Anda di halaman 1dari 10

MEMILIH CAT BATU ALAM YANG TEPAT

Tidak hanya kayu yang menjadi idola saat ini, batu alam pun tak kalah
pamornya. Hanya saja, jangan lupa merawat dan melindunginya, agar tak
hilang keindahannya.
Sejak jaman dahulu, batu alam sudah dipakai sebagai pilihan bahan
bangunan. Sekarangpun, batu alam bisa dibilang mendominasi pasar,
disamping kayu. Tak hanya bangunan etnik yang memakai batu alam,
arsitektur bergaya minimalispunbanyak memasukkan batu alam sebagai
aksen atau point of interest. Selain digunakan sebagai pelapis dinding, batua
alam juga digunakan sebagai materialpelapis lantai, baik interior maupun
eksterior.
Akan tetapi, batu alam tidak akan selamanya indah jika tidak dijaga dan
dirawat. Untuk itu, diperlukan produk perawatan dan perlindung batu alam
yang baik, agar kecantikan batu alam tetap terjaga. Propan menyediakan
beberapa macam produk perawatan batu alam yang bisa dipilih berdasarkan
kebutuhan, yaitu : Propan Stone Care, Propan Aqua Stone Care, Sicosol, dan
Propan Stone Care Cat Batu candi.

Berbagai Macam Batu Alam

Jika kita menghitung beberapa macam batu alam di Indonesia, akan sulit
dilakukan, karena begitu banyaknya batu alam yang tersedia. Pada satu
tempat penambangan saja, bisa dihasilkan beberapa jenis batu yang
berbeda. Secara garis besar, batu alam dapat dibedakan menjadi beberapa
kelompok, seperti dibawah ini.
Batu Candi, Batu ini terbentuk dari pendinginan lava yang keluar saat
gunung meletus. Memiliki pori-pori yang besar, dan berwarna gelap. Meski
batu candi tergolong batu yang keras, tapi masih bisa diukir, sifat batu ini
sangat mudah menyerap air (porous).
Batu Andesit, Batu ini juga terbentuk dari pendinginan lava saat gunung
meletus. Berbeda dari batu candi, batu ini berwarna abu-abu, dan poriporinya sangat sedikit. Kekerasan dan kepadatannya, membuat batu andesit
sulit tergores, serta lebih tahan cuaca disbanding batu candi.
Batu Pasir (Sandstone), Butiran-butiran pasir yang mengalami perubahan
selama bertahun-tahun sehingga menjadi batu, adalah asal muasal batu
pasir. Ada berbagai corak batu pasir, seperti serat kayu, polos, atau berbintikbintik. Batu ini agak lunak, sehingga mudah dipahat. Seperti halnya batu

candi, batu pasir inipun mudah menyerap air. Contoh batu jenis ini adalah
paras serayu, merah banjar, dan brexy.
Batu Gamping (Limestone), Bahan dasar batu ini adalah kapur,
karakternya sama dengan batu pasir, yaitu lunak dan mudah dipahat. Warna
batu sangat beragam, tapi yang paling dominan adalah warna kuning, krem,
coklat, dan putih. Beberapa yang termasuk dalam jenis batu ini adalah
palimanan, serat jati, doreng, batu paras, dan batu hijau sukabumi.
Batu Sabak (Slate), Batu ini seringkali disebut sebagai batu kali, karena
teksturnya yang mirip dengan batu yang ada di sungai (kali), padahal batu ini
berasal dari pegunungan. Batu ini sangat keras, berpori halus, dan berlapislapis. Lapisan batu membuatnya sangat mudah dibelah menjadi lempengan
tipis. Hal ini menyebabkan batu sabak juga sering dikenal dengan nama batu
temple.
Batu Marmer, Dari semua jenis batu diatas, batu marmer adalah batu yang
paling keras. Batu ini banyak dijadikan lempengan. Corak dan warnanya pun
paling beragam disbanding batu lainnya. Yang termasuk jenis batu ini adalah
pacitoroso, javaroso, dan marble white.

