanvariable,kerangkateorisebagaidasarpengembanga
nkerangkakonsep
2. Hasilpenelitianterdahulu: berisihasilpenelitianyg lain ygberkaitandgnmslhygakanditeliti.
fungsi:untukmemperluaspandanganpenelitidanmenghindaripengulangan (originalitaspenelitian)

3.

Kaitantinjauanpustakadenganjudul,latarbelakang,msalah.
-judul:adakaitan variable bebasdanterikat
-Tinjauanpustakasendiriuntukmengembangkan variable
danberkaitandgnmslhygditelitisehinggakaitanyatdkCumadjudulsajatpkeseluruhan.
4.

5.

6.

Bagaimanacaramengacusumberpustaka yang sesuai?


-recent:harus update <10 th/max 10 th
-relevancy:hrusrelevandgnpenelitian
-kelengkapan:mencariinformasilengkap,danpenelitianygakandtlitiblmprnhdtelitisblmnya.
-tingkatkepercayaanygdidapatscr experimental.
-makalahilmiah
-Majalahilmiah
-Bukuilmiahbaikdarikeseluruhanataubabdrbkutsb
-Jgnmengambildarisurtkabar,pamphletdsb.
-Laporanataudokumenresmidrpemerintah(ex:depkes,)
-Laporandarisuatubadaninternasional(WHO)
-Laporanygtdkdipublikasikantpi di dokumentasikan
Cara penulisanataupenyusunandaftarPustaka ?
-namadibalik,azulazhwar,,jdiazhwarazul
Ada 2 carapenulisan
1. Vancouver :adacatatan kaki.
2. Havard: system namadantahun
Cara penilisanrujukan?
-sistemnomer:stiaprujuandiberinomersesuaidenganurutanpenunjukanyadidalammakalah.
-sistemnamadantahun
(havard):daftarrujukandisusunscralfabethikbrdsrknnamapenulispenunjukanmakalahdenganmenunjuka
ntahundantandakurung.
sistemkombinasialfabethdannomer:penunjukanddlmmakalahdiberinomor.danpddftrrujukandisusunscra
lfabethik.
-sistem Vancouver: adacatatan kaki

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP


1.

Bagaimanacaramenyususnkerangkateoridankerangkakonsep?
Kerangkateori
-diidentifikasi variable
-caridanperiksatinjauanpustaka
-caridanbuat data variable ygberpengaruh
-menntukan hub ntar variable danmenyusunkerangkateoriataubagan
Kerangkakonsep

2.
3.

Tujuanpenyusunankerangkateoridankerangkakonsep!
Kerangkakonsep: penelitianbiarsistematisdanterarah.
Kerangkateori:
Perbedaankerangkateoridankerangkakonsep!
-Kerangkakonsep :Diperolehdaritinjauanpustakaditambahkerangkateoridanmasalahpenelitian.(kualitas air
bersih,tingkatpendidikan,lingkungan,dihubknpbsmmpngruhikualitasiarbrsh)
Hub antar variable.
-Kerangkateori: dari variable ke variable

HIPOTESIS
1.

2.

3.

4.

5.

6.

apatujuandibuathipotesis?
-Memfokuskanpenelitian
-sbgpanduanpengujiansertapenyesuaianfakta
- membantumengarahkandalammengidentifikasidarivariablenya.
Apasyarathipotesis?
-Hipotesisdisampaikandrpernyataanbukanpertanyaan
-Dptdiuji(ada hub variable)
-Harussederhanadanterbatas
Penelitian yang bagaimana yang harusmenggunakanhipotesis?
Experimental,analitikitumembutuhkanhipotesis .
Survey deskriptiftdkmembutuhkanhipotesis.
Bagaimanaperanhipotesisdalampenelitian?
Mengarahkandlmpengukuranataupengamatantrhdp variable ygbersangkutan.
Memperkecilpenelitiandanmemberikanbatasan
Memfokuskanperhatiandlmpengumpulan data.
Sbgpanduandlmpengujiansertapenyesuaianfaktaatau data.
Ciripokokhipotesis!
-Disusunscrkalimatdeklaratif
-merupakanjawabansementaradrmasalahmemungkinkanmembuktikanscrempiris
Mempunyaikaitan hub antara 2 ataulebih variable.
Jenisjenishipotesis!
Hipotesis 1 ekor:hubantar variable jelasberkaitandaftarteori.
Hipotesis 2 ekor:hubantar variable belumjelas.

