Disusun oleh:
Nama Praktikan
NIM
Tanda Tangan
Sabariyanto
13/346929/TK/40710
13/349158/TK/41056
Asisten
NIP. 131851825
TUJUAN PERCOBAAN
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari perubahan konversi asam asetat
DASAR TEORI
Konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi berubah terhadap waktu.
Seiring bertambahnya waktu, konsentrasi reaktan semakin rendah, sedangkan
konsentrasi produk semakin tinggi. Perubahan konsentrasi reaktan per satuan waktu
disebut juga laju reaksi pengurangan reaktan, sedangkan perubahan konsentrasi
produk per satuan waktu disebut juga laju reaksi pembentukan produk. Reaksi
kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambat. Konsentrasi
reaktan memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi. Semakin besar
konsentrasi, semakin banyak tumbukan antar molekul reaktan, sehingga laju reaksi
semakin cepat. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil konsentrasi reaktan, semakin
kecil laju reaksi.
Selain konsentrasi reaktan yang tinggi, suhu reaksi yang tinggi juga
meningkatkan laju reaksi. Hubungan konstanta laju reaksi dan suhu dinyatakan
sebagai persamaan Arrhenius:
k = A e
(1)
dengan, k adalah konstanta laju reaksi, A adalah faktor tumbukan, E adalah energi
aktivasi, R adalah tetapan gas ideal dan T adalah suhu absolut.
Agar suatu reaksi bisa terjadi, diperlukan energi minimum yang disebut
energi aktivasi. Besarnya energi aktivasi dapat diturunkan dengan menambahkan
katalisator. Oleh karena itu, reaksi yang lambat dipercepat dengan menambahkan
sejumlah katalisator yang sesuai. Berbagai jenis katalisator biasa digunakan, baik
padat (misalnya resin penukar ion) maupun cair (misalnya asam sulfat dan asam
klorida). Sebagai katalis, asam sulfat atau asam klorida berperan dalam
memberikan ion H+ pada atom karbonil dari asam, sehingga elektrofinitas atom
meningkat.
CH3COOC2H5(aq)+H2O(l)
(2)
CEe CWe
CHe CAe
(3)
dalam hal ini, K adalah konstanta kesetimbangan, sedangkan CEe, CWe, CHe dan CAe
berturut-turut adalah konsentrasi ester, air, asam asetat dan etanol pada saat
setimbang. Untuk menggeser kesetimbangan, dilakukan pengusiran salah satu
hasil, terutama yang titik didihnya lebih rendah (biasanya ester), sehingga jumlah
ester menjadi relatif lebih sedikit, laju reaksi bergeser ke arah reaktan (proses
hidrolisis) berkurang atau kesetimbangan bergeser ke kanan. Penggunaan salah satu
reaktan berlebih (perbandingan molar alkohol terhadap asam asetat lebih dari sama
dengan 1) dimaksudkan untuk menggeser kesetimbangan ke arah kanan juga.
Hr
RT2
(4)
dalam hal ini, Hr adalah panas reaksi, R adalah tetapan gas ideal dan T adalah
suhu absolut.
x=
0
0
(5)
(6)
dalam hal ini, 0 dan berturut-turut adalah jumlah mol asam asetat pada saat
t=0 dan t=t, sedangkan 0 dan berturut-turut adalah konsentrasi asam asetat
pada saat t=0 dan t=t, maka konversi saat kesetimbangan merupakan konversi
maksimum pada suhu tersebut.
III.
PELAKSANAAN PERCOBAAN
A. Bahan Percobaan
Bahan-bahan yang digunakan:
1. Asam asetat
2. Etanol 72%
3. H2SO4 pekat
4. Aquadest
5. NaOH pellet
6. Larutan HCl
7. Indikator phenolphthalein
B. Alat Percobaan
Keterangan :
1. Labu leher tiga 500 mL
2. Pemanas mantel
3. Motor listrik
4. Pengaduk merkuri
5. Pendingin bola
6. Pengatur skala pemanas
7. Termometer alkohol
8. Pengambil cuplikan
9. Penyumbat
Gambar 1. Rangkaian Alat Percobaan Esterifikasi Asam Asetat
C. Cara Kerja
1. Pembuatan Larutan NaOH 0,1 N (500 mL)
Natrium hidroksida pellet sebanyak 2,0037 gram ditimbang di dalam botol
timbang dengan neraca analitis digital. Natrium hidroksida tersebut dilarutkan di
dalam gelas beker 250 mL. Larutan NaOH tersebut dimasukkan ke dalam
labu ukur 500 mL dengan bantuan corong gelas kemudian dimasukkan aquadest
hingga tanda batas dan digojog hingga homogen. Larutan HCl yang telah
distandardisasi dengan larutan standar primer boraks digunakan untuk mengetahui
normalitas NaOH yang telah dibuat. Larutan HCl dimasukkan ke dalam buret 50
mL hingga tanda batas nol. Larutan NaOH sebanyak 5 mL diambil dengan pipet
volume 5 mL dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 125 mL. Lima tetes indikator
phenolphthalein ditambahkan pada larutan NaOH dan dititrasi dengan larutan HCl
hingga terjadi perubahan warna dari ungu menjadi tidak berwarna. Percobaan di
atas diulangi hingga didapat tiga data percobaan. Volume HCl yang digunakan
untuk titrasi dicari nilai rata-ratanya dan normalitas NaOH dihitung.