Perwatan Batu Alam

Kerusakan pada batu alam, sering disebabkan oleh lumut dan jamur.
Keduanya akan mudah tumbuh diatas permukaan batu yang lembab. Lumut
mudah tumbuh diatas permukaan batu yang langsung terkena sinar
matahari, sedangkan jamur tumbuh di atas permukaan batu yang tidak
terkena sinar matahari. Salah satu cara untuk mencegah pertumbuhan lumut
dan jamur adalah dengan memberikan pelapisan (coating) yang tepat.

Ada dua jenis coating yang bisa dipilih untuk batu alam, yaitu clear coating
dan invisible water repellent (penetrating finish). Clear coating membentuk
lapisan film di atas permukaan batu, yang menjadikannya tampak lebih
indah, bersih, menonjolkan guratan batu, atau menampilkan kesan basah.
Sedangkan invisible water repellent adalah coating yang tidak membuat
lapisan film di atas permukaan batu, bersifat menolak air, dan membuat batu
tetap terlihat alami.

Selain memberikan pelapisan dengan coating yang tepat, perawatan batu

alam juga harus memperhatikan kondisi penempatan atau pemasangan batu


alam. Batu alam yang dipasang pada dinding luar kolam, sering kali masih
tampak berlumut walaupun sudah diberikan coating yang tepat. Hal ini
disebabkan oleh kondisi batu yang lembab karena adanya rembesan air yang
masuk melalui kolam tersebut. Untuk pencegahannya, dinding kolam
tersebut harus diberikan waterproofing sehingga tidak ada kebocoran pada
dinding kolam.

Batu alam yang dipasang pada dinding pagar juga seringkali tampak putih
karena alkali. Hal ini disebabkan oleh alkali yang terbawa oleh aliran air pada
sat hujan, keluar melalui celah-celah batu. Untuk mencegah kondisi yang
demikian, pagar harus didisain sebaik mungkin, sehingga tidak ada air hujan
yang terjebak dan menggenang diatas permukaan pagar bagian atas.
Genangan air ini menyebabkan air merembes dan membawa garamalkali
keluar di celah batu alam (nat).

Produk Pelindung Batu Alam

PT. Propan Raya ICC mempunyai 4 macam cat pelindung batu alam, yang
masing-masing mempunyai keunggulan, serta karakter yang berbeda-beda.
Penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis batu alam
yang akan di coating. Semua jenis cat pelindung batu ala mini dapat
digunakan untuk di dalam maupun di luar ruangan.

Propan Stone Care, adalah pelapis batu alam yang terbuat dari bahan
acrylic solvent based, mempunyai tampilan akhir yang mengkilap. Cat ini
melekat kuat pada batu alam dan tahan cuaca. Produk ini cocok digunakan
pada batu yang berwarna tua dan gelap, seperti andesit, atau batu
pacitoroso. Propan Stone Care membuat guratan dan warna batu lebih indah
dan menonjol.
Propan Aqua Stone Care, adalah pelapis batu alam yang terbuat dari bahan
acrylic larut dalam air (waterbased). Cat yang ramah lingkungan ini tidak
berbau dan tahan cuaca. Cocok digunakan untuk batu berwarna mudah dan
terang, seperti batu palimanan, batu bali green, dan batu pacitoroso. Cat ini
menonjolkan keindahan warna dan corak batu alam tanpa merubah warna
alami batu alam.
Propan Stone Care Cat Batu Candi, adalah pelapis batu alam yang terbuat

dari bahan acrylic solvent based dengan alkaline guard. Propoan Stone Care
Cat Batu Candi memberikan lapisan berwarna hitam yang rata pada
pemukaan batu, mampu menutup dan menghindari bercak putih yang
disebabkan garam alkali serta mampu menyamakan warna batu. Cocok
digunakan untuk batu berwarna hitam (gelap), seperti batu candi.
Sicosol, adalah larutan silicon dalam solvent yang digunakan untuk
menjaga permukaan batu tetap kering dan bersih, tanpa merubah
penampilan alami dan warna batu. Sicosol cocok diaplikasikan pada batu
alam yang bersifat porous, seperti batu paras, atau batu palimanan, karena
dapat menonjolkan keaslian tekstur batu.

