Anda di halaman 1dari 6

BAB III

PEMBAHASAN KASUS
Kasus :
Pasien Tn. DP, 69 th, datang kerumah sakit dengan keluhan sesak nafas 2 hari smrs.
Sesak dirasakan semakin memperberat sehingga pasien tidak dapat tidur terlentang dan
terbangun malam hari karena sesak. Saat datang, pasien terlihat pucat, nafas cepat disertai batuk
terus menerus dengan sputum encer warna merah muda.
Pada pengkaijian riwayat, pasien seebelumnya pernah dirawat dengan Non-ST Elevasi
Miokardial Infark (NSTEMI). Pasien juga ada riwayat hipertensi, dyslipidemia dan merokok 1
bungkus/hari. Hasil pemeriksaan auskultasi, didapatkan ronkhi ( + ) pada basal
paru.Pemeriksaan TD : 140/90 mmHg, N : 90x/menit, RR :28x/menit, saturasi oksigen 92%.
Hasil rontgen thorax menunjukan gambaran edema paru.
A. Pengkajian
1. Keluhan Utama
a.
Saat masuk Rumah Sakit
Pasien mengeluh sesak nafas 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak dirasakan semakin
memperberat sehingga psien tidak dapat tidur terlentang dan terbangun malam hari karena sesak.
Saat pengkajian
Pasien terlihat pucat, nafas cepat disertai batuk terus menerus dengan sputum encer warna merah
muda. Hasil pemeriksaan auskultasi didapatkan ronkhi (+) pada basal paru. Pemeriksaan TD
140/90 mmHg, nadi 90x/menit, RR 28x/menit, saturasi oksigen 92%, hasil rontgen thoraks
2.
a.

menunjukan gambaran odema paru.


Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan masa lalu
Pasien sebelumnya pernah dirawat dengan N-STEMI. Pasien juga ada riwayat hipertensi,
dyslipidemia dan merokok satu bungkus/hari

3.

Data focus

Data Subjektif
Klien mengatakan sesak nafas 2 hari

sebelum masuk Rumah Sakit


Klien mengatakan sesak dirasakan
semakin

memperberat

sehingga

pasien tidak dapat tidur terlentang


Klien mengatakan terbangun malam

hari karena sesak


Analisa Data
No
1.

Data Fokus

Data Objektif
Klien terlihat pucat
Nafas cepat disertai batuk
Ronkhi (+) pada 1/2 basal paru
TD: 140/90 mmHg
Nadi: 90x per menit
RR: 28x per menit
Saturasi oksigen 92%
Rontgen thoraks (+) odema paru
Sputum encer berwarna merah muda

DS :

Masalah
Ketidakefektifan

Mengatakan

bersihan

sesak napas 2

nafas

hari
masuk

Etiologi
Peningkatan produksi sputum

jalan dan pembentukan edema

sebelum
rumah

sakit
DO:
-

Nafas cepat disertai batuk


RR: 28x per menit
Ronkhi (+) pada basal paru
Rontgen thoraks (+) odema

paru
Sputum

encer

berwarna

merah muda

2.

DS :
-

Klien mengatakan sesak


dirasakan semakin
memperberat sehingga pasien
tidak dapat tidur terlentang

DO :
-

Klien terlihat pucat


N : 90 x/menit

Penurunan
jantung

curah Penyempitan pembuluh darah

3.

TD: 140/90 mmHg

DS :
-

Klien mengatakan terbangun

Gangguan

Perubahan

kapasitas

pertukaran gas

pembawa oksigen darah

malam hari karena sesak


DO :
-

Klien terlihat pucat


Saturasi oksigen: 92%
Nadi: 90x/menit
Nafas cepat disertai

batuk
Sputum encer berwarna

merah muda
bga

Diagnosa
Diagnose Keperawatan :
-

Penurunan curah jantung bd penyempitan pembuluh darah dd n: 90x/menit, TD : 140/90


mmHg

Tujuan :
-

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24jam masalah penurunan curah jantung
dapat teratasi

Kriteria hasil :
-

TD : 120/80 mmHg
N : 60 100 x/menit

Intervensi
Mandiri :
-

Kaji TTV
Catat edema umum/tertentu
Amati warna kulit, kelembapan dan suhu

Rasional
Mandiri :
-

Mengetahui perkembangan pasien


Dapat mengindikasikan gagal

kerusakan ginjal ( vaskular )


Adanya pucat, mencerminkan dekompensasi

atau penurunan curah jantung


Mengurangi ketidaknyamanan dan dapat

jantung,

menurunkan ragsangan simpatis


-

Lakukan tindakan yang nyaman

Kolaborasi :
-

Kolaborasi :
-

Menghambat aktivitas simpatis dan


menekan pelepasan renin

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian


obat sesuai indikasi

Diagnosa Keperawatan :
-

Gangguan pertukaran gas bd perubahan kapasitas pembawa oksigen darah dd saturasi


oksigen 92%

Tujuan :
-

Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24jam masalah gangguan pertukaran gas dapat
teratasi.

Criteria Hasil :
-

Saturasi oksigen 93%

Intervensi
Mandiri :
-

Kaji frekuensi,kedalaman pernapasan

Rasional
Mandiri :
-

Berguna

dalam

evaluasi

derajat

distres pernapasan dan/atau kronisnya

Berikan posisi semi fowler pada

suatu penyakit.
Pengiriman oksigen dapat diperbaiki
dengan posisi semi fowler dan latihan

pasien

nafas untuk menurunkan kolaps jalan


-

Observasi bunyi napas

tambahan yang abnormal


Kolaborasi :

Kolaborasi :
-

napas. Dispnea dan kerja napas.


Untuk mengetahui bunyi napas

Berikan terapi oksigen dengan benar

Untuk mempertahankan PaO2 diatas


60mmHg, oksigen diberikan dengan
metode yang diberikan pengiriman
tepat dalam toleransi pasien

Diagnose Keperawatan :
-

Ketidakefektifan jalan nafas bd Peningkatan produksi sputum dan pembentukan edema


dd RR:28x/menit, sputum encer berwarna merah muda

Tujuan :
-

Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24jam maslah ketidakefektifan jalan nafas


dapat teratasi

Kriteria Hasil :
-

RR :12-24x/menit
Sputum berwarna putih encer
Intervensi

Rasional

Mandiri :

Mandiri:

Kaji/pantau frekuensi pernapasan

Untuk mengetahui frekuensi

Kaji pasien untuk posisi yang nyaman.

normal atau tidak


Penurunan diafragma

nafas

memperluas

daerah dada sehingga ekspansi paru

Anjurkan pasien untuk batuk dan napas


yang efektif

bisa maksimal
Untuk menekan daerah yang nyeri
ketika

batuk

atau

napas

dalam,

penekanan otot dada serta abdomen


-

Auskultasi suara napas tiap 2-4 jam

Kolaborasi dengan tim medis lain untuk


pemberian o2 dan obat-obatan serta foto
thorax

suara

napas pada bagian paru-paru

Kolaborasi :
-

membuat batuk lebih efektif


Dapat menentukan kelainan

Kolaborasi :
-

Pemberian oksigen dapat menurunkan


beban

perapasan

terjadinya

sianosis

dan

mencegah

akibat

hiponia.

Dengan foto torax dapat dimonitor


kemajuan dari berkurangnya cairan dan
kembalinya daya kembang paru

Anda mungkin juga menyukai