Anda di halaman 1dari 3

MORAL

Menurut kamus Merriam-Webster, moral adalah sesuatu yang berhubungan dengan


prinsip yang benar dan salah dalam perilaku; mengekspresikan atau mengajarkan
konsep tentang perilaku yang baik; membentuk standar perilaku yang baik; dapat
dibuktikan walaupun tidak terbukti; bersifat persepsi atau lebih ke psikologis
daripada berwujud atau praktis.
Berbeda dengan dua pendapat sebelumnya yang menyatakan bahwa moral sebagai
prinsip atau kesesuaian prinsip tentang baik dan buruk, maka ada pendapat lain
yang menyatakan bahwa moral adalah panduan untuk hidup.
Ensiklopedi Katolik mengungkapkan bahwa moralitas merupakan anteseden dari
etika: hal tersebut menandakan bahwa etika adalah ilmu. Walaupun terdapat
berbagai perbedaan mengenai teori etika, terdapat persetujuan yang mendasar
diantara manusia terkait dengan tindakan yang umum yang diinginkan. Jelas
keseragaman ini lebih mengacu kepada prinsip daripada aplikasi. Aturan untuk
melakukan hal tersebut dapat sangat bervariasi.

CONTOH
1. PROSTITUSI
Pelacuran atau prostitusi adalah penjualan jasa seksual, seperti seks oral atau
hubungan seks, untuk uang. Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur,
yang kini sering disebut dengan istilah pekerja seks komersial (PSK).
Dalam pengertian yang lebih luas, seseorang yang menjual jasanya untuk hal yang
dianggap tak berharga juga disebut melacurkan dirinya sendiri, misalnya seorang
musisi yang bertalenta tinggi namun lebih banyak memainkan lagu-lagu komersil.
Di Indonesia pelacur sebagai pelaku pelacuran sering disebut sebagai sundal atau
sundel. Ini menunjukkan bahwa prilaku perempuan sundal itu sangat begitu buruk
hina dan menjadi musuh masyarakat, mereka kerap digunduli bila tertangkap
aparat penegak ketertiban, Mereka juga digusur karena dianggap melecehkan
kesucian agama dan mereka juga diseret ke pengadilan karena melanggar hukum.
2. POLIGAMI
Poligami adalah sistem perkawinan yang salah satu pihak memiliki atau
mengawini beberapa lawan jenisnya dalam waktu yg bersamaan. [1] Dalam
antropologi sosial, poligami merupakan praktik pernikahan kepada lebih dari satu
suami atau istri (sesuai dengan jenis kelamin orang bersangkutan). Hal ini
berlawanan dengan praktik monogami yang hanya memiliki satu suami atau istri.
3. PORNOGRAFI
Pornograf (dari bahasa Yunani pornographia secara harafiah
tulisan tentang atau gambar tentang pelacur) (kadang kala juga disingkat menjadi
"porn," "pr0n," atau "porno") adalah penggambaran tubuh manusia atau perilaku
seksualitas manusia secara terbuka (eksplisit) dengan tujuan membangkitkan
berahi (gairah seksual). Pornografi berbeda dari erotika. Dapat dikatakan, pornografi

adalah bentuk ekstrem/vulgar dari erotika. Erotika sendiri adalah penjabaran fisik
dari konsep-konsep erotisme. Kalangan industri pornografi kerap kali menggunakan
istilah erotika dengan motif eufemisme namun mengakibatkan kekacauan
pemahaman di kalangan masyarakat umum.

NILAI
Perilaku menyimpang
sosial adalah perilaku
kepatutan, baik dalam
maupun pembenarannya

yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan


yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau
sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu
sebagai bagian daripada makhluk sosial.

Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan


(norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik
oleh masyarakat. Namun di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih
kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang
berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada saat ulangan,
berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.
Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi
(deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut
devian (deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak
menyimpang yang sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk
interaksi sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan
kelompok.

CONTOH
1. PENCURIAN
Dalam hukum kriminal, pencurian adalah pengambilan properti milik orang lain
secara tidak sah tanpa seizin pemilik. Kata ini juga digunakan sebagai sebutan
informal untuk sejumlah kejahatan terhadap properti orang lain, seperti
perampokan rumah, penggelapan, larseni, penjarahan, perampokan, pencurian
toko, penipuan dan kadang pertukaran kriminal. Dalam yurisdiksi tertentu,
pencurian dianggap sama dengan larseni; sementara yang lain menyebutkan
pencurian telah menggantikan larseni.
Seseorang yang melakukan tindakan atau berkarir dalam pencurian disebut
pencuri, dan tindakannya disebut mencuri.
2. PEMBUNUHAN
Pembunuhan adalah suatu tindakan untuk menghilangkan nyawa seseorang
dengan cara yang melanggar hukum, maupun yang tidak melawan hukum.
Pembunuhan biasanya dilatarbelakangi oleh bermacam-macam motif, misalnya
politik, kecemburuan, dendam, membela diri, dan sebagainya.

Pembunuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Yang paling umum adalah
dengan menggunakan senjata api atau senjata tajam. Pembunuhan dapat juga
dapat dilakukan dengan menggunakan bahan peledak, seperti bom.
3. KORUPSI
Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang
bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan
pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat
dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan
kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan
keuntungan sepihak[1].

Anda mungkin juga menyukai