A.
DEFINISI
Nifas atau puerperium adalah periode waktu atau masa di mana organorgan reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil. Masa ini membutuhkan
waktu sekitar 6 minggu.
B.
1.
FISIOLOGI NIFAS
Involusio Korpus Uteri
pelepasan
plasenta
dan
membrane-membran
terutama
gambaran bergerigi yang tidak teratur dan terinfiltasi oleh darah khususnya di
tempat plasenta.
2.
Regenerasi Endometrium
Dalam 2 atau 3 hari kelahiran, desidua yang tertinggal di uterus
berdiferensiasi menjadi dua lapisan. Lapisan superficial menjadi nekrotik, dan
terkelupas
bersama
lochia.
Lapisan
basal
yang
bersebelahan
dengan
4.
5.
Segera setelah selesai kala ketiga persalinan, serviks dan segmen bawah uteri
menjadi struktur yang tipis, kolap dan kendur. Tapi luar serviks, yang tadinya
menjadi os eksterna biasanya mengalami laserasi, khusus nya sebelah lateral.
Mulut serviks mengecil perlahan-lahan. Selama beberapa hari, segera setelah
persalinan, mulutnya dengan mudah dimasuki dua jari, tetapi pada akhir minggu
pertama, telah menjadi sedemikian sempit sehingga sulit untuk memasukan satu
jari. Sewaktu mulut serviks sempit, serviks menebal dan salurannya terbentuk
kembali. Tetapi setelah selesai involusi os eksterna agak lebih lebar dan secara
tipikal depresi bilateral di tempat laserasi masih tetap sebagai perubahan
permanent yang menandai serviks parus.
Setelah kelahiran, miometrium segmen bawah uterus yang sangat tipis
berkontraksi dan beretraksi tetapi tidak sekuat korpus uteri. Dalam perjalanan
beberapa minggu, segmen bawah diubah dari struktur yang jelas-jelas cukup
besar untuk memuat kebanyakan kepala janin cukup bulan menjadi isthimus
uteri yang hamper tidak dapat dilihat yang terletak diantara korpus uteri di atas
dan os interna serviks di bawah.
6.
7.
memerlukan waktu yang cukup lama untuk kembali dari peregangan dan
pengendoran yang telah dialaminya selama kehamilan tersebut.
Sebagai akibat putusnya serat-serat elastic kulit dan distensi yang
berlangsung lama akibat besarnya uterus hamil, dinding abdomen masih lunak
dan kendur untuk sementara waktu. Pemulihan dibantu dengan latihan. Kecuali
striae keperak-perakan, dinding abdomen biasanya kembali ke keadaan sebelum
hamil, tetapi kalau otot-ototnya atonik, mungkin abdomen akan tetap kendor.
Mungkin ada pembelahan muskulus rektus yang jelas, atau diastasis. Pada
keadaan ini, dinding abdomen disekitar garis tengah hanya dibentuk oleh
peritoneum, fasia tipis, lemak subkutan dan kulit.
8.
9.
Air susu
Komponen utama air susu adalah protein, laktosa, air dan lemak. Air susu
isotonic dengan plasma, dengan laktosa bertanggung jawab terhadap separuh
tekanan osmotic. Protein utama di dalam air susu ibu disintesis di dalam
reticulum endoplasmic kasar sel sekretorik alveoli. Asam amino esensial berasal
dari darah, dan asam- asam amino non-esensial sebagian berasal dari darah atau
disintesis di dalam kelenjar mamae. Kebanyakan protein air susu adalah proteinprotein unik yang tidak ditemukan dimanapun. Juga prolaktin secara aktif
disekresi ke dalam air susu.
Suhu
Bengkak payudara, yang umumnya terjadi pada hari ketiga atau keempat masa
nifas, dahulu pernah dipikirkan menyebabkan naiknya suhu badan. Yang disebut
demam susu ini dianggap sebagai fisiologis. Meskipun tidak ditemukan hal yang
jelas bengkak semacam itu sekarang, kadang kala mungkin bendungan vaskuler dan
limfatik dapat menimbulkan demem, tetapi sebagian besar tidak berlangsung lebih
dari 24 jam. Peningkatan suhu pada masa nifas mengesankan suatu infeksi, paling
mungkin di saluran genitourinaria.