VARIABEL
1.

Bagaimanacaranyamengidentifikasivariabel?

2.

Sebutdanjelaskanmacamvariable!

SKALA PENGUKURAN DAN DEFINISI OPERASIONAL


1.
2.

tujuandefoperasional
Macamskalapengukurandalamdefopersional.

KAITAN bab 1 danbab 2

Step 4

TINJAUAN
PUSTAKA

VARIABEL

KERANGKA
TEORI

KONSEP

PENELITIAN
HIPOTESIS

KERANGKA
KONSEP

STEP 7
BAB 2
1. Apa saja yang ada dalam BAB 2 KTI?
1.1.
Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan hubungan antara
seluruh variabel sehingga dapat diketahui kedudukan tiap variabel
terhadap persoalan yang diteliti.
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang teori
(pustaka sekunder) dan hasil-hasil penelitian yang didapat oleh
peneliti-peneliti terdahulu (pustaka primer) dan yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti. Hendaknya ditunjukkan bahwa
permasalahan yang akan diteliti belum terjawab/terpecahkan secara
memuaskan. Fakta-fakta yang dikemukakan sejauh mungkin diambil
dari sumber asli dan dicantumkan nama penulis serta tahun terbitnya.
Dianjurkan mangacu pustaka sebanyak-banyaknya (minimal 10
pustaka, pustaka primer dan sekunder), relevan dan mutahir.
Pada akhir tinjauan pustaka dicantumkan poin-poin penting yaitu
kerangka teori, kerangka konsep, dan hipotesis (bila ada). Kerangka
konsep dan hipotesis wajib ada pada penelitian analitik.
Contoh urutan uraian dalam tinjauan pustaka:
i.
Variabel terikat, berisi uraian kepustakaan yang terkait
dengan variabel terikat maupun variabel lain yang dapat
mempengaruhi variabel terikat (variabel luar).
ii.
Variabel bebas, berisi uraian kepustakaan yang terkait
dengan variabel bebas.
iii.
Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
iv.
Kerangka teori, merupakan ringkasan dalam bentuk
skematis dari hubungan antar variabel (variabel bebas,
variabel terikat, dan variabel luar).
v.
Kerangka
konsep,
merupakan
skema
yang
menggambarkan hubungan antara variabel bebas dan
varibel terikat saja.
1.2.
Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap persoalan
penelitian yang akan dibuktikan dalam penelitian. Hipotesis dinyatakan
dengan kalimat deklaratif/ pernyataan.

TINJAUAN PUSTAKA
1. Cara menyusun tinjauan pustaka!
2. Apa saja isi dari tinjauan pustaka?
Tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan
diteliti. Hal ini dimaksudkan agar para peneliti mempunyai
wawasan yang luas sebagai dasar untuk mengembangkan atau
mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti (diamati).
Lebih dari itu dengan tinjauan teori ini dimaksudkan agar peneliti
dapat meletakkan atau mengidentifikasi masalah yang ingin
diteliti itu dalam konteks ilmu pengetahuan yang sedang
digeluti. Oleh sebab itu sering didalam tinjauan kepustakaan ini
diuraikan kerangka teori sebagai dasar untuk pengembangan
kerangka konsep.
Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan dengan
masalah yang akan diteliti. Hal ini penting, disamping akan
memperluas pandangan dan pengetahuan peneliti, juga peneliti
dapat menghindari pengulangan dari penelitian-penelitian
yang telah dilakukan oleh orang lain (menjaga originalitas
penelitian)
(Metodologi Penelitian Kesehatan, DR. Soekidjo Notoatmodjo)

Yang menjadi dasar pembahasan dari variable:


3. Kaitan tinjauan pustaka dengan judul, latar belakang, msalah.
Kegunaan 1: Mengkaji sejarah permasalahan
Sejarah permasalahan meliputi perkembangan permasalahan dan
perkembangan penelitian atas permasalahan tersebut. Pengkajian
terhadap perkembangan permasalahan secara kronologis sejak
permasalahan tersebut timbul sampai pada keadaan yang dilihat
kini akan memberi gambaran yang lebih jelas tentang
perkembangan materi permasalahan (tinjauan dari waktu ke waktu:
berkurang atau bertambah parah; apa penyebabnya). Mungkin saja,
tinjauan seperti ini mirip dengan bagian Latar belakang
permasalahan yang biasanya ditulis di bagian depan suatu usulan
penelitian. Bedanya: dalam tinjauan pustaka, kajian selalu mengacu
pada pustaka yang ada. Pengkajian kronologis atas penelitian
penelitian yang pernah dilakukan atas permasalahan akan
membantu memberi gambaran tentang apa yang telah dilakukan
oleh peneliti-peneliti lain dalam permasalahan tersebut. Gambaran

