Anda di halaman 1dari 11

Sel

Adalah kumpulan paling sederhana yangdapat hidup dan merupakan unit


penyusun semuamakhluk hidup. Setiap organisme tersusun atasbeberapa sel (virus bukan
berupa makhluk hidupkarena tidak memiliki struktur sel).
Setiap sel memiliki fungsi sebagai berikut:

Bereproduksi dengan cara membelah diri

Metabolisme

Pembuatan protein-protein

Memberikan respon terhadap rangsangan eksternal dan internal seperti perubahan


temperatur, pH, atau kandungan nutrisi

Mengatur lalu lintas vertikal sel

2 jenis kematian sel yaitu:


Nekrosis : terjadi setelah stress yg abnormal,selalu patologik. ex: iskemia, injuri kimiawi
Apoptosis : sel mati ok aktifasi internal program bunuh diri. Bisa fisiologis spt pd masa
embriogenesis, bisa patologis spt pd kerusakansel yg mengenai DNA inti.
Penyebab kematian sel :

Selama proses perkembangan


Sebagai suatu mekanisme homeostatik untuk memelihara sel di jaringan.
Sebagai suatu mekanisme pertahanan seperti reaksi imun
Apabila sel-sel dihancurkan oleh penyakit atau agent-agent yang berbahaya
Proses Penuaan.

Akibat kematian sel:

Reproduksi terganggu
Metabolisme tubuh terganggu
Kekurangan protein dalam tubuh
Mudah terserang penyakit

Fungsi sel mati


Hubungan dengan kerusakan sel atau infeksi
Apoptosis dapat terjadi misalnya ketika sel mengalami kerusakan yangsudah tidak dapat diperbaiki lagi.
Keputusan untuk melakukan apoptosis berasaldari sel itu sendiri, dari jaringanyang mengelilinginya, atau
dari sel yang berasaldari sistem imunBila sel kehilangan kemampuan untuk melakukan apoptosis
(misalnyakarenamutasi), atau bila inisiatif untuk melakukan apoptosis dihambat (olehvirus), sel yang rusak
dapat terus membelah tanpa terbatas, yang akhirnya menjadi kanker . Sebagai contoh, salah satu hal yang
dilakukan oleh virus papillomamanusia (HPV) saat melakukan pembajakan sistem genetik sel
adalahmenggunakan gen E6 yang mendegradasi protein p53.Padahal protein p53 berperan sangat penting
pada mekanisme apoptosis. Oleh karena itu, infeksi HPVdapat berakibat pada tumbuhnya kanker serviks.
Sebagai respon stress atau kerusakan DNA
Kondisi yang mengakibatkan sel mengalami stress, misalnya kelaparan,atau kerusakan DNA akibat racun
atau paparan terhadap ultraviolet atau radiasi(misalnya radiasi gamma atau sinar X), dapat menyebabkan
sel memulai prosesapoptosis.
Sebagai upaya menjaga kestabilan jumlah sel
Pada organisme dewasa, jumlah sel dalam suatu organ atau jaringan harus bersifatkonstan
padarangetertentu. Sel darah dan kulit, misalnya, selalu diperbaruidengan pembelahan diri sel-sel
progenitornya,tetapi pembelahan diri tersebutharus dikompensasikan dengan kematian sel yang tua.
Diperkirakan 50-70 milyar sel mati setiap harinya karena apoptosis pada manusia dewasa.
Sebagai bagian dari pertumbuhan
Kematian sel terprogrammerupakan bagian penting pada perkembangan jaringan tumbuhan
danmetazoa(organisme multisel). Sel yang mengalami apoptosis mengkerut dan inti selnya mengecil,
sehingga sel tersebut dapat dengan mudah difagositosis. Proses fagositosis memungkinkan komponenkomponen selyang tersisa digunakan kembali olehmakrofagaatau sel-sel yang berada disekitarnya.
Regulasi sistem imun
Sel B dan sel T adalah pelaku utama pertahanan tubuh terhadap zat asing yang dapat menginfeksi tubuh,
maupun terhadap sel-sel dari tubuh sendiri yang mengalami perubahan menjadi ganas. Dalam melakukan
tugasnya, sel B dan T harus memiliki kemampuan untuk membedakan antara "milik sendiri" ( self ) dari
"milik asing" (non-self ), dan antaraantigen"sehat" dan "tidak sehat". (Antigen adalah bagian protein yang
dapatberkomplemen secara tepat dengan reseptor unik yang dimiliki sel B dan T padamembran selnya "Sel
T pembunuh" (killer T cells) menjadi aktif saat terpapar
potongan-potongan protein yang tidak sempurna (misalnya karena mutasi), atau terpapar antigen
asingkarena adanya infeksi virus. Setelah sel T menjadi aktif, sel-sel tersebut bermigrasi keluar dari lymph