D. Analisis Data
2 wboraks
(6)
BMboraks X VHCl
dengan,
NHCl
: normalitas
wboraks
: berat
larutan HCl
boraks (mgram)
: volume
NHCl =
(7)
VHCl rata-rata =
(8)
(9)
dengan,
NNaOH
VNaOH
NHCl
VHCl rata-rata
At0 - At
At0
X100%
(10)
dengan,
At0
At
Aa
27
227
(11)
dengan,
Ai
: At0 atau Aa
Vc
(12)
dengan,
At
Vc
VNaOH i : volume NaOH yang digunakan untuk titrasi sampel yang diambil
pada saat t=t menit (mL)
NNaOH
Nilai A rata-rata
A rata-rata =
Aj a + Aj b +Aj c
3
(13)
dengan,
Arata-rata : Aa rata-rata, At0 rata-rata dan At rata-rata
j
: 1,2,3,4,5,6,7
CH3COOC2H5(aq)+H2O(l)
(2)
Mol
Mol yang
Mol
mula-mula
terbentuk
yang tersisa
CH3COOH
NA0
NA0 X
NA0 (1-X)
C2H5OH
NB0
NA0 X
NB0 - NA0 X
NA0 X
NA0 X
NW0
NA0 X
NW0 + NA0 X
CH3COOC2H5
H2O
(14)
dengan,
K
NA0
NB0
Xe
NW0
d lnK
=
=
Hr
(15)
RT2
Hr
RT2
ln K2 ln K1 =
dT
Hr
RT
(T - T )
(16)
10
dengan,
K1
K2
Hr
T1
T2
Aa VA
1000
(17)
dengan,
NA0
VA
Aa
VB B %B
MrB
(18)
dengan,
NB0
VB
%B
: kadar etanol
MrB
11
NW0 =
(NA0MrA + VB(1-%B))xMrw
A
(19)
dengan,
NW0
NA0
MrA
VB
%B
: kadar etanol
MrW
12
IV.
Menit ke-
At (mgek/mL)
Konversi (%)
1,0462
15
0,7523
34,44
30
0,6898
41,76
60
0,6203
49,90
90
0,6018
52,07
120
0,5902
53,42
13
Konsentrasi, At (mgek/mL)
1,10
1,00
0,90
0,80
0,70
0,60
0,50
0
15
30
45
60
75
90
Waktu (menit)
105
120
135
CH3COOC2H5(aq)+H2O(l)
(2)
Perubahan konversi asam asetat tiap waktu disajikan dalam gambar 3 berikut,
60,00
Konversi (%)
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
0
15
30
45
60
75
90
Waktu (menit)
105
120
15
V.
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P.W., 2010, Physical Chemistry, Edisi ke-9, halaman 918-922.,
W.H.Freeman and Company., New York
Graly, D.E., 1957, American Institute of Physical Handbook, halaman 142.,
McGraw-Hill Book Company, Inc., New York
Kent, J.A., 2012, Handbook of Industrial Chemistry and Biotechnology, Edisi ke12, Volume 1, halaman 371., Springer Science and Business Media., Berlin
Perry, R.H., 2008, Perrys Chemical Engineers Handbook, Edisi ke-8, halaman
141., McGraw-Hill Book Company, Inc., New York
17
LAMPIRAN
2. Asam Asetat
Asam asetat bersifat korosif dan dapat menyebabkan iritasi apabila kontak
dengan kulit, mata dan saluran pernapasan.
4. Aquadest
Aquadest merupakan bahan yang tidak berbahaya.
5. NaOH pellet
Padatan 99% NaOH dan 1% Na2CO3 bersifat korosif dan irritant jika kontak
dengan kulit, mata dan saluran pernapasan. Selain itu, juga bersifat higroskopis
(menyerap uap air dan air) sehingga harus dijaga dalam wadah tertutup.
