Anda di halaman 1dari 11

1.

2.
3.
4.
5.

Organ kelenjar endokrin dan eksokrin secara histo?


Fungsi kelenjar endokrin?
Apa saja macam2 cara sekresi kelenjar?
Bagaimana sistem kerjakelenjar endo dan ekso?
Gangguanatau kelainan padakelenjar endokrin dan eksokri?

SISTEM KERJA KELENJAR ENDOKRIN DAN EKSOKRIN


Fungsi sistem endokrin didefinisikan sebagai serangkaian kelenjar ductless (tanpa saluran)
dalam tubuh manusia yang memproduksi dan mendistribusikan hormon. Kelenjar pituitari adalah
kelenjar utama tubuh. Pria dan wanita berbagi lima kelenjar, sedangkan kelenjar seks tergantung
pada jenis kelamin seseorang. Hormon yang diproduksi oleh sistem endokrin mengatur
pertumbuhan tubuh dan regulasi. Sejumlah kondisi medis dapat menghambat fungsi sistem
endokrin normal.
Pada pria dan wanita, kelenjar hipofisis adalah kelenjar utama tubuh. Hipofisis merupakan
bagian dari otak, terletak di sebelah hipotalamus. Fungsi sistem endokrin akan mustahil tanpa
itu. Merangsang hormon yang dihasilkan oleh hipofisis segera kelenjar lain untuk memproduksi
hormon mereka sendiri. Hormon pertumbuhan mendorong pertumbuhan tulang dan otot selama
masa kanak-kanak dan perkembangan remaja.
Di bawah hipofisis, di leher, adalah tiroid dan kelenjar paratiroid. Tiroid menghasilkan tiroksin,
hormon yang mengatur metabolisme dan perkembangan fisik. Para paratiroid, empat kelenjar
kecil yang menempel pada tiroid, menghasilkan parathormon. Parathormon mengatur fosfor dan
kadar kalsium dalam tulang dan darah.
Kelenjar adrenal terletak di atas ginjal. Mereka menghasilkan banyak hormon penting, dua yang
paling terkenal adalah adrenalin dan kortisol. Adrenalin adalah bagian penting dari perjuangan
tubuh atau respon lari. Peluncurannya mendorong pernapasan dan detak jantung yang cepat.
Kortisol, di sisi lain, adalah anti-inflamasi yang bertindak sebagai seperti respon alami tubuh
terhadap kondisi seperti arthritis.
Pankreas, terletak tepat di bawah perut, menghasilkan insulin. Insulin memecah glukosa darah
menjadi glikogen, suatu bentuk energi yang tubuh dapat menyimpan lemak. Untuk
mengubahnya energi yang tersimpan kembali menjadi glukosa yang dapat digunakan, hormon
kedua, glukagon, membalikkan proses. Kedua hormon ini dibuat oleh sel-sel khusus yang
dikenal sebagai pulau Langerhans.
Kelenjar seks (gonad) yang berbeda pada pria dan wanita. Pada pria, testis menghasilkan
testosteron, hormon yang mendukung perkembangan karakteristik seks sekunder laki-laki.
Karakteristik ini meliputi suara yang dalam, bahu lebar dan rambut tubuh. Pada wanita, ovarium
memproduksi estrogen dan progesteron. Selain mengembangkan karakteristik seksual
perempuan sekunder seperti perkembangan payudara dan pinggul yang lebar, hormon ini
mempertahankan siklus menstruasi.

Banyak kondisi medis dapat menghambat fungsi sistem endokrin normal. Sebagian kelenjar
endokrin rentan terhadap kanker, beberapa bentuk lebih serius daripada yang lain. Kondisi lain,
seperti diabetes dan hipotiroidisme, dapat diobati tetapi mungkin memiliki dampak yang
signifikan terhadap kualitas hidup seseorang. Gangguan fungsi sistem endokrin adalah
spesialisasi ahli endokrin. Para spesialis membantu dokter dalam mendiagnosis gangguan lain
dan menciptakan rencana perawatan untuk pasien.