node, menemukan dan mengenali sel-sel yang tidak sempurna atau terinfeksi, dan membuat sel-sel tersebut
melakukan kematian selter program.
Proses kematian sel
Sel yang mengalami apoptosis menunjukkan morfologi unik yang dapat dilihat menggunakan mikroskop:
1. Sel terlihat membulat. Hal itu terjadi karena struktur protein yangmenyusun
cytoskeleton
mengalami pemotongan oleh peptidase yangdikenal sebagaicaspase. Caspase diaktivasi oleh mekanisme
sel itusendiri.
2. Kromatin mengalami degradasi awal dan kondensasi.
3. Kromatin mengalami kondensasi lebih lanjut dan membentuk potongan- potongan padat pada
membran inti.
4. Membran inti terbelah-belah dan DNA yang berada didalamnya
5. Lapisan dalam darimembran sel, yaitu lapisanlipid fosfatidilserina

terpotong- potong.
akanmencuat

keluar dan dikenali oleh fagosit,dan kemudian sel


mengalamifagositosis, atau
6. Sel pecah menjadi beberapa bagian yang disebut
badan apoptosis, yangkemudian difagositosis.
Macam dan Bentuk Sel
Berdasarkan ada-tidaknya membran inti sel, sel
dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sel prokariotikdan sel
1.

eukariotik.

Sel Prokariotik
Sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki

membran inti. Makhluk hidup uniseluler termasuk


golongan sel prokariotik, contoh bakteri (Bacteria) dan
sianobakteri (Cyanobacteria). Struktur sel prokariotik
sebagai berikut.
a.
Dinding sel
tersusun dari peptidoglikan, lipid, dan protein.
Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi
bentuk tubuh.
b.
Membran plasma
tersusun dari molekul lipid atau protein. Membran plasma berfungsi sebagai pelindung
molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya.
c.
Sitoplasma
tersusun dari air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim untuk mencerna
makanan secara intraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel.
d.
Mesosom

berfungsi sebagai penghasil energi. Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim


pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.
e.
Ribosom
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
f.
DNA
tersusun dari gula deoksiribosa, fosfat, dan basabasa nitrogen. DNA berfungsi sebagai
pembawa informasi genetik yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.

g.
RNA
merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. RNA berfungsi membuat kode-kode
genetik sesuai pesanan DNA, kemudian akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino
dalam proses sintesis protein.
2. Sel Eukariotik
Sel eukariotik yaitu sel yang memiliki membran inti dan sistem endomembran. Sistem
endomembran yaitu organel-organel bermembran seperti
retikulum endoplasma, kompleks Golgi,
mitokondria, dan lisosom. Sel hewan dan
tumbuhan tergolong sel eukariotik.
Struktur sel eukariotik terdiri atas tiga
komponen utama yaitu membran plasma,
sitoplasma, dan organel-organel sel.

Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik

sel

Hubungan antar sel


Cell junctions
Cell junctions merupakan situs hubungan yang menghubungkan banyak sel dalam
jaringandengan sel lainnya dan dengan matriks ekstraseluler. Cell junctions merupakan suatu
struktur dalam jaringan organisme multiseluler. Cell junctions dapat diklasifikasikan ke dalam
3 grup, yaitu
Occluding junctions
Fungsi occluding junctions adalah menghubungkan sel epitel yang satu dengan sel epitel
yanglain, membagi sel atas 2 domain yaitu domain apikal dan basolateral, mencegah
proteinmembran di domain apikal bergerak ke domain basolateral, dan menyegel ruang antar
2 sel sertamencegah lalu lintas molekul di ruang antar sel.
Anchoring junctions
Anchoring junctions menghubungkan sitoskeleton suatu sel ke sitoskeleton sel
tetangganya atauke matriks ekstraseluler. Anchoring junctions tersebar luas dalam jaringanjaringan hewan dan paling melimpah dalam sel-sel jantung, otot, dan epidermis. Fungsi
anchoring junctions adalahmenghubungkan sel dengan sel, menghubungkan sitoskeleton 2 sel