bermanfaat terutama tentang pendekatan yang dipakai dan hasil


yang didapat.
Kegunaan 2: Membantu pemilihan prosedur penelitian
Dalam merancang prosedur penelitian (research design), banyak
untungnya untuk mengkaji prosedur-prosedur (atau pendekatan)
yang pernah dipakai oleh peneliti-peneliti terdahulu dalam meneliti
permasalahan yang hampir serupa. Pengkajian meliputi kelebihan
dan kelemahan prosedur-prosedur yang dipakai dalam menjawab
permasalahan. Dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan
prosedur-prosedur tersebut, kemudian dapat dipilih, diadakan
penyesuaian, dan dirancang suatu prosedur yang cocok untuk
penelitian yang dihadapi.
Kegunaan 3: Mendalami landasan teori yang berkaitan
dengan permasalahan
Salah satu karakteristik penelitian adalah kegiatan yang dilakukan
haruslah berada pada konteks ilmu pengetahuan atau teori yang
ada. Pengkajian pustaka, dalam hal ini, akan berguna bagi
pendalaman pengetahuan seutuhnya (unified explanation) tentang
teori atau bidang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
permasalahan. Pengenalan teori-teori yang tercakup dalam bidang
atau area permasalahan diperlukan untuk merumuskan landasan
teori sebagai basis perumusan hipotesa atau keterangan empiris
yang diharapkan.
Kegunaan 4: Mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil
penelitian terdahulu
Di bagian awal tulisan ini disebutkan bahwa kegunaan tinjauan
pustaka yang dikenal umum adalah untuk membuktikan bahwa
penelitian (yang diusulkan) belum pernah dilakukan sebelumnya.
Pembuktian keaslian penelitian ini bersumber pada pengkajian
terhadap penelitian-penelitian yang pernah dilakukan. Bukti yang
dicari bisa saja berupa kenyataan bahwa belum pernah ada
penelitian yang dilakukan dalam permasalahan itu, atau hasil
penelitian yang pernah ada belum mantap atau masih mengandung
kesalahan atau kekurangan dalam beberapa hal dan perlu diulangi
atau dilengkapi. Dalam penelitian yang akan dihadapi sering
diperlukan pengacuan terhadap prosedur dan hasil penelitian yang
pernah ada (lihat kegunaan 2). Kehati-hatian perlu ada dalam
pengacuan tersebut. Suatu penelitian mempunyai lingkup
keterbatasan serta kelebihan dan kekurangan. Evaluasi yang tajam
terhadap kelebihan dan kelemahan tersebut akan berguna terutama
dalam memahami tingkat kepercayaan (level of significance) hal-hal
yang diacu. Perlu dikaji dalam penelitian yang dievaluasi apakah
temuan dan kesimpulan berada di luar lingkup penelitian atau

temuan tersebut mempunyai dasar yang sangat lemah. Evaluasi ini


menghasilkan penggolongan pustaka ke dalam dua kelompok:
1. Kelompok Pustaka Utama (Significant literature); dan
2. Kelompok Pustaka Penunjang (Collateral Literature).
Kegunaan 5: Menghindari duplikasi penelitian
Kegunaan yang kelima ini, agar tidak terjadi duplikasi penelitian,
sangat jelas maksudnya. Masalahanya, tidak semua hasil penelitian
dilaporkan secara luas. Dengan demikian, publikasi atau seminar
atau jaringan informasi tentang hasil-hasil penelitian sangat
penting. Dalam hal ini, peneliti perlu mengetahui sumber-sumber
informasi pustaka dan mempunyai hubungan (access) dengan
sumber-sumber tersebut. Tinjauan pustaka, berkaitan dengan hal
ini, berguna untuk membeberkan seluruh pengetahuan yang ada
sampai saat ini berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi
(sehingga dapat menyakinkan bahwa tidak terjadi duplikasi).
Kegunaan 6: Menunjang perumusan permasalahan
Kegunaan yang keenam dan taktis ini berkaitan dengan perumusan
permasalahan. Pengkajian pustaka yang meluas (tapi tajam),
komprehensif dan bersistem, pada akhirnya harus diakhiri dengan
suatu kesimpulan yang memuat permasalahan apa yang tersisa,
yang memerlukan penelitian; yang membedakan penelitian yang
diusulkan dengan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya. Dalam kesimpulan tersebut, rumusan permasalahan
ditunjang kemantapannya (justified). Pada beberapa formulir usulan
penelitian (seperti misalnya pada formulir Usulan Penelitian DPP FT
UGM), bagian kesimpulan ini sengaja dipisahkan tersendiri (agar
lebih jelas menonjol) dan ditempatkan sesudah tinjauan pustaka
serta diberi judul Keaslian Penelitian.
http://mpkd.ugm.ac.id/weblama/homepageadj/support/materi/
metlit-i/a05-metlit-tinjauan-pustaka.pdf
4. Bagaimana cara mengacu sumber pustaka yang sesuai?