18
6. Larutan HCl
Larutan HCl bersifat korosif terhadap logam dan irritant jika kontak dengan
mata dan kulit. Sangat berbahaya jika tertelan karena menyebabkan erosi gigi dan
iritasi pada saluran pencernaan dan saluran pernapasan.
7. Indikator phenolphthalein
Indikator phenolphthalein bersifat irritant terhadap mata dan kulit, berbahaya
jika tertelan karena dapat menyebabkan kerusakan saluran pencernaan dan ginjal.
b. Hazard Proses
1. Pengambilan asam asetat dan asam sulfat pekat di lemari asam
Uap asam pekat sangat berbahaya dan dapat terhirup, jika praktikan lupa
menyalakan blower.
2. Menggojog campuran asam asetat dan asam sulfat pekat di labu ukur 250
mL
Campuran asam asetat dan asam sulfat pekat dapat terpercik jika tutup labu
ukur 250 mL tidak tertutup rapat.
19
4. Goggles berfungsi untuk melindungi mata dari percikan dan uap bahanbahan kimia berbahaya.
C. Manajemen Limbah
1. Sisa ester
Limbah sisa ester dikumpulkan pada suatu wadah yang telah disediakan.
3. Limbah titrasi NaOH dengan reaktan dan limbah titrasi NaOH dengan
campuran reaktan dan katalisator
Limbah bersifat netral dan nonhalogen, sehingga dibuang ke wadah limbah
nonhalogen.
D. Data Percobaan
Berat NaOH
2,0037 g
1. 0,1060 g
2. 0,1102 g
3. 0,1028 g
1. 6,6 mL
2. 6,8 mL
3. 6,6 mL
21
Suhu
Cuplikan
(C)
08:47
09:02
09:17
09:47
10:17
10:47
53
61
68
75
77
78
Perubahan
Peruba
Cuplikan
HCl
NaOH
Warna
han
(mL)
(mL)
(mL)
Bau
1a
25
5,1
tidak
1b
25
5,2
berwarna
1c
25
5,2
menjadi ungu
2a
25
6,3
tidak
Bau
2b
25
6,4
berwarna
asam
2c
25
6,3
menjadi ungu
asetat
3a
25
10,8
tidak
3b
25
10,9
berwarna
3c
25
10,8
menjadi ungu
4a
25
9,8
tidak
4b
25
10,0
berwarna
4c
25
10,0
menjadi ungu
5a
25
8,9
tidak
5b
25
8,9
berwarna
5c
25
9,0
menjadi ungu
6a
25
8,7
tidak
6b
25
8,6
berwarna
6c
25
8,7
menjadi ungu
7a
25
8,4
tidak
7b
25
8,6
berwarna
7c
25
8,5
menjadi ungu
8a
5,0
ungu menjadi
8b
5,2
tidak
8c
5,2
berwarna
Karet
balon
Karet
balon
Balon
tiup
Balon
tiup
Balon
tiup
22
Keterangan Tabel:
1a-1c : data asam asetat awal
2a-2c : data asam asetat + asam sulfat mula-mula
3a-3c : data asam asetat + asam sulfat saat t = 15 menit
4a-4c : data asam asetat + asam sulfat saat t = 30 menit
5a-5c : data asam asetat + asam sulfat saat t = 60 menit
6a-6c : data asam asetat + asam sulfat saat t = 90 menit
7a-7c : data asam asetat + asam sulfat saat t = 120 menit
8a-8c : data standardisasi NaOH
E. Perhitungan
(2)(0,1060)(1000)
(381,37)(6,6)
= 0,0842 N
Dengan cara yang sama diperoleh data pada Tabel III berikut,
0,1060
6,6
0,0842
0,1102
6,8
0,0850
0,1078
6,6
0,0857
= 0,0850 N
23
= 5,0667 mL
(5,0667)(0,0850)
5
= 0,0868 N
a. Menghitung Aa
Aa adalah normalitas asam asetat dalam campuran reaktan, dapat dicari
dengan persamaan (11). Contoh perhitungan diambil dari cuplikan 1a Tabel II,
Aa =
(5,1)(0,0868)(100)(100)(27)
5X5X227(25)
= 0,8424 N
Aa (mgrek/mL)
25
5,1
0,8424
25
5,2
0,8590
25
5,2
0,8590
= 0,8535 mgrek/mL
24
b. Menghitung At0
At0 merupakan normalitas asam asetat-asam sulfat dalam reaktan, dapat
dicari dengan persamaan (11). Contoh perhitungan diambil dari data 2a pada
Tabel II,
At0 =
(6,3)(0,0868)(100)(100)(27)
5X5X227(25)
= 1,0407 mgrek/mL
Volume NaOH(mL)
At0 (mgrek/mL)
25
6,3
1,0407
25
6,4
1,0572
25
6,3
1,0407
= 1,0462 mgrek/mL
c. Menghitung At
At adalah normalitas asam asetat-asam sulfat pada t tertentu, dapat dihitung
dengan persamaan (12). Contoh perhitungan diambil dari data 3a yaitu pada t=15
menit pada Tabel II.