yang berdampingan,menyatukan sel dalam satu kesatuan kokoh, dan menghubungkan sel
dengan matriksekstraseluler.
Communicating junctions
Gap junctions merupakan celah sempit diantara membran 2 sel atau dinding sel (sekitar
2-4 nm)yang dihubungkan oleh channel protein. Gap junctions disusun oleh connexon (12
satuan protein), connexon tersusun atas 6 subunit connexin transmembran.

Proses pembelahan sel


1. Mitosis
Pembelahan sel secara mitosis adalah pembelahan sel yang
terjadi melalui tahapan-tahapan tertentu. Pembelahan mitosis
menghasilkan dua sel anakan, hal ini terjadi pada sel eukariotik
dan melalui beberapa tahap yaitu :
a. Profase
Pada fase ini, sel induk yang akan membelah
memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari
sentrosom, yang satu tetap di tempat, yang satu bergerak kearah kutub yang
berlawanan.
b. Metafase
Periode selama kromosom di ekuatorial disebut metafase. Membran inti sudah
menghilang kromosom berada di bidang ekuator, dengan sentromernya seolah
kromosom berpegang pada benang gelendong pembelahan.
c. Anafase
Selama anafase, kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan.
Kinetokor yang masih melekat pada benang spindel berfungsi menunjukan jalan,
sedangkan lengan kromosom mengikuti dibelakang.
d. Telofase
Kromatid-kromatid mengumpul pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang,
kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Selaput inti
terbentuk kembali dan nukleolus terlihat lagi.
e. Interfase
Interfase disebut juga, fase istirahat namun sebutan ini kurang tepat karena justru pada
saat-saat ini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan
materi dan energi.

2. Meiosis
Adalah proses pembentukan sel dengan dua kali pembelahan yang menghasilkan empat sel
anak, yang masing-masing memiliki separuh dari jumlah komosom sel induk.Ada dua tahap
yaitu :
a. Meosis I
Meosis I melalui tahap berikut ini.
1) Profase I
Profase terbagi lagi menjadi fase-fase sebagai berikut :
a) Leptonema: benang-benang kromatin menjadi kromosom.
b)Zigonema: kromosom yang sama bentuknya atau kromosom homolog berdekatan dan
bergandengan. Setiap pasang kromosom homolog berdekatan dan beragndengan. Setiap
pasang kromosom homolog disebut bivalen.
c)Pakinema: tiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan
sentromer sehingga terbentuk tetrad.
d)Diplonema: kromatid dari tiap-tiap belahan kromosom memendek dan membesar.
e)Diakinesis : sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-masing membebentuk
benang gelendong pembelahan. Satu sentriol tetap, sedangkan sentriol yang lain bergerak ke
arah kutub yang berlawanan .
2) Metafase I
Pada fase ini, tetrad berkumpul dibidang ekuator.
3) Anafase I
Benang gelendong pembelahan dari tiap kutub menarik kromosom homolog sehingga setiap
pasangan kromosom berpisah bergerak kearah kutub yang berlawanan, sentromer belum
membelah. Setiap kutub menerima campuran acak kromosom dari ibu dan bapak.
4) Telofase I
Kromatid memadat, selubung inti terbentuk dan nukleolus muncul lagi, kemudian sitokinesis
berlangsung. Pada manusia terjadi duplikasi 2 kromosom dari jumlah 4 kromatid sehingga
terbentuk 23 kromosom yang di duplikasi di setiap kutub. Beang gelendong lenyap,
kromatid muncul kembali, sentriol berperan sebagai sentrosom kembali. Coba perhatikan
pada
b. Meosis II
Meosis II melalui tahap berikut ini.
1) Profase II
Sentrosom membentuk dua sentriol yang terletak pada kutub yang berlawanan dan
dihubungkan oleh benang gelendong. Membran inti dan nukleolus lenyap, kromatin
berubah menajdi kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.