Kumpulkan kepustakaan yang diperkirakan ada hubungan atau


relevan dengan masalah penelitian
Periksa sumber pendahuluan/abstrak dari karangan tadi
Mulai membaca dengan cermat & kritis untuk penelitian
Membuat catatan yang diperlukan
Mencatat hal-hal penting yang dibaca dari kepustakaan terpilih
Tuliskan pada kertas tadi judul karangan, nama pengarang,
volume, no halaman, & kata kunci katangan tersebut
Catatlah hal-hal yang relevan

Melalui penalaran deduktif & induktif biasanya kan ditemukan


jawaban sementara/hipotesa dari masalah penelitian
Dr.B.Sandjaja,
MSPH
&
Albertus
Penelitian.Jakarta:Prestasi Pustaka

Heriyanto,

M.Hum.2006.Panduan

5. Cara penulisan atau penyusunan daftar Pustaka ?


Daftar rujukan/acuan/pustaka ialah kumpulan bahan bacaan yang
dipergunakan sebagai landasan bertolak dan latar belakang pemikiran
si penulis/peneliti dalam menghadapi masalah dan cara menyelesaikan
masalah tersebut.
Berbagai macam cara menulis kutipan didalam naskah
o Sistem nama penulis dan tahun, umpamanya:
pleimorphism is a characteristic of spermatozoa
from fertile men (Mcleod & Gold, 1951)
Makalah dengan penulis yang lebih dari satu dapat
ditulis dengan kata-kata et al (et alii) yang artinya
dan lain-lain atau dan kawan-kawan. Walaupun
demikian banyak majalah yang menghendaki agar
pada penampilan pertama sumber bacaan ini semua
pengarangnya disebutkan secara lengkap dulu.
Apabila ada dua atau tiga sumber bacaan yang
memberikan kesimpulan yang sama, urutlah nama
dengan tahun yang lebih tua, baru yang muda;
contoh:
The pellets of spermatozoa were fixed in buffered
paraformaldehyde, dehydrated in acetone (Luft,
1961; Peters & Palay, 1966).
Apabila sistem ini dianut, maka nama penulis tidak
perlu ditulis dengan huruf besar.
o Sistem penomoran, umpamanya:
The ability for spermatozoa to invoke an
immunological response has been well established
(1,2).
Cara menulis nomor ini juga bermacam-macam
bergantung
pada
majalahnya,
yaitu
ada
yang
mempergunakan tanda kurung (), tanda kurung persegi [],
atau dengan nomor kecil yang diletakkan di atas garis,
memakai tanda kurung atau tidak, umpamanya: .....
established (1,2)
Tentang cara penampilannya ada dua macam, yaitu:

Tampil sesuai dengan urutan penampilan didalam


naskah;
Tampil sesuai dengan nomor urut daftar bacaan yang
telah disusun menurut abjad nama (famili) penulisan
pertama
Berbagai
macam
cara
menulis
daftar
rujukan/acuan/pustaka