At15 =
(10,8)(0,0868)(100)
5X(25)
= 0,7499 mgrek/mL
25
V cuplikan (mL)
V NaOH (mL)
At (mgrek/mL)
2a
25
6,3
At0
1,0407
2b
25
6,4
At0
1,0572
2c
25
6,3
At0
1,0407
3a
25
10,8
At15
0,7499
3b
25
10,9
At15
0,7569
3c
25
10,8
At15
0,7499
4a
25
9,8
At30
0,6805
4b
25
10,0
At30
0,6944
4c
25
10,0
At30
0,6944
5a
25
8,9
At60
0,6180
5b
25
8,9
At60
0,6180
5c
25
9,0
At60
0.6249
6a
25
8,7
At90
0,6041
6b
25
8,6
At90
0,5972
6c
25
8,7
At90
0,6041
7a
25
8,4
At120
0,5833
7b
25
8,6
At120
0,5972
7c
25
8,5
At120
0,5902
= 1,0462 mgrek/mL
Dengan cara yang sama diperoleh data pada Tabel VII berikut,
26
t (menit)
At (mgrek/mL)
At (mgrek/mL)
3,1385
1,0462
15
2,2568
0,7523
30
2,0693
0,6898
60
1,8610
0,6203
90
1,8054
0,6018
120
1,7707
0,5902
d. Menghitung Konversi
Menghitung konversi asam asetat menggunakan persamaan (10). Contoh
perhitungan konversi pada menit ke-15 berikut,
X=
1,0462 - 0,7523
0,8535
X 100% = 34,44 %
Dengan cara yang sama diperoleh data pada Tabel VIII berikut,
Waktu
Aa
At0
At
Konversi
(menit)
(mgrek/mL)
(mgrek/mL)
(mgrek/mL)
(%)
0,8535
1,0462
1,0462
15
0,8535
1,0462
0,7523
34,44
30
0,8535
1,0462
0,6898
41,76
60
0,8535
1,0462
0,6203
49,90
90
0,8535
1,0462
0,6018
52,07
120
0,8535
1,0462
0,5902
53,42
27
(20)
(Graly,1957).
Densitas etanol pada suhu percobaan (T=78C) dihitung dengan persamaan
(20), sehingga didapat =0,6554 gram/mL .
Mol etanol dihitung dengan persamaan (18),
(200mL)(0,6554 gram
mL )(0,72) = 2,0517 mol
NB0 =
46 gram/mol
C1
C2
C3
C4
T (K)
60,0529
1,4486
0,25892
591,95
0,2529
351
A = (
1
(1+(1
4 (Mol wt)
)
3
(21)
1,4486
351 0,2529
(1+(1
)
591,95
0,25892
28
Densitas air pada suhu percobaan dihitung dari interpolasi data pada
Tabel 2-30 (Perry,2008),
(kg/m3)
T (K)
350
973,702
352
972,479
351
351-350
352-350
W-973,702
972,479-973,702
W = 0,9731 gram/mL
0,9731
((0,1794)(60)
+ 200(1-0,72))x
(0,9859)
18
29
Tabel IX. Data Entalpi Pembentukan, Energi Bebas Gibbs, Entalpi Reaksi dan
Konstanta Kesetimbangan dari Berbagai Literatur
Atkins, 2010
Perry 6, 2008
Hf
Hf
(kJ/mol)
(kJ/mol)
(kJ/mol)
(kJ/mol)
Etanol
-277,69
-174,78
-278,67
-175,39
Asam asetat
-484,50
-389,90
-488,04
-392,95
Etil asetat
-479,00
-332,70
-465,02
-319,66
Air
-285,88
-237,13
-286,93
-238,09
Zat
*Hr (J/mol)
-2690
*** K1
14760
-5150
**Gr(J/mol)
Kent, 2012
7,9937
3200
10590
0,0139
4,0
Keterangan:
*
**
***
ln K1=
Gr
RT
2690
1
1
(
- )
8,314 351 298
K2 = 6,7849
Xe = 81,58%
30
Dengan cara yang sama diperoleh data konversi asam asetat pada kondisi
setimbang secara teoritis pada Tabel X berikut,
Perry 6, 2008
Kent, 2012
Hr (J/mol)
-2690
14760
3200
G (J/mol)
-5150
10590
K1
7,9937
0,0139
4,0
K2
6,7849
0,0342
3,2913
Xe (%)
81,58
2,22
70,09
31