2) Metafase II
Kromosom berada dibudang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Pada tahap ini belum
terjadi pembelahan sentromer.
3) Anafase II
Kromosom melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang gelendong
ke arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah. Sebagai akibatnya
tiap kromatid bergerak ke arah yang berlawanan pula.
4)Telofase II
Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatid kembali,
bersamaan dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk lagi, dan sekat pemisah
terjadilah dua sel anakan. Pada saat meosis terjadi dua kali pembelahan, satu sel induk yang
diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan yang bersifat haploid (n). Meosis disebut pula
pembelahan reduksi yang berarti terjadi pengurangan jumlah
Macam-macam transport membran sel
Transpor pasif
Molekul melewati membran tanpa melawan gradien konsentrasi dan sel tidak
mengeluarkan energi, misalnya air secara osmosis dan O2.
secara difusi.
a. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeable selektif dari bagian yang
lebih encer kebagian yang lebih padat. Membran semi permeabel harus dapat
ditembus pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradient tekanan
sepanjang membran.
b.

Difusi

Proses pergerakan acak partikel 2 (atom,molekul) gas, cairan, zat 2 padat dan larutan
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yg lebih rendah hingga mencapai tahap
kesetimbangan.

Transpor Aktif
adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energi untuk
mengeluarkan dan memasukan ion - ion dan molekul melalui membran sel yang
bersifat parmeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di dalam

sel. Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel, dimana
muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K +), dan ion klorin
(Cl-). Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium - kalium. Transpor
aktif dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalami keracunan, atau kehabisan energi.
Fungsi Transpor Membran sel
- Transportasi molekul dan ion masuk dan keluar dari sel
- Interaksi dengan sel lain: membran ini juga bertanggung jawab untuk melampirkan sel
pada matriks ekstraseluler (bahan non-hidup yang ditemukan di luar sel), sehingga sel
dapat mengelompokkan bersama-sama untuk membentuk jaringan.
- Komunikasi dengan sel lain: Molekul-molekul protein dalam membran sel menerima
sinyal dari sel lain atau lingkungan luar dan mengubah sinyal ke pesan, yang diteruskan
ke organel dalam sel.
- Melakukan Aktivitas Metabolik: Dalam beberapa sel, molekul protein tertentu
kelompok bersama untuk membentuk enzim, yang melakukan reaksi metabolisme dekat
permukaan dalam dari membran sel.
Proses transpor membran sel
Tranpspor Pasif
a. Osmosis
Perpindahan air melalui membran permeable selektif dari bagian yang lebih encer
kebagian yang lebih padat. Membran
semi permeabel harus dapat ditembus
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang
mengakibatkan gradient tekanan
sepanjang membran.Larutan yang
konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi
dibandingkan dengan larutan di dalam
sel dikatakan sebagai larutan hipertonis
sedangkan larutan yang konsentrasinya
sama dengan larutan di dalam sel disebut
larutan isotonis. Jika larutan yang
terdapat di luar sel, konsentrasi zat
terlarutnya lebih rendah daripada di
dalam sel dikatakan sebag ai larutan
hipotonis.

b. Difusi

Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat


atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui
membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi
sederhana (simple difusion), difusi melalui saluran yang terbentuk
oleh protein transmembran ( simple difusion by channel formed ),
dan difusi difasilitasi (fasilitated difusion).

Referensi
Loveless, A.R. 1991. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik I .
GramediaPustaka Utama: Jakarta.
http://www.crayonpedia.org/mw/D._Pembelahan_M iosis_P da_Manusia_12.1.
Mia m i.edu. 2 008. H ow do cel l s com m uni cate
https://www.academia.edu/8017234/Sel_Prokariotik_and_Sel_Eukariotik
https://id.scribd.com/doc/71633485/Apoptosis-Dan-Sel-Kanker
https://www.academia.edu/6289930/Sel_dan_Fungsi_Sel_Manusia
https://www.academia.edu/3994145/Apoptosis

Anda mungkin juga menyukai