Setelah kita mengetahui berbagai macam cara penulisan


kutipan didalam naskah, maka paragraf berikut ini akan
dibahas tentang cara-cara menulis bahan bacaan didalam
daftar rujukan/acuan/pustaka yang ternyata sangat
bervariasi juga, yaitu:
o Disusun menurut urtan abjad nama (famili) penulis
pertama, umpamanya:
Amelar,
R.D.,
Dubin
L.
and
Schonfeld,
C.:...................................
Boetcher,
B.,
Kay,
D.J.
and
Rumke,
P.:........................................
Franklin,
R.R.
and
Dukes,
C.D.:..................................................
Kalau sistem nama penulis dan tahun yang dipergunakan
dalam mengutip sumber bacaan didalam naskah, maka
pada daftar bacaan tidak perlu diberikan nomor urut.
o Disusun penomoran; ada dua macam yaitu:
Urutan nomor yang disusun sesuai dengan
penampilannya pertama kali didalam naskah:
Urutan nomor yang disusun sesuai dengan susunan
abjad nama (famili) penulis pertama didalam daftar
acuan:
Contoh masing-masing sebagai berikut :
ad a) 1.
Franklin,
R.R.
and
Dukes,
C.D.:....................
2. Amelar, R.D., Dubin L. and Schonfeld,
C.:....
3. Boetcher, B., Kay, D.J. and Rumke,
P.:.........
ad b) 1. Amelar, R.D., Dubin L. and Schonfeld,
C.:....
2. Boetcher, B., Kay, D.J. and Rumke,
P.:.........

3.
Franklin,
R.R.
and
Dukes,
C.D.:....................
Apabila cara yang terakhir yang dianut, maka
tentunya penampilan nomor didalam naskah tidak
berurutan, mulai dari nomor 1, 2, 3, dan seterusnya
melainkan tidak berurutan, kecuali didalam satu
tanda kurung, nomor yang kecil selalu disebutkan.
Cara menulis nama majalah dalam daftar bacaan:
o Peraturan menulis pustaka didalam daftar bacaan juga
bergantung pada gaya majalah yang bersangkutan. Tetapi
pada prinsipnya data yang selengkap-lengkapnya untuk
makalah suatu majalah yang harus ada, ialah:
Nama (para) penulis
Nama judul makalah (lengkap dan sesuai aslinya)
Nama majalah
Nomor volum penerbitan
Halaman pertama dan akhir
Tahun penerbitan
Contoh yang lazim ditulis adalah sebagai berikut :
Franklin, R.R. and Dukes, C.D.: Antispermatozoal
antibody and unexplained infertility. Amer. J. Obstet,
Gynecol 89 6 9, 1964.

Nama penulis
Nama penulis yang terdiri atas tiga bagian, yaitu
nama sendiri (given name), nama tengah (middle
name), dan nama famili (surname), misalnya:
Rendal John Kaufman, maka ditulisnya:
Kaufman R.J.
6. Cara penulisan rujukan?
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
1. Bagaimana cara menyusun kerangka teori dan kerangka konsep?
Kerangka teori
kerangka teori dibuat berupa skema sederhana yg menggambarkan
secara singkat proses pemecahan masalah yang dikemukakan dlm
penelitian.Skema sederhana yg dibuat kemudian dijelaskan
secukupnya mengenai mekanisme kerja faktor faktor yg timbul.
Kerangka teori tersusun dari rangakain teori-teori yg merupakan
hasil dari telaah pustaka. Dengan demikian jalannya penelitian
secara keseluruhan dpt diketahui secara jelas dan terarah. Kerangka

teori jg akan membantu pemilihan konsep konsep yg diperlukan


guna pembentukan hipotesisnya
Metodologi Penelitian,Drs Cholid Narbuko

cara menyusun
o Menetapkan variabel yang diteliti, dalam hal ini adalah
berapa jumlah variabel yang diteliti, dan apa nama setiap
variabel.
o Membaca buku-buku dan hasil penelitian.
o Deskripsi teori dan hasil penelitian, dalam hal ini
berisikan definisi terhadap masing-masing variabel yang
diteliti, uraian rinci tentang ruang lingkup setiap variabel, dan
kedudukan antara variabel satu dengan yang lain dalam
konteks penelitian itu.
o Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian, dalam
hal ini mengkaji apakah teori-teori dan hasil penelitian yang
telah ditetapkan itu, betul-betul sesuai dengan obyek
penelitian atau tidak.
o Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian,
dalam hal ini melakukan perbandingan antara teori satu
dengan teori lainnya, dan hasil penelitian yang satu dengan
penelitian yang lain.
o Sintesis/kesimpulan yang sifatnya sementara. Dari hasil
sintesis atau kesimpulan dari tiap variabel, selanjutnya
dipadukan hasil sintesis/kesimpulan tersebut dan kemudian
membentuk kerangka berpikir.
Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ir. M. Iqbal Hasan,
M.M., 2002