Dengan beberapa pilihan produk di atas, akan memudahkan kita dalam


merawatdan melindungi batu alam, agar tetap indah dan sedap dipandang
mata.

Sumber : Inspire PT. Propan Raya ICC (2 nd Edision)


Diposkan oleh Burger & Hotdog di 06.20 3 komentar: Link ke posting ini
Reaksi:
Kamis, 01 Januari 2009
Dasar-dasar pengecatan (sebagai trik dan tip untuk memulai berusahan
dibidang pengecatan)
Oleh : Ramdhan Effendi
Menindaklanjuti beberapa pertanyaan pembaca mengenai apa yang harus
diperhatikan ketika akan memulai pengecatan atau berusaha di bidang
pengecatan, maka bersama ini saya coba sharingkan hal-hal yang saya
ketahui.

Pengecatan adalah pekerjaan finishing. Sehingga pengecatan sangat


berpengaruh dalam menentukan hasil akhir dari suatu benda dan
meningkatkan nilai tambahnya. Ada 3 tujuan kita melakukan pengecatan,
yaitu :

1. Proteksi, yaitu : memberikan perlindungan terhadap substrat atau benda


kerja yang akan diaplikasi cat dari berbagai macam kerusakan (karat, lapuk,

jamur, lumut, dll).


2. Dekorasi, yaitu : memberikan / menambah nilai keindahan substrat yang
sudah difinishing.
3. Komunikasi, yaitu : cat bisa memberikan arti / symbol yang menunjukkan
fungsi dan identitas suatu substrat. Contohnya, adalah warna ambulance
berwarna putih, mobil pemadam kebaran berwarna merah, warna kuning
menujukkkan hati-hati / peringatan, dll.

Untuk memulai pengecatan agar memperoleh hasil yang optimal, terdapat


beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :

1. Sumber Daya Manusia / SDM. SDM (applicator) yang akan melakukan


pengecatan harus profesional, dalam artian memiliki integritas yang baik,
jujur, punya semangat, memiliki pengetahuan yang baik tentang pengecatan
dan memiliki keterbukaan dan keinginan untuk terus belajar dan belajar. Pilih
SDM yang tidak sok tahu, yang kadang menganggap dirinya pintar dan tahu
segala hal, yang menggunakan ilmu yang dimiliki untuk membohongi /
memperdaya pelanggan / client. Musti diingat bahwa semakin banyak kita
memberi, terbuka dan jujur, maka akan mengalir semakin banyak rejeki yang
akan diterima (jangan segan untuk mensharing pengetahuan yang kita
miliki).
2. Substrat atau benda kerja, yaitu benda yang akan dilakukan sebagai objek
pengecatan. Sebelum dilakukan pengecatan harus mengenal substrat apa
yang akan dicat. Misalkan : benda kerja yang akan dicat berupa kayu, maka
kita harus tahu apa kayu yang akan dicat ? berapa kadar airnya, kondisi
permukaanya memiliki serat yang baik atau tidak ? kalau yang akan dicat
logam, harus tahu karakteristik logam yang akan dicat, misalkan jenisnya apa
? kondisi karat ? dll.
3. Posisi penempatan dan lingkungan kerja. Perhatikan mengenai tempat
dimana pengecatan akan dilakukan, sirkulasi terbuka atau tertutup, banyak
interaksi orang, dll. Perlu diketahui juga dimana suatu substrat akan
ditempatkan setelah dilakukan pengecatan. Contoh : Substrat kayu akan
ditempatkan di exterior (ekspose / kondisi lingkungan terbuka) maka finishing
/ cat yang akan dipakai berbeda dengan untuk penempatan interior
(tertutup). Substrat akan ditempatkan di ruang tidur anak, maka pilihan
warnanya harus menarik buat anak-anak, aman untuk anak, dll.
4. Alat kerja. Harus memahami alat kerja apa yang harus digunakan untuk
suatu pengecatan setelah menyesuaikan dengan jenis cat, penempatan,