Kelenjar eksokrin

Kelenjar eksokrin dalah kelenjar yang melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada
permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal.
Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang melepaskan sekret melalui saluran
kelenjar (duktus ekskretorius), misalnya kelenjar ludah atau langsung dalam rongga alat
berdekatan, misalnya pada kelenjar dinding usus.
Getah dari kelenjar eksokrin berupa lendir atau lilin selain itu sekret yang
dihasilkan juga dapat berupa enzim, keringat, atau ludah bahkan sewaktu-waktu dapat
mengeluarkan sekret berupa racun.
Sel penghasil sekret dinamakan eksokrinosit. Kelenjar eksokrin uniseluler, misalnya : sel
goblet ( sel penghasil mukus pada usus halus dan saluran pencernaan ). Kelenjar ini
mempunyai saluran keluar untuk mengangkut hasil kelenjarnya dan selanjutnya bermuara
pada permukaan dalam dan luar tubuh.
Kelenjar eksokrin juga dapat dikategorikan menjadi:
Kelenjar serosa produknya bersifat encer dan seringkali kaya protein.
Kelenjar mukosa produknya bersifat kental dan seringkali kaya karbohidrat.
Kelenjar minyak produknya berupa lemak.

Kelenjar eksokrin dapat digolongkan berdasarkan 3 cara , yaitu :


1.
Berdasarkan jumlah sel
a. Uniseluler : Kelenjar ini hanya tersusun oleh 1 sel (sel cangkir atau goblet cell). Kelenjar
jenis ini tidak memiliki saluran keluar, karena biasanya terdapat pada epitel permukaan,
misalnya pada epitel usus sebagai sel piala.

b. Multiseluler : Terdiri atas banyak sel, umumnya membentuk kelenjar. Berdasarkan letak
kelenjarnya terhadap epitel permukaan, maka jenis kelenjar ini dibedakan menjadi :
Kelenjar intraepitelial, yaitu membentuk kelompok sel kelenjar pada epitel permukaan tanpa
saluran kelenjar. Kelenjar jenis ini dapat dijumpai pada epitel selaput lendir lambung dan
rongga hidung.
Kelenjar ekstraepitelial, jenis kelenjar ini merupakan kelenjar yang terdapat dalam jaringan
pengikat. Jenis kelenjar ini dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
Pars secretoria, yaitu bagian yang menghasilkan sekret.
Berdasarkan jumlah lapisan sel epitel pars secretorianya dapat dibedakan menjadi kelenjar:
monoptyche, yang terdiri atas satu lapis sel (misalnya kelenjar keringat) dan
kelenjar polyptyche, yang terdiri atas beberapa lapis sel (misalnya glandula sebacea).
Ductus excretorius, yaitu saluran yang menampung sekret dari pars secretoria.

Dengan memperhatikan bentuk pars secretoria dan ductus excretorius dalam tubuh dikenal
berbagai jenis kelenjar yaitu :
Kelenjar tubuler sederhana yang berbentuk pipa (simple tubular gland).

Kelenjar tubuler dapat dibagi lagi menjadi:

Kelenjar tubuler lurus (kelenjar usus besar).

Kelenjar tubuler bergelung (glandula subdorifera).


Kelenjar tubuler bercabang (glandula uterina).
Kelenjar
tubuloalveoler
sederhana
(simple
tubuloalveoler
gland)
Kelenjar ini selalu bercabang (glandula submandibularis, glandula duodenalis brunneri).

Kelenjar alveolar sederhana yang berbentuk sebagai labu (simple alveolar gland)
Contoh kelenjar ini yaitu glandula sebacea yang terdapat pada kulit dan merupakan kelenjar
polyptyche yang mempunyai modifikasi pada kelopak mata sebagai glandula meibomi yang
termasuk sebagai kelenjar alveolar sederhana bercabang .