Kerangka konsep
Konsep adalah merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi
dari hal-hal khusus. Oleh karena konsep itu merupakan abstraksi, maka
konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat
diukur atau diamati melalui konstruk/yang lebih dikenal dengan nama
variabel. Jadi variabel adalah simbol atau lambang yang menunjukan
nilai atau bilangan dari konsep. Variabel adalah sesuatu yang
bervariasi.
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan
antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui
penelitian yang akan dilakukan.
(Metodologi Penelitian Kesehatan, DR. Soekidjo Notoatmodjo)

2. Tujuan penyusunan kerangka teori dan kerangka konsep!


3. Perbedaan kerangka teori dan kerangka konsep!
HIPOTESIS
1. Apa tujuan dibuat hipotesis?
Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas
pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan didalam perencanaan
penelitian. Untuk mengarahkan kepada hasil penelitian ini maka
didalam perencanaan penelitian perlu dirumuskan jawaban sementara
dari penelitian ini. Jawaban sementara dari suatu penelitian ini
biasanya disebut hipotesis
(Metodologi Penelitian Kesehatan, DR. Soekidjo Notoatmodjo)

Memberikan tuntunan bagi penelitian kearah mana penelitian itu


harus dilakukan
Merupakan alat untuk melokalisasikan fenomena, fenomena, dan
menuntun cara identifikasi variabel-variabel yang dibutuhkan
untuk menjawab masalah penelitian
Memberi petunujk prosedur mana atau rancangan penelitian
mana yang dipilih. Dalam kaitan fungsiini
berarti hiotesis
merupakan petunjuk bagi penetapan populais subyek penelitian,
dan bagaimana perancangan samplenya, demikian juga metode
dan alat pengukkur mana yang tepat dipilih
Memberi petunjuk bagi cara pengolah data dan cara analisis
hasil peneliti
Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Dr. Ahmad Watik
Pratiknya

2. Apa syarat hipotesis?


3. Penelitian yang bagaimana yang harus menggunakan hipotesis?
4. Bagaimana peran hipotesis dalam penelitian?
Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian.
Memfokuskan perhatian dalam rangka pengumpulan data.
Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta
atau data.
Membantu mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel-variabel
yang akan diteliti(diamati).

Cara memperoleh fakta untuk merumuskan hipotesis:


Memperoleh sendiri dari sumber aslinya, yaitu dari penglaman
langsung dilapangan, rumah sakit, puskesmas atau laboratorium.
Dalam mengemukakan fakta ini kita tidak berusaha untuk
melakukan perubahan atau penafsiran dari keaslian fakta yang
diperoleh.
Fakta yang diidentifikasi dengan cara menggambarkan atau
menafsirkannya dari sumber yang asli, tetapi masih berada
ditangan orang yang mengidentifikasi tersebut, sehingga masih
dalam bentuknya yang aski.
Fakta yang diperoleh dari orang yang mengidentifikasi deengan
jalan menyusunnya dalam bentuk penalaran abstrak, yang sudah
melupakan simbol berfikirsebagai generalisasi dari hubungan
antara fakta atau variabel.
(Metodologi Penelitian Kesehatan, DR. Soekidjo Notoatmodjo)

5. Ciri-ciri pokok hipotesis!


Hipotesis hanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan(statement),
bukan dalam bentuk kalimat tanya.
Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang duteliti. Hal ini
berati bahwa hipotesis hendaknya berkaitan dengan lapangan ilmu
pengetahuan yang sedang atau akan diteliti.
Hipotesis harus dapat diuji. Hal ini berarti bahwa suatu hipotesis
harus mengandung atau terdi dari variabel-variabel yang dapat
diukur dan dapat dibanding-bandingkan.
Hipotesis harus sederhana dan terbatas, artinya hipotesis yang
tidak menimbulkan perbedaan-perbedaan pengertian, serta tidak
terlalu luas sifatnya.
(Metodologi Penelitian Kesehatan, DR. Soekidjo Notoatmodjo)

6. Jenis-jenis hipotesis!
A. Berdasarkan ruang lingkupnya
1. Hipotesis mayor
Adalah hipotesis mengenai kaitan seluruh variabel dan
seluruh subjek penelitian.
2. Hipotesis minor
adalah hipotesis mengenai kaitan sebagian dari variabel
atau dengan kata lain pecahan dari hipotesis mayor.
Contoh :

