Anda di halaman 1dari 2

Sebelum membahas tentang reaksi bowen, ada baiknya kita tahu tentang batuan beku.

Batuan beku
adalah batuan yang terbentuk dari membekunya magma cair yang terdesak ke permukaan bumi dan
mengalami pendinginan. Magma ialah materi kental, panas,berpijar dan merupakan senyawa silikat
yang berada di bawah kondisi tekanan dan suhu yang tinggi di dalam tubuh bumi.
Batuan beku terbentuk menjadi beberapa jenis.
Jenis-jenis batuan beku tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. komposisi magma
2. kecepatan magma untuk mendingin.
Bowen adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Kanada yang berhasil bereksperimen dan berhasil
menjelaskan tentang hubungan antara kecepatan mendingin suatu magma dengan pembentukan
macam-macam tipe batuan. Pada cairan magma yang mendingin dan membeku, ukuran kristal
mineral berangsur-angsur membesar dan ada yang mengendap. Kristal yang tetap tinggal pada
cairan magma bereaksi dengan kristal yang lain kemudian membentuk suatu mineral yang baru.
Bermacam-macam tipe batuan beku dapat terbentuk sangat bergantung dari mineral-mineral yang
ada pada magma cair pada awalnya.

Bowen menggolongkan pembentukan batu tersebut ke dalam dua kelompok, yaitu reaksi
ferromagnesium yang tidak menerus (discontinuous) dan reaksi feldspar plagioclase yang terus
menerus (continuous). Reaksi feldspar plagioclase menerus (continuous) ialah reaksi dimana mineral
batuan yang terbentuk mempunyai komposisi yang berbeda tetapi mempunyai struktur kimia yang
sama. Sedangkan reaksi ferromagnesium yang tidak terus menerus (discontinuous) ialah reaksi
dimana mineral-mineral batuan yang terbentuk mempunyai komposisi kimia yang berlainan dan
struktur kristal yang berlainan.
Urutan reaksi Bowen untuk reaksi ferromagnesium yang tidak terus menerus yaitu : Mineral yang
paling awal dinyatakan dari magma yang berkomposisi basalt yaitu olivine dan kalsium-rich
plagioklas. Saat proses pendinginan, reaksi olivin dengan sisa cairan membentuk mineral yang baru,
yaitu piroksin. Reaksi piroksin berubah ke bentuk ampibole, dan ampibole membentuk biotit. Dan dari
sini terlihat bahwa dari mineral awal menuju mineral akhir mempunyai struktur kristal yang berbeda.
Reaksi Bowen ini dapat membantu kita untuk memahami mengapa mineral tertentu cenderung terjadi
/ muncul bersama-sama di dalam batuan beku gunung berapi. Sebagai contoh yaitu batu karang yang

mafic, batu basal dan gabbro yang cenderung berisi mineral olivine, pyroxene, dan calcium-rich
plagioclase feldspar. Mineral tersebut adalah mineral yang mengkristal pada temperatur yang tinggi.
Contoh lain yaitu batu karang sialic atau felsic seperti granit dan rhyolite cenderung berisi kwarsa,
kalium feldspar, sodium-rich plagioclase feldspar, dan kadang-kadang muscovite. Mineral tersebut
adalah mineral yang mengkristal pada temperatur yang lebih rendah.
Reaksi Bowen juga membantu kita dalam memahami mengapa mineral tertentu tidak terjadi
bersama-sama di dalam batuan beku gunung berapi. Sebagai contoh, olivine dan kwarsa tidak
mungkin untuk terjadi di dalam batuan beku gunung berapi yang sama, sebab olivine adalah suatu
mineral temperatur tinggi, dan kwarsa adalah suatu mineral temperatur rendah.

Anda mungkin juga menyukai