2.
Pada primipara uterus nifas cenderung tetap berkontraksi tonik kecuali kalau
ada bekuan darah. Sisa plasenta, atau benda asing lain yang tersisa di dalam rongga
rahim, yang menyebabkan kontraksi hipertonik dalam usaha untuk mendorong
keluar benda asing tersebut. Pada multipara khususnya, uterus sering berkontraksi
kuat berselang-seling, kontraksi menimbulkan perasaan nyeri yang dikenal sebagai
nyeri setelah melahirkan dan yang kadang kala cukup berat hingga memerlukan
analgetika. Pada beberapa ibu, rasa nyeri itu berlangsung berhari-hari. Nyeri setelah
melahirkan khususnya mudah ditemukan kalau bayi menyusu, yang diperkirakan
karena pelepasan oksitosin. Biasanya, nyeri itu berkurang intensitasnya pada hari
ketiga setelah kelahiran.
3.
Lokhea
Dimulai awal pada masa nifas, ada pengelupasan jaringan desidua terusmenerus yang menimbulkan secret vagina dalam jumlah yang berbeda-beda, yang
disebut sebagai lokhea. Secara mikroskopik lokhea terdiri dari eritrosit, kelupasan
desidua, sel-sel epitel, dan bakteri. Mikroorganisme ditemukan di dalam lokhea
yang tertampung di dalam vagina dan terjadi pada kebanyakan kasus sekalipun
secret tersebut diambilo dari rongga rahim.
Selama beberapa hari pertama setelah kelahiran, kandungan darah di dalam
lokhea cukup untuk mewarnai menjadi merah, atau lokhea rubra. Setelah 3 atau 4
hari, lokhea menjadi semakin pucat, atau lokhea serosa. Setelah hari kesepuluh
karena banyaknya campuran dengan leukosit dan kandungan cairnnya berkurang
lokhea menjadi warna putih atau putih kekuningan atau lokhea alba. Lokhea yang
berbau busuk mengesankan infeksi, tetapi tidak terbukti.
Pada beberapa pusat kesehatan merupakan hal yang rutin untuk meresepkan
agen oksitosik untuk mencetuskan kontraksi uterus dan mungkin mengurangi
komplikasi perdarahan dan mempercepat involusi.
Warna kemerahan pada lokhea dapat bertahan untuk waktu yang lebih lama.
Tapi, kalau ini berlangsung lebih dari 2 minggu, keadaan ini menunjukan retensi
bagian kecil plasenta atau involusi tempat plasenta tidak sempurna, atau keduanya.
4.
Urine
Diuresis secara teratur terjadi antara hari 2 dan 5, sekalipun cairan intravena
tidak diinfuskan dengan cepat selama persalinan dan kelahiran. Kehamilan normal
dikaitkan dengan peningkatan yang lumayan besar air ekstraseluler. Diuresis nifas
memperlihatkan kebalikan dari proses ini kalau stimuli untuk menahan cairan dari
hiperestrogenisme akibat kehamilan dan naiknya tekanan vena diseparuh badan
bagian bawah dihilangkan dan kalau hipervolemia residual dihilangkan. Pada
preeklamsia retensi cairan antepertum dan diuresis postpartum dapat meningkat
besar sekali.
Kadang sejumlah besar gula mungkin ditemukan di dalam urin selama mingguminggu pertama masa nifas. Gula yang paling mungkin adalah laktosa, yang
sayangnya tidak terdeteksi dengan system uji menggunakan oksidase glukosa.
Setelah suatu persalinan yang lama aseton dapat ditemukan di dalam urin akibat
kelaparan.
5.
Darah
Leukosit yang agak jelas, terdapat selama dan setelah persalinan, hitung
leukosit kadang kala mencapai tingkat setinggi 30 ribu/ml. Peninggian terutama
terbentuk oleh granulosit. Ada limfopenia relative dan eosinopenia absolute.