benda kerja, dll. Memahami karakter alat kerja yang akan digunakan adalah
hal yang penting. Misalkan, untuk alat kerja menggunakan airspray harus
tahu faktor lost / tingkat efisiensinya, yaitu berapa banyak bahan cat yang
hilang tidak terpakai / terbuang. Misalkan dalam penggunaan roll harus
dipahami jenis roll yang dipakai disesuaikan dengan cat yang dipakai, untuk
cat minyak harus memilih roll yang sesuai untuk cat minya, dll.
5. Budget / anggaran. Dalam menentukan cat yang akan diaplikasikan juga
harus tahu berapa anggaran yang akan digunakan atau dimiliki oleh
konsumen kita. Karena kalau system cat yang kita tawarkan tidak sesuai
dengan anggaran yang dimiliki konsumen, niscaya pekerjaan pengecatan
teraplikasi.
6. Waktu pakai. Berapa lama kita menginginkan cat tersebut teraplikasi
dengan baik di substrat harus pula diperhatikan. Misalkan suatu bangunan
tinggi (High Rise Building) untuk cat exteriornya harus dipilih cat dengan
masa pakai / life time panjang, dll.
7. Bahan cat. Cat terbuat dari berbagai macam jenis resin yang memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Kita harus memahami karakter dari cat
yang akan kita aplikasi. Misalkan : aplikasi melamin tidak cocok untuk aplikasi
di exterior atau expose karena sifat melamin yang getas dan tidak fleksibel.
Melamin cocok untuk diaplikasi di lingkungan interior. Cat tembok untuk
koridor bangunan dimana banyak lalu lalang orang, maka dipilih cat yang
mudah dibersihkan dan tidak mengandung logam berat, dll. Perlu juga
dipahami tampilan akhir cat, apakah solid color, transparent color, tingkat
kilap, ketahan menahan beban, penempatan, warna, dll.

Demikian sedikit hal yang harus diperhatikan untuk memulai melakukan


pengecatan. Semoga bermanfaat.
Diposkan oleh Burger & Hotdog di 17.51 Tidak ada komentar: Link ke posting
ini
Reaksi:
Kamis, 04 Desember 2008
Tips Memudahkan Pengerokan Cat Tembok Lama
oleh : Ramdhan Effendi

Seringkali ketika melakukan pengecatan ulang cat tembok lama timbul


masalah daya lekat cat / adhesi cat baru dengan cat lama tidak sempurna.

Cat baru tidak mau menempel dengan cat lama, cat tembok baru lepas
kembali dari tembok dengan menarik cat lama yang ada.
Hal tersebut terjadi sebenarnya karena cat tembok baru tersebut menempel
pada cat tembok lama yang kekuatan daya lekat terhadap tembok sudah
melemah dimakan waktu ataupun karena terjadinya pengapuran. Untuk
mengurangi resiko tersebut umumnya sebelum proses pengecatan biasanya
sudah dilakukan pembersihan berupa pengerokan atau pengamplasan. Tetapi
dengan cara pengerokan biasa ataupun pengamplasan sebenarnya tidak
semua cat tembok lama yang daya lekatnya lemah tersebut dapat dikelupas.
Untuk itu mengatasi hal tersebut, berikut adalah tips yang dapat dilakukan
untuk memudahkan pengelupasan cat tembok lama :

Penggunaan Paint Remover

Pengelupasan dapat menggunakan paint remover. Banyak merk paint


remover yang dijual di toko-toko bangunan dari tingkat agresivitas rendah
sampai tinggi. Penggunaan paint remover cukup dengan menguaskan cairan
paint remover pada permukaan cat lama untuk selanjutnya segera setelah
melepuh, cat dikerok dengan menggunakan kape. Setelah itu permukaan
tembok dicuci untuk menetralkan dan menghilangkan sisa-sisa paint
remover.