Kelenjar tubuler kompleks (compound tubular gland). Kelenjar ini mempunyai pars
secretoria berbentuk tubuler dengan saluran keluarnya yang bercabang dan akhirnya
bermuara dalam satu saluran utama contohnya testis.

2.

Berdasarkan jenis sekret


Berdasarkan sifat sekretnya, kelenjar eksokrin dapat dibedakan menjadi :
kelenjar sitogen, yaitu kelenjar yang menghasilkan sel-sel sebagai sekretnya (misalnya testis
dan ovarium)
kelenjar nonsitogen, yaitu kelenjar yang hasilnya tidak mengandung sel-sel. Kelenjar
nonsitogen ini dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu :

kelenjar sereous atau kelenjar serosa.


Sekret kelenjar serosa bersifat encer, jernih yang berbentuk sebagai albumin. Terkadang
sekret tersebut mengandung enzim seperti pada kelenjar pancreas dan parotis. Sel kelenjar
serosa berbentuk pyramidal dengan inti berbentuk bulat yang terletak agak ditengah. Butirbutir sekretoris bersifat asidofil. Di bagian basal sel terdapat granular endoplasmis reticulum
sehingga pada pengamatan dengan mikroskop cahaya, tampak gambaran yang bergaris-garis.
Contoh pada kelenjar pankreas, kelenjar parotis.

Kelenjar mukosa atau mukus.

Sekret kelenjar mukosa bersifat kental. Bentuk sel kelenjarnya piramidal dengan bagian
puncahnya berisi tetes-tetes bahan musinogen atau premusin sebagai bahan pembentuk lendir.
Inti sel berbentuk gepeng terdesak di daerah basal. Apabila premusin telah dilepaskan oleh sel
kelenjar, maka bahan tersebut berubah menjadi mukus lendir. Diantara kelenjar-kelenjar yang
termasuk jenis ini , ada yang berbentuk uniseluler yaitu sel Piala.

sereo mukus atau kelenjar campuran.


Merupakan kelenjar campuran dari sel-sel kelenjar mukosa dan serosa. Kadang-kadang sel
serosa terdesak oleh sel mukosa sehingga membentuk gambaran bulan sabit yang dinamakan
demiluna gianuzzi. Contoh dari kelenjar ini adalah glandula submandibularis dan glandula
sublingualis

3. berdasarkan cara sekresi


Berdasarkan cara sekresinya, dikenal tiga macam kelenjar yaitu :

merokrin
Kelenjar merokrin adalah kelenjar yang bahan getahannya saja yang digetahkan, sedangkan
selnya sendiri tetap ada. Pada saat sekresi tidak akan terjadi kerusakan pada selnya ataupun
tidak ada bagian sel yang ikut disekresikan (glandula subdorifera).sekresi dilakukan
dengan eksositosis.contoh dari kelenjar ini adalah kelenjar ludah dan pancreas.

apokrin.
Kelenjar jenis ini pada saat sekresi, ada sebagian dari puncak sel ikut bersama-sama
disekresikan sehingga tampak adanya tonjolan-tonjolan di bagian pucak sel kelenjar
(glandula axillaris dan glandula circumanale). Misalnya pada kelenjar peluh. Kelenjar peluh
khusus terletak pada ketiak dan organa genetalia luar, yang mana ia aktif setelah akil baligh.
Jika peluh yang digetahkan mengalami dekomposisi bakteri, maka sekretnya akan
menghasilkan bau.

holokrin.
Kelenjar yang sel-selnya ikut digetahkan bersamaan dengan getahnya. Kelenjar jenis ini akan
mengalami kerusakan pada waktu melangsungkan sekresi sehingga sekretnya bercampur
dengan bagian sel yang telah mati (glandula sebacea).