Hipotesis mayor:
Banyaknya
makan
kekenyangan

berpengaruh

terhadap

tingkat

Hipotesis minor :
1) Banyaknya makan nasi berpengaruh terhadap
tingkat kekenyangan.
2) Banyaknya makan kue berpengaruh terhadap
tingkat kekenyangan.
3) Banyaknya makan buah-buahan berpengaruh
terhadap tingkat kekenyangan.
Dalam contoh ini dari sebuah hipotesis mayor dapat
dijabarkan menjadi tiga buah hipotesis minor, dan tiga
buah itupun sebenarnya belum tuntas habis.
MANAJEMEN PENELITIAN, Prof.Dr. Suharsimi Arikunto

Hipotesis kerja, disebut juga hipotesis alternatif,


hipotesis riset. Hipotesis ini berdasarkan kualitatif,
karena berupa pernyataan dalam bentuk kalimat.
Hipotesis nihil, tidak ada perbedaan/tidak ada
hubungan antar variabel yang dinyatakan di dalam
hipotesis kerja.
Hipotesis tandingan, hipotesis luar atau variabel
pengganggu/variabel yang tak dikehendaki, tetapi ada
& ikut mempengaruhi variabel pengaruh.
Hipotesis satu sampel, tidak berbentuk asosiasi atau
perbandingan, hanya satu sampel.
Hipotesis asosiasi, hipotesis yang menggambarkan
hubungan-hubungan variabel, yang pada garis
besarnya akan berupa hubungan sebab akibat,
simetris, & interaktif/saling mempengaruhi
Hipotesis komparasi/hipotesis perbandingan
Hipotesis mayor, hipotesis induk yang mejadi sumber
hipotesis-hipotesis lain (hipotesis minor)
Hipotesis minor
Prof.Dr.Sudigdo
Sastroasmoro,
Sp.A(K)
&
Prof.Dr.Sofyan
Sp.A(K).2002.Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis

VARIABEL
1. Bagaimana caranya mengidentifikasi variabel?

Ismael,

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh


anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki
oleh kelompok lain. Definisi lain mengatakan bahwa variabel adalah
sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki
atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
penelitian tertentu, misalnya: umur, jenis kelamin, pendidikan, dsb.
Berdasarkan hubungan fungsional antara variabel-variabel satu
dengan yang lainnya, variabel dibedakan menjadi dua yaitu: variabel
tergantung. Akibat terpengaruh atau variabel dependent dan
variabel bebas, sebab mempengaruhi atau variabel independent.
Disebut variabel tergantung atau dependent karena variabel ini
dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel independent.
(Metodologi Penelitian Kesehatan, DR. Soekidjo Notoatmodjo)

2. Sebut dan jelaskan macam variable!


a. variabel bebas
atau independent variable adalah variabel yang diduga sebagai
penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas biasanya
dimanipulasi,
diamati,
dan
diukur
untuk
mengetahui
pengaruhnya terhadap variabel lainnya
b. variabel tergantung
atau dependent variable adalah variabel yang timbul sebagai
akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas.
Variabel tergantung diamati dan diukur untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas

c. variabel moderator
disebut juga variabel bebas kedua yaitu variabel yang dipilih,
diukur, diamati, dan dimanipulasi oleh peneliti karena diduga ikut
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel
tergantung
d. variabel kontrol
variabel yang dikontrol oleh peneliti untuk
pengaruhnya terhadap variabel tergantung

menetralkan

e. variabel antara
atau intervening variable adalh faktor yang secara teoritik
mempengaruhi hubungan variabel bebas dan variabel
tergantung
Panduan Penelitian. Dr. B. Sandjaja, MSPH. Prestasi Pustaka

Jenis variabel berdasarkan terminologi metodologik


1) Variabel Bebas
Disebut juga variabel pengaruh, v. perlakuan, v.kausa,
v.treatment, dsb.
Yaitu variabel yang bila dalam suatu saat berada bersama
dengan variabel lain, variabel ini berubah (atau diduga
berubah) dalam variasinya.
2) Variabel Tergantung
Disebut juga variabel terpengaruh, tak bebas, efek, dsb.
Yaitu variabel yang berubah karena variabel bebas.
3) Variabel Perantara
Disebut juga variabel penghubung.
Yaitu variabel yang menjembatani pengaruh suatu variabel
bebas dengan variabel penghubung.
Contoh: cacing tambang akan mempengaruhi terjadinya
anemia melalui mekanisme perdarahan kronis (v.perantara).
v.bebas v.perantara v.tergantung
4) Variabel Pendahulu
Ialah variabel bebas yang berpengaruh pada variabel
tergantung tetapi sekaligus berpengaruh pula pada variabel
lain yang juga berperan sebagai variabel bebas terhadap
variabel tergantung tersebut.
Contoh: Penerimaan cara pengobatan modern (v.bebas)
mempengaruhi kepercayaan terhadap pengobatan tradisional
(v.tergantung). Akseptabilitas keduanya dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan. (v.pendahulu)
5) Variabel Probandisi
Ialah variabel yang keberadaannya merupakan prasyarat bagi
bekerjanya
suatu
variabel
bebas
terhadap
variabel
tergantung.
Contoh: TBC paru terjadi karena masuknya Mycobacterium
tuberculosis pada individu yang lemah fisiknya.(v.probandisi)