Normalnya, selama beberapa hari pertama setelah kelahiran hemoglobin,
hematokrit, dan hitung eritrosit berfluktuasi sedang. Akan tetapi umumnya kalau
mereka turun jauh di bawah tingkat yang ada tepat sebelum atau selama persalinan
awal, wanita tersebut telah kehilangan darah yang cukup banyak. Pada satu
minggu setelah kelahiran, volume darah telah kembali mendekati tingkat tidak
hamil yang biasa. Curah jantung tetap tinggi selama sekurang-kurangnya 48 jam
postpartum. Hal ini paling mungkin adalah akibat meningkatnya volume sekuncup
agaknya dari bertambahnya arus balik vena, karena denyut jantung turun pada
waktu ini. Setelah 2 minggu perubahan ini telah kembali ke normal untuk keadaan
tidak hamil.
Perubahan yang disebabkan oleh kehamilan pada factor pembekuan darah
berlangsung selama periode waktu yang berbeda setelah kelahiran. Naiknya
fibrinogen plasma dipertahankan sekurang-kurangnya sampai minggu pertama
masa nifas. Akibatnya, laju endap darah yang meninggi yang biasanya ditemukan
selama sebagian besar masa hamil normalnya tetap tinggi pada masa nifas awal.
6.
10
PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa
: IRMA YANTI
NPM
: 220112140539
Tanggal Pengkajian
: 9 april 015
1. Identitas Klien
Nama
: Ny. N
Umur
: 37 tahun
Agama
: Islam
Satatus Marital
: Menikah
Suku Bangsa
: jawa/Indonesia
Pendidikan
: Sarjana
Pekerjaan
: guru TK
Alamat
: subang
No. Reg
Diagnosa Medis
: Tn. D
Umur
: 41 tahun
Pendidikan
:S
Pekerjaan
: guru
Alamat
: subang
Suami
11
3.
a.
Status Kesehatan
Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada daerah abdomen
b.
c.
d.
Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus
: 28 hari
Lamanya : 7 hari
12
2.
Dismonorche
: Tidak ada
Banyaknya
Keputihan
: Tidak ada
Riwayat perkawinan
Umur klien waktu menikah 24 tahun, suami 26 tahun, merupakan pernikahan
pertama bagi kedua belah pihak dan usia perkawinannya sudah 7 tahun.
3.
Riwayat KB
Klien sebelum menggunakan alat kontrasepsi suntik dan tidak pernah mencoba
alat kontrasepsi yang lain dan tidak ada keluhan.
Riwayat Obstetri
1. Riwayat Kehamilan Sekarang
Menurut klien saat ini adalah kehamilan yang kedua, klien melakukan
pemeriksaan kehamilan di bidan secara teratur setiap bulan.
Saat umur kandungan 3 bulan, klien mengalami pendarahan dan dirawat.
Imunisasi tetanus toksoid diberikan dua kali pada usia kehamilan lima bulan dan
enam bulan, klien mulai merasakan pergerakan bayi pada usia kehamilan 4
bulan. Pada trimester pertama klien mengeluh mual, muntah ringan, pada
trimester kedua mengeluh nyeri pinggang dan sering buang air kecil. BB
sebelum hamil 48 kg, setelah hamil 63 kg. hari pertama haid terakhir 06-062013, ramalan persalinan 13-03-2014.
13
Keadaan umum
Kesadaran
: Baik
: Compos mentis
Tanda-tanda Vital
TD: 140/90 mmHg
2)
N : 74x/menit R
: 28x/menit
S : 360 C
Sistem Pernapasan
Lubang hidung simetris dan bersih, mukosa hidung merah muda, tidak terdapat
pernafasan cuping hidung, tidak terdapat nyeri tekan pada sinus frontalis dan
sinus maksilaris test penciuman dapat membedakan bau minyak kayu putih dan
kopi, trachea posisi di tengah bunyi nafas trachea tabular. Bentuk dada simetrus,
terdapat penggunaan otot-otot pernafasan tambahan, tidak ada nyeri tekan pada
dada, ekspansi paru sama kanan dan kiri, frekuensi respirasi 28x/menit, bunyi
nafas vesikuler, vokal premitus kanan dan kiri sama perkusi bunyi resonan.
14
3)
Sistem Cardiovaskuler
Tidak ada peningkatan vena jugularis, tidak terlihat adanya benjolan, tidak
terdapat sionasis, bunyi jantung reguler tanpa bunyi tambahan dengan heart rate
74 x/menit, CRT kembali dalam satu detik, puls apikal tidak bergeser.
