Sel
Sel
Metabolisme
Pembuatan protein-protein
Reproduksi terganggu
Metabolisme tubuh terganggu
Kekurangan protein dalam tubuh
Mudah terserang penyakit
node, menemukan dan mengenali sel-sel yang tidak sempurna atau terinfeksi, dan membuat sel-sel tersebut
melakukan kematian selter program.
Proses kematian sel
Sel yang mengalami apoptosis menunjukkan morfologi unik yang dapat dilihat menggunakan mikroskop:
1. Sel terlihat membulat. Hal itu terjadi karena struktur protein yangmenyusun
cytoskeleton
mengalami pemotongan oleh peptidase yangdikenal sebagaicaspase. Caspase diaktivasi oleh mekanisme
sel itusendiri.
2. Kromatin mengalami degradasi awal dan kondensasi.
3. Kromatin mengalami kondensasi lebih lanjut dan membentuk potongan- potongan padat pada
membran inti.
4. Membran inti terbelah-belah dan DNA yang berada didalamnya
5. Lapisan dalam darimembran sel, yaitu lapisanlipid fosfatidilserina
terpotong- potong.
akanmencuat
eukariotik.
Sel Prokariotik
Sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki
g.
RNA
merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. RNA berfungsi membuat kode-kode
genetik sesuai pesanan DNA, kemudian akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino
dalam proses sintesis protein.
2. Sel Eukariotik
Sel eukariotik yaitu sel yang memiliki membran inti dan sistem endomembran. Sistem
endomembran yaitu organel-organel bermembran seperti
retikulum endoplasma, kompleks Golgi,
mitokondria, dan lisosom. Sel hewan dan
tumbuhan tergolong sel eukariotik.
Struktur sel eukariotik terdiri atas tiga
komponen utama yaitu membran plasma,
sitoplasma, dan organel-organel sel.
sel
yang berdampingan,menyatukan sel dalam satu kesatuan kokoh, dan menghubungkan sel
dengan matriksekstraseluler.
Communicating junctions
Gap junctions merupakan celah sempit diantara membran 2 sel atau dinding sel (sekitar
2-4 nm)yang dihubungkan oleh channel protein. Gap junctions disusun oleh connexon (12
satuan protein), connexon tersusun atas 6 subunit connexin transmembran.
2. Meiosis
Adalah proses pembentukan sel dengan dua kali pembelahan yang menghasilkan empat sel
anak, yang masing-masing memiliki separuh dari jumlah komosom sel induk.Ada dua tahap
yaitu :
a. Meosis I
Meosis I melalui tahap berikut ini.
1) Profase I
Profase terbagi lagi menjadi fase-fase sebagai berikut :
a) Leptonema: benang-benang kromatin menjadi kromosom.
b)Zigonema: kromosom yang sama bentuknya atau kromosom homolog berdekatan dan
bergandengan. Setiap pasang kromosom homolog berdekatan dan beragndengan. Setiap
pasang kromosom homolog disebut bivalen.
c)Pakinema: tiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan
sentromer sehingga terbentuk tetrad.
d)Diplonema: kromatid dari tiap-tiap belahan kromosom memendek dan membesar.
e)Diakinesis : sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-masing membebentuk
benang gelendong pembelahan. Satu sentriol tetap, sedangkan sentriol yang lain bergerak ke
arah kutub yang berlawanan .
2) Metafase I
Pada fase ini, tetrad berkumpul dibidang ekuator.
3) Anafase I
Benang gelendong pembelahan dari tiap kutub menarik kromosom homolog sehingga setiap
pasangan kromosom berpisah bergerak kearah kutub yang berlawanan, sentromer belum
membelah. Setiap kutub menerima campuran acak kromosom dari ibu dan bapak.
4) Telofase I
Kromatid memadat, selubung inti terbentuk dan nukleolus muncul lagi, kemudian sitokinesis
berlangsung. Pada manusia terjadi duplikasi 2 kromosom dari jumlah 4 kromatid sehingga
terbentuk 23 kromosom yang di duplikasi di setiap kutub. Beang gelendong lenyap,
kromatid muncul kembali, sentriol berperan sebagai sentrosom kembali. Coba perhatikan
pada
b. Meosis II
Meosis II melalui tahap berikut ini.