Pengelupasan cat tembok lama menggunakan paint remover harus extra


hati-hati, mengingat cairan tersebut adalah cairan asam yang dapat merusak
kulit atau dapat merusak cat baru yang dilapiskan ke tembok, apabila proses
pembilasan tidak bersih.

Selain itu harga pengelupasan relatif mahal karena harga paint remover juga
tidak murah untuk permeter persegi luasan tembok. Harus ada masa jeda
untuk pengeringan sempurna setelah tembok dibilas dengan air bersih
karena tembok menjadi lembab, sehingga proses aplikasi pengecatan
menjadi lebih lama.

Penggunaan Thinner

Cara kedua yang dapat dilakukan untuk pengelupasan cat tembok lama,
adalah dengan menggunakan cairan thinner. Thinner yang baik yang
digunakan dalam pengelupasan cat tembok lama adalah thinner epoxy.
Thinner epoxy memiliki agresivitas yang baik. Selain thinner epoxy, dapat
juga digunakan thinner ND.

Penggunaan thinner untuk mengelupas cat tembok lama, lebih aman dan
lebih murah dan memiliki proses kerja yang jauh lebih sederhana. Cara
kerjanya cukup dengan membalurkan thinner ke permukaan cat tembok lama
dengan menggunakan kuas, dan dalam kondisi masih setengah basah cat
tersebut dikerok menggunakan kape. Setelah dikerok untuk selanjutnya
thinner mengering dan menguap. Dengan hanya melakukan pengamplasan
dan pembersihan, tembok segera dapat dicat tanpa harus membilas dan
menunggu tembok kering dari hasil bilasan air.

Pengelupasan dengan menggunakan thinner jauh lebih dianjurkan dari pada


menggunakan paint remover.

Demikian tips singkat ini saya sampaikan. Semoga bermanfaat.


Diposkan oleh Burger & Hotdog di 05.19 5 komentar: Link ke posting ini
Reaksi:
Jumat, 28 November 2008
Memilih Cat Tembok untuk Rumah Kita
oleh : Ramdhan Effendi
Pernah mengalami cat tembok rumah Anda berjamur, mengapur, warnanya
menjadi belang, bergelembung atau membentuk kantong air, keluar aliran
putih dari celah-celah retak rambut ?

Masalah diatas umumnya lazim terjadi pada cat dinding atau tembok.

Bayangkan bahwa tujuan awal kita melakukan pengecatan adalah untuk


memperindah dan melindungi tembok / dinding rumah kita, ternyata setelah
dicat menuai masalah ? Bukannya indah... tapi membuat malas melihatnya.
Apa yang harus kita lakukan agar cat tembok / dinding kita terlihat bagus dan
bertahan lama keindahannya.

Sebagai langkah atau tip untuk memperkecil masalah - masalah diatas timbul
adalah, sebagai berikut :