LETAKKELENJAR ENDOKRIN SECARA ANATOMI


KELENJAR HIPOFISIS :

FUNGSI KELENJAR ENDOKRIN:

1. Hipofisis
Kelenjar hipofisis terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacammacam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu, kelenjar
hipofisis disebut kelenjar pengendali ( master of gland). Kelenjar hipofisis dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior dan fungsinya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
a. Macam-Macam Fungsi Hormon yang Dihasilkan oleh Kelenjar Hipofisis Bagian
Anterior dan Fungsinya

b. Hipofisis bagian tengah

Kelenjar ini menghasilkan hormon perangsang melanosit atau melanosit


stimulating hormone (MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka
menyebabkan kulit menjadi hitam. Sekresi MSH juga dirangsang oleh faktor
pengatur yang disebut faktor perangsang pelepasan hormon melanosit dan dihambat
oleh faktor inhibisi hormon melanosit (MIF).

c. Hipofisis bagian posterior


Hipofisis bagian posterior menghasilkan oksitosin dan vasopresin. Oksitosin
berperan dalam merangsang otot polos yang terdapat di uterus, sedangkan
vasopresin disebut juga hormon antidiuretik (ADH) berpengaruh pada proses
reabsorpsi urine pada tubulus distal sehingga mencegah pengeluaran urine yang
terlalu banyak.

2. Tiroid (kelenjar gondok)


Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya
terdapat daerah yang tersusun berlapis seperti susunan genting pada atap rumah.
Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan
hormon tiroksin yang memengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu
tubuh.
Tiroksin mengandung banyak yodium. Kekurangan yodium dalam makanan dalam
waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini
harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan
kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun.
Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan sik dan
mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot.
Kekurangan yodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan
garam yodium di dalam makanan. Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan
penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut;
kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan
merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar
(eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.

3. Paratiroid/kelenjar anak gondok


Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon
yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan
hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun,
kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah,
sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah.
Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urine
banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang
mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.

4. Kelenjar adrenal/suprarenal/anak ginjal


Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal
terdapat satu kelenjar suprarenal yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar
(korteks) dan bagian tengah (medula). Kelenjar bagian korteks menghasilkan
hormon kortison yang terdiri atas mineralokortikoid yang membantu metabolisme
garam natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan hormon seks; dan
glukokortikoid yang berfungsi membantu metabolisme karbohidrat.
Kelenjar bagian medula menghasilkan hormon adrenalin dan hormon noradrenalin.
Hormon adrenalin menyebabkan meningkatnya denyut jantung, kecepatan
pernapasan, dan tekanan darah (menyempitkan pembuluh darah). Hormon
noradrenalin bekerja secara antagonis terhadap adrenalin, yaitu berfungsi
menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejalagejala: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah, terasa
sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya,
produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa
darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus,
melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut
berdiri.

5. Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans.
Bagian ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin.
Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa
akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk
disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes yang
ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa
tersebut dikeluarkan bersama urine. Tanda-tanda diabetes melitus yaitu sering
mengeluarkan urine dalam jumlah banyak, sering merasa haus dan lapar, serta
badan terasa lemas.
Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang
bekerja antagonis dengan hormon insulin.

6. Hormon yang dihasilkan kelenjar gonad


Pada manusia, gonad atau kelenjar seks berbeda antara laki-laki dan perempuan.
Pada laki-laki disebut testis, sedangkan pada perempuan disebut ovarium. Testis dan
ovarium mensekresikan hormon seks yang berperan dalam produksi sel-sel kelamin.
a) Ovarium

Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur,


ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan
ovarium yaitu:
b) Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel de Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang
oleh FSH. Fungsi estrogen adalah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda
kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang
dapat membedakan wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya,
perkembangan pinggul, payudara, dan kulit menjadi bertambah halus.
c) Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH.
Progesteron berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang
sudah dibuahi.
d) Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain
menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan
hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan
memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suara yang
membesar, mempunyai kumis, dan jakun.

Anda mungkin juga menyukai