Variabel Perancu/Bias/Confounding Variable/Pengacau


Yaitu jenis variabel yang berhubungan dengan variabel bebas
dan berhubungan dengan variabel tergantung, tetapi bukan
merupakan variabel antara.

Macam-macam perancu (berdasarkan sumbernya)


1)
2)
3)
4)

Variabel
Variabel
Variabel
Variabel

subjek
lingkungan
pengukuran
peneliti

Variabel Subjek
Yaitu variabel-variabel non penelitian yang berasal atau berada
dalam diri subjek penelitian.
Antara
lain:
faktor
predisposisi, dsb.

genetik,

pendidikan,

pengalaman,

Variabel Lingkungan
Yaitu keadaan lingkungan yang mempengaruhi veriabel tercoba
selama penelitian berlangsung.
Contoh: cuaca, sinar, kebisingan, kesibukan, suasana sosial, dsb.
Variabel Pengukuran
Yaitu adanya cacat yang terjadi baik pada metode maupun alat
ukur.
Contoh: invalidasi instrument pengukuran karena tidak ditera.
Variabel Peneliti
Yaitu faktor subjektivitas peneliti yang akan menimbulkan bias
terutama pada waktu melakukan pengukuran.
Contoh: peneliti yang memiliki kepentingan langsung dengan
penelitiannya karena factor keuntungan material.

SKALA PENGUKURAN DAN DEFINISI OPERASIONAL


1. Tujuan def operasional
2. Macam skala pengukuran dalam def opersional.
Berdasarkan kriterianya variabel dikelompokkan menjadi empat kelas
atau kelompok. Pengelompokkan ini didasarkan kepada skala
pengukuran variabel tersebut. Yakni:
Skala nominal, adalah suatu himpunan yang terdiri dari anggotaanggota yang mempunyai kesamaan tiap anggotanya,dan

memiliki perbedaan dari anggota himpunan yang lain.


Misalnya,jenis kelamin, dibedakan antara laki-laki dan perempuan,
pekerjaan dapat dapat dibedakan, petani, pegawai dan pedagang,
suku bangsa dapat dibedakan antara, Jawa, Sunda, Batak, Ambon
dan sebagainya. Pada skala nominal, kita menghitung banyaknya
subyek dari setiap kategori gejala, misalnya: jumlah wanita dan
pria masing-masing sekian orang, jumlah pegawai dan bukan
pegawai sekian orang dan sebagainya.
Skala ordinal, adalah himpunan yang beranggotakan menurut
ranking, urutan, pangkat, atau jabatan. Dalam skala ordinal tiap
himpunan tidak hanya dikategorikan kepada persamaan atau
perbedaan dengan himpunan yang lain, tetapi juga berangkat dari
pernyataan lebih besar atau lebih kecil. Misalnya variabel
pendidikan dikategorikan SD, SLP dan SLA, variabel pendapatan
dikategorikan tinggi, sedang dan rendah, variabel umur
dikategorikan anak-anak, muda dan tua dan sebagainya.
Skala interval, seperti pada skala ordinal, tetapi himpunan
tersebut dapat memberikan nilai interval atau jarak antar urutan
kelas yang bersangkutan. Kelebihan dari skala ini adalah bahwa
jarak nomer yang sama menunjukan juga jarak yang sama
daripada sifat yang diukur.
Skala ratio, adalah variabel yang mempunyai perbandingan yang
sama, lebih besar atau lebih kecil. Variabel seperti panjang, berat,
dan angka agregasi adalah variabel ratio. Misalnya: apabila
sekarung besar beratnya 1 kwintal, maka 5 karung beras beratnya
5 kwintal
(Metodologi Penelitian Kesehatan, DR. Soekidjo Notoatmodjo)

KAITAN bab 1 danbab 2

Anda mungkin juga menyukai