Pastikan bahwa tembok yang akan dicat sudah kering. Tembok yang siap
dicat umumnya setelah umur tembok (plesteran dan acian) 28 hari. Secara
kasat mata dan dengan cara diraba tembok dipastikan sudah tidak
berkeringat lagi. Untuk meyakinkan dapat diukur dengan alat ukur protimeter
dan tembok siap dicat apabila kadar air tembok berkisar <>
pH tembok diukur dengan alat pH indikator berkisar <> 8 menunjukkan
bahwa kondisi tembok terlalu basa (OH) dengan kata lain tingkat kandungan
alkali tembok masih tinggi. Alkali tembok terjadi karena reaksi semen dan air
yang tidak sempurna. Kandungan alkali pada tembok yang terlalu tinggi (>
8)akan menyebabkan warna cat tembok memudar / belang-belang.
Langkah selanjutnya dilakukan pengamplasan dan perbaikan permukaan.
Pengamplasan sangat penting dilakukan untuk membuka pori dan
membersihkan sisa-sisa kotoran seperti debu, lemak, minyak dan lain-lain.
Apabila terdapat retakan-retakan dan bagian yang tidak rata untuk tembok
luar / exterior jangan menggunakan plamur / dempul tembok sebagai bahan
tambalan. Plamur / dempul tembok dipakai untuk perbaikan tembok bagian
daam / interior. untuk tembok luar gunakan cement filler yang biasanya dijual
bersama cairan bonding agent sebagai bahan tambalan atau pengisi.
Pelapisan cat dasar atau alkali sealer. Sebelum dilakukan pengecatan
dengan cat tembok aplikasikan terlebih dahulu cat dasar alkali sealer, yang
berfungsi memberikan lapisan dibawah cat tembok sehingga memperkecil
kontak langsung dengan alkali tembok. Selain itu alkali sealer berfungsi
memberikan lapisan warna putih sehingga dapat mempercepat penutupan
warna cat tembok pada dinding. Alkali sealer berbeda dengan cat putih.
Penggunaan cat putih sebagai dasaran pengecatan tidak akan menghindari
kontak langsung alkali tembok dengan cat, tetapi hanya berfungsi membantu
daya tutup cat tembok saja.
Pemilihan Cat yang akan digunakan. Pengecatan untuk dinding luar
pergunakan cat yang memang diposisikan untuk pengecatan tembok luar /

exterior. umumnya digunakan cat weathershield atau elastomeric yang


berbahan pure acrylic 100%. Pemilihan cat tembok luar harus diperhatikan
bahwa cat tembok harus mamiliki kemampuan : tahan cuaca yang extrim
(panas, hujan, bertahan terhadap sinar UV), mempunyai daya lekat yang
baik, ketahanan terhadap air sangat baik, tahan terhadap abrasi, tidak
menguning, dan memiliki ketahanan alkali yang baik. Untuk cat tembok
interior yang lebih penting adalah pergunakan cat tembok dengan bebas
kandungan timbal dan merkuri dan tidak cepat mengapur. Untuk cat tembok
exterior pemilihan warna sangat penting. Usahakan untuk menghindari
warna-warna yang berasal dari pewarna organik, karena umumnya warnawarna organik ketahanan terhadap alkali dan sinar uv rendah sehingga warna
cepat memudar. Warna-warna organik, biasanya banyak digunakan pada
unsur warna merah yang cerah, orange cerah, ungu / purple cerah. Kalaupun
harus menggunakan warna-warna organik, pergunakan alkali sealer solvent
based sebagai cat dasarnya.
Ikuti anjuran pemakaian dari produsen cat dan ikuti perbandingan
campuran cat dengan pengenceran yang ditunjukkan oleh produsen cat.
Pergunakan air bersih sebagai pengencer.
Pilih alat roll atau kuas yang berkualitas. Roll dan kuas yang berkualitas
memiliki kriteria bulu-bulunya tidak mudah rontok / lepas. Perhatikan juga
peruntukan roll atau kuasnya, apakah untuk cat minyak atau cat air.
Hindari melakukan pengecatan pada kondisi cuaca yang terik secara
extrim, ataupun pada kondisi hujan.

Demikian tips ini saya sampaikan. Semoga dapat membantu. Apabila ada
pertanyaan menyangkut masalah ini jangan segan-segan menghubungi saya.
Saya siap sharing dengan anda.

Anda mungkin juga menyukai