4)
Sistem Pencernaan
Bentuk bibir simetris, mukosa mulut lembab, tidak ada stomatitis, gigi tampak
putih, tidak ada caries, jumlah gigi 32 buah, uvula teletak di tengah, tidak ada
nyeri menelan. Bising usus (+) 8x/menit, hepar dan lien tidak teraba membesar
dan terdapat nyeri tekan saat palpasi, anus tidak terdapat haemoroid dan lesi.
5)
Sistem Reproduksi
Oedema dan varises pada daerah vulva tidak ada, terdapat trachea jenis rubra
berwarna merah bercak darah pada pembalut sedikit bau amis, kosistensi cair,
tinggi fundus uteri 3 jari dibawah pusat, kontraksi uterus keras, diastasis rekti
terdapat rongga sedalam 3 jari, bentuk payudara simetris, putting susu menonjol
keluar, jika dipijat kolostrum keluar sedikit berwarna kuning.
6)
Sistem Perkemihan
Tidak terdapat nyeri tekan pada ginjal tidak ada pembesaran, pada ginjal ginjal
tidak ada nyeri tekan pada supra pubik dan vesika teraba kosong.
7)
Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak tampak peningkatan vena
jugularis kelenjar getah bening tidak teraba membesar.
15
8)
Sistem Integumen
Rambut berwarna hitam, bersih dengan distribusi jarang, tekstur halus dan tidak
rontok, tidak terdapat ketombe, kulit kepala bersih, tidak teraba lesi atau
benjolan, kulit berwarna sawo matang, lembab, tekstur halus, terdapat hiper
pigmentasi pada daerah areola mamae, turgor kulit cepat kembali, tidak ada lesi,
kuku dan tangan tidak sianosis, CRT kembali dalam satu detik.
9)
Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas atas :
Mobilisasi mampu flexi, ekstensi, abduksi, adduksi, spinasi dan pronasi, reflek
bisep dan trisep +/+, klien mampu menahan tahanan kekuatan otot 5
Ekstremitas bawah :
Mobilisasi mampu flexi, ekstensi, adduksi, abduksi, reflek patela dan archiles +/
+, babynsky -/-, varices (-) Human sains (-) terdapat odema +, klien mampu
menahan tahanan, kekuatan otot
5
Data Psikososial
a. Status emosi
Keadaan emosi klien stabil, klien tampak senang dengan kelahiran bayinya dan
sering meraba bayinya saat menyusui
16
b. Gaya Komunikasi
Saat diajak berkomunikasi, klien tampak kooperatif, jelas dalam menjawab
pertanyaan perawat dan bersikap terbuka
c. Konsep diri
1.
Gambaran Diri
Klien mengatakan sekarang dia sudah menjadi seorang ibu yang sudah
mempunyai dua orang anak
2.
Peran
Klien akan menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga yang baik serta menjadi
istri yang saleh bagi suaminya
3.
Ideal diri
Klien berharap agar cepat pulang dari perawatan agar dapat merawat anaknya
sendiri sebagaimana mestinya
4.
Identitas diri
Klien mengatakan dia sekarang menjadi seorang ibu bagi anaknya dan seorang
istri bagi suaminya
5.
Harga diri
Klien mengatakan tidak berbeda dengan wanita lain dan merasa bangga karena
dapat melahirkan anak keduanya dengan spontan
17
d.
B.
NO
1.
Analisa Data
DATA
Ds : Klien mengeluh
sesak napas
Do : - Frekwensi napas
28 x/menit.
i. Klien tampak
sesak
ii. Retraksi dinding
dada (+)
2.
Ds : Klien mengeluh
nyeri pada daerah
abdomen
Do : - Klien tampak
kesakitan bila
bergerak
iii. Ekspresi wajah
klien tampak
meringis
3.
Ds : Klien mengatakan
asinya belum
keluar dengan
PENYEBAB
Spasme otot lunak
Hiperlineflasi
Medula spinalis
Batang otak
Thalamus
Corteks serebri
Nyeri dipersepsikan
Klien belum menyusui bayinya
18
MASALAH
Gangguan
pertukaran gas
Gangguan rasa
nyaman nyeri :
kontraksi uterus
Proses laktasi
tidak adekuat
lancar klien
mengatakan tidak
tahu cara
perawatan
payudara
Do : - Ibu post partum
hari pertama
iv. Terdapat
pembendungan
pada kedua
mamae
v. Payudara kotor
Sekresi prolaktin
Sekresi
berkurang
oksitoksin
berkurang
Produksi asi pada sel aveolar
kurang
2.
