METODE PENGEMBANGAN
20
21
Studi Pendahuluan
Studi Pustaka
Studi Lapangan
Perencanaan Produk
Mempelajari KD
bidang kajian
Pemilihan topik
materi yang akan
dikembangkan
Penyusunan story
board produk
pengembangan
Pengembangan
Produk
Revisi
Validasi
Revisi
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Validasi Media
Validasi Materi
Valid
Valid
Revisi
Penyempurnaan
Produk
Gambar 3.1. Desain Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer
dengan Pendekatan Saintifik (diadaptasi dari Sukmadinata, 2009)
22
1.
Studi Pendahuluan
Pada tahap studi pendahuluan, terdiri dari dua tahapan yaitu studi
2. Perencanaan Produk
Tahapan yang dilakukan pada perencanaan produk antara lain :
mempelajari KD bidang kajian, pemilihan topik materi yang akan dikembangkan
23
24
3. Pengembangan Produk
Tahap pengembangan produk adalah tindak lanjut dari tahap perencanaan
produk. Langkah-langkah dalam tahap pengembangan produk sebagai berikut (a)
Mengumpulkan video dan gambar fenomena sehari-hari yang sesuai dengan
materi yang akan disajikan. (b) membuat media pembelajaran sesuai dengan story
board yang telah dibuat dalam tahap perencanaan. Pengembangan media
pembelajaran dilakukan dengan software SwishMax 4 pengolah utama.
4. Validasi
Pada tahapan ini dilaksanakan validasi produk oleh ahli media dan ahli
materi. Validasi terhadap produk yang dikembangkan dilakukan dengan
memberikan angket kepada validator yang disertai rubrik penilaian. Validasi yang
akan dilakukan ahli media meliputi video, animasi, teks, fasilitas dan kemenarikan
media secara keseluruhan. Validasi yang akan dilakukan ahli materi meliputi
kesesuaian indikator kompetensi dengan KD, kesesuaian materi dengan indikator
kompetensi, kesesuaian materi, rangkuman materi, kesesuaian soal evaluasi
dengan materi dan kesesuaian dengan pendekatan saintifik. Dalam tahap ini
apabila hasil dari validasi tidak layak maka peneliti akan merevisi produk sesuai
dengan saran yang telah diberikan oleh validator setelah itu produk akan
divalidasi lagi oleh validator. Hasil validasi yang layak akan diujicobakan dalam
25
uji coba terbatas setelah melalui tahap revisi jika diperlukan revisi sebagian yang
disarankan oleh validator.
6. Penyempurnaan Produk
Berdasarkan hasil dari ujicoba terbatas yang berupa komentar dan saran,
dilakukan penyempurnaan terhadap media pembelajaran. Penyempurnaan
dilakukan agar produk hasil pengembangan dapat menjadi media pembejalaran
yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Penyempurnaan media
pembelajaran sesuai dengan saran dan komentar yang diberikan oleh responden.
26
1.
produk oleh validator. Penilaian kelayakan dilakukan oleh satu orang dosen Fisika
Universitas Negeri Malang dan dua orang guru Fisika SMA Negeri 9 Malang.
Penilaian kelayakan dilakukan untuk mengetahui kelayakan produk berdasarkan
ahli media dan ahli materi. Setelah dilakukan penilaian kelayakan, dilakukan
ujicoba secara terbatas pada 21 siswa Kelas X IPA SMA Negeri 9 Malang. Proses
yang dilakukan dalam uji coba terbatas adalah siswa diujicobakan produk media
pembelajaran yang telah dikembangkan dan diberi angket untuk diisi.
2.
Subjek Coba
Subjek coba dalam penelitian ini terdiri dari validator produk dan subjek
coba produk. Validator adalah 1 orang Dosen Fisika FMIPA Universitas Negeri
Malang sebagai ahli media dan ahli materi , 2 orang guru fisika SMA Negeri 9
Malang. Subjek ujicoba produk adalah 21 siswa Kelas X IPA SMA Negeri 9
Malang.
3.
Jenis Data
Jenis data dari penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif karena
27
4.
4
Baik
Menarik
Mudah
Sesuai
Layak
b.
3
Cukup Baik
Cukup Menarik
Cukup Mudah
Cukup Sesuai
Cukup Layak
Skala Penilaian
2
Kurang Baik
Kurang Menarik
Kurang Mudah
Kurang Sesuai
Kurang Layak
1
Tidak Baik
Tidak Menarik
Tidak Mudah
Tidak Sesuai
Tidak Layak
5.
dianalisis secara statistik deskriptif. Data kualitatif berupa komentar dan saran
perbaikan produk dari ahli media dan ahli materi kemudian dianalisis dan
dideskripsikan secara deskriptif kualitatif untuk merevisi produk yang
28
Keterangan:
Tse = total skor (jumlah keseluruhan jawaban)
TSh = total skor maksimal (jumlah keseluruhan skor ideal dalam suatu item)
Setelah dianalisis, kelayakan produk ditentukan dengan kriteria validasi
seperti yang ditunjukkan oleh tabel 3.2
Tabel 3.2. Kriteria Kelayakan Produk
Presentase
75,01% - 100,00%
50,01% - 75,00%
25,01% - 50,00%
01,00% - 25,00%
Tingkat Kelayakan
Sangat Layak, atau dapat digunakan tanpa revisi
Cukup Layak, atau dapat digunakan namun perlu direvisi
kecil
Kurang Layak, disarankan tidak dipergunakan karena
perlu revisi besar.
Tidak Layak, atau tidak boleh digunakan