1) Profase II
Sentrosom membentuk dua sentriol yang terletak pada kutub yang berlawanan dan
dihubungkan oleh benang gelendong. Membran inti dan nukleolus lenyap, kromatin
berubah menajdi kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.
2) Metafase II
Kromosom berada dibudang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Pada tahap ini belum
terjadi pembelahan sentromer.
3) Anafase II
Kromosom melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang gelendong
ke arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah. Sebagai akibatnya
tiap kromatid bergerak ke arah yang berlawanan pula.
4)Telofase II
Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatid kembali,
bersamaan dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk lagi, dan sekat pemisah
terjadilah dua sel anakan. Pada saat meosis terjadi dua kali pembelahan, satu sel induk yang
diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan yang bersifat haploid (n). Meosis disebut pula
pembelahan reduksi yang berarti terjadi pengurangan jumlah
Macam-macam transport membran sel
Transpor pasif
Molekul melewati membran tanpa melawan gradien konsentrasi dan sel tidak
mengeluarkan energi, misalnya air secara osmosis dan O2.
secara difusi.
a. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeable selektif dari bagian yang
lebih encer kebagian yang lebih padat. Membran semi permeabel harus dapat
ditembus pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradient tekanan
sepanjang membran.
b.
Difusi
Proses pergerakan acak partikel 2 (atom,molekul) gas, cairan, zat 2 padat dan larutan
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yg lebih rendah hingga mencapai tahap
kesetimbangan.
Transpor Aktif
adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energi untuk
mengeluarkan dan memasukan ion - ion dan molekul melalui membran sel yang
bersifat parmeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di dalam
sel. Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel, dimana
muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K +), dan ion klorin
(Cl-). Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium - kalium. Transpor
aktif dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalami keracunan, atau kehabisan energi.
Fungsi Transpor Membran sel
- Transportasi molekul dan ion masuk dan keluar dari sel
- Interaksi dengan sel lain: membran ini juga bertanggung jawab untuk melampirkan sel
pada matriks ekstraseluler (bahan non-hidup yang ditemukan di luar sel), sehingga sel
dapat mengelompokkan bersama-sama untuk membentuk jaringan.
- Komunikasi dengan sel lain: Molekul-molekul protein dalam membran sel menerima
sinyal dari sel lain atau lingkungan luar dan mengubah sinyal ke pesan, yang diteruskan
ke organel dalam sel.
- Melakukan Aktivitas Metabolik: Dalam beberapa sel, molekul protein tertentu
kelompok bersama untuk membentuk enzim, yang melakukan reaksi metabolisme dekat
permukaan dalam dari membran sel.
Proses transpor membran sel
Tranpspor Pasif
a. Osmosis
Perpindahan air melalui membran permeable selektif dari bagian yang lebih encer
kebagian yang lebih padat. Membran
semi permeabel harus dapat ditembus
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang
mengakibatkan gradient tekanan
sepanjang membran.Larutan yang
konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi
dibandingkan dengan larutan di dalam
sel dikatakan sebagai larutan hipertonis
sedangkan larutan yang konsentrasinya
sama dengan larutan di dalam sel disebut
larutan isotonis. Jika larutan yang
terdapat di luar sel, konsentrasi zat
terlarutnya lebih rendah daripada di
dalam sel dikatakan sebag ai larutan
hipotonis.
b. Difusi
Referensi
Loveless, A.R. 1991. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik I .
GramediaPustaka Utama: Jakarta.
http://www.crayonpedia.org/mw/D._Pembelahan_M iosis_P da_Manusia_12.1.
Mia m i.edu. 2 008. H ow do cel l s com m uni cate
https://www.academia.edu/8017234/Sel_Prokariotik_and_Sel_Eukariotik
https://id.scribd.com/doc/71633485/Apoptosis-Dan-Sel-Kanker
https://www.academia.edu/6289930/Sel_dan_Fungsi_Sel_Manusia
https://www.academia.edu/3994145/Apoptosis