3.
19
NO
1
1.
DIAGNOSA
PERAWATAN
2
Gangguan pertukaran
gas
berhubungan
dengan spasme otot
ditandai dengan :
Ds : Klien mengeluh
sesak napas
Do : - Frekwensi
napas 28
x/menit.
vi. Klien tampak
sesak
vii. Retraksi
dinding dada
(+)
2.
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONALISASI
3
4
5
Gangguan pertukaran gas 1.
Atur posisi semi fowler 1.
Dengan
semi
teratsi dengan kriteria :
fowler jalan nafas tidak
Jangka pendek :
2.
Kaji tanda-tanda vital
terhambat
Segera setelah dilakukan
2.
Dapat mengetahui
tindakan perawatan
perkembangan pola nafas klien
Sesak
nafas 3.
Ajarakan klien teknik
dan keadaan umum klien
batuk
efektif
3.
Batuk efektif dapat
berkurang
membantu pengeluaran sekret
Frekuensi nafas 26
x/menit
Jangka panjang :
4 x 24 jam sesak nafas
klien hilang tidak, terdapat
retraksi dinding dada
Gangguan
rasa Gangguan rasa
nyaman
nyeri nyeri
teratasi
berhubungan dengan kriteria :
kontraksin
uterus Jangka Pendek :
18
1.
Dengan mengobservasia
tanda-tanda vital
dapat
mengetahui perubahan yang
terjadi sebagai komplikasi masa
Nyeri
klien
penyebab nyeri
nyeri dapat memudahkan dalam
memberikan
tindakan
berkurang
keperawatan dan meningkatkan
Skala nyeri 2
pengetahunan klien tentang
Do : - Klien tampak
3.
Lakukan
Bonding
nyeri
Jangka Panjang :
kesakitan bila 4 x 24 jam nyeri hilang
atoouchman sedini mungkin 3.
Dengan
bonding
bergerak
atoouchman ibu akan senang
viii. Ekspresi wajah
melihat bayi dan akan lupa
klien tampak
pada nyeri
meringis
3.
Klien
dapat 2. Anjurkan pada klien untuk
tetap menyusui bayinya
melakukan perawatan
payudara
Pembendungan
berkurang
Klien
dapat
menyusui
bayinya 3. Anjurkan cara menyusui
yang baik
dengan baik
Jangka Panjang :
4 x 24 jam
19
1.
Teknik
bedrest
care
dapat
mengurangi
pembendungan dan partisipasi
ibu dapat meningkatkan aspek
psikomotorik ibu
2.
Hisapan
mulut
bayi dapat merangsang reflek
let down merangsang kelenjar
hipofise untuk mengeluarkan
hormon
prolaktin
dan
oksitoksin
3.
Meningkatkan
aspek kognitif ibu
perawatan
payudara
Pembendungan
hilang
20
NO
1
NO DX
1
IMPLEMENTASI
Mengakaji tanda-tanda
EVALUASI
TD : 140/90 mmHg
R : 28 x/menit
S : 36OC
N : 74 x/menit
Sesak
klien
berkurang dan klien
merasa
nyaman
dengan posisinya
Klien mengerti
dan mengatakan akan
mencobanya
vital
Memberikan penjelasan
mengenai penyebab nyeri.
Nyeri timbul karena adanya
kontraksi dari uterus
Melakukan
bonding
atouchman
dengan
memberikan
bayi
kepada
ibunya
3
22
Klien mnegetahui
tentang
penyebab
nyeri dan klien lupa
akan
nyeri
saat
menyusui bayinya
Ibu mengatakan
akan tetap menyusui
anaknya
Pembendungan
air susu tidak ada
lagi,
asi
keluar
dengan lancar ibu
Menyusui
bayinya dengan cara
yang benar
CATATAN PERKEMBANGAN
NO
1
TANGGAL
PERKEMBANGAN
06-03-2014 S : Klien mengatakan sesak nafas mulai berkurang
O : - Retraksi dinding dada berkurang
- Frekeunsi nafas 25 x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
06-03-2014
06-03-2014
23