HIDROKLOROTIAZIDA (HCT)
OLEH
LAILATURRAHMI
0811012047
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2012
Hidroklorotiazida (HCT)
Nama generik
HCT
Deskripsi
Nama kimia
6-chloro-3,4-dihydro-2H-1,2,4-benzothiadiazine-7-sulphonamide-1,1-dioxide
Rumus kimia dan berat molekul
C7H8ClN3O4S2 (297,7)
0
Struktur kimia
Kelas Terapi
Diuretik
Nama dagang
Hidroklorotiazida
Indikasi
Penanganan hipertensi ringan sampai sedang, edema pada gagal jantung kongestif dan sindrom
nefrotik.
Farmakologi
Hidroklorotiazida adalah diuretik tiazida, yang meningkatkan ekskresi natrium, klorida dan
sejumlah air. Obat ini dapat diabsorpsi dengan baik melalui saluran cerna. ;Umumnya efek
tampak setelah satu jam, dan dalam 3-6 jam dieksresikan melalui ginjal. Hidroklorotiazida selain
berefek sebagai diuretik, juga menyebabkan vosodilatasi pembuluh darah arteriol, ;sehingga
dapat menurunkan tekanan darah pada kasus hipertensi. Obat ini bekerja sinergistik dengan obat
anti-hipertensi lainnya.
Onset kerja: diuresis:~2 jam; Efek puncak: 4-6 jam; Durasi kerja: 6-18 jam; Distribusi: 3.87.8 L/kg; Ikatan protein: 68%; Tidak mengalami metabolisme; Bioavailabilitas : 50%-80%;
T eliminasi : 5.6-14.8 jam.; Eksresi : melalui urin sebagai obat tidak berubah.
Mekanisme aksi
Inhibisi rearbsorpsi pada tubulus ginjal, akibatnya ekskresi natrium dan air meningkat
Kontraindikasi
Diabetes mellitus, dan kemungkinan hipersensitivitas terhadap golongan obat ini.
Efek Samping
Hipotensi ortostatik, hipotensi, fotosensitivitas, hipokalemia, anoreksia, tekanan pada epigastrik.;
< 1% : agranulositosis, miokarditis, reaksi alergi (reaksi anafilaktik yang membahayakan hidup),
alopsia, anemia aplastik, pneumonitis eosinofilik, eritema multiforma, dermatitis eksfoliatif,
anemia hemolitik, ;gangguan fungsi hati, tekanan pada pernapasan, sindrom Stevens-Johnson,
trombositopenia dan nekrolisis epidermal toksik.
Cara pemberian
Oral (efek obat dapat diturunkan setelah digunakan setiap hari)
Stabilitas Penyimpanan
Disimpan ditempat yang kedap udara
Interaksi Obat
Dengan obat lain
o Peningkatan efek hidroklorotiazida dengan furosemida dan diuretik loop.
o Peningkatan hipotensi dan/atau efek samping pada ginjal dari inhibitor ACE akan
menghasilkan diuresis berat pada pasien.
o Beta bloker meningkatkan efek hiperglikemia;dari tiazida pada diabetes mellitus tipe
2.
o Siklosporin dan tiazida akan meningkatkan risiko gout atau toksisitas ginjal.
o Toksisitas digoksin dapat meningkat jika tiazida menginduksi hipokalemia atau
hipomagnesemia.
o Toksisitas lithium dapat jika tiazida meningkatkan ekskresi ginjal litium.
o Tiazida dapat memperpanjang durasi pada penggunaan bloking neuromuskular.
2
Pengaruh
Terhadap kehamilan
Faktor risiko : B
Terhadap ibu menyusui
Hidroklorotiazida didistribusikan ke air susu, gunakan dengan perhatian
Terhadap anak-anak
Terhadap hasil laboratorium
Meningkatkan kreatinin fosfokinase, amonia, amilase, kalsium, klorida, kolesterol,
glukosa, peningkatan asam, penurunan klorida, magnesium dan kalium.
Parameter monitoring
Periksa cairan tubuh, tekanan darah, elektrolit serum, blood urea nitrogen dan kreatinin.
Bentuk Sediaan
Tablet 25 mg
Peringatan
Hindari penggunaan hidroklorotiazida pada penyakit ginjal parah.
Gangguan elektrolit (hipokalemia, alkalosis hipokloremik, hiponatremia) dapat terjadi.
Gunakan dengan perhatian pada pasien dengan gangguan hati: ensefalopati hati dapat terjadi
akibat gangguan elektrolit.
3
Gout dapat terjadi pada pasien dengan riwayat gout,gagal jantung kronik.
Hati-hati pada pasien diabetes; dapat mengalami perubahan pada kontrol glukosa.
Dapat terjadi reaksi hipersensitifitas.
Dapat memperparah lupus eritematosus atau mencetuskannya.
Gunakan dengan perhatian pada pasien dengan konsentrasi kolesterol menengah sampai
tinggi.
Fotosensitivitas dapat terjadi.
Hilangkan hipokalemia sebelum memulai terapi.
Ada kemiripan sifat kimia antara sulfonamid, sulfonilurea, inhibitor karbonik anhidrase,
tiazida dan diuretik loop (kecuali asam etakrinat).
Penggunaan pada pasien alergi terhadap sulfonamid dikontraindikasikan, hindari jika pernah
terjadi reaksi alergi sebelumnya
Informasi pasien
Obat dimakan secara teratur sesuai petunjuk dokter. Jangan dihentikan walaupun telah
merasa sembuh. Tekanan darah tinggi adalah penyakit kronis. Kemungkinan akan menjalani
pengobatan dalam jangka waktu lama.
Obat dimakan bersamaan dengan makanan lain atau dengan susu.
Obat ini bisa menimbulkan rasa pusing dan kelelahan bila mengerjakan sesuatu, berdiri
cukup lama, minum alkohol, merubah tubuh secara mendadak, atau bangun dari tempat tidur
secara terburu-buru.
Jika mungkin jangan makan obat ini menjelang tidur, karena tidur anda akan terganggu
karena akan sering buang air kecil.
Kunyahlah permen karet (non gula) untuk menghilangkan rasa kekeringan pada mulut.
Obat ini kemungkinan akan menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Jangan mengemudikan
kendaraan atau mengoperasikan mesin.
Bila timbul lendir pada hidung, jangan mengobati diri sendiri, bawalah ke dokter.
Hubungi dokter bila timbul rasa kelelahan pada otot atau rasa nyeri mendadak pada
persendian .
Hubungi dokter bila timbul diare.
Jauhkan dari jangkauan anak.
Sumber :
PIO, Ditjen Bina Farmasi dan Alat Kesehatan, Direktorat Bina Farmasi DEPKES
Martindale 35th edition (CD-ROM)